Anda di halaman 1dari 20

BLOK STUDY SKILL, IT DAN MPI

LAPORAN TUTORIAL

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Modul 1

FKG UNHAS PILIHAN MASA DEPAN TERBAIK

KELOMPOK 6
ANDI NABILA ABDI PATU
J011201056

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada era Revolusi Industri 4.0, semua telah dituntut agar dapat b
erpikiran kritis, kreatif dan inovatif. Hal ini agar memudahkan orang oran
g terkhususnya peserta didik beradaptasi dengan perkembangan zaman y
ang hingga sekarang masih berkembang terus menerus. Peserta didik aka
n menjadi agen perubahan sehingga sangat perlu untuk memperhatikan d
an membekali strategi pembelajaran dan sistem pembelajaran yang tepat
dengan perkembangan zaman yang semakin pesat. Maka dari iti, dunia p
endidikan memegang peranan yang sangat penting.
Di era globalisasi ini, tentu sangat penting untuk memiliki pola p
ikir yang mampu berkembang dan sistematis serta dapat menelusuri, men
ganalisis, dan membangun pemikirannya sendiri. Hal ini tentunya tidak d
apat dicapai dengan mudah. Maka dari itu satuan Pendidikan perlu meme
rhatikan dengan sebaik-baiknya agar terwujudnya tujuan tersebut. Sangat
diperlukan sistem pendidikan yang memfasilitas peserta didik untuk men
gembangkan pola pikir, karakter dan skill, terutama dalam menghadapi s
uatu masalah serta memikirkan secara kritis mengenai penyelesaiannya.
Mayoritas satuan pendidikan menggunakan sistem Pendidikan T
CL yang memiliki kepanjangan Teacher Centered Learning. Di Indonesi
a, sistem pembelajaran yang digunakan hampir semua sekolah masih bers
ifat satu arah, karena yang ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa men

1
gajar dengan baik sehingga yang terjadi hanya proses transfer pengetahua
n.1 Hal ini akan menjadikan peserta didik berperan pasif.
Peserta didik hanya akan bergantung pada dosen atau guru sebag
ai sumber pengetahuan. Tidak hanya itu, penerapan sistem ini membuat p
eserta didik bosan dan jenuh karena mereka hanya menerima informasi s
ehingga membuat motivasi peserta didik menurun. Peserta didik juga tida
k dapat berbuat banyak karena mereka hanya berperan sebagai “receiver”
sehingga kreatifitasnya juga menurun dan pola pikir tidak berkembang.
Tidak hanya TCL, ada juga beberapa yang menerapkan SCL yai
tu Student Centered Learning yang sangat penting untuk dapat beradaptas
i di era ini. Berbagai karakteristik pada pendekatan SCL didesain untuk
mendorong kegiatan pembelajaran yang membuat peserta didik berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran, mendorong kemandirian dalam belaja
r, aktivitas pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, serta
mengembangkan berbagai kompetensi lainnya seperti pemecahan masala
h, berpikir kritis, dan kemampuan berkolaborasi yang sesuai dengan berb
agai keterampilan di abad ke-21.2

B. Scenario

Sejak tahun 2008, Fakultas Kedokteran Gigi Unhas telah mengim


plementasikan pergeseran konsep pendidikan dari Teacher Center Learnin
g (TCL) ke Student Center Learning (SCL) dengan menerapkan Problem
Based Learning (PBL) sebagai sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran
ini menuntut perubahan cara pandang baik pada dosen maupun mahasiswa
dalam konsep belajar. Dalam pelaksanaannya, selain metode diskusi tutoti
al PBL, terdapat berbagai metode pembelajaran lainnya dengan karakterist
ik dan strategi belajar masing-masing yang akan digynakan untuk mencapa
i tujuan pembelajaran matakuliah. Salah satu bentuk pembelajaran aktif ma
1
Muijs, Daniel, dkk. Effevtive teaching (teori & aplikasi). (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008).
2
Oinam DS. Student- Centered Approach to Teaching and Learning in Higher Education for Quality
Enhancement. IOSR Journal of Humanities and Social Science, 22(06), 2017. hlm 27–30.

2
hasiswa adalah membuat karya ilmiah yang akan dipresentasikan dalam di
skusi panel.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dan skenario, permasala


han yang timbul dirumuskan sebagai berikut :

1. Mengapa terjadi pergeseran dari sistem Teacher Centered Learning (T


CL) ke Student Centered Learning (SCL) ?
2. Bagaimana penerapan konsep pembelajaran Student Centered Learnin
g (SCL) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin ?
3. Apa cara termudah untuk beradaptasi di sistem Student Centered Lear
ning (SCL) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin?
4. Apa strategi pembelajaran yang paling efektif di Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Hasanuddin?

D. Tujuan

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan pem


belajaran ini yaitu :

1. Untuk mengetahui mengapa pergeseran dari sistem Teacher Centered


Learning (TCL) ke Student Centered Learning (SCL).
2. Mampu menerapkan konsep pembelajaran Student Centered Learnin
g (SCL) di dalam perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universita
s Hasanuddin.
3. Untuk mengetahui cara termudah untuk beradaptasi di sistem Student
Centered Learning (SCL) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas H
asanuddin.
4. Untuk mengetahui strategi pembelajaran yang paling efektif di Fakulta
s Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

3
E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pembaca
Hasil makalah ini akan menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca mengenai sistem pembelajaran Student Centered Learning,
Problem Based Learning, dan lain-lain.
2. Bagi Penulis
Hasil makalah ini akan menambah wawasan penulis tentang sis
tem pembelajaran Student Centered Learning, Problem Based Learni
ng, dan lain-lain. Penulis lebih menyadari akan pentingnya menerapka
n sistem pembelajaran tersebut dengan baik dan benar agar ke depann
ya mendapatkan berbagai pengalaman dan pengaruh baik serta manfaa
t dari penerapan sistem ini.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pergeseran TCL ke SCL

1. Pengertian Teacher Centered Learning

Teacher Centered Teaching (TCL) adalah suatu pendekatan b


elajar yang prinsipnya berdasarkan penanaman pengetahuan dan keter
ampilan.3 Teacher Centered Learning ialah sistem pembelajaran yang
berpusat pada guru yang berperan aktif dalam mentransfer pengetahua
n sedangkan peserta didik berperan pasif yang hanya menerima penget
ahuan.

TCL hanya akan membuat terpuruknya kebebasan berpikir pe


serta didik. Pada sistem ini, mahasiswa cenderung hanya mendengar d
an mencatat apa yang telah diberikan tanpa menciptakan sikap tanggu
ng jawab pada peserta didik dalam proses pembelajaran.

2. Ciri Ciri Pembelajaran TCL

a. Memakai pendekatan berpusat pada guru, yakni Pergeseran peran


guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern,. guru
lah yang harus menjadi pusat dalam pembelajaran.

3
Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern, ht
tp://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-peran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses 22
September 2020

5
b. Siswa ditempatkan sebagai objek belajar. Siswa dianggap sebagai
organisme yang pasif, sebagai penerima informasi yang diberikan
guru.

c. Kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Si


swa hanya belajar manakala ada kelas yang telah didesain sedemi
kian rupa sebagai tempat belajar4

3. Pergeseran TCL dengan SCL

Sistem pembelajaran SCL dapat menumbuhkan rasa tanggun


g jawab dan kemandirian dalam diri peserta didik dalam menjalankan
proses pembelajarannya. Sistem TCL sekarang dinilai sudah tidak ses
uai dengan kemajuan jaman dan tidak cocok bagi peserta didik abad 2
1.5 Hal ini disebabkan oleh sistem pembelajaran hanya akan mengecil
kan peran peserta didik dan ilmunya hanya akan sebatas pengetahuan
guru serta tidak sesuai terhadap kebutuhan Pendidikan yang diharapka
n di era ini Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibutuhkan suatu
peralihan dari pembelajaran yang berpusat pada pengajar (Teacher-Ce
ntered Learning) menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta di
dik (Student-Centered Learning, SCL).

Hal ini dapat diperkuat dengan penelitian yang dilakukan ole


h Syafril Ramadhon dan Novi Hery Yono. Hasil penelitian menunjukk
an bahwa pengimplementasian pendekatan SCL memberikan perbedaa
n nilai prestasi belajar yang signifikan, baik pada aspek pengetahuan
maupun keterampilan. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa pengi
mplementasian pendekatan SCL telah terbukti efektif dalam menduku
ng pencapaian pembelajaran peserta pelatihan survey topografi denga

4
Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran modern, ht
tp://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-peran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses 22
September 2020
5
Elen J, Clarebout G, Léonard R, editors, at all. Student-centred and teacher-centred
learning environments: What students think. Teaching in higher education, 12(1) 2007, hlm 105–117.

6
n responden lulusan SMA dan SMK dari Kota Bandung dan Kabupate
n Bandung dibandingkan dengan pendekatan TCL.6

B. Penerapan Konsep SCL

1. Definisi SCL

SCL atau Student Centered Learning merupakan pendekatan


dalam pembelajaran yang memfasilitasi pembelajar untuk terlibat dala
m proses experiential learning. Bila pembelajar itu dapat dikategorika
n ke dalam tipe-tipe activist, reflector, theorist, dan pragmatist, berarti
pendekatan SCL tersebut merupakan metode yang dapat memfasilitasi
pembelajar, dalam hal ini mahasiswa sehingga secara langsung ataupu
n tidak, dapat terlibat dalam proses pembelajaran.7 Dengan demikian g
uru bukan lagi sebagai sumber belajar utama, melainkan sebagai “mitr
a belajar”.8 Landasan pemikiran dari SCL adalah teori belajar konstruk
tivis.9 SCL dapat membantu peserta didik dalam mengkonstruksi pem
ahamannya sendiri dari proses penelusuran dan analisis dari berbagai s
umber yang peserta didik lakukan.

2. Ciri-ciri sistem pembelajaran SCL 10

a. Siswa belajar baik secara individu maupun berkelompok untuk m


embangun pengetahuan.
b. Guru lebih berperan sebagai FEE dan guides on the sides daripada
sebagai mentor in the centered.

6
Syafril Ramadhon, Novi Hery Yono. Efektivitas pendekatan student-centered learning dalam pelatih
an survey topografi di bandung. Jurnal Kewidyaiswaraan.. 2020, 5(1), hlm 34.
7
Sudjana SD. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. (Bandung: Production; 2005).
8
Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan student centered learning dari teacher centered
learning mata ajar ilmu kesehatan pada program studi penjaskes, (Forum Kependidikan volume 28 N
o. 2 Maret 2009), hlm. 110
9
Peter Westwood. What teachers need to know about teaching methods. (Victoria: Acer Press Austral
ia; 2008).
10
Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan student centered learning dari teacher centered learning mata a
jar ilmu kesehatan pada program studi penjaskes, (Forum Kependidikan volume 28 No. 2 Maret 200
9)

7
c. Siswa tidak sekedar kompeten dalam bidang ilmu, akan tetapi ko
mpeten dalam belajar.
d. Belajar menjadi kegiatan komunitas yang difasilitasi oleh guru, ya
ng mampu mengelola pembelajarannya menjadi berorientasi pada
siswa.
e. Belajar lebih dimaknai sebagai belajar sepanjang hayat (lifelong l
earning), suatu keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan s
ehari-hari.

f. Belajar termasuk memanfaatkan teknologi yang tersedia.

3. Peranan Mahasiswa dalam SCL11

Dalam proses pembelajaran ini, peserta didik memiliki peranan


yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan belajarnya :

a. Mengkaji kompetensi matakuliah yang dipaparkan dosen


b. Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen
c. Membuat rencana pembejaran untuk matakuliah yang diikuti
d. Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca, menulis,
diskusi dan terlibat dalam pemecahan masalah serta lebih penting
lagi terlibat dalam kegiatan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis,
sintesis dan evaluasi), baik secara individu maupun kelompok

4. Peranan dosen dalam SCL12

Peran dosen dalam proses pembelajaran model SCL memiliki p


eran yang penting dalam pelaksanaan model ini yang meliputi :

a. Bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

11
Hadi R. Dari teacher-centered learning ke student-centereded learning: perubahan metode pembel
ajaran di perguruan tinggi. Insania, (Vol.12, No. 3. 2007). hlm 408-419.
12
Ramdhani, Neila, Ruh experiential learning dalam SCL, dalam http://neila.staff.ugm.ac.id/?pilih=lih
at&id=10. 2009

8
b. Mengkaji kompetensi matakuliah yang perlu dikuasai mahasiswa
di akhir pembelajaran.
c. Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran yang dapat men
yediakan beragam pengalaman belajar yang diperlukan mahasisw
a dalam rangka mencapai kompetensi yang dituntut matakuliah.
d. Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan mempro
sesnya untuk dimanfaatkan dalam pemecahan permasalahan sehar
i hari.
e. Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar ma
hasiswa yang relevan dengan kompetensi yang akan diukur.

5. Prinsip-prinsip SCL

Dalam mengimplementasikan pendekatan SCL, terdapat empat


prinsip yang harus diperhatikan, yaitu:

a. Kegiatan belajar disesuaikan dengan kebutuhan personal peserta d


idik;

b. Kegiatan pembelajaran dilakukan berbasis kompetensi;


c. Kegiatan belajar dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun; sert
a

d. Peserta pelatihan bertanggung jawab atas kegiatan pembelajaran


mereka sendiri.13

Pada prinsip pertama, setiap peserta didik memiliki kemampu


an, pengetahuan dan kebutuhan Pendidikan yang berbeda sehingga me
tode dan target pembelajaran sangat patut untuk disesuaikan dengan k
ebutuhan setiap peserta didik. Prinsip kedua mencakup tentang kemaj
uan pembelajaran ditentukan oleh penguasaan kompetensi oleh pesert

13
Liz Glowa, & Jim Goodell. Student-Centered Learning: Functional Requirements for
Integrated Systems to Optimize Learning. (2016). Vienna.

9
a didik. Prinsip ketiga menjelaskan bahwa SCL ialah sistem pembelaja
ran yang mendorong keterampilan belajar agar dapat belajar kapan pu
n dan di mana pun. Prinsip keempat menunjukkan bahwa SCL dapat
menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian untuk keberhasil
an suatu proses pembelajaran.

6. Kekurangan SCL14

a. Siswa menjadi sangat aktif, sehingga kelas menjadi gaduh


b. Menuntut guru lebih ekstra mengendalikan kondisi kelas.

7. Keunggulan SCL15

a. Mahasiswa atau peserta didik akan dapat merasakan bahwa pemb


elajaran menjadi miliknya sendiri karena mahasiswa diberi kesem
patan yang luas untuk berpartisipasi.
b. Mahasiswa memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiata
n pembelajaran.
c. Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran sehingga ak
an terjadi dialog dan diskusi untuk saling belajar-membelajarkan
di antara mahasiswa.
d. Dapat menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi dosen

8. Model pembelajaran dalam SCL16

a. Small Group Discussion


Metode ini berbentuk sejenis diskusi yang aktif berisikan
beberapa anggota kelompok yang saling bertukar pandangan tenta

14
Muhammad Alif Ramdhani. Perbandingan strategi pembelajaran teacher centered learning denga
n student centered learning terhadap hasil belajar pada mata pelajaran tarikh siswa kelas viii smp m
uhammadiyah 4 surakarta. (Surakarta:2014). Hlm iv.
15
Sudjana SD. Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. (Bandung: Production.2005).
16
Ni Nyoman Rsi Respati. Student centered learning process mahasiswa manajemen faku
ltas ekonomi dan bisnis universitas udayana.(Denpasar: 2018). hlm 13-18.

10
ng suatu topik. Setiap anggota memiliki peranannya masing masi
ng.
b. Role-Play & Simulation
Metode ini berbentuk interaksi antara dua atau lebih mah
asiswa tentang suatu topik atau kegiatan dengan menggunakan su
atu model, computer dan lain lain yang telah dirancang sesuai den
gan keadaan sesungguhnya. Kemudian, peserta didik tersebut aka
n mempraktekkan berbagai metode yang telah disiapkan
c. Discovery Learning (DL)
Metode ini berbentuk pemberian tugas belajar atau peneli
tian kepada mahasiswa dengan tujuan supaya mahasiswa dapat m
encari sendiri dan mandiri jawaban tanpa bantuan dosen.
d. Self-Directed Learning (SDL)
Metode ini berbentuk pemberian tugas belajar kepada ma
hasiswa, seperti tugas membaca dan membuat ringkasan.
e. Cooperative Learning (CL)
Metode kerja sama beberapa anggota yang memiliki tuju
an yang sama saling berdiskusi, berbagi dan bersosialisasi untuk h
asil yang lebih besar.
f. Contextual Learning
Metode ini dilakukan melalui sesi tanya jawab atau nego
siasi terbuka yang tujuannya adalah untuk memunculkan motivasi,
daya kritis, suasana yang kondusif, nyaman dan menyenangkan
g. Problem Based Learning
Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan ke
mampuan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah dari kehidupa
n aktual mahasiswa.
h. Collaborative Learning (CbL)
Metode pembelajaran ini memungkinkan mahasiswa sali
ng berinteraksi sesering mungkin untuk menemukan jawaban.
i. Project Based Learning

11
Metode pembelajaran ini adalah memberikan tugas-tugas
project yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dengan mencari s
umber pustaka sendiri.

7. Model pembelajaran SCL di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Ha


sanuddin

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin menerapkan


model pembelajaran PBL. Model ini merupakan suatu metode yang di
lakukan beberapa peserta didik saling berdiskusi, bertukar pandangan
mengenai suatu masalah dengan tujuan mendapatkan pemecahan mas
alah. Di suatu kuliah interaktif oleh drg Adam Malik Hamudeng menj
elaskan mengenai model yang diterapkan tidak sepenuhnya murni mel
ainkan gabungannya dengan model konvensional. Fakultas ini menera
pkan metode pembelajaran berupa diskusi tutorial, penulisan karya il
miah, diskusi panel, diskusi pleno dan lain lainnya untuk model pemb
elajaran PBL.
a. Definisi PBL
Pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajara
n yang membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelaja
ran dan menekankan kepada siswa untuk menyelesaikan sebuah
masalah dengan sendiri.17 Hasil pembelajaran PBL ialah peningka
tan kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki peserta didik.

b. Karakteristik PBL18
1) Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran.
2) Biasanya, masalah yang digunakan merupakan masalah dunia
nyata yang disajikan secara mengambang.

17
Al-najar H editors, at all. Problem-based learning (PBL) versus lecture based learning ( LBL ): effe
ct on the development of critical thinking , problem solving and self directive learning skills in nursin
g students, journal of nursing & care. 8(3), 2019.
18
Amir, Taufiq. Inovasi pendidikan melalui problem based learning: bagaimana pendidik memberday
akan pemelajar di era pengetahuan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2007).

12
3) Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk. Solusinya
menuntut siswa menggunakan dan mendapatkan konsep dari
beberapa ilmu yang sebelumnya telah diajarkan atau lintas il
mu ke bidang lainnya.
4) Masalah membuat siswa tertantang untuk mendapatkan pemb
elajaran di ranah pembelajaran yang baru.
5) Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learnin
g). Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak
dari satu sumber saja.
6) Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. Si
swa bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarka
n (peer teaching), dan melakukan presentas Prinsip PBL
c. Seven Jumps 19
The seven jumps merupakan proses tutorial diskusi kelompok kec
il yang diperkenalkan pertama kali di Kanada pada akhir dekade 1
960. Kegiatan ini terdiri dari tujuh tahap, yaitu
1) Identifikasi dan klarifikasi kata-kata sulit yang ada di dalam s
kenario,
2) Penentuan masalah yang disepakati bersama,
3) Brainstorming dan identifikasi area pengetahuan yang kurang,

4) Menyusun penjelasan masalah dalam bentuk penjelasan seme


ntara,
5) Penentuan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
6) Belajar mandiri,
7) Setiap anggota kelompok menjelaskan hasil belajar mandiri
mereka dan saling berdiskusi

C. Cara beradaptasi dengan sistem SCL

19
Hilman Syarif, Hajjul Kamil. Perbandingan efektifitas metode seven jumps dengan metode interacti
ve skill station (iss) pada mahasiswa psik fk unsyiah. Idea Nursing Journal Vol. 4(2), 2013.

13
Inti dari proses adaptasi seorang pendatang baru sangat terletak pada a
ktifitas komunikasi orang tersebut dengan lingkungan barunya. Tentu saja
proses komunikasi tersebut melibatkan aspek kognitif, afektif, dan kompet
ensi komunikasi pelaku untuk mengambil bagian dalam lingkungan baruny
a.20 Selain itu, strategi agar dapat menyesuaikan diri ialah :
1. melakukan persiapan sebelumnya dan mempelajarinya
2. melakukan hal-hal yang merupakan kegemaran
3. bersikap terbuka dan fleksibel untuk dapat mengerti dan menerima bu
daya dan kebiasaan di tempat yang baru.
4. membiasakan diri dengan melakukannya 21

Dapat disimpulkan agar dapat beradaptasi dengan sistem SCL, sangat


perlu untuk mengetahui lebih mendalam mengenai sistem tersebut, melaku
kan persiapan yang diperlukan, mengubah pola pikir untuk mengikuti peru
bahan yang ada, bersikap terbuka terhadap perubahan, menerima perubaha
n tersebut serta membiasakan diri tentang hal hal yang akan sering dilakuk
an di SCL. Selain itu, membiasakan diri terhadap lingkungan dan memban
gun komunikasi yang baik terhadap orang-orang yang berada di lingkunga
n tersebut.

D. Strategi belajar paling efektif

Strategi belajar efektif yang dapat diterapkan ialah :

20
Gudykunst, William B. Communicating with strangers, (Boston: MacGraw Hill, 2005).
21
Rahaditya Puspa Kirana. Strategi adaptasi pekerja jepang terhadap culture shock: studi kasus terha
dap pekerja jepang di instansi pemerintah di surabaya. Japanology (Surabaya: vol 1(1), 2012). Hlm 1
0.

14
1. Mengetahui semua jadwal yang diperlukan seperti ujian dan tugas ke
mudian menjadwalkan waktu-waktu yang cukup untuk mempersiapka
n hal tersebut.
2. Menggunakan berbagai teknik belajar tergantung dari kebutuhannya d
an mempelajarinya dalam bagian bagian yang terpisah.
a. Flash card
b. Belajar bersama
c. Teknik pomodoro
d. Spaced Repitition
3. Pola tidur yang baik, olahraga, dan menjaga Kesehatan
4. Memiliki jaringan pendukung yang kokoh, yang dapat diandalkan sela
ma periode stress.22

BAB III

RINGKASAN

22
Alexander Fowler, Katharine Whitehurst, Yasser Al Omran editors, et all. How to
study effectively. International Journal of Surgery Oncology. 2;ed31, 2017.

15
Teacher Centered Teaching (TCL) adalah suatu pendekatan belajar yang
prinsipnya berdasarkan penanaman pengetahuan dan keterampilan 3. Sedangkan L
andasan pemikiran dari SCL adalah teori belajar konstruktivis. 9 yang berarti menu
ntut peserta didik untuk dapat membangun pemahamannya sendiri dari proses bel
ajar mandiri dan kelompok yang dilakukannya. Sistem pembelajaran SCL dapat m
enumbuhkan rasa tanggung jawab dan kemandirian dalam diri peserta didik dala
m menjalankan proses pembelajarannya. Sistem TCL sekarang dinilai sudah tidak
sesuai dengan kemajuan jaman dan tidak cocok bagi peserta didik abad 21. 5
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin menerapkan model pe
mbelajaran PBL dari berbagai model pembelajaran SCL yaitu: Small Group Disc
ussion; Role-Play & Simulation; Discovery Learning (DL); Self-Directed Learnin
g (SDL); Cooperative Learning (CL); Contextual Learning; Problem Based Lear
ning; Collaborative Learning (CbL); Project Based Learning. 16 Di suatu kuliah in
teraktif oleh drg Adam Malik Hamudeng menjelaskan mengenai model yang diter
apkan tidak sepenuhnya murni melainkan gabungannya dengan model konvension
al dengan menerapkan seven jumps yaitu identifikasi dan klarifikasi kata-kata suli
t yang ada di dalam scenario; penentuan masalah yang disepakati bersama; brains
torming dan identifikasi area pengetahuan yang kurang; menyusun penjelasan mas
alah dalam bentuk penjelasan sementara; penentuan tujuan pembelajaran yang aka
n dicapai; belajar mandiri; setiap anggota kelompok menjelaskan hasil belajar ma
ndiri mereka dan saling berdiskusi. 19
Cara beradaptasi untuk sistem pembelajaran SCL yaitu :melakukan persi
apan sebelumnya dan mempelajarinya; melakukan hal-hal yang merupakan kegem
aran; bersikap terbuka dan fleksibel untuk dapat mengerti dan menerima budaya d
an kebiasaan di tempat yang baru; membiasakan diri dengan melakukannya. 21 Stra
tegi yang paling efektif ialah dengan menjadwalkan, menggunakan berbagai tekni
k belajar sesuai kebutuhan, pola tidur, makan dan hidup yang baik, dan membang
un jejaring yang baik. 22

16
DAFTAR PUSTAKA

[1] Muijs, Daniel, et al. Effevtive teaching (teori & aplikasi). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar; 2008.
[2] Oinam DS. Student- Centered Approach to Teaching and Learning in Higher E
ducation for Quality Enhancement. IOSR Journal of Humanities and Social Sci
ence, 22(06), 2017. hlm 27–30.

17
[3] [4]. Parwati, A. Rani. Pergeseran peran guru dari pembelajaran tradisional ke p
embelajaran modern, http://ariraniparwati.blogspot.com/2013/03/pergeseran-pe
ran-guru-dari-pembelajaran. html, diakses 22 September 2020.
[5] Elen J, Clarebout G, Léonard R, editors, at all. Student-centred and teacher-cen
tred learning environments: What students think. Teaching in higher education,
12(1), 2007, hlm 105–117
[6] Ramadhon S, Yono NH. Efektivitas pendekatan student-centered learning dala
m pelatihan survey topografi di bandung. Jurnal Kewidyaiswaraan. 5(1), 2020.
hlm 34.
[7] Sudjana SD. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Producti
on; 2005.
[8] [10] Kurdi, Fauziah Nuraini, Penerapan student centered learning dari teacher c
entered learning mata ajar ilmu kesehatan pada program studi penjaskes, Foru
m Kependidikan volume 28 No. 2 Maret 2009, hlm. 110
[9] Westwood P. What teachers need to know about teaching methods. Victoria: A
cer Press Australia; 2008.
[11] Hadi R. Dari teacher-centered learning ke student-centereded learning: perubah
an metode pembelajaran di perguruan tinggi. Insania, (Vol.12, No. 3. 2007). hl
m 408-419.
[12] Ramdhani, Neila, Ruh experiential learning dalam SCL, dalam http://neila.staff.
ugm.ac.id/?pilih=lihat&id=10. 2009
[13] Glowa L dan Goodell J. Student-Centered Learning: Functional Requirements f
or Integrated Systems to Optimize Learning. 2016. Vienna.
[14] Ramdhani MA. Perbandingan strategi pembelajaran teacher centered learning d
engan student centered learning terhadap hasil belajar pada mata pelajaran tarik
h siswa kelas viii smp muhammadiyah 4 surakarta. Surakarta:2014. Hlm iv.
[15] Sudjana SD. Metode dan teknik pembelajaran partisipatif. Bandung: Productio
n.2005.
[16] Respati NNR. Student centered learning process mahasiswa manajemen fakulta
s ekonomi dan bisnis universitas udayana. Denpasar: 2018. hlm 13-18.
[17] Al-najar H editors, at al. Problem-based learning (PBL) versus lecture based le
arning ( LBL ): effect on the development of critical thinking , problem solving
and self directive learning skills in nursing students. Journal of nursing & care.
8(3), 2019.
[18] Amir, Taufiq. Inovasi pendidikan melalui problem based learning: bagaimana
pendidik memberdayakan pemelajar di era pengetahuan. Jakarta: Prenadamedia
Group, 2007.
[19] Syarif H, Kamil H. Perbandingan efektifitas metode seven jumps dengan meto
de interactive skill station (iss) pada mahasiswa psik fk unsyiah. Idea Nursing J
ournal Vol. 4(2), 2013.
[20] Gudykunst, William B. Communicating with strangers, Boston: MacGraw Hill,
2005.
[21] Rahaditya Puspa Kirana. Strategi adaptasi pekerja jepang terhadap culture shoc
k: studi kasus terhadap pekerja jepang di instansi pemerintah di surabaya. Japa
nology. Surabaya: vol 1(1), 2012. Hlm 10.

18
[22] Fowler A, Whitehurst K, ]Al Omran Y, et al. How to study effectively. Internat
ional Journal of Surgery Oncology. 2: edisi 31, 2017.

19

Anda mungkin juga menyukai