Tugas umum seorang kepala perwakilan diplomatik adalah:
a. Representasi, yaitu mewakili negara, melakukan protes, mengadakan
penyelidikan, mengadakan pertanyaan-pertanyaan. b. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan. c. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara penerima. d. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda, kepentingan-kepentingan warga negaranya di negara penerima. e. Persahabatan, yaitu untuk meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim dengan negara penerima.
Fungsi perwakilan diplomatik
a. Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima b. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima d. Memberikan keterangan kondisi dan perkembangan negara penerima e. Memelihara persahabatan antar kedua negara.
2. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik
a. Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga dapat
melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara penerima. Ia mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya. b. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara tempat ia diakreditasikan maupun dengan negara-negara lainnya. c. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara penerima. d. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda, dan kepentingan-kepentingan warga negaranya yang berada di luar negeri. e. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim dengan negara penerima. Berdasarkan Konvensi Wina 1961 disebutkan bahwa fungsi perwakilan diplomatik adalah: a. Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima. b. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima didalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional. c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima. d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim. e. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara. Bagi bangsa Indonesia penempatan perwakilan diplomatik di negara lain berfungsi sbagai sarana untuk : a. Mewakili negara Republik Indonesia secara keseluruhan di negara penerima. b. Melindungi kepentingan nasional dan warga negara Indonesia di negara penerima. c. Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporan. d. Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperealisme dalam sgala bentuk dan manifestasinya. e. Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur. f. Menciptakan persahabatan yang baik antara negara Republik Indonesia dan semua negara. g. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara Indonesia yang berada di wilayah kerjanya.
3. Tingkatan Perwakilan Diplomatik
a. Duta Besar Berkuasa Penuh (Ambassador), adalah tingkat tertinggi dalam
perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa. b. Duta (Gerzant), yaitu wakil diplomatik yang pangkatnya lebig rendah dari duta besar. c. Menteri Residen, seorang Menteri Residen dianggap bukan wakil pribadi kepala negara. Dia hanya mengurus urusan negara. d. Kuasa Usaha (Charge d Affair), yaitu perwakilan tingkat rendah yang ditunjuk oleh Menteri Luar Negeri dari pegawai negeri lainnya. e. Atase-atase, yaitu pejabat pembantu dari Duta Besar Berkuasa Penuh. atase terdiri atas dua bagian, yaitu : 1) Atase Pertahanan 2) Atase Teknis a. Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Mempunyai kewajiban sebagai berikut : 1) Mengatur pelaksanaan tugas-tugas pokok perwakilan Republik Indonesia. 2) Melaksanakan petunjuk, perintah, dan kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah RI. 3) Memberikan laporan, pertimbangan, saran dan pendapat baik diminta atau tidak diminta mengenai segala hal yang berhubungan dengan tugas-tugas pokok kepada Menteri Luar Negeri. 4) Melakukan pembinaan semua staf agar tercapai kesempurnaan tugas masing- masing. Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh mempunyai wewenang untuk : 1) Menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan perwakilan diplomatik. 2) Mengeluarkan peraturan yang diperlukan dalam penyelenggaraan dan penyempurnaan kegiatan perwakilan. 3) Melakukan tindakan-tindakan otorisasi, yaitu berwenang mengatur penggunaan anggaran.