Nama :
Nina Nur Aini (23101960177)
Nur Alfi Aulia Julita (23101960009)
Risia Hanifa Ramadhani (23101960073)
Rizki Amelia (23101960176)
Satria Afriza (23101960091)
Penerapan di kelas:
Penguatan Positif
Guru dapat menggunakan penguatan positif, seperti pujian, stiker, atau token, untuk
menghargai perilaku yang diinginkan seperti partisipasi aktif, menyelesaikan tugas,
atau membantu teman sekelas.
Kontrak Perilaku
Kontrak yang menguraikan perilaku dan penghargaan yang diharapkan dapat
digunakan untuk memotivasi siswa memenuhi harapan kelas.
Umpan Balik Segera
Memberikan umpan balik segera untuk perilaku yang benar atau diinginkan akan
memperkuat mereka. Misalnya, segera mengakui jawaban siswa yang benar dapat
mendorong partisipasi aktif.
Respons terhadap Intervensi (RTI)
Prinsip-prinsip behavioris dapat memberikan masukan bagi siswa yang memiliki
perilaku menantang dengan mengidentifikasi pemicu dan menerapkan konsekuensi
yang sesuai.
Penerapan di kelas:
Pemodelan
Guru dapat memodelkan perilaku yang diinginkan, teknik pemecahan masalah, dan
keterampilan komunikasi untuk diamati dan dipelajari oleh siswa.
Pembelajaran Sejawat
Mendorong pembelajaran kolaboratif dan kegiatan kelompok memungkinkan siswa
mengamati dan belajar dari teman sebayanya.
Pengaturan Diri
Guru dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan pengaturan diri, seperti
menetapkan tujuan, memantau kemajuan, dan menilai diri sendiri pekerjaan mereka.
Strategi Perilaku Kognitif
Teknik perilaku kognitif, seperti pembicaraan diri sendiri dan refleksi diri, dapat
diajarkan untuk membantu siswa mengelola emosi dan perilaku.
c. Teori Konstruktivisme:
Jean Piaget dan Lev Vygotsky, berpendapat bahwa pembelajar secara aktif membangun
pengetahuan dengan berinteraksi dengan lingkungannya dan membangun pengalaman
sebelumnya.
Penerapan di kelas:
Scaffolding
Guru dapat memberikan scaffolding, atau dukungan sementara, untuk membantu
siswa memahami konsep atau tugas yang menantang. Ketika siswa memperoleh
kompetensi, dukungan dapat dikurangi secara bertahap.
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
PBL mendorong siswa untuk mengeksplorasi dan memecahkan masalah dunia nyata,
mendorong pembelajaran aktif dan berpikir kritis.
Refleksi dan Metakognisi
Mendorong siswa untuk merefleksikan proses belajarnya dan memikirkan
pemikirannya (metakognisi) membantu mereka menjadi pembelajar yang lebih sadar
diri dan efektif.
Aktivitas Praktis
Memberikan pengalaman langsung memungkinkan siswa membangun pengetahuan
melalui interaksi langsung dengan materi dan konsep.
Referensi:
Bandura, A. (1986). Landasan sosial pemikiran dan tindakan: Sebuah teori kognitif sosial.
Prentice-Hall.
Skinner, BF (1954). Ilmu belajar dan seni mengajar. Tinjauan Pendidikan Harvard, 24(2),
86-97.
Vygotsky, LS (1978). Pikiran dalam masyarakat: Perkembangan proses psikologis yang
lebih tinggi. Pers Universitas Harvard.
Referensi:
JURNAL MathEdu(Mathematic Education Journal), 5(1): 13-18
Medriati, R.; Risdianto, E.; & Purwanto. (2023). Penerapan Pendekatan Konstruktivis
Menggunakan Model Project Based Learning (PjBL) pada Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif dan Kritis
Mahasiswa. Jurnal Kumparan Fisika, 5(3): 93-200
Nurhidayati, E. (2017). Pedagogi konstruktivisme dalam praksis pendidikan
Indonesia. Indonesian Journal of Educational Counseling, 1(1), 1-14.
Rosidah, C. T. (2018). Penerapan Model Problem Based Learning untuk
Menumbuhkembangkan Higher Order Thinking Skill Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Inventa, 2(1): 62-71
Saputro, M. N. A. & Pakpahan, P. L. (2021). Mengukur Keefektifan Teori Konstruktivisme
dalam Pembelajaran. JOEAI (Journal of Education and Instruction, 4(1): 24-39