Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TTM 2

PEMBELAJARAN IPA DI SD

Di Susun Oleh:

DEWI PUSPITA SARI


NIM : 858441714

TUTOR : M. RAJIB BUSTAMI, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
SAMARINDA
2022
1. Kenapa Keterampulan Proses di anggap penting untuk pembelajaran IPA di SD ?

Jawab :

Keterampilan proses IPA yang terintegrasi meliputi memformulasi hipotesis, mengontrol


variabel, membuat definisi operasional dan menginterpretasi data. Tujuan keterampilan
proses adalah mengembangkan kreativitas peserta didik dalam belajar sehingga peserta
didik secara aktif dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuannya. Peserta didik
belajar tidak hanya untuk mencapai hasil, melainkan juga belajar bagaimana belajar.

Ketrampilan proses dianggap sangat penting untuk pembelajaran IPA. Wynnie Harlen
(1992) mengemukakan beberapa alasan untuk itu, yaitu berikut ini.

1. Pengubahan ide-ide kearah yang lebih ilmiah (dengan fenomena yang lebih cocok)
tergantung pada cara dan pengujian yang digunakan. Pengujian yang digunakan ini
berhubungan erat dengan penggunaan ketrampilan proses.
2. Pengembangan-pengembangan dalam IPA tergantung pada kemampuan melakukan
ketrampilan proses dalam perilaku ilmiah, itulah sebabnya mengapa pengembangan
keterampilan proses mendapat perhatian.
3. Peranan keterampilan proses sangat besar dalam pengembangan konsep-konsep
ilmiah.

Carin (1992) menyampaikan pula beberapa alasan tentang pentingnya keterampilan


proses, yaitu sebagai berikut.

1. Dalam praktiknya apa yang dikenal dalam IPA merupakan hal yang tak terpisahkan
dari media penyelidikan. Mengetahui IPA tidak hanya sekedar mengetahui materi ke-
IPA-an saja, tetapi terkait puia dengan bagaimana cara mengumpulkan fakta, dan
menghubungkan fakta untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan. Ilmuwan
menggunakan berbagai proses empiris dan analisis dalam usahanya untuk
menjelaskan misteri alam semesta. Prosedur ini disebut proses IPA.
2. Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat yang
dapat digunakan bukan saja untuk belajar berbagai macam ilmu tetapi jnga dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Semiawan dkk. (1992) mengemukakan beberapa alasan yang melandasi
perlunya pendekatan pembelajaran, yaitu:
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dewasa ini maka tidaklah mungkin lagi
seorang guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada para siswanya. Jika pun
dipaksakan untuk melaksanakan, para guru akan mengambil jalan pintas yaitu
mengajarkan secara terburu-buru dengan metode ceramah. Akibatnya, siswa
mendapatkan banyak pengetahuan tetapi tidak dilatih untuk menemukan pengetahuan,
meliputi keterampilan memformulasikan hipotesis, menamakan variabel, membuat
definisi yang operasional, melakukan eksperimen, menginterpretasi data, dan melakukan
penyelidikan.
Adapun pentingnya keterampilan proses untuk pemebelajaran IPA di SD yaitu :

1. Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah


pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, peserta didik menemukan
sendiri konsep-konsep yang dipelajari, melatih peserta didik untuk berpikir lebih.
2. Guru menyajikan materi secara sistematis dan menarik serta dapat menampilkan
konsep- konsep abstrak menjadi konkrit pada pokok bahasan “Energi Bunyi”,
sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
3. Siswa dapat mengalami proses sebagaimana yang dialami para ilmuan dalam
memecahkan misteri-misteri alam dan akan menjadi roda penggerak penemuan,
pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap,
wawasan dan nilai.
4. Siswa belajar tidak hanya untuk mencapai hasil, melainkan membiasakan belajar
melalui proses kerja ilmiah, selain dapat melatih detail keterampilan ilmiah ,
dapat pula membentuk pola berpikir siswa secara ilmiah.
5. Keterampilan proses ini sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk
menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan
memperoleh pengetahuan baru/mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.
Keterampilan proses sains merupakan dasar dari pemecahan masalah dalam sains
dan metode ilmiah.
6. Dapat melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi dan berprilaku aktif dalam
proses pembelajaran sehingga dapat memiliki kualitas dan kuantitas hasil belajar
yang lebih tinggi daripada hanya sekedar menghafal.
7. Dapat menjadikan peserta didik lebih kreatif dan berfikir logis dalam
memecahkan masalah.

2. Jelaskan 2 macam kegiatan bagi siswa SD yang mampu meningkatkan keterampilan


mengkomunikasikan hasil pengamatan!

Jawab :

a. Kegiatan membuat dan menginterpretasikan informasi dari grafik, chart, peta, gambar
dan lain lain. Misalkan, para siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan
mengkomunikasikan deskripsi benda-benda dan kejadian-kejadian tertentu secara
rinci. Penjelasan yang disampaikan oleh siswa haruslah cukup jelas dan dapat
memungkinkan siswa lain (yang mendengar) dapat mengidentifikasi benda-benda dan
kejadian-kejadian yang sedang dijelaskan.
b. Kegiatan memberi tugas kepada kelompok siswa untuk menyusun data dari suatu
eksperimen ke dalam tabel atau grafik dan menyampaikan penemuannya kepada
siswa lainnya.
c. Kegiatan dimana siswa memperhatikan dan menuliskan fenomena alam seperti
perubahan-perubahan cuaca dalam beberapa hari yang terjadi di lingkungannya atau
siswa diminta untuk mengamati mendeskripsikan beberapa jenis hewan-hewan kecil
(sepeti ukuran, bentuk, warna, tekstur, dan cara geraknya) kemudian siswa tersebut
menjelaskan deskripsi tentang objek yang diamatinya di depan kelas. Atau siswa
diminta mengamati pertumbuhan sejenis tumbuhan tertentu dari batang yang dipotong
selama beberapa waktu, kemudian siswa ditugaskan untuk menyiapkan chart/diagram
yang dilengkapi keterangan yang memperlihatkan bagaimana tumbuhan baru tumbuh
dari batang yang dipotong tanpa melalui biji terlebih dahulu (untuk menjelaskan
perkembanganbiakan secara vegetatif).

Contoh pembelajaran lengkap yang dikembangkan Batch (1992) sebagai berikut :

1. Judul kegiatan : menjelaskan benda atau memberi nama ciri/karakteristik/bagian


yang dimiliki oleh suatu benda.
2. Bahan yang digunakan :

a. Bentuk-bentuk lingkaran, segitiga, segiempat, bujur sangkar, belah ketupat


dan trapesium terbuat dari kertas manila, berjumlah sebanyak kelompok yang
dibentuk di kelas, setiap bentuk memiliki warna yang bermacam-macam
(misalnya bentuk lingkaran ada yang berwarna merah, biru, hijau, kuning dan
sebagainya demikian pula dengan bentuk lainnya)
b. Bermacam-macam bentuk dan warna kancing baju, usahakan setiap bentuk
dan warna jumlahnya sepasang.

3. Tujuan pembelajaran : Siswa dapar menjelaskan ciri/karakteristik suatu benda


sehingga siswa lain yang mendengarkan penjelasan itu dapat mengidentifikasi
benda apa yang sedang dijelaskan.
4. Kegiatan pembelajaran :
(1) Kegiatan awal :
(a) Bagikan kertas manila yang berbentuk lingkaran, segitiga, , segiempat,
bujur sangkar, belah ketupat dan trapezium kepada setiap kelompok yang
berjumlah 4-5 siswa.
(b) Deskripsikan salah bentuk dan warna karton, misalnya “kemarin pada saat
saya menggunting kertas manila untuk membuat bentuk lingkaran yang
berwarna merah seorang teman saya menelpon”. Selanjutnya tanyalah
kepada para siswa, kelompok mana atau siapa yang memegang kertas
manila berbentuk lingkaran yang berwarna merah.
(2) Kegiatan ekplorasi :
(a) Tunjukkan salah satu kelompok, minta salah seoarang wakilnya untuk
memilih salah satu bentuk dan warna yang dimilikinya kemudian
menjelaskan tentang bentuk dan warna kertas manila yang dipilihnya.
Kelompok siswa lain yang mendengarkan diminta untuk menentukan
bentuk mana yang dimaksud (atau jika ada bentuk dan warna apa yang
dimaksud) dengan cara memilih dan menunjukkan dari kertas-kertas
manila yang dimilki kelompoknya.
(b) Bagikan kancing-kancing pada setiap kelompok. Pastikan bahwa tidak ada
kancing yang kembar yang diterima oleh satu kelompok. Tunjuklah salah
satu kelompok, minta salah seorang wakilnya untuk memilih salah satu
bentuk kancing kemudian menjelaskan tentang bentuk dan warna kancing
yang dipilihnya. Kelompok siswa lain yang mendengarkan yang memiliki
kancing yang serupa dengan yang telah dideskripsikan diminta untuk
memperlihatkannya. Lakukan hal serupa dengan kelompok yang lain dan
pilihan kancing yang berbeda.
(c) Lakukan kegiatan serupa di dalam kelompok kecil. Misalnya salah
seorang anggota kelompok menjelaskan tentang suatu objek (apakah
kertas manila atau kancing), anggota yang lain yang mendengarkan
penjelasan itu memperlihatkan benda yang telah dijelaskan,
5. Evaluasi kegiatan :
a. Melakukan observasi apakah para siswa dapat mengkomunikasikan benda
yang dimilikinya dengan singkat, jelas dan benar kepada siswa lainnya.
b. Berilah setiap kelompok benda lain yang ada di dalam kelas. Usahakan agar
antarkelompok tidak tahu benda yang diberikan guru kepada kelompok yang
lain. Setiap kelompok ditugaskan untuk mengamati benda yang diberikan
terakhir dan salah seorang siswa sebagai wakil kelompok menejelaskan
kepada kelompok yang lain di depan kelas. Perhatikan penjelasan yang
diberikan siswa di depan kelas (apakah singkat, jelas dan benar)? Dapatkah
siswa lain mengidentifikasikan benda yang dimaksudkan?

3. Apa yang perlu dipahami seorang guru untuk menggunakan media pembelajaran?

Jawab :

Dalam menggunakan media pembelajaran, guru perlu :

a. Memahami media yang akan digunakan


b. Menyiapkan media dan mencobanya sebelum digunakan di depan kelas
c. Mengatur fasilitas dan lingkungan yang terkait dengan penggunaan media, seperti
tempat duduk siswa, ventilasi, pencahayaan ruangan, udara, suasana dan kondisi kelas
d. Menyiapkan siswa, missal dengan menyampaikan terlebih dahulu kepada siswa
tentang garis besar materi pembelajaran, latar belakangnya, keuntungan mempelajari
materi tersebut atau memberikan penekanan terhadap hal-hal penting
e. Menyediakan pengalaman belajar bagi siswa.

Dalam menyediakan media pembelajaran guru dihadapkan pada :

a. Memilih dari bahan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
b. Memilih dari bahan yang kurang sesuai sehingga perlu dimodifikasi.
c. Merancang media baru.

Anda mungkin juga menyukai