Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Maisaroh

Nim : 857349656
Mata kuliah : Pembelajaran IPA di SD
Nama dosen : Drs. Enang Rosidin, MMPd.
Tugas :1

1. Menurut Bruner, bagaimanakah seorang anak kelas III SD berpikir apabila dia
mendapatkan tugas untuk menentukan apakah suatu benda itu merupakan benda hidup
atau benda tak hidup ? coba jelaskan dengan menggunakan contoh !
Jawab: siswa mengenali bagian-bagian tumbuhan dan mampu mengelompokkan
tumbuhan berdasarkan ciri-ciri dan kegunaannya dengan pengamatan dan penafsiran.
Contoh : siswa mengamati antara benda hidup seperti tumbuhan dan mengamati benda
tak hidup seperti buku, kemudian siswa disuruh untuk membedakan kedua benda tersebut,
sehingga siswa dapat membedakan antara benda yang hidup dan benda yang tak hidup.
2. Di antara model pembelajaran penemuan murni dan model pembelajaran penemuan
terarah, manakah yang lebih mungkin diterapkan dalam pembelajaran di sekolah Anda ?
Berilah penjelasan berdasarkan tujuan pembelajaran, cakupan materi, waktu yang tersedia
atau yang lainnya !
Jawab:
model pembelajaran penemuan terarah. Model pembelajaran penemuan terarah ini
berbeda dengan model pembelajaran penemuan murni. Guru sedikit lebih banyak berperan
dibandingkan dengan model penemuan murni. Disini mungkin guru menginginkan seluruh
siswa melakukan kegiatan yang sama atau hampir sama. Sebagai contoh, dengan material
yang sama seperti di atas (kabel listrik, baterai, dan bohlam) guru mengarahkan dengan
memberikan pertanyaan sepeti:
1. Dapatkah kita menyalakan lebih dari satu bohlam?
2. Bagaimanakah kalau kita menyusun lebih dari satu baterai?
Yang perlu diingat adalah bantuan dan bimbingan yang diberikan guru kepada siswanya
tidak membatasi kebebasan siswa untuk melakukan penemuan sendiri. Tetapi hal tersebut
ditentukan oleh tujuan pembelajaran dan waktu yang tersedia.
Tidak sedikit guru masih ragu untuk menerapkan pembelajran penemuan dikelasnya.
Salah satu penyebabnya adalah mereka masih khawatir akan kesemrawutan siswa,
terutama untuk anak-anak yang sukar diatasi. Untuk mengatasi hal tersebut beberapa saran
yang diberikan oleh guru yang sudah berpengalaman menerapkan pembelajaran
penemuan. Sara-saran tersebut diantaranya:
1. Bagilah siswa di dalam kelas menjadi beberapa kelompok.
2. Bagikan tugas kepada setiap anggota kelompok.
3. Bicarakan secara klasik terlebih dahulu tanggung jawab masing-masing petugas di
dalam kelompoknya.
4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan aturan yang akan
digunakan didalam kelompok.
5. Berkan arahan terhadap aktifitas yang akan dilakukan.
6. Hanya penanggung jawab material yang bertanggung jawab untuk mengambalikan
materialnya.
7. Guru berkeliling ke semua kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
8. Jika guru ingin memindahka siswa dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak bising.
3. Sebutkan ciri-ciri peta konsep ! serta berikan penjelasan masing-masing !
Jawab:
Ciri-ciri peta konsep, antara lain:
1) Pemetaaan konsep merupakan suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan
organisasi suatu bidang studi, bukan hanya pada bidang IPA SD.
2) Suatu peta konsep merupakan suatu gambar atau dua dimensi dan suatu disiplin atau
bagian dari suatu disiplin.
3) Dalam setiap peta konsep, konsep yang paling umum (inklusif) terdapat pada puncak
konsep, makin kebawah konsep-konsep menjadi lebih khusus dan smapai pada
pemberian contoh-contoh.
4) Suatu peta konsep memuat hierarki konsep-konsep dan kosep-konsep yang tidak
membentuk hierarki. Makin tinggi hierarki yang ditunjukkan maka makin tinggi nilai
peta konsep tersebut.
4. Jelaskan dengan kata-kata Anda sendiri tentang pendekatan konseptual, pendekatan
faktual, pendekatan keterampilan proses, pendekatan discovery dan pendekatan inkuiri !
Jawab:
• Pendekatan konseptual, pendekatan ini menyajikan ilustrasi yang lebih konkret.
Dimana pada mendekatan ini dapat memungkinkan siswa untuk mengoerganisasikan
fakta kedalam suatu model atau penjelasan tentang sifat alam semesta. Pendekatan ini
menekankan pada penyampaian produk atau hasil IPA tidak mengajarkan tentang
bagaimana produk tersebut dihasilkan.
• Pendekatan faktual, suatu cara mengajarkan IPA dengan menyampaikan hasil-hasil
penemuan IPA kepada siswa dimana pada akhir suatu instrukssional siswa akan
memperoleh informasi tentang hal-hal penting tetang IPA.
• Pendekatan katerampilan proses, cara mengajarkan IPA dengan mengajarkan bebagai
keterampilan proses yang biasa digunakan para ilmuan dalam mendapatkan atau
memformulasikan hasil IPA. Keterampilan proses yang umum diajarkan adalah
mengorservasi, mengukur, menentukan variabel, memformulasikan hipotesis,
mengamati, meyampaikan hasil pengamatan, dan menympukan serta melakukan
percobaan/penelitian.
• Pendekatan discovery, suatu pendekatan yang menekankan siswa untuk ikut serta
dalam pembelajaran, serta melatih siswa untuk menemukan suatu konsep yang di
anggap baru oleh siswa itu sendiri.
• Pendekatan inkuiri, di mana setiap mahasiswa sebagai subyek belajar, dibebaskan
untuk menciptakan makna dan pengertian baru berdasarkan interaksi antara apa yang
telah dimiliki, diketahui, dipercayai, dengan fenomena, ide, atau informasi baru yang
dipelajari.
5. Bila Anda memilih metode demonstrasi untuk suatu pembelajaran, agar demonstrasi
tersebut berjalan dengan baik, hal-hal apa yang perlu diperhatikan !
Jawab: selama demonstrasi berlangsung, kita harus memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengamati dengan baik, dan bertanya. Untuk pokok bahasan ini hal-hal yang
harus dilakukan dalam demonstrasi antara lain:
1) Demonstrasi supaya sungguh jelas dapat dilihat peserta didik. Bila peserta didik yang
duduk di belakang tidak dapat melihat, mereka diminta maju ke depan.
2) Bicaralah yang keras sehingga peserta didik dapat mendengar apa yang Anda katakan.
3) Libatkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
4) Mulailah dengan pertanyaan awal, seluruh peserta didik membuat hipotesis, baru mulai
ditunjukkan jalannya demonstrasi.
5) Jelaskan apa yang Anda lakukan, tujuannya, dan prosesnya.
6) Bila Anda bertanya kepada peserta didik, beri waktu mereka untuk berfikir terlebih
dahulu.
7) Gunakan papan tulis untuk menulis tujuan dari demo itu sehingga peserta didik menjadi
jelas dan dapat berfikir secara terfokus.
8) Dalam mengambil kesimpulan, biarkan peserta didik menyimpulkan terlebih dahulu.
9) Kadang demonstrasi perlu diulang beberapa kali agar jelas bagi peserta didik.
10) Dalam pelaksanaan perlu dilakukan step by step, jangan loncat-loncat, sehingga peserta
didik dapat menangkap materi.

Anda mungkin juga menyukai