Anda di halaman 1dari 47

Belajar Itu Asyik dan Menyenangkan

Oleh : Aditya Putra Wicaksana

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh


seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan
dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dapat
dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya
pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Proses
belajar pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan atau kompetensi profesional.Belajar juga
menjadi kebutuhan pokok setiap insan sejak dulu kala.
Melalui belajar sudah banyak keajaiban-keajaiban tercipta
sepanjang sejarah peradaban manusia.Pada zaman purbakala
pun manusia belajar, belajar untuk mengolah hasil hutan dan
berburu demi mempertahankan hidupnya, hal ini terus
berlanjut dari zaman ke zaman sampai bermunculannya
berbagai jenis penemuan yang membuat manusia semakin
mudah berkarya. Contohnya Albert Einstein yang muncul
dengan teori relativitasnya, Sir Isac Newton yang terkenal
dengan hukum geraknya, Thomas Alfa Edison yang
menemukan listrik, dan masih banyak lagi ahli-ahli lain
dengan teori, penemuan, serta karya-karyanya yang masih
ada hingga saat ini. Semua pencapaian para ahli seperti
tersebut di atas tentunya berawal dari proses belajar mereka
baik formal maupun infromal, para ahli dalam proses belajar
meraka pasti pernah mengalami masalah dalam belajarnya,
namun berkat kegigihan mereka yang tak kenal menyerah
dalam belajar, akhirnya mereka mampu menunjukan pada
dunia bahwa mereka ada dan mampu melakukan sesuatu
untuk dunia.
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa belajar
merupakan suatu kegiatan yang sangat berfaedah dan
bernilai positif yang harus terus berkembang terutama
kepada generasi muda saat ini yang kelak menjadi calon-
calon pemimpin, calon-calon penemu, calon-calon pencipta
masa depan.Namun fenomena yang terjadi sekarang agak
sedikit bertolak belakang dengan apa yang seharusnya
dilakukan. Pelajar saat ini memandang kegiatan belajar itu
sebagai sesuatu yang ingin dihindari, kegiatan belajar
dianggap sebagai sesuatu kegiatan yang membosankan dan
melelahkan. Banyak pelajar lebih memilih menghabiskan
waktu dengan bermain game online, scroll sosmed, Mall,
dan nongkrong-nongkrong tanpa tujuan. Hal serupa tidak
jarang terjadi di sekolah-sekolah sebagai tempat menuntut
ilmu, dimana para pelajar lebih suka ketika adanya jam
posong (tidak ada guru), pura-pura sakit agar bisa tidur di
UKS dan melakukan kegiatan lain di luar sekolah ketimbang
berada dalam kelas untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajak. Ketika ditanya pun macam-macam alasannya,
gurunya membosankan,gurunya suka marah-marah,
pelajarannya sulit, suasana kelas tidak nyaman, pelajaran itu
tidak penting dan masih banyak lagi alasannya. Hal ini
menunjukkan bahwa para pelajar lebih suka dengan hal-hal
yang menyenangkan daripada belajar yang dianggap sebagai
hal yang membosankan. Jika demikian, pertanyaannya
adalah ada tidak metode belajar yang asyik dan
menyenangkan?
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan
Guru untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran
yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran.Dalam bukun yang
berjudul “Strategi Belajar Mengajar”, Luluk Suryani dan
Leo Agung membedakan strategi pembelajaran dan metode
pembelajaran. Strategi pembelajaran masih bersifat
konseptual dan untuk mengimplementasikannya ke dalam
kelas membutuhkan berbagai metode pembelajaran. Dapat
dikatakan bahwa strategi merupakan a plan of operation
achieving something sedangkan metode adalah a way in
achieving it.
Dalam Kurikulum Merdeka dituliskan bahwa ada
banyak sekali metode pembelajaran yang dapat diterapkan di
kelas. Pemilihan metode mengajar juga tergantung pada
penguasaan teknik dan materi yang akan disampaikan. Pada
umunya metode yang digunakan dalam proses belajar
megajar antara lain ceramah, tanya jawab, pemberian tugas
dan juga metode demonstrasi (praktek).
Nah, berikut ini adalah 8 metode pembelajaran
menarik lainnya yang wajib diketahui dan dipraktikkan ke
dalam kelas.

1. Metode Studi Kasus

Metode studi kasus atau case study  dapat digunakan


dalam pembelajaran aktif. Metode ini memanfaatkan situasi
atau kasus tertentu yang dapat memberikan siswa
pembelajaran bermakna dan bermanfaat. Guru pintar dapat
memberikan sebuah cerita tentang tema atau konsep yang
akan akan dipelajari. Setelah itu, siswa dapat berdiskusi
untuk melakukan analisa, sintesisa, dan evaluasi berdasarkan
kasus atau masalah yang sedang dipelajari.

2. Metode Demonstrasi

Dalam pembelajaran aktif, metode demonstrasi  juga


sangat dianjurkan. Siswa diberikan kesempatakan untuk
bersentuhan langsung dengan materi yang dipelajari
kemudian mereka memeperagakannya di depan kelas.
Metode pembelajaran ini dapat menunjukkan bagaimana
siswa melakukan sesuatu yang kemudian diamati dan
dibahas di depan kelas.
3. Metode Discovery

Metode discovery mendorong siswa untuk


menemukan sendiri pengetahuan atau konsep baru. Guru
pintar harus memotivasi bagaimana siswa menyimpulkan
sendiri konsep atau formula yang sedang dipelajari.
Misalnya, Guru pintar meminta siswa mengamati berbagai
bentuk pertulangan daun pada tumbuhan yang ada di sekitar
rumah. Kemudian mereka dapat menyimpulkan ada berbagai
jenis pertulangan daun pada tumbuhan.

4. Metode Jigsaw

Metode jigsaw ini menghendaki siswa untuk belajar


dengan berkelompok. Guru pintar dapat mendorong siswa
untuk kerjasama dalam kelompok. Setiap anggota kelompok
mendapat tugas untuk memahami dan mendalami bagian
tertentu dari tema yang dipelajari. Kemudian setiap anggota
kelompok menggabungkannya hasil belajarnya sehingga
terbentuk satu pemahaman yang utuh. Jenis metode
pembelajaran ini membuat siswa belajar mendengar dan
belajar satu sama lain.

5. Metode Diskusi Kelompok

Metode diskusi kelompok merupakan metode yang


memungkinkan terjadi interaksi dan saling tukar pendapat,
pengalaman, dan informasi. Metode pembelajaran ini
menarik karena dapat mendorong siswa untuk berinteraksi
dan saling membantu memahami pendapat berbeda yang
mungkin muncul selama kegiatan berlangsung. Selain
memahami pelajaran, Guru pintar juga dapat melatih siswa
bagaimana menghargai pendapat orang lain melalui metode
diskusi kelompok ini.

6. Metode Bermain Peran

Metode ini adalah salah satu macam metode


pembelajaran yang dirancang untuk memecahkan masalah
dengan meminta siswa melakukan peran tertentu. Guru
pintar dapat memberikan topik atau kasus pada siswa.
Misalnya guru pintar memberikan kasus jembatan kampung
ambruk karena hujan deras. Kemudian siswa dibagikan
perannya. Ada yang menjadi pak RT, warga, dan lain
sebaginya. Dari kegiatan bermain peran, siswa yang sedang
berperan dan juga yang mengamati dapat membuat analisa
apakah setiap peran sudah bekerja dengan baik atau tidak.
Mereka juga dapat menyimpulkan bagaimana mengatasi
masalah dari mengamati peran-peran yang dimainkan
temannya.

7. Metode Tugas Proyek


Metode tugas proyek adalah metode pembelajaran
yang sangat menantang. Siswa harus melakukan riset,
eksperimen, dan tak jarang harus langsung terjun ke
lapangan untuk melakukan pengamatan. Metode ini
menghendaki siswa untuk menghasilkan sebuah produk
tertentu dalam waktu yang telah ditentukan.  Siswa dapat
melakukan tugas proyek secara individu maupun secara
kelompok. Kegiatan ini melatih siswa untuk berpikir kritis
dan kreatif.

8. Metode Kunjung Karya

Metode pembelajaran kunjung kerja atau kunjung


karya ini biasanya dilakukan setelah metode pembelajaran
tugas proyek dilakukan. Jenis metode pembelajaran ini
membuat siswa untuk saling melihat hasil karya teman-
temannya. Mereka dapat mengamati dan juga belajar
bertanya. Selain itu, Guru pintar dapat mendorong siswa
untuk memberikan komentar dan saran yang membangun.
Sementara siswa yang karyanya dikunjungi atau dilihat
dapat belajar menjawab pertanyaan, menanggapi komentar
dan saran secara produktif.
Dari kasus yang terjadi di lapangan, ditemukan
penggunaan metode pembelajaran studi kasus, bermain
peran dan tugas proyek. Mengapa metode ini
tampaknya lebih efektif?
1. Studi Kasus
Siswa senang mendengar cerita terutama kepada orang
baru yang memotivasi mereka, selain siswa yang lebih
aktif dalam kelompok dan siswa juga lebih percaya diri
dalam argumentasi. Setelah itu, siswa dapat
mendiskusikan analisis, sintesis dan evaluasi dari kasus
atau masalah yang diselidiki.
2. Bermain peran
Metode pembelajaran ini dinilai sangat tepat, karena
siswa terlibat langsung dalam masalah, membaginya ke
dalam beberapa peran penting dari masalah tersebut,
dan sesuai dengan perannya, mereka harus mencari
solusinya, yaitu melalui metode ini siswa. masih dapat
memecahkan masalah dari sudut pandang peran, dari
mana mereka nantinya dapat menyimpulkan bagaimana
menyelesaikan masalah dengan mengamati peran
teman-temannya. 3. Tugas Proyek
Siswa sangat antusias dengan metode ini karena untuk
beberapa jurusan metode ini sangat nyaman. Seperti
pada APHP, dimana metode ini digunakan dalam
pendidikan profesi. Pada pembelajaran kali ini siswa
akan praktek memasak yang akan dilakukan secara
berkelompok, dimana siswa harus dapat menyiapkan
berbagai makanan, jajanan dan minuman dengan
menggunakan bahan dasar yang diberikan dan selain
menyelesaikan proses memasak juga memasarkan.
produk dibuat untuk guru dan siswa lainnya. 

Sebuah Cerita di Dalam Kelas


Oleh : Luthfi Indianto

Kelas merupakan suatu ruangan dimana seorang


siswa mengampu sebuah pembelajaran yang harus di hadapi.
Biasanya ruang kelas akan di tempati bagi mereka yang
sedang menimba suatu ilmu, baik formal maupun non-
formal. Sebuah kelas akan menjadi sebuah cerita bagi para
penghuninya di kemudian hari. Namun banyak dari kalangan
pelajar menjadikan sebuah kelas bagai rumah kedua setelah
rumah tempat tinggal. Menjadikan sebuah kelas yang di
jadikan tempat bersimpuh suka, duka, ruang belajar, ruang
bermain atau bahkan ruang tidur. Di sisi lain, kelas
merupakan suatu ruang yang di dimensikan khusus bagi para
pelajar untuk di jadikan suatu ruang tempaan diri.
Cerita di suatu kelas akan menjadikan suatu cerita
yang unik dan klasik. Namun bagi para pelajar saat
menjalani kegiatan di dalam kelas akan merasakan suatu hal
yang tidak menyenangkan. Cerita itu akan menjadi suatu
kenangan yang sangat bermakna di suatu hari kemudian
setelah tidak berada di suatu kelas tersebut. Cerita indah
dengan berbagai pengalaman yang di lalui, cerita indah
dengan teman satu kelas, cerita indah masa – masa di
sekolah, bertengkar dengan kawan, membicarakan guru
yang killer, atau cerita kenangan di dalam kelas dengan
pasangan. Dari semua kenangan yang tercipta seiring
berjalannya waktu, seorang pelajar akan tidak terasa bahwa
semasa menjadi seorang pelajar ia akan memiliki banyak
suatu kenangan indah di masa dulu sewaktu masih belajar di
suatu ruan yang dinamakan kelas.
Berbagai cerita di lukis dengan indah, berbagai
kejadian yang di lalui setelahnya, itu semua hanya akan
menjadi suatu cerita yang indah. Terlebih jika kita bisa
merekat dengan teman satu kelas, berbagai kejadian lucu
akan selalu terbayang sepanjang hayat bersama kawan
sekelas. Tak jarang seorang penulis novel atau bahkan
penyair menuliskan suatu kejadian atau rangkaian
pengalaman selama di kelas untuk di jadikan suatu karya,
dan bahkan di jadikan sebuah naskah untuk di buat menjadi
serial film drama. Itu semua karena betapa asyiknya hidup
semasa masih di dalam kelas.
Dalam kisah ini akan sedikit menceritakan
pengalaman semasa di kelas bagi seorang calon guru semasa
ia menjalani sutu rangkaian kegiatan praktik pengalaman
lapangan di dalam kelas. Dari berbagai pengalaman penulis
akan menuliskan sedikit penggalan kisahnya selama
menjalani praktik.
Pada kesempatan kali ini penulis menjalani Praktik
apengalaman Lapangan di salah satu SMK di Banyumas,
dimana di sekolahan ini penulis menjadi seorang calon guru
yang membantu tugas guru selama 40 hari. Tidak lama
memang, namun penulis mendapatkan sutu pengalaman
yang sungguh luar biasa selama menjalani 40 hari.
40 hari adalah hari yang sangat lambat. Namun
sebelum menjalani itu semua 40 hari itulah yang membuat
seorang calon guru dengan latar belakang sosial yang
dimiliikinya menjadikan 40 hari yang sangat bermakna dan
indah.

Minggu Pertama....
Minggu ini adalah hari-hari yang sangat panjang dan
menyebalkan. Banyak suatu tuntutan sosial dan suatu
peraturan yang harus di patuhi dengan keadaan di
lingkungan baru. Praktik di sebuah lembaga pendidikan di
bawah naungan Dinas Pendidikan Nasional menjadikan
kami sebagai mahasiswa harus mematuhi peraturan yang
ada, dari mulai pakaian, potongan rambut, hingga sebuah
sepatu dan kaos kaki pun harus di perhatikan. Awal mula
kami merasa kaget dengan hal tersebut, namun seiring
berjalannya hari kami semakin terbiasa dengan keadaan dan
lingkungan sekitar.
Minggu pertama kami lalui dengan sebuah
perkenalan dengan guru dan siswa. Satu persatu guru kami
pahami dan ketahui namanya, satu persatu kakmi memahami
siswa namun sayang, keterbatasan ingatan tidak bisa
membuat kami ingat semua akan nama siswa. Kami lewati
minggu awal dengan rasa canggung dan sungkan. Kelas per
kelas kami masuki dengan sesi perkenalan awal, didapati
berbagai macam karakter siswa dan berbagai keunikan yang
mereka miliki dengan latar belakang masing – masing.
Setelah berjalan dengan lihai dan penuh dengan tantangan,
akhirnya kami menemukan sebuah pola mengajar dengan
tepat sesuai dengan karakter kelas masing – masing.
Berbagai cara observasi, berbagai cara analisis kami dengan
menerapkan penyampaian metode pembelajaran akhirnya
kami menemukan suatu hal yang dirasa tepat untuk
menghadapinya. dengan keyakinan teguh dan kekuatan
penuh akan metode pembelajaran yang telah kami
formulasikan untuk bahan ajar kami kedepan.
Seiring berjalannya waktu, kami terus berusaha
mencoba berdamai dengan sebuah keadaan yang memaksa
kami harus siap menerima tantangan kegiatan belajar
mengajar. Berguarau, bermain adalah metode yang kami
terapkan kepada siswa di dalam prose kami mengajar.
Sesekali kami harus memendam sebuah rasa emosi yang
kami tahan, meluapkan dalam sebuah metode permainan
yang kami hidangkan kepada siswa. hal ini membuat kami
semakin paham akan kebutuhan siswa di umur masa
pubertas. Hingga waktu tak terasa telah satu minggu berlalu
masa kami melaksanakan sebuah praktik.
Minggu Kedua..
Ternyata waktu begitu cepat berlalu yahh, tahu ngga
ternyata di waktu yang begitu cepat tak terasa sebuah
keadaan membuat kami semakin berantusias dalam
pembelajaran. Dimana kami merasakan sebuah rasa
kekeluargaan antara siswa dan guru terjalin dengan murni.
Kami merasakan apa yang mereka rasakan, sehingga sebuah
hal yang tadinya menjadi beben bagi kami, tak terasa kini
menjadikan sebuah rasa candu yang membuat kami betah
berada di dalam kelas. Rasa nyaman yang telah terlanjur ada
membuat kami selalu bisa berfikir secara spontan tentang
sebuah cara yang harus dilakukan. Terkadang sebuah
metode yang kita rencanakan tidak bisa kita gunakan dengan
sesuai ekspetasi. Dalam hal ini bisa di jelaskan dengan
situasi dan keadaan tentang hati manusia yang terkadang
berubah rubah. Faktor eksternal maupun internal dari pribadi
siswa juga sangat berpengaruh terhadap situasi belajar di
dalam kelas. namun hal ini dapat di minimalisir dengan
spontanitas yang kita miliki dengan penempatannya.
Kejanggalan akan kejanggalan dalam salah satu
kelas mulai tergambarkan dengan jelas, dari mulai dengan
beberapa siswa yang memiliki kasus. Dari mbolos, sukar
diatur di dalam kelas, siswa yang keras kepala, hingga siswa
yang menyebebkan sebuah traumatik terhadap guru. Hal ini
dapat terjadi kapanpun dan pada siapapun serata dimanapun
berada. Terlebih dengan keadaan sebuah individu yang
sedang pada tahap masa peralihan dari anak – anak ke
remaja.
Dalam buku Thahir, 1999 Harlock pernah
mengatakan bahwa seorang remaja adalah individu yang
tidak lagi merasakan sebuah perbedaan dengan usia di
atasnya, dimana kognitif individu akan berubah dengan
perspektif tidak ada perbedaan dengan kognitif yang
dimilikinya. Dalam artian lain bahwa seorang remaja tidak
lagi berbeda dengan orang dewasa. Mereka akan
menyamakan perspektif kognitif didalam dirinya. Seorang
dalam masa peralihan inilah yang sangat amat beresiko abgi
tumbuh kembang seorang individu. Dimana proses
penempaan dalam tahap inilah yang akan menentukan
sebuah perspektif benar atau salah, dengan arahan dan
dorongan seorang dalam masa peralihan akan menjadikan
pribadi seorang remaja yang lebih baik.
Dalam kasus ini terdapat beberapa anak yang
terdapati mendapatkan sebuah rasa anti sosial dan merasa
bahwa dirinya adalah yang palinf benar. Minggu kedua
dalam prngalaman praktik kami di hiasi dengan sebuah lika
liku yang amat sangat menegangkan. Dengan di hadapkan
sebuah karakter anak yang semakin membuka diri,
mengetahui latar belakang dan pribadi yang lebih jelas.

MINGGU KETIGA...
Terlena akan sebuah suasana yang mulai dengan
suasana gemuruh riang, dengan suasana gembira dengan
keadaan yang kian mulai mengikuti perasakan yang menjadi
sebuah gelombang asmara. Kini dalam menghadapi sebuah
karakter siswa SMK yang semakin menjadi jadi kami di
hadapkan dengan salah satu siswa yang sangat populer di
sekolahnya saat ini. Ia menjadi seorang yang bisa dikatakan
adalah pemegang kekuasaan dari keseluruhan siswa. Salah
satu anak yang diamnya menjadi suatu pertanyaan besar bagi
sekitar nya. Salah satu anak yang marahnya akan menjadi
percikan sebuah api yang akan membara. Salah satu siswa
kelas 11 yang menjadi sorotan bagi siswa maupun guru.
Karena keanehan yang dimiliki siwa tersebut menjadi
sebuah sorotan tersendiri bagi kami, ia adalah siswa yang
nakal tapi kami sangat segan. Disamping kenakalan yang ia
lakukan, ia tidak akan memulai jika memang dirasa tidak
ada yang salah, ia akan senantiasa sopan dan ramah ketika
ada orang yang berbuat baik padanya. Namun kembali jika
ada orang yang membuat kesalahan dengan dirinya dan
membuat percikan api dengannya, ia tak akan segan dengan
membuat kobaran api yang semakin menganga. Namun
tidak dengan sikap yang dia berikan kepada kami, ia
memberikan sikap kepada kami seolah kami adalah guru
bagi mereka, sopan, ramah, baik, menjadi pengendali bagi
teman teman yang lain. Ia bagaikan seorang penjaga bagi
kami ketika menghadapi siswa – siswa yang sulit di
kendalikan oleh kami. Dengan kata lain, kami merasa aman
dengan adanya anak tersebut. Kami dapat melihat sisi lain
dari anak tersebut, dengan hal lain banyak sebuah cerita
cerita dengan berbagai versi yang masuk tentang anak
tersebut, namun bagi kami kami mendapatkan sebuah cerita
tersendiri dengan langsung berhadapan dengan anak dan
kami bisa ngobrol langsung dengan yang bersangkutan. Hal
ini kemudian bisa membuat kami pelajaran yang sangat
berharga dengan sebuah kisah dan kasih yang terjalin antara
kami dengan para siswa.

Minggu Keempat...
Memulai sebuah hubungan dengan orang banyak tak
semuadah membangun seperti layaknya personal. Kami
harus memahami sebuah karkter satusama lain antar masing
– masing personal. Minggu keempat adalah perjalanan yang
cukup lama bagi kami untuk proses pendekatan dengan anak
-anak yang kami ampu selama praktik kami lakukan. Di
mingggu ini jga lah kami sangat terkesan, banyak sebuah
cerita dari anak – anak yang kami sudah di anggap dari
bagian mereka. Kedekatan yang kami bangun seakan
membuat mereka merasa nyaman dan aman. Kedekatan
yang dimana tidak ada sebuah tirai dan tembok yang
membatasi akan hubungan mereka dengan kami. Kami
menganggap bahwa kami bukakn seorang guru, bukan
seorang senior kami bukan seorang polisi sekolah, kami
bukan seorang penjahat yang memberikan hukuman saja.
Tapi kami hadir diantara mereka sebagai sahabat, teman,
serta tempat untuk mengeluarkan sebuah rasa yang selalu
terpendam dalam dada mereka. Kami tak membatasi mereka
untuk mendekat dengan kami. Banyak dari mereka yang
mulai terbuka dengan kami, mulai mau bercerita, mulai
mewarnai kehidupan kami selama kami melaksanakan
praktik.
Minggu inilah yang kemudian menjadi masa emas
bagi kami tentang waktu selama kita melkasanakan praktik.
Bukan hanya dengan siswa kedekatan kami berlangsung,
namun dengan gruru juga menjadi waktu kerekatn kami
mulai tumbuh, dengan mulainya kami menjadi teman curhat
bagi mereka, menjadi teman gurau menyelakan waktu
kepusingan kami, sebuah waktu yang sangat syahdu bagi
kami selama pelaksanaan praktik. Hingga akhirnya kami
terlena dengan semua itu, waktu evaluasi bagi kami atas apa
yang sudah kami lakukan, dimana minggu deoan kami sudah
harus kembali mengakhiri praktik yang sudah di jadwalkan.
Evaluasi bagi kami tentang perihal sebuah praktik
yang kita lakukan. Perihal sitem pembelajaran, tentang
program yang kita adakan, tentang sebuah perjalanan
dilapangan yang telah dilakukan. Semua itu tentang
perjalanan yang selama ini kita lakukan selama praktik.

Minggu Kelima...
Minggu akhir kami melaksanakan sebauh tempaan
di luar kampus, banyak sekali sebuah momentum yang isa
kami ambil pelajaran dari sebuah kegiatan praktik yang
dilaksanakna tersebut. Banyak waktu yang membuktikan
sebuah pengalaman akan sangat menjadi guru yang paling
berarti bagi kita untuk belajar agr lebih baik untuk kita
kedepannya. Terdapat waktu dimana kita akan di bukakan
mata untuk dapat melihat sebuah kejadian besar untuk kita
melihat sisi sebuah kejadian untuk kita ambil sebagi suri
tauladan bagi setiap insan.
Minggu ini menjadi puncak dari segala arah kami.
Semua terekam dengan jelas treckout dari kami, semua bisa
melihat akan sebuah perjalanan yang kami lalui. Akankah
hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi kami atau tidak,
semeua kembali ke pribadi masing – masing.
Minggu akhir yang sangat mengesankan, sebuah
waktu untuk kita membuktikan sebuah sisi kekompakan
yang selama ini kami bangun dengan minggu yang menjadi
sebuah ujung yaang akan membuktikan akan sampai
manakah sebuah kebersamaan ini berjalan.

Kesimpulan
Waktu akan menjadi sebuah perjalanan hebat untuk
kamu yang siap dengan keadaan. Tak ada sebuah harapan
yaang besar yang harus kau angkut untuk pribadi yang kuat.
Hanya ada sebuah koreksi diri yang akan menjadi tombak,
jemdela, gardu bagimu untuk menjadi orang Hebat.
Kaliaan hebatt kawaann, salam hebat dariku.
Jadilah dirimu sebenarnya,..
Bahaya Narkolema Pada Pelajar
Oleh : Shifty Khoerotul Atqiya

Apa itu Narkolema? Narkolema adalah kepanjangan


dari Narkotika Lewat Mata alias pornografi. Narkolema
adalah pornografi yang kita lihat baik gambar, alur cerita,
foto, maupun video yang melanggar norma-norma
kesusilaan. Di era serba digital ini tentu akan sangat mudah
untuk orang akses segala hal termasuk pornografi.
Keberadaan Narkolema teridentifikasi sejak tahun 2011,
telah menguasai sendi kehidupan masyarakat Indonesia.
Lihatlah anak muda, remaja hari ini, tiada hidup tanpa
android dan gadget. Di sebut narkotika lewat mata karena
pornografi membuat seseorang itu kecanduan seperti
dampak menggunakan narkoba dan memiliki dampak yang
buruk bagi kesehatan mental serta kerusakan bagian otak.
Nah, cara yang bisa dilakukan oleh guru atau orang
tua untuk pendampingan anak remaja jika kecanduan
pornografi terjadi adalah dengan mencoba edukasi apa
bahaya yang akan terjadi? apa kerugian yang akan didapat
serta apa yang bisa dilakukan jika sudah kecanduan.
Memang kita tahu tak ada proses yang instan namun, jika di
lakukan dengan konsisten pasti akan mendapatkan apa yang
menjadi tujuan. Untuk itu jika hal ini kamu temui maka bisa
dilakukannya step by step. Untuk langkah awal kita bisa
mulai dengan pendekatan dan pendampingan pada anak
atau murid yang kecanduan narkolema apalagi ada anak
yang mau langsung terbuka dan ada yang perlu waktu untuk
bilang seapaadanya. Nah terus kalo sudah mulai bisa terbuka
bisa deh bapak / Ibu bisa edukasi dengan pelan tentang apa
itu narkolema.
Step kedua bisa sampaikan apa aja dampak dari
narkolema ini. Karena memang seseorang sudah kecanduan
pornografi ini dampaknya ngga main-main. Salah satu yang
mengerikan adalah dapat merusak 5 bagian otak sekalogus
lho. Terutama bagian otak PFC (pre frontal cortec). Bagian
otak ini berada di paling depan otak manusia dekat tulang
dahi. Fungsi PFC ini sendiri adalah sebagai managernya
otak, pusat logika yang membandingkan hal baik dan buruk,
mengontrol emosi, mengambil keputusan, konsentrasi,
merencanakan masa depan, maupun empati kepada sesama.
PFC ini juga bagian otak yang berfungsi membedakan
pemikiran atau perilaku manusia dengan hewan.
Saat seorang anak/remaja mengakses pornografi,
maka diproduksi hormon dopamin yang mengeluarkan
serotonin dan endorfin sehingga menimbulkan kepuasan dan
keinginan untuk terus mengulang. Di lain pihak, pada masa
remaja, ada proses di mana bagian otak yang banyak
digunakan akan berkembang, sedangkan bagian otak yang
jarang digunakan akan terpangkas. Jika hal tesebut
berlangsung terus menerus, akan menimbulkan perubahan
konstan pada neurotransmitter, menyebabkan perubahan
sistem limbik, melemahkan sistem kontrol, sehingga terjadi
perubahan perubahan fungsi otak termasuk emosi, kognisi,
konsentrasi, persepsi diri, perilaku, disfungsi organ.
Kerusakan otak akibat pornografi disebut sama
dengan kerusakan otak karena kecelakaan dan bahkan lebih
merusak daripada kerusakan otak karena narkoba. Adiksi
pornografi akan merusak lima bagian otak sekaligus.
Kerusakan otak akibat narkolema sendiri akan
mengakibatkan seseorang mudah bosan, merasa sendiri,
temperamental, marah, tertekan dan lelah. Selain itu jika
narkolema menyerang anak-anak, dampak nya adalah
penurunan prestasi akademik dan kemampuan belajar serta
kurangnya pengambilan keputusan. Selain itu, adiksi
pornografi bahkan tidak hanya merusak diri sendiri, namun
juga dapat merusak atau merugikan orang lain.
Nah step ketiga saat anak mulai menyesali apa yang
terjadi kemudian menanyakan "Apakah narkolema dapat di
sembuhkan?" Jawabannya sangat bisa asal ada kemauan dan
keinginan berubah menjadi yang baik dan juga konsisten.
Agar anak semakin semangat untuk sembuh dari kecanduan
narkolema pendamping juga bisa meyakinkan si anak bahwa
kecanduan pornografi adakan sebuah kesalahan yang masih
bisa di perbaiki dan mereka bukanlah satu-satunya orang
yang sedang berjuang untuk sembuh. Selain itu beberapa
cara dapat di lakukan seperti rehabilitasi / prikoterapi,
konseling keluarga, terapi psikodinamik, CBT, Hipnoterapi.
Memperdalam keagamaan dan menyibukan diri sendiri
dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat adalah cara
awal yang dapat di lakukan untuk terbebas dari kecanduan
pornografi.
Profil Penulis
Shifty Khoerotul Atqiya lahir di Pemalang 30 Juli
2001. Bertempat tinggal di desa pulosari kec. Pulosari kab
Pemalang. Saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di UIN
Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto prodi Bimbingan dan
Konseling Islam.
SEKOLAH SAMBIL KERJA??
Oleh : Rina Mulyani

Sekolah adalah tempat dimana para siswa-siswi dapat


mencari ilmu, seperti membaca, menulis, hingga belajar
berperilaku yang baik. Banyak ilmu yang dapat dipelajari
oleh siswa-siswi saat di sekolah. Tidak hanya itu, mereka
bisa memiliki banyak teman dari berbagai daerah.
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan suatu
lembaga atau tempat dimana sekolah ini memiliki beberapa
kejuruan. Kejuruan yang dimaksud keahlian atau
ketrampilan. SMK tidak hanya memberikan pengetahuan
atau materi secara umum, namun juga memberian
pengetahuan sesuai jurusan masing-masing. Di SMK juga
para siswa- siswa dapat mengembangkan ketrampilannya
dan mempraktekkannya di luar.
Sebelum ke inti cerita saya akan menyampaikan
informasi tentang SMK Negeri 1 Kalibagor. Karena masih
banyak masyarakat yang belum tau SMK Negeri 1
Kalibagor. Entah itu dari segi letak atau alamatnya, atau ada
yang bertanya tentang SMK apa itu?
SMK Negeri 1 Kalibagor adalah sekolah yang
terkenal dengan sebutan sekolah pertanian. Kenapa? Karena
di sekolah tersebut memiliki 4 jurusan berbasis pertanian. 4
jurusan tersebut berupa Agribisnis Tanaman, Agribisnis
Ternak Unggas, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, dan
Usaha Pertanian Terpadu/ Mekanisasi Pertanian. Sekolah ini
terletak di JLN. RAYA PURWOKERTO BANYUMAS KM
12 KALIBAGOR, Kalibagor, Kecamatan Kalibagor,
Kabupaten Banyumas. Memiliki siswa sebanyak 1227, dan
dengan luas tanah 196,980 M2. Sekolah ini juga
berakreditasi A.
Disini saya akan bercerita tentang hal yang menarik
dari siswa-siswi SMK Negeri 1 Kalibagor, yang dimana
mereka itu bersekolah tapi sambil kerja. Ya, bisa disebut
part-time. Biasanya ini dilakukan pada saat kuliah, dimana
anak kuliah mereka berbondong-bondong mencari loker
part-time untuk biaya kuliah atau biaya tambahan uang saku.
Jadi cerita ini saya dapat dari saat saya sedang
melaksanakan PPL (Pengalaman Praktek Kerja) di SMK
Negeri 1 Kalibagor. Di sekolah ini terdapat 7 guru BK.
Karena yang PPL 10 orang dan program studinya BK
semua, jadi kami dibagi, pamong/pembimbing lapangan ada
yang megang 1, dan ada yang megang 2 anak sekaligus. Dan
karena kami masih awalan, jadi selama kegiatam belajar
mengajar, kami masih ditemani oleh pamongnya masing-
masing. Ya biasa, kalau awalan pasti perkenalan dulu. Dan
yang bukan bagian jatah ngajar kelasnya tuh bisa ikut ngajar.
Jadi kita bisa tau sistem ngajar dari beberapa pamong.
Minggu kedua, kami sudah tidak ditemani oleh
pamong, jadi kami sudah dipasrahin siswa-siswi. Berawal
dari saya ikut temen ke kelasnya, saya mendapati siswa yang
terlambat. Dan saya tanya dong, kenapa bisa terlambat?
Siswa tersebut menjawab bahwa dia kesiangan. Terus saya
tanya lagi, kok bisa sampai kesiangan? Dia jawab karena
tidur kepagian. Saya tanya lagi, kenapa tidurnya kepagian?
Jawabannya karena dia setiap pulang sekolah bekerja di
pecel lele untuk tambahan uang saku. Setelah mendengar
alasannya dan bertanya ke teman kelasnya, memang betul
dia part- time. Saya mempersilahkan dia untuk duduk dan
memberikan saran bahwa siswa smk boleh part-time namun
harus bisa membagi waktu. Siswa tersebut mulai kerja di
jam 17.00-00.00, namun setelah pulang dia terkadang
mampir ngumpul dengan teman-temannya atau dia langsung
pulang tapi dia tidak bisa tidur. Selama saya PPL, siswa ini
sering terlambat, bahkan tidur di jam pelajaran. Namun
tugas rumahnya (PR) selalu dia kumpulin tepat waktu.
Tidak hanya satu siswa, bahkan ada beberapa anak di
kelas lain yang saya temui. Mereka juga memiliki
penghasilan sendiri, yang dimana ada yang mengembangkan
ilmu yang dipelajari di kejuruannya seperti membuat olahan
makanan dan dijual sendiri, ternak ayam sendiri di
rumahnya. Ada juga yang menjadi dropshit, jualan berbagai
kosmetik, skincare, cemilan, pakaian, bahkan sepatu. Ada
juga yang kerja jadi biduan, atau penyanyi dibeberapa
tempat makan seperti angkringan atau café.
Apalagi sekarang ini zaman yang disebut zaman
milenial. Banyak anak remaja yang sudah menguasai dunia
teknologi. Dan mereka memiliki akun tiktok, mereka bisa
ikut part-time jualan baju di tiktokshop. Dari segi ini,
memang SMK itu mengarah pada mereka siap kerja, kuliah,
atau bahkan bisa menjadi pengusaha.
Namun disini ada sisi kendalanya, yaitu mereka tidak
bisa membagi waktu yang benar. Karena mereka butuh uang
untuk kebutuhan atau jajan mereka, mereka sering begadang
dan akhirnya terlambat. Dari sini bisa dilihat bahwa part-
time bisa mengganggu waktu sekolah. Hal ini karena mereka
harus bangun pagi untuk berangkat sekolah, pulang sore.
Lain hal dengan mahasiswa yang part-time, ada beberapa
mahasiswa yang jadwal mata kuliahnya itu longgar timbang
anak SMK yang padat.
Menjelang akhir penyelesaian masa PPL, ada
beberapa siswa yang meminta solusi untuk bagaimana cara
membagi waktu yang baik. Karena mereka bertanya, saya
memberikan solusi/saran kepada mereka. Setelah
mendengarkan, mereka mencoba sedikit demi sedikit untuk
menerapi membagi waktu yang tepat, dengan lebih
memprioritaskan sekolah dan kesehatan mereka.
Waktu PPL memang sedikit, namun pengalaman dan
kenang-kenangan semasa mengajar mereka lebih
menyenangkan. Masa-masa remaja ialah masa yang
menyenangkan, mereka sedang mengexport, mencari
pengalaman, dan mencari jati diri. Sebenarnya mereka tau
mana yang benar dan yang salah, namun pada dasarnya ada
hal-hal yang susah untuk diperbaiki. Dalam artian, berubah
itu butuh proses, seinstan-instannya mie instan pasti ada
proses direbusnya kan?
Yah itu saja cerita menarik saat saya PPL, sebenarnya
ada beberapa. Cuma ini yang paling menarik bagi saya si.
Profil Penulis
Rina Mulyani lahir di Banyumas, 24 Oktober 1999.
Bertempat tinggal di Desa Pliken, kec. Kembaran, kab.
Banyumas. Saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di
UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto prodi
Bimbingan dan Konseling Islam.
Self Control Is Important
Oleh : Faiqotun Hasanah

Self Control itu apa sih? Self control atau pengendalian


diri itu sebuah kemampuan seseorang menentukan
perilakunya berdasarkan standar tertentu seperti norma, nilai
dan aturan di masyarakat yang lebih mengarah pada perilaku
atau hal positif. Dengan kata lain, seseorang yang
melakukan self control atau pengendalian diri itu dapat
mengendalikan dirinya secara sadar sehingga tidak
merugikan orang lain dan juga sesuai dengan norma atau
aturan yang ada di lingkungan tersebut.
Averill (1973, hlm. 287) menjelaskan, terdapat tiga aspek
kontrol diri yakni behavioral control, cognitif control, dan
decisional control.
1. Behavioral Control ( Kontrol Perilaku)
Behavioral control adalah kemampuan seseorang
mengendalikan diri dalam situasi yang tidak
menyenangkan. Kemampuan seseorang
mengendalikan perilaku dibagi menjadi dua yaitu,
kemampuan mengatur pelaksanaan (regulated
administration) dan kemampuan memodifikasi
perilaku (stimulus modifiability). Kemampuan
mengatur pelaksanaan adalah kemampuan individu
dalam pengendalian situasi, dimana situasi akan
dikendalikan oleh diri sendiri atau dipengaruhi oleh
faktor eksternal. Sedangkan kemampuan modifikasi
perilaku adalah kemampuan individu dalam
menentukan kapan stimulus yang tidak dikehendaki
akan dihadapi oleh individu.
2. Cognitif Control ( Kontrol Kognitif)
Kontrol kognitif adalah kemampuan individu
mengontrol diri untuk mengolah informasi yang tidak
diinginkan dengan cara menghubungkan suatu
kejadian dalam kerangka kognitif sebagai adaptasi
psikologis untuk mengurangi tekanan yang dihadapi.
Kemampuan kontrol kognitif ini terdiri dari dua
komponen, yaitu memperoleh informasi (information
gain) dan melakukan penilaian (appraisal). Dengan
informasi yang dimiliki individu, maka ia dapat
mengantisipasi keadaan tidak menyenangkan yang
akan dihadapinya. Dan juga dengan melakukan
penilaian, individu dan akan dapat menilai dan
menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan
melihat sisi positif dengan sudut pandang subjektif.

3. Decisional Control ( Kontrol Keputusan)


Decisional control merupakan kemampuan
individu dalam mengendalikan diri, untuk
menentukan sebuah tindakan pada sesuatu yang
disetujui atau diyakini oleh individu tersebut. Kontrol
diri yang satu ini sangat penting dan berfungsi dalam
menentukan pilihan, baik memilih didalam suatu
kesempatan maupun dalam memilih untuk
menentukan tindakan.
Di dalam pengendalian diri ada dua faktor yang dapat
mempengaruhinya, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yang dimaksud adalah usia, karena semakin
bertambahnya usia seseorang akan semakin menunjukkan
pengendalian diri yang baik. Namun tidak setiap orang yang
bertambah umurnya semakin baik pula pengendalian dirinya,
karena masih akan dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan
faktor eksternal yang dimaksud disini adalah lingkungan
keluarga, dalam hal ini adalah orang tua. Orang tua adalah
penentu bagaimana kedisiplinan yang akan dimiliki anaknya.
Di dalam dunia pendidikan, self control atau
pengendalian diri merupakan hal yang penting yang harus
dimiliki individu baik sebagai peserta didik maupun sebagai
tenaga pendidik. Karena, dengan pengendalian diri
seseorang akan lebih mampu mengendalikan dirinya dan
juga mengendalikan emosi dalam menghadapi situasi.
Ksrena, dalam menghadapi sebuah situasi ada individu yang
mampu menghadapi dengan kepala dingin ada juga yang
menghadapi dengan penuh emosi sehingga, bukannya
menyelesaikan masalah tetapi justru akan semakin
menambah masalah bahkan menjadikannya semakin rumit.
Oleh karena itu, sebagai siswa atau peserta didik memiliki
kemampuan self control atau pengendalian diri sangatlah
penting. Selain peserta didik, guru atau tenaga pendidik juga
sangat perlu memiliki Self control yang baik. Manfaat
memiliki Self Control sendiri adalah mampu menghadapi
segala keadaan, mampu mengatur berbagai kepentingan,
memiliki inisiatif yang tinggi untuk diri sendiri, mampu
mengendalikan diri dalam pengambilan keputusan
Berdasarkan teori di atas tentang pengendalian diri, ada
hal menarik yang ingin penulis sampaikan. Dimana dalam
lingkungan pendidikan pengendalian diri merupakan hal
yang penting, karena proses belajar mengajar akan banyak
terkendala jika peserta didik dan tenaga pendidiknya tidak
melakukan pengendalian diri.Orang yang memiliki self
control yang baik akan mampu melakukan tanggung jawab
dengan baik walaupun harus menghadapi rintangan, ia juga
akan mampu menyesuaikan diri dengan aturan dan norma
yang berlaku dimana saja, dan juga ia akan memiliki sifat
toleransi yang baik dan mampu menyesuaikan diri dengan
baik terhadap situasi yang tidak disenangi. Dalam dunia
pendidikan self control tidak hanya harus dimiliki oleh
peserta didik karena dapat sangat membantu peserta didik
atau siswa dalam proses pembelajaran, namun juga harus
dimiliki oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru, karena self
control seorang guru juga sangat penting untuk menunjang
pembelajaran yang baik.
Dari teori diatas, penulis mengambil contoh kurangnya
pengendalian diri antara siswa atau peserta didik dan juga
guru sebagai tenaga pendidik. Dimana dalam sebuah sekolah
ditemukan saat dalam proses bimbingan kelompok, banyak
siswa yang menceritakan tidak senang dengan beberapa guru
dengan alasan guru tersebut berlebihan saat menunjukkan
bahwa siswa itu salah sehingga membuat siswa malu, ada
juga siswa yang merasa guru selalu mencari kesalahannya
dengan hal kecil sekalipun sehingga itu berdampak pada
mental siswa. Bahkan ada siswa yang sampai keluar dari
sekolah tersebut atas alasan yang yang kurang logis.
Selain itu, pada sekolah tersebut kurangnya self control
siswa juga banyak membuat guru dan murid bermasalah.
Contohnya ada siswa yang menceritakan ada beberapa guru
yang enggan masuk lagi kedalam kelas tersebut karena
beberapa alasan, diantaranya siswanya kurang sopan,
siswanya terlalu sulit diatur, suka membantah dan lain-lain.
Bahkan sampai ada juga guru yang sampai pindah karena
masalah tersebut. Hal ini menunjukkan kurangnya
pengendalian diri siswa dan juga guru sehingga diantara
keduanya sama-sama saling merasa tersakiti, tidak
dihormati, tidak dihargai. Oleh karena itu dalam lingkup
pendidikan ini pengendalian diri sangatlah penting untuk
diterapkan, karena sebagai siswa dalam keterampilan belajar
ada juga keterampilan mengontrol diri atau pengendalian diri
yang harus dimiliki. Ketererampilan ini merupakan
kemampuan siswa dalam mengarahkan diri atas perilakunya,
dengan melakukan perubahan dalam cara berpikir, meraskan
sesuatundan juga berperilaku. Karena bisa saja perilaku
kurang baik mereka yang mereka anggap karena perlakuan
seseorang, bisa saja persepsi itu salah karena tidak
mampunya siswa melakukan pengendalian diri dalam hal
mengontrol perilaku saat dalam pembelajaran sehingga akan
menimbulkan persepsi yang salah sehingga akan
menghasilkan pikiran negatif sehingga akan memutuskan
bentuk perilaku yang salah sehingga didalamnya terjadi
kesenjangan antara siswa dan guru.
Begitu juga dengan guru, sebagai guru yang sudah
memiliki banyak ilmu yang lebih daripada siswanya sangat
diperlukan adanya pengendalian diri karena bisa saja merasa
bahwa ia paling tau apa apa yang terbaik sehingga
memaksakan kehendak dan juga tidak mau diingatkan
bahwa ia salah. Karena interaksi yang baik antara siswa
dengan guru akan terjadi proses belajar mengajar yang baik,
dan sebaliknya jika interaksi dan komunikasi guru dan siswa
kurang baik atau bahkan buruk, maka kegiatan belajar
mengajar didalamnya tidak akan berjalan baik atau tidak
akan berjalan sesuai harapan karena ada ketidaknyamanan
dalam proses belajar yang terjadi.
Cara pengendalian diri yang bisa dilakukan oleh guru
agar dapat mengendalikan diri dari segala perbuatan yang
melanggar norma yang dapat dilakukan selama dikelas
adalah memiliki rasa empati terhadap siswanya. Empati
merupakan cara berpikir bagaimana merasakan diri sendiri
di dalam posisi orang lain. Dengan adanya rasa empati
tersebut, akan membuat guru berperilaku positif atas segala
yang terjadi dilingkungan kelas sehingga proses
pembelajaran akan sanantisa baik dan positif, selain itu guru
yang berempati akan memiliki sifat moral yang baik pada
dirinya, sehingga orang yang memiliki sikap empati akan
berperilaku sesuai norma yang berlaku. Namun sekali lagi,
pengendalian diri tidak hanya harus dilakukan oleh siswa
saja atau guru saja, tetapi oleh keduanya. Karena
pengendalian diri akan memproses apa yang terjadi dan apa
keputusan perilaku yang harus diambil tanpa adanya ego
sebagai apa posisi individu tersebut. Pengendalian diri akan
sangat membantu individu dalam segala aktivitas karena
dilakukan dengan kesadaran penuh.

Profil Penulis
Faiqotun Hasanah Lahir di Ciamis tanggal 27
Oktober 2001, saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di
UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto prodi
Bimbingan dan Konseling Islam.
BAKAT DAN MINATMU ?
Oleh : Ade Selidhotul Ulfah

Apa sih bakat dan minat itu..?


Pada masa remaja merupakan masa pencarian jati
diri gimana masa itu menuntut anak untuk menentukan masa
depan yang akan diraihnya kelak. Salah satu yang dimiliki
oleh para remaja yaitu potensi yang belum tergali. Banyak
sekali remaja yang masih belum mengetahui sesuatu atau
kemampuan dalam diri mereka. Kemampuan tersebut
mencakup beberapa aspek seperti aspek kognisi, emosi dan
sosial. Masa remaja biasa dirasakan oleh seorang siswa.
Bagi siswa, menentukan karir untuk masa depan mungkin
menjadi persoalan yang membingungkan, maka dari itu
sangatlah penting untuk mencari alternatif yang dapat
digunakan untuk menentukan prospek kerja atau karir. Oleh
karena itu dibutuhkan pengembangan bakat dan minat.
Mendengar kata bakat dan minat adalah sesuatu yang
mungkin tidak asing lagi bagi setiap orang, terutama bagi
para siswa dan lembaga pendidikan seperti sekolah, karena
mengetahui dan mempelajari bakat serta minat sangat
diperlukan untuk setiap individu.
Dalam artikel ini, penulis menceritakan bagaimana
pentingnya mengembangkan bakat dan minat siswa SMK
yang salah satunya bertujuan untuk mengetahui potensi
dalam diri siswa serta dapat membantu siswa agar tidak
salah dalam menentukan jurusan karir yang akan dia tempuh
dimasa depan. Salah satu sekolah yang penulis teliti yaitu
satu-satunya sekolah pertanian di Banyumas yaitu SMK
Negeri 1 Kalibagor yang ber alamat di Jalan Raya
Purwokerto KM 12, Desa Kalibagor, Dusun III, Kecamatan
Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
53144. Disekolah tersebut sudah menerapkan cara atau
upaya untuk meningkatkan kompentensi siswa disekolah.
Pendidikan mempunyai peranan yng sangat penting
dan mendasar dalam usaha menghasilkan individu yang
berkualitas karena peningkatan sumber daya manusia
merupakan salah satu tujuan dari lembaga pendidikan.
Pendidikan adalah proses yang sistematis yang melibatkan
faktor internal maupun eksternal. Faktor internal yaitu faktor
yang bersal dari dalam diri siswa seperti minat belajar,
motivasi belajar, bakat dan potensi. Sedangkan faktor
eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar seperti
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat. Disini penulis menceritakan lembaga
pendidikan sekolah menengah kejuruan.
Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan
sekolah atau lembaga pendidikan yang diharapkan dapat
mencetak lulusan siswa yang berbakat dan memiliki minat
belajar serta bekerja yang tinggi. Lulusan SMK tidak hanya
bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja
dibidang yang ditekuni saja, tetapi juga harus bisa
menguasai kemampuan diberbagai bidang yang akan
berguna untuk masa depannya kelak. Maka dari itu sangat
penting bagi siswa untuk mengetahui bakat dan minat
mereka yang bisa dijadikan gambaran ketika mareka lulus,
terutama bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan di
perguruan tinggi.
Bakat merupakan kemampuan bawaaan yang
berbentuk potensi yang perlu dikembangkan dan dilatih terus
menerus agar dapat terwujud. Bakat juga diartikan sebagai
sesuatu yang “inherent” dalam diri seorang individu yang
sudah ada sejak lahir dan yang terkait dengan struktur otak.
Dalam KBBI minat diartikan sebagai kecenderungan hati
mengenai suatu gairah ataupun sebuah keinginan.
Sedangkan dalam kamus psikologi J.P.Chaplin juga
menjelaskan bahwa minat yaitu suatu sikap yang ada dan
berlangsung secara terus menerus yang dapat menghasilkan
pola perhatian seorang individu sehingga membuat dirinya
semakin selektif dalam objek yang diminatinya. Setiap
orang bebas menentukan hal tersebut. Pada intinya minat
adalah sebuah dorongan dari dalam diri seorang individu
atau sesuatu yang menghasilkan ketertarikan atau perhatian
selektif yang menyebabkan suatu objek atau kegiatan yang
menguntungkan, menyenangkan dan semakin lama akan
memberikan manfaat serta kepuasan tersendiri dalam
dirinya.
Yuk cari tau bakat dan minatmu..?
Dalam usaha untuk mengembangkan bakat dan
minat siswa, lembaga pendidikan atau sekolah sebaiknya
memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk
mengembangkan segala potensi yang ada pada diri masing-
masing siswa untuk membantu meningkatkan perkembangan
potensinya. Oleh karena itu, pendidikan sangatlah penting
baik yang diselenggarakan di sekolah maupun luar sekolah.
Dalam hal ini, usaha-usaha tersebut dapat dilakukan melalui
proses pembelajaran seperti intrakurikuler, kokurikuler
maupun ekstrakurikuler. Untuk mengembangkan bakat dan
minat seorang individu perlu dikaitkan dengan sebuah
keahlian, upaya pengembangan bakat minat, serta
pengembangan sarananya.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengetahui bakat serta minat seseorang yaitu dengan
melakukan tes bakat dan minat. Hal itu digunakan untuk
memberikan gambaran kepada seseorang dalam memilih
bakat dan minat yang memang sesuai dengan kompetensi
serta keterampilan yang dimilikinya. Selain itu, tes ini juga
bertujuan untuk meningkatkan kelebihan dan mengatasi
kelemahan pada dirinya agar dapat mengambil manfaatnya
sehingga dapat mengembangkan kekuatan dan potensinya
secara maksimal. Tes bakat dan minat mungkin belum
digunakan oleh seluruh sekolah atau lembaga pendidikan
lainnya, maka dari itu penulis berharap dengan adanya
artikel ini dapat mendorong para pendidik untuk membuat
tes tersebut agar para siswa dapat menemukan potensi yang
dimiliki sehingga bisa dikembangkan disekolah dan
masyarakat.
Selain melalui tes, ada juga cara lain yaitu dengan
adanya extrakurikuler disekolah. Yang paling umum dan
sangat memudahkan siswa untuk menggali bakatnya saat di
sekolah yaitu dengan mengikuti ekstrakurikuler yang sudah
disediakan oleh pihak sekolah, seperti ekstrakurikuler
olahraga, musik, palang merah remaja, Pramuka, Rohani
Islam dan lain sebagainya. Tetapi masih ada beberapa
masalah terkait hal tersebut antara lain yaitu rendahnya
minat siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler tersebut,
padahal di setiap sekolah pasti siswa dibebaskan untuk
memilih mana ekstrakurikuler yang ingin diikuti, tetapi tetap
masih ada yang tidak berminat dikarenakan ekstrakurikuler
diadakan setiap sore di hari tertentu. Selain itu juga ada
beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orangtua, guru dan
lingkungan masyarakat untuk dalam upaya untuk
mengembangkan bakat dan minat anak antara lain :
 Cermati dari sejak dini kelebihan dan
kekuranga anak
 Bantu anak untuk fokus dan yakin pada
kelebihannya
 Bantu anak untuk mengembangkan konsep
positif pada dirinya
 Perkaya anak dengan berbagai wawasan,
ilmu pengetahuan serta pengalaman dari
berbagai bidang agar ia mampu
mengeksplorasi dirinya
 Tingkatkan motivasi anak agar semangat
untuk mengembangkan dan melatih potensi
yang dimiliki
 Berikan anak kesempatan untuk mengetahui
potensi diberbagai bidang, tidak hanya
boleh satu macam bidang saja
 Berikan penghargaan atau pujian serta
apresiasi untuk segala usaha yang dilakukan
anak agar ia semakin antusias dalam belajar
 Dukung dan bantu serta arahkan ketika anak
sedang mengalami kesulitan
Kebanyakan siswa memilih kabur pulang ke rumah
masing-maisng dibandingkan mengikuti ekstrakurikuler
yang diadakan sekolah. Maka dari itu para guru atau
pendidik sebaiknya memiliki cara atau metode yang dapat
menarik minat siswa untuk melatih bakatnya melalui
ekstrakurikuler yang sudah disediakan, mungkin jika ada
siswa yang melanggar peraturan dengan tidak mengikuti
ekstrakurikuler akan dikenakan sanksi yang membangun,
sehingga untuk ke depannya siswa akan lebih patuh dan
antusias untuk mengikuti ekstrakurikuler yang dipilih.
Karena pada masa remaja seperti siswa SMK sangat
memerlukan bimbingan dan arahan dari guru atau pendidik.
Karena jika hal itu dibiarkan akan menghambat proses
kegiatan sekolah serta menghambat siswa dalam upaya
penggalian potensi yang seharusnya ia dapatkan di sekolah.
Dengan adanya artikel ini penulis berharap agar para
pembaca terutama para lembaga pendidikan beserta pendidik
di dalamnya mampu memberikan fasilitas dan kesempatan
bagi seluruh siswa untuk dapat menggali serta
mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan baik. Jika
hal itu berhasil diterapkan maka sekolah akan menghasilkan
lulusan siswa yang memiliki antusias tinggi terhadap bakat
dan minatnya. Selain itu, juga dapat mengharumkan nama
sekolah tersebut, sehingga akan banyak siswa yang memiliki
minat bakat yang berkualitas juga dapat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari serta masa depannya kelak. Seperti di
SMK yang telah menyediakan fasilitas berbagai macam
bidang ekstrakurikuler yang sudah dilengkapi oleh masing-
masing pembimbing atau guru yang sudah terlatih di
bidangnya. Penulis juga berharap artikel ini dapat
mendorong sekolah-sekolah untuk terus mencetak generasi
muda yang pandai berkarya dengan bakatnya, selain itu
melalui artikel ini penulis juga berupaya untuk
menumbuhkan jiwa semangat untuk mencapai tujuannya
dimasa depan yaitu dengan cara mengembangkan
kemampuan serta potensi yang dimiliki. Mereka harus tahu
bahwa setiap orang memiliki potensi yang beragam baik
dalam bidang akademik maupun non-akademik tetapi semua
itu tidak terlepas dari bagaimana usaha yang dilakukan.

Profil Singkat

Ade Selidhotul Ulfah, lahir di Kebumen tanggal 25


Desember 2001, bertempat tinggal di Kebumen Jawa
Tengah. Penulis merupakan mahasiswa program studi
Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah UIN
K.H. Saifudin Zuhri Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai