Abstract: A case study on local wisdoms of coastal zone resource use and conserva-
tion was conducted in Panglima Raja Village, Concong Subdistrict Indragiri Hilir
Regency of Riau Province in 2006-2007. It was found that the local wisdoms for re-
source use consist of (i) determining the proper time, weather, and season of fishing;
(ii) making traditional fishing gear to catch and collect shell; (iii) decision of the
cutting zone of mangrove. The local wisdoms for resource conservation are (i) cere-
mony to honor the sea (ii) commitment not to catch and kill the dolphin (iii) believe
there are the secret zone (iv) commitment not to throw rubbish into the sea (v)
commitment not to use of songko machine in collecting the shell (vi) guardian of the
mangroves. The role of customary institutions has been decreasing, predicted even
since long time ago, as the national government in the independent era is only for-
warding the former system and ways of coastal zone resource use and conservation.
69
ersitas Andalas
69
70 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1. Juli 2008, hal 69-84
7. Norma adalah aturan-aturan yang 1351 laki-laki dan 1300 perempuan yang
disertai sanksi tertentu yang digu- berasal dari 520 KK. Klasifikasi
nakan untuk memberikan do- penduduk ini menurut umur adalah: 0-1
rongan seseorang atau sekelom- tahun berjumlah 213 jiwa (8,03%), 6-15
pok orang untuk mencapai nilai- tahun berjumlah 387 jiwa (14,60%), 16-
nilai yang dianut 25 tahun berjumlah 738 jiwa (27,84%),
8. Peran kelembagaan lokal adalah 26-55 tahun berjumlah 975 jiwa
keterlibatan kelembagaan lokal (36,78%), dan diatas 55 tahun berjumlah
terhadap kegiatan kearifan ma- 338 jiwa (12,75%).
syarakat lokal dalam pemanfaatan Penduduk desa ini didominasi
dan pelestarian sumberdaya pesi- oleh etnik suku laut yang dikenal dengan
sir. etnis suku Duano (berkisar 95%) dan se-
lebihnya adalah suku Bugis, Jawa, Cina,
HASIL DAN PEMBAHASAN Banjar, Minang, dan Melayu (5%). Baha-
Keadaan Umum Desa Panglima sa yang digunakan sesama penduduk de-
Raja sa adalah bahasa Melayu. Rumah yang
Kondisi Geografis dihuni oleh masyarakat di wilayah ini
pada umumnya rumah panggung semi
Desa Panglima Raja terletak di permanen yang terletak di tepi pantai
Pulau Concong, bagian kawasan pulau- atau sepanjang kawasan pesisir. Jarak
pulau yang berada di pesisir Timur rumah yang satu dengan yang lainnya
Sumatera. Secara Administratif, Desa berdekatan, padat, sehingga tidak me-
Panglima Raja adalah salah satu dari 13 nyisakan ruang terbuka untuk fasilitas
desa yang terletak di Kecamatan Kuala umum. Jalan penghubung pada pemuki-
Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir, man berupa jalan-jalan panggung seperti
berjarak sekitar 61 km dari ibu kota Ka- dermaga yang terbuat dari kayu dan di-
bupaten Indragiri Hilir, Tembilahan. bangun dengan beberapa tonggak kayu
Dari Tembilahan menuju ke Desa Pang- yang mereka sebut jalan pelantar.
lima Raja hanya dapat ditempuh melalui
transportasi air dengan menggunakan Pola pemukiman demikian sangat
perahu motor atau speed boat menyusu- terkait dengan pola kegiatan ekonomi
ri Sungai Indragiri ke arah Timur. Secara yang umumnya mempunyai mata pen-
geografis posisi Desa Panglima Raja ter- caharian sebagai nelayan.
letak pada 0001409- 0002131 LS dan Mata Pencaharian Penduduk.
10303842-10304753 BT, yang wila-
Secara garis besar mata penca-
yahnya berbatasan dengan Selat Berhala
harian penduduk Desa Panglima Raja
di sebelah Utara dan Timur, desa Sungai
dapat terlihat pada Tabel.1 berikut ini.
Bela di sebelah Selatan, dan desa Con-
cong Luar di sebelah Barat.
Karakteristik Sosial Budaya
Jumlah Penduduk dan Keadaan Pe-
mukiman. Keadaan masyarakat Desa Pang-
lima Raja tidak terlepas dari keberadaan
Menurut data monografi desa suku Laut atau suku Duano. Suku Laut
tahun 2006, jumlah penduduk Desa terkenal sebagai representasi masya-
Panglima Raja sampai bulan No-pember rakat bahari, yakni masyarakat yang
2006 tercatat 2.651 jiwa yang terdiri dari memiliki jiwa dan tradisi yang menjadi
74 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1. Juli 2008, hal 69-84
kan laut sebagai basis terbentuknya ke- manfaatkan laut sebagai tempat tinggal
budayaan. Hal ini disebabkan Suku Laut dan sumber mata pencaharian utama
dulunya hidup berkelana menangkap dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
ikan dengan sampan (berkajang) yang Dapat dikatakan bahwa masyarakat suku
ternyata juga sekaligus berfungsi sebagai Duano tidak dapat melakukan kegiatan
rumah. Semua aktivitas keseharian kehi- sehari-harinya tanpa aktifitas melaut.
dupan dilakukan di atas sampan ter- Menangkap ikan dan mencari kerang di
sebut. Namun demikian, saat ini sulit di- kawasan pesisir panglima raja me-
temukan pola hidup Suku Laut yang de- rupakan bagian aktifitas kehidupan yang
mikian. Mereka sudah hidup menetap di mengisi kesibukan mayarakat suku Du-
sepanjang wilayah pesisir. ano. Disamping itu kondisi sosial budaya
masyarakat desa ini juga telah beraku-
Penduduk suku laut (suku Duano)
mulasi dengan sosial budaya masyarakat
merupakan keturunan dari campuran
pendatang yang terdiri dari suku-suku
dua ras besar Veddoid dan Mongoloid
lain yang menetap di daerah daratan De-
(Proto-Melayu). Percampuran tersebut
sa Panglima Raja seperti, Cina, Banjar,
terlihat dari ciri-ciri fisik orang suku La-
Bugis, Jawa dan Minang. Sebahagian be-
ut yang tidak terlalu tinggi, berpostur tu-
sar masyarakat Desa Panglima Raja me-
buh atletis, bidang dada lebar, dan ukur-
meluk agama Islam, sehingga orientasi
an tulang pinggul sampai ke kaki pan-
budaya yang dijalankan berakar pada
jang. Raut muka suku Laut bersegi de-
budaya Islam. Ritual dan esensi agama
ngan tulang rahang yang lebar. Warna
Islam tercermin dalam kehidupan se-
kulit suku laut cenderung hitam dan
hari-hari seperti pengajian yasinan dan
rambut ikal berwarna hitam. Karak-
kegiatan hajatan.
teristik temparamental psikologi sifat
suku Laut adalah cepat tersinggung dan Dalam kehidupan sehari-hari ma-
marah, namun mereka termasuk orang syarakat masih menjunjung semangat
yang mudah beradaptasi, mandiri dan kebersamaan dan gotong royong. Ben-
mobilitas tinggi yang mencirikan etos tuk-bentuk kegiatan bersama yang se-
kepesisiran (Badan Penelitian Pengem- ring dilakukan adalah dalam bentuk ke-
bangan dan Pemanfaatan Sumberdaya giatan bakti bersih lingkungan (dilaku-
Perairan, 2004) kan setiap hari Jumat), kegiatan perka-
winan, perayaan hari besar nasional, ke-
Kehidupan masyarakat suku Du-
matian dan lain-lain. Dalam kegiat-
ano sangat tergantung dengan wilayah
an-kegiatan adat biasanya yang dipakai
pesisir, laut menjadi bagian utama yang
adalah adat Melayu.
tak terpisahkan dalam sistem kehidupan
masyarakat suku Duano. Mereka me-
Zulkarnain, Asdi Agustar, Rudi Febriamansyah, Kearifan Lokal 75
80 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1, Juli 2008, hal. 69-84
Masyarakat di Desa Panglima Raja lalui tokoh masyarakat dan kepala desa,
masih menghormati dan menjadikan to- selain tokoh agama dan tokoh pen-
koh-tokoh masyarakatnya sebagai panu- didikan merupakan cara yang cukup
tannya. Tokoh-tokoh masyarakat di desa efektif untuk mencapai keberhasilan ber-
ini yang paling berperan dan dihormati bagai program yang dijalankan.
adalah tokoh masyarakat, kemudian di-
ikuti oleh kepala desa, tokoh pendidikan Kegiatan Sosial Masyarakat
dan tokoh agama. Tokoh pemuda, peng- Kegiatan-kegiatan sosial masya-
usaha ikan, dan pemuka nelayan tergo- rakat Desa Panglima Raja sangat berkai-
long kedalam kelompok tokoh masya- tan erat dengan kegiatan keagamaan se-
rakat. Pada setiap aktivitas pemba-
perti pengajian, wirid dan kegiatan-
ngunan yang dilakukan masyarakat di kegiatan yang telah diprogramkan oleh
wilayah ini, diperlukan pendekatan me- pemerintah desa.
pengajian dan yasinan. Kegiatan kelem- ngan warna air yang coklat karena mua-
bagaan ini cukup mendapat partisipasi tan partikel zat hara serta tipe substrat
dari masyarakat khususnya para ibu ru- yang lunak dan berlumpur. Kondisi ini
mah tangga. Biasanya kegiatan ini dila- disebabkan suplai nutrien dari daratan
kukan sekali seminggu. melalui sungai serta hamparan hutan ba-
kau yang cukup luas di pantai Panglima
Kelompok Nelayan
Raja (Dinas Perikanan dan Kelautan In-
Di desa Panglima Raja telah ter- dragiri Hilir, 2004).
bentuk kelompok nelayan, namun sejauh
Kearifan Lokal dalam Pemanfa-
ini belum banyak berfungsi. Kelompok
atan dan Pelestarian Sumberdaya
ini secara umum masih menjadi target
Pesisir di Desa Panglima Raja
berbagai kegiatan, namun dampaknya
terhadap kemampuan kelompok belum Kearifan masyarakat lokal yang
dapat dilihat. sering diistilahkan secara singkat seba-
gai kearifan lokal atau Local Wisdom,
Potensi Sumberdaya Alam
merupakan sesuatu yang diketahui se-
Sesuai dengan topografi dan le- bagai perilaku sosial masyarakat lokal da-
taknya, potensi sumberdaya alam Desa lam berinteraksi dan berinterelasi dengan
Panglima Raja terdiri dari potensi peri- kehidupannya. Perilaku sosial dalam ka-
kanan (perairan), kehutanan, perkebu- itannya dengan lingkungan paling tidak
nan, jasa lingkungan dan potensi sekun- terdiri dua dimensi, yaitu: pertama, ba-
der lainnya. gaimana karakteristik dan kualitas ling-
Berdasarkan data monografi desa kungan mempengaruhi perilaku sosial
(2006), potensi sumberdaya alam di de- tertentu, dan kedua, bagaimana perilaku
sa Panglima Raja dapat digolongkan ke sosial tertentu mempengaruhi karakteris-
dalam dua kategori yaitu: tik dan kualitas lingkungan (Usman,
1996).
1. Potensi flora, didominasi oleh jenis-
jenis pohon yang terdapat di ekosis- Dapat dijelaskan bahwa dimensi
tem hutan bakau (mangrove), yaitu yang pertama selalunya terjadi pada ma-
seperti Rhizophora apiculata, syarakat tradisional, dimana terdapat
Bruguiera praviflora dan Avicennia ketergantungan yang tinggi terhadap pe-
alba. rubahan lingkungan alam. Dimensi yang
kedua biasanya terjadi pada masyarakat
2. Potensi fauna didominasi oleh jenis modern, karena penguasaan pengeta-
burung dan hewan melata seperti huan dan teknologi yang tinggi telah me-
ular, biawak, dan buaya. Disamping munculkan kemampuan dan keahlian
itu ada juga jenis mamalia seperti bahwa manusia mampu mengatur dan
monyet. me ngendalikan kondisi lingkungan.
Ditinjau dari potensi sumberdaya Masyarakat di Kawasan Desa
perairan pesisir, desa Panglima Raja Panglima Raja berada pada kondisi pera-
mempunyai tipologi perairan subur de- lihan, cara-cara tradisional yang mereka
ngan zat hara. Hal ini diindikasikan de- jalankan harus berhadapan dengan cara-
cara modern yang mulai mempengaruhi memberikan penekanan yang besar pula
sistem kehidupan mereka. Disisi lain pa- pada sosial budaya masyarakat. Paradig-
radigma pembangunan perikanan dan ma pembangunan seperti ini selalu me-
kelautan yang mulai bergeser pada ngedepankan nilai-nilai yang mengakar
pembangunan komunikatif yang berba- kuat dalam kehidupan masyarakat.
sis masyarakat atau co-management,
78 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1. Juli 2008, hal 69-84
80 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1, Juli 2008, hal. 69-84
Tabel 6. Kearifan Lokal Masyarakat di Kawasan Desa Panglima Raja dalam Pemanfaatan dan Pelesta-
rian Sumberdaya Pesisir
dan beberapa ha-ri kemudian telur dan pada akhirnya menyebabkan keru-
menetas menjadi lar-va. Ketenangan sakan ekosistem perairan.
wilayah perairan dari ke-giatan Kedelapan tentang komitmen un-
penangkapan ikan diperlukan agar larva tuk tidak menggunakan songko berme-
yang sangat rentan terhadap perubahan sin dalam mengumpulkan kerang. Hal
lingkungan dapat tumbuh menjadi benih ini bertujuan untuk memelihara kelang-
yang kuat. Hanya saja, upacara semah sungan kehidupan berbagai jenis kerang
laut ini saat sekarang ti-dak lagi yang dimanfaatkan masyarakat. Walau
dilakukan secara bersama-sama, hanya hasil tangkapan alat ini lebih banyak te-
dilakukan secara individu dengan tujuan tapi dapat merusak sistem kehidupan di
yang berbau mistis atau tahayul. wilayah pesisir. Masyarakat hanya mem-
Sehingga nilai kearifannya sudah me- bolehkan penggunaan alat tangkap tradi-
ngalami pemudaran. sional yang disebut tongkah.
Kelima tentang anggapan bahwa Kesembilan tentang keharusan
wilayah tertentu sebagai wilayah kera- menjaga hutan bakau yang berada di ka-
mat makna yang dapat diambil bagi pe- wasan pinggir pantai, karena perairan di
lestarian sumberdaya pesisir adalah sekitar bakau ini banyak terdapat udang,
menciptakan susana tenang dikawasan ikan dan berbagai jenis kerang. Oleh se-
perairan sehingga memudahkan ikan- bab itu masyarakat desa memandang ta-
ikan melangsungkan pemijahan, kemu- bu melakukan penebangan pohon bakau
dian larva-larva ikan tersebut mudah (mangrove) yang berada di tepi pantai.
berkembang menjadi benih. Inilah nilai Dari pernyataan tersebut dapat
pelestarian sumberdaya pesisir yang ter- dijelaskan bahwa masyarakat meyakini
kandung terhadap adanya pantangan segala yang telah diwariskan oleh para
dan larangan tersebut. pendahulu mereka mengadung banyak
Keenam tentang komitmen tidak hikmah dan pelajaran dalam menjalan-
menangkap dan membunuh lumba-lum- kan berbagai aktifitas mereka. Keraf
ba. Diketahui bahwa jika disuatu kawa- (2002) menyatakan bahwa kearifan tra-
san perairan terdapat lumba-lumba dan disional adalah semua bentuk pengeta-
ikan berukuran besar di kawasan itu ba- huan, keyakinan, pemahaman atau wa-
nyak terdapat ikan-ikan yang berukuran wasan serta adat kebiasaan atau etika
lebih kecil, karena merupakan sumber yang menuntun perilaku manusia dalam
makanan lumba-lumba dan ikan-ikan kehidupan di dalam komunitas ekologis.
besar. Nilai kearifannya adalah lumba- Jadi, kearifan tradisional ini bukan ha-
lumba merupakan petunjuk bahwa dipe- nya menyangkut pengetahuan dan pe-
rairan itu masih banyak terdapat ikan. mahaman masyarakat adat tentang ma-
Ketujuh tentang tabu dalam ke- nusia dan bagaimana relasi yang baik di
giatan makan yang bertaburan dan antara manusia, melainkan juga me-
membuang rimah/sampah, atau tidak nyangkut pengetahuan, pemahaman dan
sopan di laut. Makna yang diambil dari adat kebiasaan tentang manusia, alam
pantang larang ini adalah agar laut tidak dan bagaimana relasi di antara semua
tercemar, sehingga berbagai aktifitas ke- penghuni komunitas ekologis ini harus
hidupan hewan laut tidak terganggu. dibangun.
Sampah berserakan di laut akan meng-
ganggu kualitas perairan, menghalangi
intensitas cahaya matahari yang masuk,
80 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1. Juli 2008, hal 69-84
Tabel 8. Peran lembaga pemerintahan desa terhadap nilai dan norma kearifan lokal dalam
pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya pesisir
Peran kelembagaan
No Nilai dan norma kearifan lokal yang berlaku
lokal
1. Pelarangan menggunakan putas dan pukat
2. Pelarangan menggunakan songko mesin
3. Menentukan wilayah konservasi bakau
Peran lembaga
4. Pelarangan menebang bakau
pemerintahan desa
Membuat Peraturan Desa 01/PERDES/PR/X/2005 tentang
5. Partisipasi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Lestari di
Kawasan Desa Panglima Raja
Sumber : Hasil analisis data primer dan sekunder
bahwa Desa Panglima Raja belum adat pengelolaan sumberdaya laut di In-
memer-lukan perdes. Sehingga perdes donesia Timur, yang mengatur hak pe-
yang telah disusun hanya sebuah syarat manfaatan sumberdaya laut oleh masya-
untuk berjalannya suatu program. rakat setempat. Model pengelolaan se-
Jika dilihat pada isi perdes yang perti ini dikenal dengan Hak Ulayat Laut
mencoba mengakomodir kearifan lokal (HUL) atau sea tenure.
masyarakat tersebut adalah Pasal 11: Hak ulayat laut merupakan sepe-
Aturan adat atau tradisi yang lahir dalam rangkat aturan atau praktik pengelolaan
masyarakat desa yang bermanfaat bagi wilayah laut dan sumberdaya yang ter-
pengelolaan sumberdaya desa lestari kandung didalamnya, yang menyangkut
perlu ditegakkan. Pasal 12: Dalam rang- siapa yang memiliki hak atas suatu wila-
ka pengelolaan sumber daya pesisir dila- yah, jenis sumberdaya yang boleh di-
rang melakukan kegiatan yang dapat tangkap dan teknik mengeksploitasi
merusak lingkungan seperti membuka sumberdaya yang diperkenankan. HUL
lahan dengan cara membakar, menebang mengacu pada seperangkat hak dan ke-
hutan secara liar, membuang sampah wajiban timbal balik yang muncul dalam
dan kotoran di sungai, menggunakan institusi kepemilikan bersama.
alat tangkap yang merusak lingkungan, Sistem pengelolaan sumberdaya
dan membuka tambak kurang dari 200 laut secara adat dijalankan hampir me-
m dari garis pantai. nyebar diseluruh Indonesia, tetapi seba-
Kemudian Pasal 20 yang berisi- gai akibat transformasi struktural dari
kan aturan tentang sanksi pelanggaran masyarakat tradisional menuju ke ma-
perdes menyatakan: Barang siapa de- syarakat industri (modernisasi) praktik
ngan sengaja atau karena kelalaian me- HUL masih tetap dipegang dan dijalan-
langgar peraturan desa ini, dikenakan kan yang sebagian besar berada di Indo-
sanksi berupa 1) Peringatan/teguran li- nesia bagian timur.
san 2) Peringatan/teguran tertulis 3)
denda, yang akan diatur dalam peratu- KESIMPULAN DAN SARAN
ran selanjutnya. Kesimpulan
Jika diperhatikan isi perdes yang Dari pembahasan dan analisis
telah disusun tersebut, dapat dijelaskan hasil penelitian yang telah dijelaskan se-
bahwa peran lembaga pemerintahan de- belumnya, maka kesimpulan dan saran
sa masih belum berperan secara penuh dinyatakan sebagai berikut:
untuk melaksanakan nilai, norma dan
1. Kearifan lokal masyarakat Desa
prinsip yang dianut masyarakat dalam
Panglima Raja tentang
pemanfaatan dan pelestarian sumber-
pemanfaatan sumberdaya pesisir
daya pesisir sebagai nilai kearifan ma-
yang masih ada berupa: (i)
syarakat lokal untuk menjadi sesuatu
menentukan waktu me-nangkap
aturan yang diakui legalitasnya.
ikan berdasarkan cuaca dan
Model Pengelolaan Sumberdaya musim; (ii) mengembangkan alat
Pesisir di Desa Panglima Raja tangkap ikan dan alat pengumpul
Kearifan lokal masyarakat yang ke-rang, dan; (iii) menentukan
memiliki kesamaan karakteristik wilayah kawasan penebangan bakau.
dan sumberdaya dengan wilayah kawa- Sedangkan keari-fan lokal tentang
san Desa Panglima Raja adalah lembaga pelestarian sumber-
Zulkarnain, Asdi Agustar, Rudi Febriamansyah, Kearifan Lokal 83
80 Jurnal Agribisnis Kerakyatan, Volume 1, Nomor 1, Juli 2008, hal. 69-84