Anda di halaman 1dari 11

Potensi Daya Beda Instrumen

Analisis butir soal untuk meliat daya beda


dilakukan agar soal yang kita buat berfungsi
dengan dengan baik bagi guru, siswa maupun
proses pembelajaran yang kita lakukan

Daya beda butir soal yaitu butir soal tersebut


dapat membedakan kemampuan individu peserta
didik
Sifat-sifat yang menunjukan kualitas
dalam penyusunan butir soal

1. Tidak dapat dijawab benar baik oleh siswa


kelompok atas maupun siswa kelompok
bawah.
2. Dapat dijawab benar oleh siswa kelompok
atas tetapi tidak dapat dijawab oleh siswa
kelompok bawah.
3. Dapat dijawab benar oleh siswa kelompok
atas maupun siswa kelompok bawah.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya
pembeda setiap butir tes adalah :

di mana :
D = daya pembeda butir
BA = banyaknya kelompok ats yang menjawab benar
BB = banyaknay elompo bawah yang menjawab benar
JA = banyaknya subjek kelompok atas
JB = banyaknya subjek kelompok bawah
Rumus lain menentukan daya beda butir soal menurut Noehi dkk
:
=

D = daya pembeda butir


PA = banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
PB = banyaknay elompo bawah yang menjawab benar

Proporsi kelompok atas adalah perbandingan jumlah yang benar


dari kelompok atas dibagi dengan jumlah kelompok atas
Proporsi kelompok bawah adalah jumlah yang benar dari
kelompok bawah dibagi dengan jumlahh kelompok bawah .
Indeks Kesukaran Instrumen

Tingkat kesukaran butir soal merupakan salah satu indicator yang


dapat menunjukkan kualitas butir soal tersebut apakah termasuk sukar,
sedang atau mudahTingkat kesukaran butir soal merupakan salah satu
indicator yang dapat menunjukkan kualitas butir soal tersebut apakah
termasuk sukar, sedang atau mudah. Salah satu dikatakan mudah
apabila sebagian besar siswa dapat menjawabnya dengan benar dan
suatu soal dikatakan sukar bila sebagian besar siswa tidak dapat
menjawab dengan benar.
Bagaimana prosedur mencari D?
Langkah-langkahnya sebagai berikut
1. Susunlah lembar jawaban berurutan
2. Membuat dua kelompok dari lembar jawaban tersebut
3. Untuk setiap soal hitunglah jumlah siswa yang memilih tiap
alternatif jawaban yang ada
4. Buatlah catatan dalam format tabel
5. Untuk setiap soal hitunglah jumlah siswa dalam tiap kelompok yang
menjawab soal tersebut
6. Hitunglah indeks kesukaran soal dengan menggunakan rumus
berikut
+
=
+
Rumus menghitung indeks kesukaran

=

Langkah-Langkah Perhitungan Tingkat
Kesukaran Tes Uraian,
1. Menentukan nilai B = jumlah siswa yang menjawab benar
2. Menentukan nilai JS = jumlah skor maksimum untuk soal tersebut
3. Misal, untuk soal nomor 1, perhitungan tingkat kesukaran sebagai
berikut: a. B = 63, JS = 152 b. Menentukan nilai P = Indeks/Tingkat
Kesukaran P= 0,4079
4. Berdsarkan klasifikasi tingkat kesukaran, nilai P = 0,4079 berada
diantara interval nilai 0,30 < IK 0,70 maka soal nomor 1 memiliki
tingkat kesukaran sedang.
5. Untuk nomor 2 dan seterusnya, perhitungan tingkat kesukarannya
sama dengan perhitungan tingkat kesukaran soal nomor 1
Berhubungan Dengan Cara Menganalisis Tes Uraian
Menurut Whitney Dan Sabers Yang Dikutip Noehi Dkk

Menentukan jumlah siswa yang termasuk kelompok


atas sebanyak 25%
Menghitung jumlah skor kelompok atas dan jumlah
skor kelompok bawah
Hitung tingkat kesukaran dan daya beda setiap butir
soal
Rumus yang ditentukan itu adalah
Rumus menghitung daya beda

contoh soal yang menganalisis tingkat kesukaran dan daya


bedanya :
Sebanyak 100 siswa dites matematika dengan soal sebanyak 10 soal
pilihan ganda dengan alternative jawaban yakni A, B, C, D dan E. setelah
ditabulasi hasil tes tersebut diperoleh data jawaban siswa terhadap
nomor 1 sebagai berikut:
Alternatif Jawaban
Kelompok Jumlah
A B* C D E

ATAS 5 15 0 0 7 27
TENGAH 25 25
BAWAH 3 7 0 0 5 27
Menghitung tingkat kesukaran soal
P = indek tingkat kesukaran
B = jumlah peserta tes yang menjawab benar
N = jumlah seluruh peserta tes

Menghitung daya beda soal yaitu

P = indek tingkat kesukaran


B = jumlah peserta tes yang menjawab benar
N = jumlah seluruh peserta tes
Efektivitas Opsi
Opsi berarti pilihan-pilihan yang diajukan dimana ada pilihan
yang menjadi kunci jawaban dan pilihan pengecoh atau distraktor.

Opsi yang menjadi desktraktor atau pengecoh dicantumkan dalam


pembuatan soal harus dikarenakan
salah konsep,
salah hitung, atau
salah prosedur

Anda mungkin juga menyukai