WSBM merupakan singakatan dari wawasan sosial budaya maritim. Wawasan
merupakan pengetahuan, pemahaman, gagasan, pendapat, dan ide mengenai sesuatu hal. Misalnya tentang karakteristik geografi negara kepulauan Indonesia, potensi sumber daya hayati, dan non hayati laut dikandungnya. Sosial kemasyarakatan merupakan interaksi antara individu dan cara hidup manusia dengan manusia lainnya seperti berkelompok, bekerja sama, berorganisasi bergaul, dan berinteraksi ke dalam lintas kehidupannya. Sifat hubungan dan tatanan kehidupan bersama dalam masyarakat Maritim adalah lebih kental, harmoni dan langgeng dari pada kelompok-kelompok masyarakat yang hidup di darat seperti pada sektor sektor pertanian, industri, jasa, dan sebagainya. Budaya merupakan kebiasaan, hasil karya, keseluruhan dari sistem kognitif, mental masyarakat, tindakan terpola dan teknologi atau peralatan hidup dalam rangka kehidupan bersama (way of life) yang dijadikan milik diri melalui proses belajar. Setiap masyarakat memiliki kebudayaannya masing-masing. Budaya atau kebudayaan maritim merupakan cara hidup yang unik terutama dalam cara-cara berkehidupan bersama yang terbentuk sebagai hasil penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan laut, sumber daya laut, dan lingkungan sosial budaya yang berbeda-beda. Maritim merupakan cara hidup mengenai dan berciri laut serta istilah yang dihubungkan dengan wawasan gagasan tindakan bersama rekayasa cara atau teknologi yang digunakan secara bersama-sama dalam rangka memanfaatkan sumber daya laut dan jasa-jasa laut. Sosial demokrasi sosial demografi kebaharian merujuk kepada kesatuan atau kumpulan manusia baik yang mendiami daerah pantai dan pulau-pulau maupun yang berasal dari lingkungan perkotaan dan perdesaan pedalaman, yang menggantungkan aktivitas dan sumber pendapatan ekonomi pada pemanfaatan sumber daya perairan dan jasa-jasa laut, yang dapat ditunjukkan dengan jumlah jiwa secara eksak atau penaksiran Semata. Masyarakat maritim merujuk kepada hal tersebut. Di Indonesia sebagian besar penduduknya bertempat tinggal di daerah pantai dan pulau-pulau. Pulau Jawa, Madura, Bali, Sumatera, dan Sulawesi merupakan pulau-pulau yang besar jumlah penduduk baharinya Mereka menggantungkan sumber pendapatan ekonominya secara langsung atau tidak langsung pada sektor ekonomi kemaritiman terutama perikanan dan pelayaran. Kebanyakan penduduk desa pesisir pantai dan pulau masih dalam keadaan miskin secara ekonomi, kesehatan, pendidikan, keterampilan, teknologi, dan kualitas hakikat hidup manusia. Kondisi seperti ini yang mendorong perlunya digalakkan pengembangan atau pemberdayaan dengan berbagai model dan pendekatan. Pekerjaan yang berat dan kurang menentu, kondisi geografi dan ancaman lingkungan alam laut yang berbahaya lingkungan menjadi stimulus-stimulus dan pendorong penduduk untuk melakukan respon respon adaptif kehidupan bersama secara kolektif kelompok, organisasi sosial, komunitas desa, dan sebagainya. Kategori penduduk atau masyarakat Bahari, yaitu sebagai berikut : 1. Penduduk nelayan atau pakkaja: (miskin tradisional dan kaya modern) 2. Pelayar atau pengusaha transportasi laut atau passompe' (miskin tradisional dan kaya modern). 3. Petambak (pallawa) 4. Sumber daya dan jasa-jasa laut yang lain meliputi a) Pedagang hasil hasil laut b) Pemodal atau rentenir c) Pekerja di pasar atau pelelangan ikan Pengelola dan pekerja industri hasil-hasil laut d) Pengusaha dan pekerja industri perahu atau kapal dan Alat tangkap e) Petambang batu karang dan pasir laut f) Petambang Migas dan mineral g) Pengelola industri pariwisata Bahari h) Penyelam dan olahragawan laut i) Marinir angka atau angkatan laut dan satuan satuan tugas keamanan laut j) Pemerintah, peneliti dari lembaga ilmiah dan perguruan tinggi LSM dan pemerhati lingkungan laut dan lain-lain Nelayan mempunyai ciri mobilitas geografi, migrasi atau pengembaraan yang tinggi. Tujuannya adalah daerah-daerah penangkapan perairan pesisir dan laut dalam dan ke arah darat tujuannya ialah lokasi Pasar, sebagai contohnya 1. Nelayan Mandar berlayar ke Selat Makassar hingga laut Flores untuk mencari ikan terbang dan telur ikan. 2. Nelayan Jawa Madura dan bawean berlayar ke kepulauan Natuna, Selat Makassar, Laut Arafuru dan Laut Banda untuk menangkap ikan layang. 3. Nelayan Makassar dari Galesong sejak lama sampai ke perairan Maluku dan pak-pak (Irian) untuk menangkap ikan terbang dan telur ikan. 4. Nelayan tongkol dan tuna dari Sulawesi Selatan berlayar ke laut Flores dan Maluku. 5. Nelayan Bugis dari Sinjai berlayar ke Teluk Bone, laut Flores dan perairan Cilacap, Jawa Tengah 6. Penyelam Bugis dan Bajo (Pulau Sembilan Sinjai), nelayan Makassar (Pulau Pulau Barrang Lompo dan pulau kondingareng Kota Makassar)menggembara ke arah timur selatan dan Barat Nusantara sejak dahulu untuk mencari teripang kerang dan tumbuhan laut. Di Indonesia sektor-sektor ekonomi yang telah dikembangkan dan menghidupi rakyat banyak sejak lama, yaitu sebagai berikut : 1. Perikanan 2. Perhubungan 3. Perdagangan 4. Usaha modal dan kredit tradisional 5. Industri 6. Pertambangan 7. Industri pariwisata bahari. Di Indonesia, ditaksir mencapai minimal 50 juta penduduk yang menggantungkan sumber pendapatan ekonomi secara langsung atau tidak langsung pada sektor ekonomi kemaritiman terutama perikanan pelayaran. Semua sektor ekonomi kemaritiman memerlukan secara mutlak bentuk-bentuk kerjasama dengan struktur organisasi yang bervariasi.