Anda di halaman 1dari 9

FILSAFAT IPA

METODE INKUIRI ILMIAH

Kelompok 11 :
Shoimah

(14030184004)

Nandah Ayu R. D.

(14030184009)

Jannatul Alfaf W.

(14030184015)

Pendidikan Fisika A 2014


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak jaman Aristoteles, pendidikan yang mengajarkan pengetahuan tentang
membuat kesimpulan daripada mengajarkan fakta dan prosedur. Menemukan sendiri
fakta dan prosedur tentu lebih bermakna daripada hanya diberikan dan kemudian
dihafalkan. Pembelajaran inkuiri mengajak siswa untuk melakukan investigasi,
menyintesis, merumuskan hipotesis dan mengujinya melalui data dan fakta yang
diperoleh, serta menarik kesimpilan. Kegiatan tersebut memberikan dua hal pada
siswa, yakni memahami tentang konsep serta pengetahuan tentang metode ilmiah itu
sendiri.
Latihan inkuiri dimulai dengan menyajikan kejadian yang sedikit
membingungkan (puzzling event) pada siswa (Joyce, 2009). Suchman (Joyce, 2009)
percaya bahwa individu yang dihadapkan pada situasi semacam ini secara alamiah
akan termotivasi untuk menyelesaikannya. Jadi dapat menggunakan kesempatan yang
disediakan oleh inkuiri untuk mengajarkan prosedur prosedur ilmiah yang
terstruktur.
Dalam beberapa buku ada menyebut inquiri ini sebagai model, sebagai strategi
atau juga sebagai pendekatan atau metode. Berpatokan pada Bell (1978), inkuiri ini
dikelompokan pada model pembelajaran yang berkaitan dengan objek tak langsung
matematika. Artinya, model inkuiri merupakan salah satu model yang dapat
digunakan dalam mengajrakan pembuktian teorema, pemecahan masalah , learning
how to learn, transfer of learning, dan sikap terhadap matematika. Menurut Joyce
(2009) mengelompokan pembelajaran ini pada kelompok model yang memproses
informasi (information-processing family), yakni bagaimana kita dan para siswa dapat
memperoleh, mengelola, dan menjelaskan informasi.
Model ini membahas tentang pembelajaran inkuiri yang dibagi dalam 2
kegiatan. Kegiatan belajar 1 membahas landasan teori, pengertian, tujuan, serta
beberapa jenis dalam model inkuiri. Pada kegiatan ke 2 pembahasan difokuskan pada
perencanaan dan implementasi model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran
matematika sekolah.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa pengertian inkuiri?


Bagaimana asumsi dan tujuan inkuiri?
Apa jenis jenis metode inkuiri?
Bagaimana langkah pembelajaran inkuiri?
Apa kelebihan dan kekurangan inkuiri?

C. Tujuan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui pengertian inkuiri.


Untuk mengetahui asumsi dan tujuan inkuiri.
Untuk mengetahui jenis jenis inkuiri.
Untuk mengetahui langkah pembelajaran inkuiri.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan inkuiri.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Inkuiri
Mengidentifikasikan
pembelajaran
berbasis
Inquiry,
sama
dengan
mengidentifikasikan pendekatan multidimensi atau metode yang mengajak peserta didik
untuk memecahkan masalah yang ada dalam soal . Kata inquiry sendiri sering kali ditulis
dalam Bahasa Indonesia dengan kata injuiri. Menurut Trianto (2007) kata inquiry,
mengandung arti pertanyaan, atau pemeriksaan, ikut serta atau terlibat dalam mengajukan
pertanyaan pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Demikian juga
pengertian yang dikemukakan oleh Wahyudin (2008) bahwa to inquire mempunyai makna
yang sama sebagaimana dikemukakan Trianto. Sund yang dikutip Trianto (2007) dari
Suryosubroto (1993) menyatakan bahwa discovery merupakan bagian dari inquiry, atau
dengan kata lain inquiry merupakan perluasan proses discovery. Pembelajaran inkuiri ini
bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan kecakapan
intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses proses berpikir reflektif.
Pengertian lainnya dikemukakan oleh (Schmidt, 2003) bahwa inquiry adalah suatu
proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan
eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau
rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Jadi disini guru
berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan, kadangkala guru perlu
memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada
peserta didik.
Sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri ini adalah :
1. Ketertiban siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar;
2. Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran;
3. Mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang di temukan dalam
proses inkuiri
B. Asumsi dan Tujuan
Inkuiri mengasumsikan bahwa sekolah berperan sebaik mungkin untuk
mempermudah pengembangan diri sendiri (self development). Oleh karena itu, inkuiri
sebagian besar bersifat berpusat pada siswa, menurut supaya para siswa ikut serta secara aktif
dalam pembelajarannya (Wahyudin, 2008). Lebih lanjut, dijelaskan bahwa inkuiri melibatkan
unsur unsur search surprise, dan sifat ini menjadikannya bersifat sangat memotivasi siswa.
Tujuan umum inkuiri adalah membantu siswa mengembangkan disiplin intelektual
dan keterampilan yang mempuni untuk meningkatkan pertanyaan pertanyaan dan pencarian
jawaban yang terpendam dari rasa keingintahuan mereka. Suchman (Joyce, dkk, 2009)
tertarik membantu siswa meneliti secara mandiri, tetapi dalam cara yang disiplin.
Dalam hal ini Suchman merumuskan teori sebagai berikut:

1. Siswa meneliti secara ilmiah ketika mereka sedang menghadapi persoalan


(kebingungan).
2. Mereka dapat sadar dan belajar menganalisis strategi strategi berpikirnya.
3. Strategi strategi berpikir baru dapat diajarkan secara langsung dan dapat
ditambahkan pada strategi yang telah dimiliki siswa sebelumnya.
4. Penelitian kooperatif dapat memperkaya pemikiran dan membantu siswa
belajar tentang ketidaksemestian, sifat pengetahuan yang selalu berkembang,
dan menghargai penjelasan alternatif.
C. Jenis metode inquiry
a) Invitation into inquiry
Model inkuiri jenis ini melibatkan siswa dalam proses pemecahan
masalah dengan cara cara yang lazim ditempuh para ilmuan. Suatu undangan
(invitation) memberikan suatu problem kepada para siswa dan melalui pertanyaan
masalah yang telah direncanakan dengan hati hati mengundang siswa untuk
melakukan beberapa kegiatan sepeti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Merancang eksperimen,
Merumuskan hiotesis,
Menentukan sebab akibat,
Menginterpretasikan data,
Membuat grafik,
Menentukan peranan diskusi dan kesimpulan dalam merencanakan
penelitian, dan
7. Mengenal bagaimana kesalahan eksperimental mungkin dapat
dikurangi atau di perkecil.
b) Pictorial riddle
Model ini merupakan metode mangajar yang dapat mangembangkan
motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok kecil atau besar, gambar
peragaan, atau situasi sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara
berpikir kritis dan kreatif para siswa, biasanya suatu riddle (teka-teki atau puzzle)
berupa gambar di papan tulis, poster, atau diproyeksikan dari transparansi atau
power point, kemudian guru menjelaskan pertanyaan yang berkaitan dengan
riddle itu.
c) Synectics lesson
Model ini memusatkan keterlibatan siswa untuk membuat berbagai
macam bentuk kiasan supaya dapat membuka intelegensinya dan
mengembangkan kreativitasnya. Hal ini dapat dilaksanakan karena kiasan dapat
membantu siswa dalam berpikir untuk memandang suatu problema sehingga
dapat menunjang timbulnya ide ide kreatif.

d) Value clarification

Pada model pembelajaran inkuiri jenis ini siswa lebih difokuskan pada
pemberian kejelasan tentang suatu tata aturan atau nilai nilai pada suatu proses
pembelajaran.
D. Langkah langkah pembelajaran inkuiri
Langkah langkah proses inkuiri berupaya menyadarkan keingintahuan terhadap
sesuatu, mempradugakan suatu jawaban, serta menarik kesimpulan dan membuat
keputusan yang valid untuk menjawab permasalahan yang didukung oleh bukti bukti.
Berikutnya adalah menggunakan kesimpulan untuk menganalisis data yang baru
(Mulyasa, 2005). Strategi pelaksanaan inkuiri adalah:
1. Guru memberikan penjelasan, intruksi atau pertanyaan terhadap materi
yang akan di ajarkan;
2. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan;
3.
Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan- persoalan yang
mungkin membingungkan peserta didik;
4.
Resitasi untuk menanamkan fakta fakta yang telah dipelajari
sebelumnya;
5. Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat
dipertanggung jawabkan (Mulyasa, 2005)
Sanjaya (2008) juga menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri mengikuti langkah
langkah sebagai berikut:
1. Orientasi
Pada tahap ini, guru melakukan langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yangkondusif.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka teki.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
dikaji.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan
data.
6. Merumuskan kesimpilan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
E. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan

1) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa


sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih
baik.
2) Mebantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.
3) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.
4) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
5) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
Kekurangan
1) Memerlukan waktu yang cukup lama.
2) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.
3) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.
4) Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.
F. Ciri ciri metode inquiry
1. Strategi inquiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan,artinya pendekatan inquiri menempatkan siswa
sebagai subjek belajar
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga diharapkan
dapat menumbuhkan rasa percaya diri
3. Tujuan dari metode inquiri adalah mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai bagian dari proses mental

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. inquiry adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan
melakukan observasi dan eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan
masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis dan logis.

2. Inkuiri mengasumsikan bahwa sekolah berperan sebaik mungkin untuk


mempermudah pengembangan diri sendiri (self development). Tujuan umum inkuiri
adalah membantu siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang
mempuni untuk meningkatkan pertanyaan pertanyaan dan pencarian jawaban yang
terpendam dari rasa keingintahuan mereka.
3. Jenis metode inkuiri adalah Invitation into inquiry, Pictorial riddle, Synectics lesson
dan Value clarification
4. Langkah langkah
a. Orientasi
Pada tahap ini, guru melakukan langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yangkondusif.
b. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka teki.
c. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
dikaji.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
e. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan
data.
f. Merumuskan kesimpilan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
5. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
1. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan
lebih baik.
2. Mebantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru.
3. Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.
4. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
5. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
Kekurangan
1. Memerlukan waktu yang cukup lama.
2. Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.
3. Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.
4. Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.

DAFTAR PUSTAKA
http://alimubarok3.blogspot.co.id/2014/01/makalah-metode-pembelajaran-inkuiri.html

Anda mungkin juga menyukai