Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN IPS KELAS TINGGI

Pembelajaran Berbasis Masalah


Oleh kelompok 3 :

1. Juan Peli Manalu


2. Rahma Hidayani
3. Putri Miftahul Jannah
4. Qaulan Syakila
5. Marwah Sopiah

Dosen pegampu : YUSRA NASUTION


Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Boud dan Feletti dalam Rusman (2010)
mengemukakan bahwa Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) adalah Berdasarkan pendapat beberapa ahli Model
inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan. Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) adalah
Jodion Siburian, dkk dalam Utami (2011), model pembelajaran yang diawali
Pembelajaran berbasis masalah (problem based dengan pemberian masalah kepada
learning) merupakan salah satu model peserta didik dimana masalah tersebut
pembelajaran yang berasosiasi dengan dialami atau merupakan pengalaman
pembelajaran kontekstual. sehari-hari peserta didik.

Problem Based Learning (PBL) adalah suatu


metode pembelajaran dimana pembelajar bertemu
dengan suatu masalah yang tersusun sistematis;
penemuan terpusat pada pembelajar dan poses
refleksi (Teacher and Edcucational Development ,
Teori Belajar Yang
Melandasi Model
Pembelajaran Berbasis
Masalah
Beberapa teori belajar yang melandasi Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) sebagai berikut :
(Rusman, 2010)
1. Teori Belajar Konstruktivisme

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) didasarkan


pada teori konstruktivisme dengan ciri :

a. Pemahaman diperoleh dari interaksi dengan skenario permasalahan dan


lingkungan belajar.
b. Pergulatan dengan masalah dan proses inquiry masalah menciptakan disonansi
kognitif yang menstimulasi belajar.
c. Pengetahuan terjadi melalui proses kolaborasi negoisasi sosial dan evaluasi
terhadap keberadaan sebuah sudut pandang
2. Teori belajar
Piaget
Piaget menegaskan bahwa anak memiliki
rasa ingin tahu bawaan dan secara terus
menerus berusaha ingin memahami
dunia di sekitarnya. Rasa ingin tahu ini,
menurut Piaget dapat memotivasi
mereka untuk secara aktif membangun
tampilan dalam otak mereka mengenai
lingkungan yang mereka hayati.
3. Teori Belajar Bermakna dari David Ausubel

Suparno dalam Rusman (2010) mengatakan bahwa Ausubel membedakan antara


belajar bermakna (meaningfull learning) dengan belajar menghafal (rote learning).

Belajar bermakna Belajar menghapal

Kaitannya dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)


dalam hal mengaitkan informasi baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki oleh
siswa
4. Teori Belajar Vigotsky

. Ibrahim dan Nur dalam Rusman (2010) Vigotsky meyakini bahwa interaksi sosial
dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan
intelektual siswa. Kaitannya dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) dalam hal mengaitkan informasi baru dengan struktur
kognitif yang telah dimiliki oleh siswa melalui kegiatan belajar dalam interkasi
sosial dengan teman lain.
5. Teori Belajar dari Albert Bandura

Model Pembelajaran Berbasis Masalah juga berlandaskan pada social leraning theory .
Bandura (1977) menyatakan bahwa teori ini menjelaskan perilaku manusia dalam konteks
interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh
lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial
jenis ini
6. Teori Belajar Jerome S. Bruner

Metode ini merupakan metode dimana siswa


menemukan kembali, bukan menemukan yang
sama sekali benar-benar baru.

Bruner juga menggunakan konsep


scaffolding dan interaksi sosial di kelas maupun
di luar kelas. Scaffolding adalah suatu proses
untuk membantu siswa menuntaskan masalah
tertentu melampaui kapasitas perkembangannya
melalui bantuan guru, teman atau orang lain yang
memiliki kemampuan lebih.
Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut Fibrayir (2012), berbagai pengembang pembelajaran berbasis masalah


telah menunjukkkan ciri-ciri pengajaran berbasis masalah sebagai berikut.

1. Pengajuan masalah atau pertanyaan


2. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
3. Penyelidikan autentik
4. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya
Langkah-langkah Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) adalah sebagai berikut:
(Rusman, 2010).
Tahapan Tingkah Laku Guru

Guru menjelaskan tujuan


Tahap 1: pembelajaran, menjelaskan logistik
Orientasi siswa yang dibutuhkan, memotivasi siswa
kepada masalah agar terlibat pada pemecahan masalah
yang dipilihnya.

Guru membantu siswa mendefinisikan


Tahap 2:
dan mengorganisasikan tugas belajar
Mengorganisasi
yang berhubungan dengan masalah
siswa untuk belajar
tersebut.

Tahap 3: Guru mendorong siswa untuk


Membimbing mengumpulkan informasi yang sesuai,
penyelidikan melaksanakan eksperimen, untuk
individual dan mendapatkan penjelasan dan
kelompok pemecahan masalahnya
Tahapan Tingkah Laku Guru

Guru membantu siswa merencanakan


Tahap 4:
dan menyiapkan karya yang sesuai
Mengembagkan dan
seperti laporan, video dan model serta
menyajikan hasil
membantu mereka berbagi tugas
karya
dengan temannya.

Tahap 5: Guru membantu siswa melakukan


Menganalisis dan refleksi atau evaluasi terhadap
mengevaluasi proses penyelidikan mereka dan proses-proses
pemecahan masalah yang mereka gunakan.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon
, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai