Anda di halaman 1dari 4

Langkah-langkah pelaksanaan metode discovery:

A. Menurut Gilstrap (dalam Suryosubroto, 2002)


1. Mengamati/menilai kebutuhan dan minat siswa untuk digunakan sebagai dasar dalam
menentukan tujuan yang nyata;
2. Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip, generalisasi,
pengertian dalam hubungannya dengan apa yang akan dipelajari;
3. Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas
pikiran siswa;
4. Berkomunikasi dengan siswa untuk membantu menjelaskan peranan penemuan;
5. Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah untuk dipecahkan;
6. Mengecek pengertian siswa tentang masalah untuk merangsang minat belajarnya;
7. Menyediakan berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran;
8. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan dan bekerja dengan data;
9. Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai dengan kecepatannya
sendiri;
10. Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman belajarnya, walaupun sebagian
atas tanggung jawabnya sendiri;
11. Memberi jawaban dengan cepat dan tepat sesuai dengan data dan informasi bila ditanya dan
diperlukan siswa dalam kelangsungan kegiatannya;
12. Memimpin analisisnya sendiri melalui percakapan dan eksplorasinya sendiri dengan
pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses;
13. Mengajarkan ketrampilan untuk belajar dengan penemuan yang diidentifikasi oleh kebutuhan
siswa;
14. Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya merundingkan strategi penemuan,
mendiskusikan hipotesis dan data yang terkumpul;
15. Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat yang sederhana;
16. Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan dan tafsiran yang berbeda. Bukan
menilai secara kritis tetapi membantu menarik kesimpulan yang benar;
17. Membesarkan siswa untuk memperkuat pernyataannya dengan alasan dan fakta;
18. Memuji siswa yang giat dalam proses penemuan, misalnya siswa yang bertanya kepada
temannya atau guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa siswa yang
mengidentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri;
19. Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan ide, generalisasi atau pengertian
yang menjadi pusat dari masalah semula dan yang telah ditemukan melalui strategi
penemuan;
20. Mengecek apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya, misalnya teori atau
teknik, dalam situasi berikutnya, yaitu situasi dimana siswa bebas menentukan
pendekatannya.

Keunggulan dan kelemahan metode discovery menurut Suryosubroto (2002):


A. Keunggulan metode discovery

1. Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan


penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa;
2. Pengetahuan diperoleh sifatnya sangat pribadi dan mungkin merupakan suatu pengetahuan
yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer;
3. Membangkitkan gairah pada siswa;
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya
sendiri;
5. Siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi
sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus;
6. Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri
melalui proses-proses penemuan;
7. Memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan;
8. Membantu perkembangan siswa untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.
9.
B. Kelemahan metode discovery
1. Penemuan akan dimonopoli oleh siswa yang lebih pandai dan menimbulkan perasaan frustasi
pada siswa yang kurang pandai;
2. Kurang sesuai untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak.
3. Memerlukan waktu yang relatif banyak;
4. Karena biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional,
hasil pembelajaran dengan metode ini selalu mengecewakan;
5. Kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan karena yang lebih diutakan
adalah pengertian;
6. Fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, kemungkinan tidak ada;
7. Tidak memberi kesempatan untuk berpikir kreatif dan tidak semua pemecahan masalah
menjamin penemuan yang penuh arti.
Jenis-jenis Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)

1. 1. Penemuan Murni

Di laksanakan murni. Pelajaran terfokus pada siswa dan tidak terfokus pada
guru. Siswalah yang menentukan tujuan dan pengalaman yang di inginkan.
Peranan guru adalah menyajikan suatu situasi belajar atau masalah kepada
siswa.

Kemudian para siswa di minta mengkaji dan menemukan fakta atau relasi yang
terdapat dalam masalah tadi dan akhirnya para siswa yang akan menarik suatu
generalisasi dari apa yang mereka temukan. kegiatan ini biasanya di terapkan
pada siswa yang tergolong mampu.

1. 2. Penemuan Terbimbing

Guru mengarahkan atau memberi petunjuk kepada siswa tentang materi


pelajaran, dengan bimbingan ini memungkinkan berkurangnya frustasi pada
siswa. Bentuk bimbingan yang di berikan guru bisa berupa petunjuk, arahan,
pertanyan atau dialog sehingga diharapkan siswa sampai pada kesimpulan atau
generalisasi sesuai dengan yang di inginkan guru.

Ciri-ciri Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)

Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu:

1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,


menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan
2. Berpusat pada siswa
3. Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang
sudah ada

Langkah-langkah Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery)

Langkah-langkah pembelajaran penemuan (discovery) adalah sebagai berikut:


1. Identifikasi kebutuhan siswa
2. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan
generalisasi pengetahuan
3. Seleksi bahan, problema/ tugas-tugas
4. Membantu dan memperjelas tugas/ problema yang dihadapi siswa serta
peranan masing-masing siswa
5. Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan
6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan
7. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan
8. Membantu siswa dengan informasi/ data jika diperlukan oleh siswa
9. Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang
mengarahkan dan mengidentifikasi masalah
10.Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa
11.Membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil
penemuannya.

Anda mungkin juga menyukai