Anda di halaman 1dari 13

Model Guided Discovery

Learning
Fitria Rizki Mulya (I2E018007)
Haryani (I2E018009)
Ni Made Yeni Suranti (I2E018017)
Ratnah (I2E018022)

Program Magister Pendidikan IPA


CONTENT
Definisi Model GD

Karakteristik Model GD

Sintaks Pembelajaran Model GD

Kekurangan Model GD

Asessmen dalam Penerapan Model GD


Definisi
Model pembelajaran temuan (discovery learning) pertama kali dikemukakan oleh

seorang ahli bernama Brunner Mayer


• Pembelajaran discovery merupakan
pebelajaran yang menghadapkan peserta
didik pada suatu permasalahan untuk
Mayer (2004)
dipecahkan dan guru memberikan
petunjuk, arahan, umpan balik serta
contoh-contoh untuk membimbing peserta
didik dalam menyelesaikan masalah
tersebut.
• Guided Discovery merupakan suatu metode
Jacobsen et al pembelajaran yang dirancang untuk
(2009) mengajarkan konsep-konsep dan hubungan
antar konsep
Karakteristik

1) pembelajaran aktif dan siswa berpartisipasi dalam kegiatan pemecahan

masalah

2) menekankan proses bukan produk akhir, sehingga mendorong penguasaan dan

penerapan terhadap topik-topik

3) Instruksinya mendorong siswa untuk terus mencari solusi

4) umpan balik memungkinkan siswa mengembangkan pemahaman lebih

mendalam,

5) belajar berbasis penemuan sehingga memenuhi rasa ingin tahu

6) digunakan untuk mengajarkan konsep dan generalisasi hubungan anatara

konsep-konsep
Sintaks Model Guided Discovery Learning

Markaban (2008)
Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Tahap 1 Observasi untuk Guru menyajikan kejadian-kejadian atau Siswa mengembangkan keterampilan
menemukan masalah fenomena yang memungkinkan siswa berpikir melalui observasi spesifik hingga
menemukan masalah. membuat inferensi atau generalisasi
Tahap 2 Merumuskan Guru membimbing siswa merumuskan Siswa merumuskan masalah yang akan
masalah masalah penelitian berdasarkan kejadian membawa siswa pada suatu persoalan
dan fenomena yang disajikannya. yang mengandung teka-teki
Tahap 3 Mengajukan Guru membimbing siswa untuk Siswa menetapkan jawaban sementara
hipotesis mengajukan hipotesis terhadap masalah atau lebih dikenal dengan istilah
yang telah dirumuskannya. hipotesis.
Tahap 4 Merencanakan Guru membimbing siswa untuk Siswa mencari informasi, data, fakta
pemecahan masalah merencanakan pemecahan masalah, yang diperlukan untuk menjawab
(melalui eksperimen membantu menyiapkan alat dan bahan permasalahan/ hipotesis
atau cara lain) yang diperlukan dan menyusun prosedur
kerja yang tepat.
Sintaks Model Guided Discovery Learning

Tahap Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Tahap 5 Melaksanakan Selama siswa bekerja guru membimbing Siswa menguji kebenaran jawaban
eksperimen (atau cara dan memfasilitasi. sementara tersebut. Dugaan jawaban ini
pemecahan masalah tentu saja didasarkan kepada data yang
yang lain) telah diperoleh.
Tahap 6 Melakukan Guru membantu siswa melakukan Siswa mencari data atau keterangan yang
pengamatan dan pengamatan tentang hal-hal yang penting dapat digunakan untuk memecahkan
pengumpulan data. dan membantu mengumpulkan dan masalah tersebut, misalnya dengan jalan
mengorganisasi data. membaca buku-buku, meneliti, bertanya
berdiskusi dan lain-lain
Tahap 7 Analisis Data Guru membantu siswa menganalisis data Siswa menganalisis data
supaya menemukan sesuatu konsep untuk menemukan sesuatu
konsep.
Tahap 8 Penarikan Guru membimbing siswa mengambil Secara berkelompok siswa menarik
kesimpulan atau kesimpulan berdasarkan data dan kesimpulan, merumuskan kaidah, prinsip,
penemuan menemukan sendiri konsep yang ingin ide generalisasi atau konsep berdasarkan
Sintaks Model Guided Discovery Learning
Anitah (2009)
1. Identifikasi masalah, pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari
dan mengumpulkan sebanyak mungkin masalah yang berhubungan dengan tema yang akan
dipelajari.
2. Mengembangkan solusi, pada tahap ini siswa diajak untuk membuat suatu hipotesis atas masalah
yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Pengumpulan data, pada tahap ini guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengumpulkan
data yang terkait dengan masalah. Data tersebut bisa dari observasi langsung, internet, buku,
eksperimen, ataupun sumbersumber yang lain.
4. Analisis dan intepretasi data, pada tahap ini siswa menganalisis data hasil temuannya, lalu
mengembangkan pernyataan pendukung data. Setelah itu data diuji hipotesis dan disimpulkan.

5. Uji kesimpulan, setelah ada kesimpulan dari siswa, muncullah data baru dan ditahap ini dilakukan
pengujian terhadap hasil kesimpulan. Jika terjadi kekurangan dapat dilakukan revisi kesimpulan
tersebut
Sintaks Model Guided Discovery Learning

Bruner

1. stimulus (pemberian perangsangan/stimuli),


2. problem statement (mengidentifikasi masalah),
3. data collection (pengumpulan data),
4. data processing (pengolahan data),
5. verifikasi, dan
6. generalisasi.
Sintaks Model Guided Discovery Learning

Eggen & Kauchak (2006)


Fase Deskripsi
Pendahuluan Guru berusaha menarik perhatian siswa dan
menetapkan fokus pembelajaran
Fase Terbuka Guru memberi siswa contoh dan meminta siswa
untuk mengamati dan membandingkan contoh-
contoh.
Fase Konvergen Guru menanyakan pertanyaan-pertanyaan lebih
spesifik yang dirancang untuk membimbing siswa
mencapai pemahaman tentang konsep atau
generalisasi
Penutup dan Penerapan Guru membimbing siswa memahami definisi suatu
konsep atau pernyataan generalisasi dan siswa
menerapkan pemahaman mereka ke dalam konteks
baru.
Kelebihan Model Guided Discovery Learning

• menambah pengalaman peserta didik


dalam belajar,
• memberikan kesempatan untuk lebih
dekat dengan sumber pengetahuan,
• menggali kreatifitas,
• mampu meningkatkan percaya diri,
Kelebihan
menurut • meningkatkan kerja sama antar peserta
beberapa ahli didik,
• peserta didik dapat belajar memecahkan
masalah secara mandiri dan keterampilan
berpikir kritis
• Pembelajaran lebih bermakna karena
belajar menemukan sesuatu
Kekurangan Model Guided Discovery Learning

• menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk


belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami
kesulitan dalam mengungkapkan hubungan antara konsep-
konsep.
• Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang
banyak,karena membutuhkan waktu yang lama untuk
membantu menemukan teori atau pemecahan masalah
lainnya
• Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat
Kekurangan buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah
menurut terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
beberapa ahli • Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan
pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi
secara keseluruhan kurang.
• Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir
yang akan ditemukan oleh siswa karenatelah dipilih terlebih
dahulu oleh guru
• Jika tidak ada tingkat interaksi yang tinggi, siswa cenderung
menjadi salah konsep
Asesmen dalam Penerapan Model Guided Discovery Learning

• Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif,proses, sikap,


atau penilaian hasil kerja siswa.
• Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model
pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis.
• Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau
penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan
dengan pengamatan.
• guru harus mampu menyelaraskan tujuan, kegiatan dan asesmen.
• umumnya digunakan tidak hanya untuk memberikan nilai melainkan
mendorong siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan baik dan
memotivasi belajarnya
• Proses asessmen mendorong pemahaman siswa tentang topik dan
kemampuan berpikir kritis.
• Mampu memberikan umpan balik terhadap karya siswa.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai