Anda di halaman 1dari 5

 Metode drill dan Metode Pelatihan

Banyak alat yang dapat membantu manusia untuk dapat berhitung dengan cepat dan
akurat. Daftar kotak, daftar akar, sempoa, dan kalkulator misalnya. Tapi hitung dengan cepat
dan hati-hati tidak ada alat di sekolah yang masih dibutuhkan. Oleh karena itu dalam
kegiatan pembelajaran ini akan dibahas juga metode drill dan metode pelatihan. Dalam
banyak hal, kata "drill" dan "practice" adalah sinonim persamaan Kata. Namun di sini kedua
kata tersebut akan dibedakan artinya. Setelah siswa memahami penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian bilangan bulat positif menjadi 100, akhirnya mereka dituntut untuk
bisa melakukannya dengan cepat dan hati-hati.
Kemampuan untuk mengenali fakta-fakta dasar aritmatika ini bergantung pada ingatan.
Cepat mengingat, kemampuan mengingat dan aktivitas lain yang ada verbal adalah hal-hal
yang perlu “dihafalkan”. Kemampuan seperti ituadalah tujuan dari metode drill.Sebelum ada
program pengajaran matematika saat ini, pengajarannya juga penekanan pada drill atau
latihan. Perlu disadari bahwa belajar keterampilan secara teratur menyebabkan sedikit
memori, sedikit pemahaman, dan sedikit penerapan masalah sehari-hari. Karena itu, latihan
hanya boleh dilakukan jika diperlukan. Demikian antara keterampilan, pemahaman, dan
penerapan akan seimbang dan pengajaran akan efisien. Begitu juga dengan metode pelatihan,
guru perlu mengetahui kapan harus dilakukan. Latihan diperlukan agar siswa terampil dalam
menyelesaikan soal dengan pemahaman dan prosedur solusinya dipahami Konsekuensi
mendapatkan pelatihan terlalu awal atau terlambat tidak seburuk konsekuensi mendapatkan
terlalu dini atau terlambat lambat untuk mendapatkan latihan. Jika terlalu dini akan lambat
menyelesaikan masalah, karena masih ada hal yang belum jelas baginya
Keuntungan Metode drill dan pelatihan :
1. Untuk memperoleh keterampilan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, kata
atau kalimat, membuat alat, menggunakan alat (mesin permainan dan atletik), dan
terampil menggunakan peralatan olahraga.
2. Untuk memperoleh keterampilan mental seperti perkalian, penjumlahan,
pengurangan, pembagian, tanda (simbol), dan sebagainya.
3. Untuk memperoleh keterampilan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti
hubungan huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya.
4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan serta meningkatkan ketepatan dan kecepatan
pelaksanaan.
5. Pemanfaatan kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya.
6. Pembentukan kebiasaan membuat gerakan kompleks menjadi lebih otomatis.
Kelemahan metode drill dan pelatihan :
1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa pada
penyesuaian dan diarahkan jauh dari pemahaman
2. Menyebabkan penyesuaian statis terhadap lingkungan.
3. Terkadang latihan yang dilakukan berulang kali monoton, mudah membosankan.
4. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
5. Dapat menimbulkan verbalisme.

 Metode Penemuan
Discovery adalah metode yang lebih menekankan pada pengalamanlangsung.
Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses daripada hasil
Belajar. Dalam metode ini tidak berarti sesuatu yang ditemukan oleh peserta didik
(siswa)benar-benar baru karena sudah diketahui oleh orang lain.Cara mengajar
dengan metode penemuan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
 Ada masalah yang harus dipecahkan
 Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik.
 Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh siswa melalui kegiatan
tersebut sangat diperlukan dinyatakan dan ditulis dengan jelas.
 Alat dan bahan yang diperlukan harus tersedia.
 Penataan kelas diatur sedemikian rupa untuk memfmemfasilitasi keterlibatan
aliran pemikiran bebas siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
 Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan
data.
 Guru harus memberikan jawaban secara cepat dan tepat dengan data dan
informasi dibutuhkan oleh siswa.
Kelebihan metode penemuan :
1. Membangun siswa mengembangkan dan meningkatkan inventarisasi dan penguasaan
keterampilan dan proses kognitif siswa.
2. Pengetahuan yang didapat dari strategi ini adalah pengetahuan yang sangat personal
dan mungkin sangat solid, dalam arti memperdalam pengertian retensi dan transfer.
3. Strategi penemuan membangkitkan semangat belajar siswa.
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk maju sesuai dengan kemampuannya.
5. Siswa dapat memimpin cara belajarnya sendiri sehingga merasa lebih terlibat dan
termotivasi dalam belajar.
6. Membantu memperkuat kepribadian siswa dengan cara meningkatkan kepercayaan
diri siswa.
7. Berpusat pada siswa.
8. Membantu siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk menemukan kebenaran mutlak
yang hakiki.
Kekurangan metode penemuan :
1. Siswa yang lamban mungkin bingung dalam upaya mengembangkan pikirannya
ketika berhadapan dengan hal-hal baru yang abstrak.
2. Kurang berhasil mengajar kelas besar
3. Dapat mengecewakan guru atau siswa yang terbiasa dengan perencanaan dan
pengajaran tradisional
4. Dipandang terlalu peduli untuk mendapatkan pemahaman dan kurang
memperhatikan untuk memperoleh sikap dan keterampilan.

 Metode inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris “inquiry”, yang secara harfiah berarti
investigasi. Carin dan Sund (1975) berpendapat bahwa inkuiri adalah proses
penyelidikan masalah. Adapun Piaget, mengemukakan bahwa metode inkuiri adalah
metode yang mempersiapkan siswa dalam situasi untuk melakukan percobaan diri
yang luas untuk melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan
pertanyaan, dan mencari jawaban sendiri, dan menghubungkan satu penemuan dengan
yang lain, membandingkan apa yang mereka temukan dengan apa yang ditemukan
siswa lain. Pengajaran dengan penemuan biasanya dilakukan secara ekspositori
dalam kelompok kecil (di laboratorium, bengkel, atau ruang kelas). Melainkan
mengajar dengan metode inkuiri dapat dilakukan melalui ekspositori, kelompok, dan
individual. Dalam metode Penemuan hasil akhir yang harus ditemukan siswa
merupakan sesuatu yang baru bagi mereka sendiri, tetapi sudah diketahui oleh guru.
Tapi dalam metode inkuiri, itu juga baru tidak diketahui oleh guru.
Dalam metode ini selain sebagai sutradara dan mentor, guru menjadi sumber
informasi data yang diperlukan, siswa tetap harus mengumpulkan informasi
tambahan, membuat hipotesis, dan mengujinya Contoh pengajaran penemuan dalam
geometri adalah menggambar jarak antara dua garis sejajar. Mirip dengan ini, dalam
inkuiri adalah menggambar jarak antara dua garis yang ada melintasi jalur apa pun di
ruang angkasa. Contoh lain dari topik untuk penyelidikan adalah menentukan
kepadatan lalu lintas di persimpangan, menentukan air yang terbuang dari keran yang
rusak, menentukan jumlah air di sungai.
Tujuan pengajaran dengan inkuiri adalah agar siswa mengetahui dan mempelajari
metode ilmiah dengan pertanyaan dan mampu mentransfernya ke situasi lain.
Metode ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
1. Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan, teka-teki,
dan sebagainya.
2. Menanggapi rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan prosedur
pencarian dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan untuk
menyelesaikan soal,
pernyataan, masalah, dan sebagainya.
3. Siswa menghayati ilmu yang telah diperolehnya dengan inkuiri yang baru saja
dilaksanakan.
4. Siswa menganalisis metode inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk
digunakan sebagai metod
prinsip umum yang dapat diterapkan pada situasi lain.Kegiatan dalam menerapkan
metode inkuiri adalah sebagai berikut:
1. mengajukan pertanyaan tentang fenomena alam;
2. merumuskan masalah yang ditemukan;
3. merumuskan hipotesis;
4. merancang dan melakukan eksperimen;
5. mengumpulkan dan menganalisis data;
6. menarik kesimpulan untuk mengembangkan sikap ilmiah, yaitu:

objektif, jujur, ingin tahu, terbuka, mau, dan bertanggung jawab. Selain
itu Sundan Trowbridge (1973) mengemukakan tiga macam metode
inkuiri sebagai berikut
a. inkuiri terbimbing (guide inquiry); siswa mendapatkan pedoman
sesuai dengan apa diperlukan. Pedoman ini biasanya berupa
pertanyaan yang memandu
b. pertanyaan gratis (pertanyaan gratis); Dalam penyelidikan bebas,
siswa melakukan penelitian mereka sendiri seperti seorang ilmuwan.
Dalam pengajaran ini siswa harus mampu Mengidentifikasi dan
merumuskan berbagai topik masalah yang akan diselidiki.
c. pertanyaan gratis yang dimodifikasi; dalam inkuiri ini guru
memberikanmasalah atau masalah dan kemudian siswa diminta untuk
memecahkannya permasalahan tersebut melalui observasi, eksplorasi,
dan prosedur penelitian.
Kelebihan inquiri :
1. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar bagi siswa sehingga siswa
dapat memahami konsep dasar gagasan dengan lebih baik
2. . Membantu dalam menggunakan memori dan transfer ke situasi proses belajar yang
baru.
3. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri, jujur, obyektif dan
terbuka
Kekurangan inquiri :

1. Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan kebiasaan belajar


siswa.
2. Terkadang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang lama sehingga
seringkali guru kesulitan untuk menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
3. Sulit dilaksanakan jika kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh
kemampuan siswa menguasai bahan ajar.
REFERENSI

Teori dan Aplikasi Pembelajaran Matematika di SD/MI. (2021). (n.p.): Yayasan Penerbit


Muhammad Zaini.
Ruseffendi, ET, dkk (1992). Pendidikan Matematika 3, Jakarta : Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai