Anda di halaman 1dari 11

Mata kuliah : Pembelajaran PKN di SD

Nama : Dewi Puspita Sari


Nim : 858441714
Kelas :B

1. Tujuan pendidikan kewarnegaraan di Sekolah Dasar sebagai pendidikan nilai dan moral yaitu
Pendidikan tidak hanya mementingkan kecerdasan intelektual saja melainkan moral dan nilai
menjadikan rujukan yang penting untuk dikembangkan kepada peserta didik dijaman yang
semakin tidak batas perilaku antara orang satu dengan orang lain. Maka dibutuhkanlah
pendidikan PKn yang mengandung nilai, norma dan akhlak untuk peserta didik dikalangan
pendidikan sekolah dasar sebagai pondasi watak dan jiwa mereka dikemudian hari supaya
tidak terombang ambing perkembangan zaman. Pendidikan nilai dan moral memiliki esensi
dan makna yang sama dengan pendidikan budi pekerti dan pendidikan akhlak. Tujuannya
adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia baik, warga masyarakat, dan warga
negara baik yang memiliki kompetensi kewarganegaraan. "Kompetensi kewarganegaraan
adalah seperangkat pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilan yang mendukung menjadi
warga negara yang partisipatif dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara" (Branson, 1999:8-9). Kompetensi ini nantinya akan memberi bekal kepada setiap
warga defable agar menjadi warganegara cerdas dan baik (be smart and good citizenship).

Pendidikan nilai dan moral adalah sebuah wadah pembinaan akhlak. Maka hal ini perlu
adanya sebuah pendekatan yang akan membawa siswa atau peserta didik untuk memaknai dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Pendekatan yang membantu calon
pendidik untuk disampaikan kepada calon peseta didiknya kelak, sehingga peserta didik untuk
menerapkan nilai dan moral dalam pembelajaran PKn di Sekolah Dasar maupun di tingkat
selanjutnya. Pendidikan moral melatih siswa untuk mau bekerja secara kelompok memerlukan
pembiasaan atau habituasi sejak dini. Agar tumbuh kemampuan untuk mendengarkan,
bersikap empati, dan untk menerima peran orang lain. Agar tecipta habituasi yang baik maka
Mulyasa (2003:100) menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran memerlukan interaksi
antara peserta didik dan lingkungannya sehingga terjadi perubahan peilaku yang baik.

Kosasih Djahiri (1996:10) mengungkapkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


memiliki dua tujuan, yaitu :
1) Secara umum, tujuan PKn harus ajeg dan mendukung keberhasilan pencapaian pendidikan
nasional.
2) Secara khusus, tujuan PKn adalah membina moral yang diharapkan diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan yang
Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang
bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perseorangan dan golongan
sehingga perbedaan pemikiran pendapat ataupun kepentingan diatasi melalui musyawarah

1
mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial seluruh
rakyat Indonesia.

Pada hakekatnya dalam setiap tujuan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran
membekali kemampuan kepada peserta didik dalam hal tanggung jawab sebagai warga negara
bahwa secara umum Pendidikan Kewarganegaraan sebagai bidang studi dipersekolahan
memiliki tujuan untuk mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang baik (to be
good citizenship) yang dapat dilukiskan dengan warga negara yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, saling menghormati, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi,
memupuk rasa kekeluargaan, memupuk rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air,
demokratis, cakap dan bertanggung jawab, mentaati hukum dan norma-norma yang berlaku,
berwawasan luas, berbudi pekerti luhur serta yang tidak kalah pentingnya adalah penanaman
nilai-nilai dalam keluarga. Nilai-nilai dalam keluarga dimaksud diantaranya adalah kasih
sayang, saling menghormati, menyenangi kebersihan dan keindahan, kepatuhan. Dapat juga
yang berkaitan dengan lingkungan belajar anak seperti, saling menyayangi, tolong menolong,
adil, berdisiplin, mematuhi aturan permainan, tertib dan jujur, dan bersikap sportif. Nilai-
moral dalam lingkungan kelas atau sekolah juga perlu diperhatikan misalnya datang dan
menyelesaikan tugasnya tepat waktu, berbaris dengan rapi saat memasuki kelas, memelihara
kebersihan kelas dan sekolah, memelihara buku dan peralatan sekolah, menghormati guru dan
petugas sekolah lainnya.

Tujuan akhir dari PKn sebagai pendidikan nilai dan moral adalah menciptakan para siswa
yang berkarakter dan para siswa yang senantiasa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

PKN bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Berfikir secara kritis , rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Pertisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak secaracerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta antikorupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa
bangsa lainnya.
4. Berinteraksi dengan bangsa bangsa lain dalam percaturan dunia secaralangsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasidan komunikasi.

Dalam ruang lingkup mata pelajaran PKN untuk pendidikan dasar dan menengah, menurut
Permendiknas NO.22 Tahun 2006 secara umum meliputi subtansi kurikuler yang didalamnya
mengandung nilai dan moral sebagai berikut:
Adapun tujuan dan ruang lingkup PKn di sekolah dasar secara kelas demi kelas sebagaimana
tertuang dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Selolah Dasar, adalah sebagai beikut :
1) Kelas I Tujuan PKn di kelas I adalah siswa dapat mengemukakan berbagai contoh perbuatan
dalam kehidupan yang sesuai dengan moral lingkungannya (keluarga, adat, budaya). Untuk

2
mencapai tujuan tersebut diterapkan pokokpokok bahasan sebagai berikut : keterampilan,
kasih sayang, kebangsaan, ketertiban, tolong menolong, kerukunan, keberanian,
kebersihan/kesehatan, hidup hemat, keadilan, ketaatan, belas 23Wahab , H.A. Aziz dan Udin
S. Winataputra. 2006. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas
Terbuka. hal: 6. kasih, kesetiaan, kepatuhan, dan hormat menghormati.
2) Kelas II Tujuan PKn di kelas II adalah siswa mampu mengikuti/mencontoh berbagai
perbuatan yang ada dalam kehidupan di lingkungannya. Untuk mencapai tujuan tersebut
diterapkan pokok-pokok bahasan sebagai berikut: keyakinan, kasih sayang, berterus terang,
kepuasan hati, ketertiban, persamaan derajat, keimanan, kesederhanaan, rela berkorban,
kedisiplinan, kekeluargaan, menghargai, kemurahan hati, kerukunan, dan kepatuhan.
3) Kelas III Tujuan PKn di kelas III adalah siswa dapat melakukan berbagai hal yang dituntut
oleh keputusan nilai moral umum dan baku serta mengemukakan perilaku keteladanan yang
lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut diterapkan pokok-pokok bahasan sebagai berikut
: keserasian, tenggang rasa, percaya diri, kebebasan, kedisiplinan, saling menghormati,
kemanusiaan,kepentingan umum, tanggung jawab, keindahan, kejujuran, dan ketekunan.
4) Kelas IV Tujuan PKn di kelas IV adalah siswa dapat menjelaskan dan mencoba berperilaku
yang sesuai Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar ´ 153 dengan tuntutan
lingkungan sekitarnya (lingkungan sekitar kecamatan dan kabupaten/kota). Untuk mencapai
tujuan tersebut diterapkan pokok-pokok bahasan sebagai berikut : persamaan hak,
keingintahuan, kesiapsiagaan, tata karma, tenggang rasa, ketulusan, kerajinan, dan hormat
menghormati.
5) Kelas V Tujuan PKn di kelas V adalah siswa dapat berupaya menyesuaikan perilaku
kehidupannya ke arah tuntutan keharusan nilai moral bangsa dan negara (lingkungan sekitar
provinsi dan nasional). Untuk mencapai tujuan tersebut diterapkan pokok-pokok bahasan
sebagai berikut : ketaatan, persamaan hak dan kewajiban, keteguhan hati, kebebasan,
percaya diri, ketahanan, ketertiban, kebersihan, ketulusan, kepahlawanan, dan pengendalian
diri.
6) Kelas VI Tujuan PKn di kelas VI adalah siswa meyakini dan dapat berperilaku sebagaimana
tuntutan keharusan pemerintah negara Republik Indonesia (wilayah nasional). Untuk
mencapai tujuan tersebut diterapkan pokok-pokok bahasan sebagai berikut: keindahan,
lapang dada, persatuan dan kesatuan, kebijaksanaan, keserasian, berjiwa besar, pengabdian,
kepedulian, cinta tanah air, tanggung jawab, dan harga menghargai24 . Semua tujuan pada
setiap kelas menuntut perilaku nyata (overt behavior). Hal ini berarti bahwa konsep moral
yang diajarkan tidak boleh berhenti pada pikiran semata, tetapi harus terwujudkan dalam
perbuatannya. Tuntutan pedagogis ini memerlukan persiapan mental, profesionalisme dan
hubungan sosial guru-peserta didik yang kohesif. Guru seyogyanya siap memberi contoh
dan menjadi contoh.3

2. Fungsi pendidikan kewarnegaraan di Sekolah Dasar sebagai pendidikan nilai dan moral
yaitu program pendidikan yang membentuk karakter warga negara Indonesia menjadi warga

3
negara yang memiliki nilai dan moral yang luhur, cerdas, terampil, dan setia kepada bangsa
seperti yang diamanatkan pancasila. Selain itu, fungsi Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran yang berfungsi sebagai pendidikan nilai dan moral, yaitu mata
pelajaran yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila budaya
bangsa sehingga membentuk moral anak yang sesuai dengan nilai falsafah hidupnya
Nashar,2004.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, sekolah merupakan wahana bagi
pengembangan dan pembentukan warga negara yang cerdas, demokratis, dan bertanggung
jawab. Oleh karenanya, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) secara kurikuler harus dapat
berfungsi menjadi wahana psikologis-pedagogis utama dalam mengembangkan dan
membentuk warga negara yang diinginkan.

3. Ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai pendidikan nilai dan
moral yaitu Ruang lingkup pembelajaran PKn di tingkat SD diatur di
dalam kurikulum nasional dan dijabarkan menjadi standar isi dan kompetensi dasar. PKn
mengajarkan pendidikan nilai dan moral yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila.
Namun ruang lingkup PKn di tingkat SD juga mencakup materi awal tentang tata negara.
Sehingga para siswa akan dikenalkan dengan berbagai
macam sistem pemerintah, lembaga pemerintahan, dan lain-lain.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai


berikut.
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan,
Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum
dan peradilan internasional.
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai
keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga Negara.

4
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan
konstitusi.
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah
dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat
demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indone sia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.

Khusus untuk SD/ MI lingkup ini PKN dikemas dalam SK dan KD yang secara sekuensial
diorganisasikan sebagai berikut . Jika di analisis secara intrinsik, dalam setia KD tersebut
tersimpul muatan nilai dan moral antara lain sebagai berikut .
Kelas 1 semester 1
Standar kompetensi Kompetensi Dasar Muatan Nilai dan Moral
1. Menerapkan 1.1 menjelaskan perbedaan kebersamaan
hidup rukun dalam jenis kelamin, agama, dan kerukunan
perbedaan suku bangsa keberagaman
1.2 memberikan contoh hidup kekeluargaan
rukun melalui kegiatan kesadaran gender
dirumah dan disekolah
1.3 menerapkan hidup rukun di
rumah dan disekolah
2. Membiasakan
2.1 2.1 Menjelaskan penting
nya tata tertib dirumah dan
di sekolah
2.2 Melaksanakan tata tertib
dirumah dan di sekoah

Kelas II Semester 1
Standar kompetensi Kompetensi dasar Muatan nilai dan moral
1. Membiasakan1.1 mengenal pentingnya kerukunan hidup
hidup bergotong hidup rukun, saling berbagi saling peduli
royong dan tolong menolong saling tolong menolong
1.2 melaksanakan hidup saling berbagi kebaikan
rukun, saling berbagi dan

5
tolong menolong dirumah
dan disekolah
2. Menampilkan2.1 menegnal pentingnya cinta alam sekitar
sikap cinta lingkungan alam seperti kesadaran akan keterkaitan
lingkungan dunia tumbuhan dan dunia manusia dengan alam
hewan sekitar
2.2 melaksanakan kesadaran lingkungan
pemeliharaan lingkungan kebiasaan memelihara alam
alam sekitar

Kelas III semester 1


Standar kompetensi Kompetensi dasar Muatan nilai dan moral
1. mengamalkan 1.1 mengenal makna satu menghargai kebersamaan
makna sumpah nusa, satu bangsa dan satu menghargai persatuan
pemuda bahasa Indonesia
1.2 mengamalkan nilai- menghormati suku atau
nilai sumpah pemuda etnis lain
dalam kehidupan sehari- teguh pendirian
hari
2. melaksanakan2.1 mengenal aturan-aturan menyadari adanya hukum
norma yang berlaku yang berlaku di masyarakat dalam masyarakat
dimasyarakat 2.2 menyebutkan contoh mematuhi aturan yang
aturan-aturan yang berlaku berlaku dilingkungannya
dilingkungan masyarakat menyadari pentingnya
sekitar ketertiban masyarakat
2.3 melaksanakan aturan-
aturan yang berlaku
dilingkungan masyarakat
sekitar

Kelas IV semester 1
Standar kompetensi Kompetensi dasar Muatan nilai dan moral
1. memahami 1.1 mengenal lembaga- kesadaran akan pentingnya
sistem pemerintahan lembaga dalam susunan pemerintahan
desa dan pemerintahan desa dan peduli terhadap
pemerintahan pemerintahan kecamatan pemrintahan desa
kecamatan 1.2 menggambarkan struktur peduli terhadap
organisasi desan dan pemerintahan kecamatan
pemerintah kecamatan berkomunikasi santun
dengan unsur pemerinthan
setempat
2. memahami 2.1 mengenal lembaga- kesadaran akan pentingnya

6
sistem pemerintahan lembaga dalam susunan pemerintahan
kabupaten, kotan dan pemerintahan kabupaten, kabupaten/kota dan
provinsi kota dan provinsi provinsi
2.2 menggambarkan struktur peduli terhadap
organisasi kabupaten, kota pemerintahan
dan provinsi kabupaten/kota dan
provinsi
peduli terhadap
pemerintahan kecamatan,
kabupaten/kota dan
provinsi
berkomunikasi santun
dengan unsur pemerintah
kabupaten/ kota dan
provinsi
Kelas V semester 1
Standar kompetensi Kompetensi Dasar Muatan Nilai dan
Moral
1. memahami pentingnya
1.1 mendeskripsikan NKRI Kesadaran berbangsa
keutuhan Negara Kesatuan 1.2 Menjelaskan pentingnya satu bangsa
Republik Indonesia (NKRI) keutuhan NKRI Indonesia
1.3 Menunjukkan contoh – Kesadaran bertanah
contoh perilaku dalam tumpah darah satu ,
menjaga keutuhan NKRI tanah air Indonesia
Kesadaran
menjunjung bahasa
persatuan , bahasa
Indonesia
Kesadaran bahwa
bagi Indonesia
bahwa bagi
Indonesia bentuk
negara kesatuan
adalah final
Sikap saling
menghormati anatar
unsur dalam
kehidupan
1. Memahami peraturan 2.1 menjelaskan Kesadaran bahwa
perundang – undangan tingkat pengertian dan dimana ada
pusat dan daerah pentingnya peraturan masyarakat disitu
perundang – undangan ada hukum
tingkat pusat dan daerah Kesadaran bahwa

7
2.2 memberikan contoh Indonesia adalah
peraturan perundang – negara hukum
undangan tibgkat pusat Kesadaran bahwa
dan daerah seperti pajak, perundang –
anti korupsi, lalu lintas , undangan diperlukan
larangan merokok. untuk menjalankan
UUD 1945
Kesadaran adanya
tata urutan
perundang –
undangan
Rasa keterikatan
secara personal
sosial terhadap
peraturan perundang
– undangan
Kepatuhan terhadap
peraturan
perundang-
undangan yang
terkait pada status
dan perannya
dalam kehidupan.
Kebiasaan
menjalankan
peraturan karena
kesadaran akan
pentingnya
ketertiban
Kelas VI ,semester 1
Standar kompetensi Kompetensi dasar Muatan nilai dan moral
1. Menghargai 1.1 mendeskripsikan nilai – kebersamaan
nilai- nilai juang nilai juang dalam proses kesadaran nasional
dalam proses perumusan sebagai dasar kemerdekaan
perumusan pancasila negara toleransi antar umat
sebagai dasar negara 1.2 menceritakan secara beragama,antar golongan,
singkat nilai kebersamaan antar suku
dalam proses perumusan kesadaran identitas
pancasila sebagai dasar nasional
negara semangat bermusyawarah
1.3 meneladani nilai – nilai
juang para tokoh yang
berperan dalam proses

8
perumusan pancasila
sebagai dasar negara dalam
kehidupan sehari -hari
2. memahami 2.1 menjelaskan proses Kesadaran hidup
sistem pemerintahan pemilu dan pilkada berdemokrasi
republik Indonesia 2.2 mendeskripsikan lembaga Kesadaran memilih dan
– lembaga negara sesuai dipilih
UUD 1945 hasil Sikap siap kalah dan siap
amandemen menang
2.3 mendeskripsikan tugas
dan fungsi pemerintahan
pusat dan daerah

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan
materi pokok , kegiatan pembelajaran , dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian .
dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan
penilaian.

4.Karakteristik PKN sebagai pendidikan nilai dan moral adalah:

 Melakukan pembentukan dari generasi bangsa yang akan dianggap lebih melakukan
penghargaan terhadap bangsanya sendiri.
 Melakukan penanaman dari sifat yang nasionalis
 Melkaukan pembentukan dari pribadi yang dimana akan sangatlah taat terhadap segala
macam aturan dan juga hukum
 Melakukan penanaman dari sikap yang bertanggungjawab
 Melakukan pendidikan dari masyarakat yang dimana akan lebih mengontrol seluruh
kebabasan hak yang dimana dimiliki olehnya.

5. Keterkaitan antara Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar sebagai pendidikan nilai


dan moral dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam hal mewujudkan
warganegara yang kompeten yaitu sangat erat. Bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan
adalah bagian dari bidang studi IPS. Bidang studi IPS mencakup aspek Geografi, Ekonomi,
dan Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang menyangkut warga negara serta pemerintahan.
Kemudian terjadi pemisahan menjadi bidang studi IPS yang mencakup aspek Geografi,
Ekonomi, dan Sejarah. dan PKn mencakup Nilai-nilai Pancasila, UUD 1945 serta sejarah
perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

9
Pendidikan kewarganegaraan (PKN) merupakan program pendidikan yang memiliki misi
untuk mengembangkan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya dan keyakinan
bangsa indonesia yang memungkinkan dapat diwujudkan dalam perilaku dalam kehidupan
sehari-hari.

Hubungan PKN dengan mata pelajaran lainnya:

 Hubungan PKn dengan ilmu politik, bahwa pendidikan kewarganegaraan mengandung


praktik-praktik yang diturunkan ilmu politik. contoh seperti sistem pemerintahan indonesia
dan sistem politik indonesia juga dibahas didalam PKn.
 Hubungan Pkn dengan sosiologi, Sosiologi merupakan ilmu tentang masyarakat. Yang
mana yang dibahas tidak hanya keteraturan dalam msyarakat tetapi juga penyimpangan
sosial. Salah satu penyebab terjadi penyimpangan sosial yaitu kekurangpahaman
masyarakat terhadap hak dan kewajibannya sebagai warga negara, nah itu lah yang dibahas
dalam Pkn yaitu memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara melalui memahami
UUD 1945.
 Hubungan Pkn dengan ilmu sejarah, Ilmu sejarah adalah membahas peristiwa yang
terjadi diwaktu yang lalu. Dengan mempelajari sejarah kita dapat mengetahui kekurangan
apa yang akan terdapat pada era dulu dan diperbaiki pada masa sekarang sehingga terdapat
perbaikan-perbaikan dari waktu ke waktu kemudian diterapkan dalam pembangunan
negara.

Hubungan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan


Beberapa faktor yang lebih menjelaskan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan antara
lain(Somantri, 2001:161):

a. PKn merupakan bagian atau salah satu tujuan pendidikan IPS, yaitu bahan pendidikannya
diorganisasikan secara terpadu (intergrated) dari berbagai disiplin ilmu sosial,
humaniora,dokumen negara, terutama 84 Pancasila, UUD NRI 1945, GBHN, dan
perundangan negara, dengantekanan bahan pendidikan pada hubungan warga negara dan
bahan pendidikan yang berkenaan dengan bela negara.

b. PKn adalah seleksi dan adaptasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, humaniora, Pancasila,
UUD NRI 1945 dan dokumen negara lainnya yang diorganisasikan dan disajikan secara
ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

10
c. PKn dikembangkan secara ilmiah dan psikologis baik untuk tingkat jurusan PMPKN
FPIPSmaupun dikembangkan untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah serta perguruan
tinggi.

d. Dalam mengembangkan dan melaksanakan PKn, kita harus berpikir secara integratif,
yaitukesatuan yang utuh dari hubungan antara hubungan pengetahuan intraseptif (agama,
nilai-nilai)dengan pengetahuan ekstraseptif (ilmu), kebudayaan Indonesia, tujuan pendidikan
nasional,Pancasila, UUD1945, GBHN, filsasat pendidikan, psikologi pendidikan,
pengembangankurikulum disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, kemudian dibuat program
pendidikannya yang terdiri atas unsur: (a) tujuan pendidikan (b) bahan pendidikan (c) metode
pendidikan (d)evaluasi. 85

e. PKn menitik beratkan pada kemampuan dan ketrampilan berpikir aktif warga negara,
terutamagenerasi muda, dalam menginternalisasikan nilai-nilai warga negara yang baik
(goodcitizen)dalam suasana demokratis dalam berbagai masalah kemasyarakatan (civic
affairs).

f. Dalam kepustakan asing PKn sering disebut civic education, yang salah satu batasannya
ialah “seluruh kegiatan sekolah, rumah, dan masyarakat yang dapat menumbuhkan demokrasi.
PKn sebagai pendidikan nilai dan moral yang membantu para siswa memilih sistem nilai dan
mengaplikasikan dalam perilakunya.

Seperti yang diungkapkan Al-Muchtar dalam Hand Out Strategi Belajar Mengajar
(2001:33),mengemukakan bahwa:Pendidikan nilai bertujuan untuk membantu perilaku
peserta didik menumbuhkan danmemperkuat sistem nilai dipilihnya untuk dijadikan dasar
bagi penampilan perilakunya. Pendidikan nilai pada dasarnya berada pda pengembangan
sikap (afektif) oleh karena itu berbeda dengan pembelajaran pada study kognitif dan
psikomotor. Pendidikan nilai secara formal diberikan pada mata pelajaran PKn agar menjadi
kepribadian yang baik. Jadi hubungan PKn dengan IPS adalah memiliki keperdulian dan
kesadaran tehadap masyarakat dan lingkungannya melalui pemahaman terhadap nilai-nilai
dan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab,
mengembangkan kemampuan siswa dalam mengambil keputusan terhadap persoalan yang
dihadapi.

11

Anda mungkin juga menyukai