NAMA: NURAZIZAH SORAYA PUTRI

NIM: J011201089
WSBM 4

ANALISIS BUDAYA YANG TERDAPAT DI FILM MOANA

Di dalam film moana diambil suatu kebudayan dan bangsa yang bernama Polinesia. Bangsa
Polinesia adalah orang-orang yang tinggal di kepulauan di Oseania. Terdiri dari 1.000 kepulauan
yang tersebar Samudera Pasifik tengah dan selatan. Unsur budaya Polinesia juga di representasikan
dalam karakter-karakter seperti, Maui yang dikenal sebagai manusia setengah dewa, Gramma
Tala, Te Fiti seorang dewi, Pua (Babi), dan Heihei (Ayam) yang ada dalam cerita dan disesuaikan
dengan tarian tradisional Polinesia dan tarian perang Samoa. Dari gaya berpakaian di film Moana
itu sendiri sudah terlihat jelas bahwa sehelai kain yang digunakan sebagai pakaian, menunjukkan
cara berpakaian yang masih terbelakang. Aksesoris yang digunakan terbuat dari bahan yang
dihasilkan alam. Pada scene Gramma Tala (nenek moana) yang sedang dikeliling oleh ikan pari
dan memiliki tattoo ikan pari pesan tersirat yang dapat saya ambil bahwa ikan pari memiliki arti
kebebasan yang dimana kita ketahui bahwa zaman dahulu perempuan tidak memiliki kebebasan
yang mengharuskannya untuk tetap tinggal dirumah, sementara laki-laki mendapatkan kebebasan
yang lebih. Dalam scene terlihat juga beberapa masyarakat yang bergender laki-laki sedang
membajak tanah menggunakan alu (terbuat dari kayu panjang yang berfungsi untuk menumbuk
beras) dan terdapat nelayan yang merupakan perkerjaan yang bersifat bebahaya karena harus
beratahan hidup dilautan. Pada scene yang dimana terdapat banyak tumpukan batu adalah suatu
lambang yang disusun oleh orang-orang yang pernah menjabat sebagai kepala suku. Keberadaan
tempat sakral ini berhubungan dengan keterikatan masyarakat dengan tradisi serta hal-hal yang
bersifat mistis. Pada scene yang dimana dewa (Te Fiti) dalam film moana yang dipercaya sebagai
pemberi kehidupan dan pemelihara alam, menunjukkan adanya kepercayaan kepada dewa dan
kekuatan alam (Animisme). Dalam film Moana juga kita lihat bahwa Moana memercayai batu
hijau yang dipercaya sebagai sumber dari kekuataun dewa (Te Fiti) untuk menciptakan kehidupan,
ini menunjukkan kepercayaan kepada hal-hal yang bersifat mistis.