Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANDIRI 1 (IPA di SD)

NAMA : Eka Putri Cahyanti


NIM : 857936011

Jawaban :
1. …
- Penerapan teori Piaget pada pembelajaran IPA di SD. yaitu pembelajaran dengan
mempertimbangan keadaan tiap siswa dan siswa diberikan banyak kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman dari penggunaan inderanya. Contoh skenarionya adalah
sebagai berikut :
Konsep yang diajarkan : Udara mempunyai sifat tertentu dan banyak kegunaanya bagi
kehidupan manusia
Sub-konsep : Udara yang bergerak mempunyai tekanan yang lebih rendah daripada
udara diam
Metode : Eksperimen
Alat dan bahan :
1. dua bola pingpong
2. benang
3. kayu (kurleb 30 cm)
Cara kerja :
1. ikat kedua bola pingpong dengan benang
2. ikat kedua ujung benang secara berdekatan pada kayu
3. pegang salah satu ujung kayu dan tiup kuat-kuat persis di tengah antara kedua bola
pingpong yang tergantung
4. amati yang terjadi

Kegiatan guru adalah memperhatikan pada setiap siswa apakah mereka melakukan
dengan benar atau masih ada kesulitan. Dan guru harus memberikan kesempatan anak
untuk menemukan sendiri jawabannya, dan harus selalu siap dengan alternative
jawaban sewaktu dibutuhkan. Pada akhir pembelajaran guru mengulas kembali
bagaimana siswa dapat menemukan jawaban yang diinginkan.
- Penerapan teori Bruner yaitu kita sebagai guru tidak lagi sebagai pemeberi informasi
melainkan menuntun siswa untuk memperoleh informasi. Contoh pembeljarannya
sebagai berikut.
Kelas : III
Tujuan Umum : siswa mengenali bagian-bagian tumbuhan dan mampu
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri dan kegunaannya dengan
pengamatan dan penafsiran
Topic : Tumbuhan mempunyai bagian-bagian tertentu.
Cara pelaksanaan :
1. ambil satu tanaman yang terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga
2. beri kesempatan pada siswa untuk mengamati, kemudian diberi pertanyaan, menurut
kalian bagaimana akar dapat berfungsi bagi tumbuhan?
3. terima seluruh ide atau tanggapan siswa. Beri kesempatan mengajukan dan menguji
idenya.
4. beri pertanyaan lain untuk menanyakan bagian tumbuhan lainnya.
- Penerapan teori Gagne
- Penerapan teori Ausubel.
Misal guru menugaskan siswa kelas III dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompi I diberi
daftar nama benda, binatang, tumbuhan, dsb. Demikian juga dikelompok II. Tiap
kelompok diberikan waktu 1 menit untuk mengingat kata-kata yang terdapat dalam
daftar kata di kelompoknya. Dalam hal ini kelompok 1 kata-katanya tidak berpola. Lalu
di kelompok 2 kata-katanya berpola. Sesudah 1 menit, setiap anak disuruh menuliskan
sebanyak mungkin kata yang diingat. Kemudian bandingkan jumlah yang dapat diingat
dengan benar untuk kedua kelompok tersebut. Jika kelompok 2 lebih banyak kata yang
diingat, artinya kata yang berpola lebih banyak diingat oleh siswa.
2.
- Pendekatan konseptual adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung
menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati
bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta,
peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Pendekatan ini
memungkinkan siswa untuk mengorganisasikan fakta ke dalam suatu model.
Kelebihan : Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep, Siswa dibimbing untuk
memahami konsep dengan beberapa metode
Kelemahan : Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student centre, Guru terlalu
dominan dan siswa tidak dibimbing untuk memahami konsep.
- Pendekatan Pemecahan Masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan
melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada
dua versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur yang
digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian
pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah
yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan
hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi pentunjuk.
Kelebihan : Siswa dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah sendiri
Kelemahan : Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi
petunjuk.
- Pendekatan Inkuiri membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi
ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang
digunakan oleh para ahli penelitian.
Kelebihan : membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika
berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan
oleh para tim ahli.
Kelemahan : kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti.
3. Prosedur menggunakan pendekatan inkuiri materi Energi dan Perubahannya. Yaitu
sebagai berikut :
1) memilih menentukan kegiatan sebagai wahana pembelajaran inkuiri yaitu :
a. kegiatan mengaati berbagai gerak benda dan kagiatan cara menggerakkan bola
b. kegiatan mengamati gaya pada benda jatuh dan kegiatan mengamati gaya pada benda
yang terbang
c. kegiatan mengamatai gaya pada benda yang terbang
d. kegiatan pengaru gaya terhadap plastisin/tanah liat
e. kegiatan mengetahui penyebab benda terapung, melayang, dan tenggelam
f. kegiatan mengetahui penyebab logam terapung
g. kegiatan menimbang berat benda dalam air.
2) melakukan kegiatan secara demonstrasi guru dan siswa atau kerja kelompok dan
mendiskusikan hasil kegiatan
3) mengajarkan tentang cara mengubah gerak dan bentuk benda, menggerakkan benda
yang diam dengan memberi gaya, gaya pada benda yang sedang bergerak, contoh gaya
yang dapat mengubah bentuk dan gerakan benda
4) menugaskan siswa untuk membaca bacaan terkait matero atau memberi tugas

Evaluasi :
Evaluasi formatif untuk memperbaikai program pembelajaran dan memantapkan
pemahaman, pengembangan sikap, dan keterampilan. Dilakukan evaluasi sumatif untuk
menilai pemahmaan, sikap, dan keterampilan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan
berbagai instrument yaitu tes untuk konsep dan keterampilan, pedoman observasi untuk
keterampilan dan perilaku, penilaian kinerja untuk keterampilan, dan instrument sikap
untuk sikap.
4.
- Metode Diskusi. Metode ini berhubungan dengan belajar pemecahan masalah, yang
biasa dilakukan secara berkelompok. Bentuknya adalah dengan tukar menukar
informasi, pendapat, dan pengalaman untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas
tentang sesuatu. Hal ini juga dilakukan untuk merampungkan keputusan bersama.
Kelebihan : memperluas wawasan, membina untuk terbiasa musyawarah dalam
memecahkan suatu masalah, merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide,
gagasan, prakarya dan terobosan baru dalam pemecahan masalah, serta
mengembangkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.
Kelemahan : membutuhkan waktu yang panjang, tidak dapat dipakai untuk kelompok
yang besar, peserta mendapat informasi yang terbatas.
- Metode Simulasi. sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan
situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Kelebihan : Dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapai situasi yang
sebenarnya kelak, Dapat mengembangkan kreativitas siswa, Dapat memupuk
keberanian dan percaya diri siswa, Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis, Dapat
meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.
Kelemahan : Pengalaman yang diperoleh tidak selalu tepat dan sesuai dengan
kenyataan di lapangan, Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan
sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan., Faktor
psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan
simulasi.
- Metode Eksperimen. Metode ini tidak hanya metode mengajar, namun juga suatu
metode berpikir. Eksperimen dapat menggunakan metode lainya seperti menarik data
sampai menarik kesimpulan. Metode ini merupakan penyampaian pelajaran, di mana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.
Kelebihan : Membina siswa membuat terobosan baru, Membuat siswa lebih percaya
atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan, Hasil percobaan yang berharga
dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
Kelemahan : Kesulitan dalam fasilitas, Cenderung sesuai bidang sains dan teknologi,
Menuntut ketelitian, kesabaran, dan ketabahan, Setiap percobaan tidak selalu
memberikan hasil yang diharapkan.
5.
Proses pembelajaran materi listrik dalam kehidupan kita menggunakan metode
Eksperimen.

Pada tahap awal pembejaran, kita perlu menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan
eksperimen. Mereka harus memahami masalah yang akan dieksperimenkan yaitu :
1) bahan apa yang dapat menghantarkan listrik?
2) bagaimana listrik mengalir?
3) dapatkah energy listrik diubah menjadi energy bentuk lain?
4) bagaimana energy listrik dapat terbentuk?

Selain itu, siswa perlu diterangkan :


1) alat serta bahan yang akan digunakan dalam percobaan
2) variable-variabel yang harus dikontrol dengan ketat
3) urutan yag harus ditempuh selama eksperimen berlangsung
4) cara menentukan catatan atau laporan

Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu
memberi saran atau pertanyaam-pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
eksperimen. Setelah eksperimen selesai, kita harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikan secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar Tanya jawab.

Evaluasi :
Untuk mengukur keberhasilan metode yang digunakan, kita menilai berhasil jika :
1) siswa melakukan prosedur eksperimen dengan benar
2) siswa dapat menemukan sendiri jawaban-jawaban dari semua masalah yang
dieksperimenkan.

Anda mungkin juga menyukai