Contents
1
Hakekat T. Konstruktivis
Sejarah konstruktivisme
55
Proses Pembelajaran
Hakekat T. Konstruktivis
Siswa harus menjadikan informasi itu
Sejarah Konstruktivisme
Konstruktivisme lahir dari gagasan Piaget
Konstruktivisme
Pemagangan Kognitif
Scaffolding
Pembelajaran Sosial
Siswa belajar melalui interaksi dengan
Pemagangan Kognitif
(Cognitive
Apprenticheship)
Scaffolding
(Mediated learning)
Dukungan tahap demi tahap untuk belajar dan
Proses Pembelajaran
1) Proses top-down
2) Pembelajaran kooperatif
3) Pembelajaran generatif atau
Generative learning
4) Pembelajaran dengan penemuan
5) Pembelajaran dengan pengaturan diri
(self-regulated learning)
6) Scaffolding
Pembelajaran Kooperatif
Siswa lebih mudah menemukan dan
lanjutan
Teknik pembelajaran kooperatif
diantaranya STAD (Student TeamsAchievement Divisions), TGT (TeamsGames Tournament), TAI (TeamAssisted Individualization), Jigsaw,
CIRC (Cooperative Integrated
Reading and Composition), learning
together, dan Group Investigation,
TPS (Think Pair Share)
Pembelajaran Generatif
(Generative Learning)
Pembelajaran yang menekankan
Pembelajaran Penemuan
Metode pengajaran dimana siswa
lanjutan
Keuntungan : memacu keingintahuan
Pembelajaran dengan
Pengaturan Diri
(Self Regulated Learning)
Scaffolding
TERSTRUKTUR
Buat contoh dalam pembelajaran
fisika:
1.Proses top-down
2.Pemagangan kognitif
3.Pembelajaran generatif
4.Scaffolding
Pengajaran Terbalik
(Reciprocal Teaching)
Metode pengajaran berdasarkan
Prosedur Pengajaran
1.
Membagikan bacaan
Terbalik
2. Menjelaskan bahwa anda akan
Bagaimana mengajarkan
pemecahan masalah dan
keterampilan
Indikasi transfer berpikir?
belajar adalah
kemampuan menggunakan informasi dan
keterampilan untuk memecahkan masalah.
Pemecahan masalah (problem solving)
adalah penerapan pengetahuan dan
keterampilan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Pemecahan masalah adalah suatu
keterampilan yang dapat diajarkan dan
dipelajari.
Langkah-langkah dalam
proses pemecahan masalah
1. Mean-end Analysis atau analisis cara
Mengajar Pemecahan
Masalah yang Kreatif
1. Inkubasi: merenung sejenak dan
lanjutan
3. Iklim yang sesuai
4. Analisis
5. Keterampilan Berfikir
Pengajaran Keterampilan
Berpikir
Instrumental Enrichment (pengayaan
keterampilan berpikir) adalah program
keterampilan berfikir dimana siswa
mengerjakan suatu rangkaian latihan
paper and pencil yang dirancang untuk
mengembangkan berbagai kemampuan
intelektual.
Memasukkan atau mengaitkan
pengajaran ke dalam pelajaran sehari-hari
dan pengalaman-pengalaman kelas,
untuk menciptakan budaya berfikir
10 keterampilan berfikir
kritis:
1. Membedakan fakta-fakta yang dapat
(Beyer, 1988)
2.
3.
4.
5.
dinyatakan
7. Mendeteksi bias (menemukan
penyimpangan)
8. Mengidentifikasi kekeliruan logika
9. Mengenali ketidakkonsistenan logika
dalam suatu alur penalaran
10.Menentukan kekuatan suatu
argumen atau tuntutan