Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Andi Nabila Abdi Patu

NIM : J011201056

Rangkuman Materi WSBM

WSBM merupakan singakatan dari wawasan sosial budaya maritim. Wawasan


merupakan pengetahuan, pemahaman, gagasan, pendapat, dan ide mengenai sesuatu hal.
Misalnya tentang karakteristik geografi negara kepulauan Indonesia, potensi sumber daya
hayati, dan non hayati laut dikandungnya. Sosial kemasyarakatan merupakan interaksi antara
individu dan cara hidup manusia dengan manusia lainnya seperti berkelompok, bekerja sama,
berorganisasi bergaul, dan berinteraksi ke dalam lintas kehidupannya. Sifat hubungan dan
tatanan kehidupan bersama dalam masyarakat Maritim adalah lebih kental, harmoni dan
langgeng dari pada kelompok-kelompok masyarakat yang hidup di darat seperti pada sektor
sektor pertanian, industri, jasa, dan sebagainya. Budaya merupakan kebiasaan, hasil karya,
keseluruhan dari sistem kognitif, mental masyarakat, tindakan terpola dan teknologi atau
peralatan hidup dalam rangka kehidupan bersama (way of life) yang dijadikan milik diri
melalui proses belajar. Setiap masyarakat memiliki kebudayaannya masing-masing. Budaya
atau kebudayaan maritim merupakan cara hidup yang unik terutama dalam cara-cara
berkehidupan bersama yang terbentuk sebagai hasil penyesuaian diri terhadap kondisi
lingkungan laut, sumber daya laut, dan lingkungan sosial budaya yang berbeda-beda. Maritim
merupakan cara hidup mengenai dan berciri laut serta istilah yang dihubungkan dengan
wawasan gagasan tindakan bersama rekayasa cara atau teknologi yang digunakan secara
bersama-sama dalam rangka memanfaatkan sumber daya laut dan jasa-jasa laut.
Sosial demokrasi sosial demografi kebaharian merujuk kepada kesatuan atau
kumpulan manusia baik yang mendiami daerah pantai dan pulau-pulau maupun yang berasal
dari lingkungan perkotaan dan perdesaan pedalaman, yang menggantungkan aktivitas dan
sumber pendapatan ekonomi pada pemanfaatan sumber daya perairan dan jasa-jasa laut, yang
dapat ditunjukkan dengan jumlah jiwa secara eksak atau penaksiran Semata. Masyarakat
maritim merujuk kepada hal tersebut. Di Indonesia sebagian besar penduduknya bertempat
tinggal di daerah pantai dan pulau-pulau. Pulau Jawa, Madura, Bali, Sumatera, dan Sulawesi
merupakan pulau-pulau yang besar jumlah penduduk baharinya Mereka menggantungkan
sumber pendapatan ekonominya secara langsung atau tidak langsung pada sektor ekonomi
kemaritiman terutama perikanan dan pelayaran. Kebanyakan penduduk desa pesisir pantai dan
pulau masih dalam keadaan miskin secara ekonomi, kesehatan, pendidikan, keterampilan,
teknologi, dan kualitas hakikat hidup manusia. Kondisi seperti ini yang mendorong perlunya
digalakkan pengembangan atau pemberdayaan dengan berbagai model dan pendekatan.
Pekerjaan yang berat dan kurang menentu, kondisi geografi dan ancaman lingkungan alam laut
yang berbahaya lingkungan menjadi stimulus-stimulus dan pendorong penduduk untuk
melakukan respon respon adaptif kehidupan bersama secara kolektif kelompok, organisasi
sosial, komunitas desa, dan sebagainya.
Kategori penduduk atau masyarakat Bahari, yaitu sebagai berikut :
1. Penduduk nelayan atau pakkaja: (miskin tradisional dan kaya modern)
2. Pelayar atau pengusaha transportasi laut atau passompe' (miskin tradisional dan kaya
modern).
3. Petambak (pallawa)
4. Sumber daya dan jasa-jasa laut yang lain meliputi
a) Pedagang hasil hasil laut
b) Pemodal atau rentenir
c) Pekerja di pasar atau pelelangan ikan Pengelola dan pekerja industri hasil-hasil laut
d) Pengusaha dan pekerja industri perahu atau kapal dan Alat tangkap
e) Petambang batu karang dan pasir laut
f) Petambang Migas dan mineral
g) Pengelola industri pariwisata Bahari
h) Penyelam dan olahragawan laut
i) Marinir angka atau angkatan laut dan satuan satuan tugas keamanan laut
j) Pemerintah, peneliti dari lembaga ilmiah dan perguruan tinggi LSM dan pemerhati
lingkungan laut dan lain-lain
Nelayan mempunyai ciri mobilitas geografi, migrasi atau pengembaraan yang tinggi.
Tujuannya adalah daerah-daerah penangkapan perairan pesisir dan laut dalam dan ke arah
darat tujuannya ialah lokasi Pasar, sebagai contohnya
1. Nelayan Mandar berlayar ke Selat Makassar hingga laut Flores untuk mencari ikan terbang
dan telur ikan.
2. Nelayan Jawa Madura dan bawean berlayar ke kepulauan Natuna, Selat Makassar, Laut
Arafuru dan Laut Banda untuk menangkap ikan layang.
3. Nelayan Makassar dari Galesong sejak lama sampai ke perairan Maluku dan pak-pak
(Irian) untuk menangkap ikan terbang dan telur ikan.
4. Nelayan tongkol dan tuna dari Sulawesi Selatan berlayar ke laut Flores dan Maluku.
5. Nelayan Bugis dari Sinjai berlayar ke Teluk Bone, laut Flores dan perairan Cilacap, Jawa
Tengah
6. Penyelam Bugis dan Bajo (Pulau Sembilan Sinjai), nelayan Makassar (Pulau Pulau
Barrang Lompo dan pulau kondingareng Kota Makassar)menggembara ke arah timur
selatan dan Barat Nusantara sejak dahulu untuk mencari teripang kerang dan tumbuhan
laut.
Di Indonesia sektor-sektor ekonomi yang telah dikembangkan dan menghidupi
rakyat banyak sejak lama, yaitu sebagai berikut :
1. Perikanan
2. Perhubungan
3. Perdagangan
4. Usaha modal dan kredit tradisional
5. Industri
6. Pertambangan
7. Industri pariwisata bahari.
Di Indonesia, ditaksir mencapai minimal 50 juta penduduk yang menggantungkan
sumber pendapatan ekonomi secara langsung atau tidak langsung pada sektor ekonomi
kemaritiman terutama perikanan pelayaran. Semua sektor ekonomi kemaritiman memerlukan
secara mutlak bentuk-bentuk kerjasama dengan struktur organisasi yang bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai