Anda di halaman 1dari 2

BUDAYA MASYARAKAT PESISIR

Masyarakat pesisir adalah kelompok masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan
menggantungkan hidupnya pada sumber daya pesisir. Mereka memiliki ciri-ciri sebagai
masyarakat hukum adat, masyarakat lokal, dan masyarakat tradisional, sesuai dengan Pasal 1 UU
No. 27/2007 jo. UU No. 1/2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Masyarakat pesisir ini memiliki hubungan yang kuat dengan tanah, wilayah, dan sumber daya
alam setempat. Mereka juga sering kali merupakan masyarakat nelayan yang hidup dalam
kondisi kemiskinan. Masyarakat pesisir ini dapat ditemukan di berbagai wilayah, seperti Tambak
Lorok di Semarang.
Masyarakat pesisir juga memiliki persepsi yang khas terhadap lingkungan
sekitarnyaMasyarakat pesisir ini memiliki peran penting dalam menjaga sumber daya pesisir dan
lingkungan laut.Masyarakat pesisir mengacu pada masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.
Mereka memiliki praktik dan tradisi budaya unik yang dibentuk oleh lingkungan dan cara hidup
mereka. Berikut beberapa aspek budaya masyarakat pesisir berdasarkan hasil penelusuran:
1. Keterbukaan terhadap budaya asing : Masyarakat pesisir cenderung mempunyai sikap
terbuka terhadap budaya asing, sehingga memudahkan mereka untuk berbaur dengan
budaya lokal.
2. Budaya nelayan : Masyarakat nelayan, subkelompok masyarakat pesisir, hidup, tumbuh,
dan berkembang di wilayah pesisir. Penangkapan ikan merupakan mata pencaharian
utama mereka, dan budaya mereka mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
pembentukan identitas budaya masyarakat pesisir secara keseluruhan.
3. Dampak terhadap identitas budaya : Budaya masyarakat nelayan mempunyai dampak
yang signifikan terhadap pembentukan identitas budaya masyarakat pesisir secara
keseluruhan
4. Praktik tradisional : Banyak masyarakat pesisir yang masih memegang teguh tradisi dan
praktik budayanya
5. Sistem gender : Sistem gender merupakan aspek penting dalam identitas budaya
masyarakat nelayan. Perempuan memainkan peran penting dalam industri perikanan, dan
partisipasi mereka diakui dan dihargai
6. Hubungan patron-klien : Hubungan patron-klien merupakan aspek penting dalam sistem
sosial dan ekonomi masyarakat nelayan
7. Eksploitasi sumber daya laut : Eksploitasi sumber daya laut merupakan aspek penting
dari budaya masyarakat nelayan
Secara keseluruhan, budaya masyarakat pesisir beragam dan unik, dibentuk oleh lingkungan dan
cara hidup mereka.
Berikut adalah beberapa tradisi unik yang dimiliki oleh masyarakat pesisir di Indonesia yang
dapat diambil dari beberapa sumber yang relevan:
1. Adat Jamu Laut, sebuah tradisi Melayu yang berada di daerah pesisir sebagai warisan
leluhur yang perlu dilestarikan. Tradisi ini bertujuan untuk memberikan persembahan
kepada para penunggu laut atau yang dikenal dengan sebutan Mambang Laut.
2. Haroana Andala, sebuah tradisi unik memohon rezeki yang dilakukan oleh masyarakat
pesisir Bone-bone. Pelaksanaan ritual Haroana Andala dilaksanakan dengan nuansa
magis yang diawali dengan permohonan doa kepada Allah SWT agar masyarakat Bone-
Bone diberikan rezeki yang melimpah.
3. Ruwat Laut, sebuah tradisi yang sudah jadi tradisi bagi masyarakat pesisir. Awalnya
banyak digelar oleh masyarakat di pesisir pulau Jawa dan kemudian menyebar hingga ke
daerah lain. Tradisi ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan keberlimpahan hasil
laut.
4. Mantari Bondar, sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Sumatera Utara.
Tradisi ini dimulai dari doa yang dipimpin seorang pemuka agama lalu kemudian diikuti
dengan pelepasan kepala kerbau yang sebelumnya disembelih berdasarkan tata cara
keagamaan dan diletakan di atas perahu yang sudah dihias.
5. Larung Laut, Petik Laut Muncar, Sasi Nggama, Panglima Laot, dan Tuturangiana Andala
adalah beberapa tradisi lokal dalam menjaga laut yang ada di Indonesia.
6. Tradisi-tradisi tersebut menunjukkan keunikan budaya masyarakat pesisir di Indonesia
yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan di laut dan sumber daya alam yang ada di
sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai