Anda di halaman 1dari 5

TUGAS DAN PERAN PDGI DALAM

PEMBINAAN DAN PENYELESAIAN KONFLIK


ETIK DAN HUKUM
drg. LASMI DEWI N., Sp.KGA.
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)
 Lembaga otonom dari KKI yg dalam menjalankan tugasnya bersifat
independent
 Tujuan penegakan disiplin :
1. Memberikan perlindungan kepada pasien
2. Menjaga mutu dokter / dokter gigi
3. Menjaga kehormatan profesi kedokteran / kedokteran gigi
Wewenang MKDKI
1. Menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi
dalam penetapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi
2. Menetapkan sanksi disiplin
Tugas MKDKI
1. Menerima pengaduan, memeriksa dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin
dokter dan dokter gigi yang diajukan
2. Menyusun pedoman dan tata cara penanganan kasus pelanggaran disiplin
dokter dan dokter gigi
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi (MKEKG)
 Status MKEKG dalam PDGI :
Sebagai badan otonom dengan maksud menjamin kenetralan sikap dan
keputusan sehingga pengelolaan harus terpisah dari berbagai kelengkapan
organisasi PDGI lainnya
 Wewenang MKEKG
1. Menyampaikan pertimbangan usul lesan ataupun tertulis, diminta atau
tidak diminta ttg pelaksanaan Etik Kedokteran Gigi kepada Pengurus PDGI
2. Meninjau dan memutuskan kembali suatu pertimbangan atau usul yang
dinilai kurang tepat oleh pengurus PDGI dengan pertimbangan Pengurus
PDGI
3. Melaksanakan tugas bimbingan, pengawasan, penilaian pelaksanaan Etik
Kedokteran Gigi untuk seluruh Dokter dan Dokter Gigi yang berada di
wilayah kerjanya
4. Melaksanakan tugas bimbingan dan pengawasan pelaksanaan Etik KG
dilakukan bersama pengurus PDGI

1
5. Melaksanakan tugas penilaian pelaksanaan Etik KG dilakukan melalui
pengurus masing-masing
6. Memberikan pertimbangan atau usul kepada yang berwenang atas
pelanggaran Etika melalui PDGI
7. Mengadakan konsultasi yang timbal balik dengan instansi terkait
sehubungan dengan pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan etik KG
 Latar Belakang
 Dokter gigi  menjalankan profesi  penerapan IKG kepada pasien
 Sekecil apapun tindakan  resiko  potensi menjadi tuntutan
 Ketidakpuasan atas pelayanan dan hasil pelayanan  tuntutan
 Permasalahan / faktor-faktor yang menyebabkan tuntutan pasien
 Pasien kecewa
 hasil perawatan
 biaya yang dikeluarkan
 komplikasi yang timbul (tidak diatasi dengan baik)
 muncul penyakit / kelainan baru akibat tindakan drg
 perawatan yang optimal tidak tercapai
 drg sulit dihubungi
 Pasien mencari solusi / opini kedua ke drg lain  untuk mencari
kejelasan dan kebenaran atas tindakan drg sebelumnya
 Apabila penjelasan menyalahkan drg sebelum  menjadi dampak
buruk & tuntutan data dari KKI / MKDKI
 Tuntutan pasien 80% diakibatkan keterangan / opini kedua dr
teman sejawat sendiri
 Informasi segala penyakit dan pengobatan mudah diakses melalui
internet, buku-buku, jurnal, dll  pasien tahu  berani berpendapat
dan berkomentar atas tindakan dan hasil terapi termasuk sistem
pelayanannya
PERLINDUNGAN PDGI TERHADAP DOKTER GIGI
A. Ketentuan Umum Drg Berpraktek Harus Memiliki
1. Ijazah drg
2. Sertifikat Kompetensi:
a) Drg dikeluarkan oleh kolegium KDGI
b) Drg Spesialis dikeluarkan oleh Kolegium Spesialis masing-
masing
3. STR dikeluarkan oleh KKI
4. Rekomendasi PDGI dikeluarkan oleh PDGI Cabang
5. SIP dikeluarkan oleh Dinkes Kabupaten atau Kotamadya

2
B. Bentuk Pelanggaran yang sering terjadi
1. Pelanggaran etika  diselesaikan melalui Sidang MKEKGI
2. Pelanggaran Disiplin  diselesaikan melalui Sidang MKDKI
3. Pelanggaran Hukum  diselesaikan melalui persidangan pengadilan
umum
C. Bentuk Perlindungan / Pembelaan yang diberikan antara lain:
1. Pendampingan
2. Pembelaan
3. Saksi ahli yang meringankan
4. Upaya advokasi
5. Perlindungan administrasi
6. Upaya mediasi
PROSEDUR PERLINDUNGAN
A. Mempersiapkan kelengkapan surat-surat
1. Foto kopi: STR, SIP, Kartu Anggota PDGI
2. Medical record
3. Risalah peristiwa / kejadian
4. Informed consent
B. Melaporkan ke PDGI
1. Membawa kelengkapan surat
2. Membawa risalah kejadian
3. Membawa surat permohonan perlindungan profesi
C. Tata laksana perlindungan / pembelaan
1. PDGI Cabang menerima permohonan perlindungan dari anggota PDGI
2. PDGI Membentuk tim perlindungan terhadap anggota yang diketuai oleh
Ketua BPPA
3. Anggota tim terdiri anggota BPPA, Pengurus PDGI Cabang, Drg
Spesialis / drg yang dianggap menguasai kasus yang dihadapi.
4. Tim mengkaji dan mengevaluasi permasalahan kasus / sengketa, dengan
membagi kategori:
a) Kasus yang berkaitan disiplin
b) Kasus yang berkaitan etik
c) Kasus yang berkaitan dengan hukum

D. Tim menentukan perlindungan terhadap anggota melalui


a) Mediasi , pendekatan terhadap berbagai pihak dengan penyelesaian
secara kekeluargaan.
b) Bila Mediasi tidak tercapai, maka tim akan menjadi suatu tim
pembelaan anggota pada persidangan MKEKG dan MKDKI, serta

3
sebagai tim pendamping pada penyidikan & penyelidikan maupun di
pengadilan
c) Bila diperlukan, tim tersebut sebagai saksi ahli yang meringankan.

E. Pada Persidangan MKEKG


1. Mengikuti Pesidangan yang berkaitan dengan pelanggaran etika
2. Memberikan argumentasi medik kedokteran gigi
3. Mengusahankan hukuman yang minimal
4. Bila keputusan sudah dijatuhkan, maka tim akan menjadi tim
penenang terutama Dokter Gigi yang terkena sanksi.
5. Mengusahakan argumentasi banding ke tingkat MKEKG PDGI
Pengwil, dan tim bekerjasama atau meminta bantuan BPPA PDGI
Pengwil.
6. Bila tingkat PDGI Pengwil tidak tercapai, tim mengusahakan dan
mencari argumentasi Medis Kedokteran Gigi untuk diajukan
penyelesaian di tingkat pusat (MKEKG PB PDGI), tim bekerjasama
atau meminta bantuan BPPA PB PDGI.
7. ada persidangan MKDKI, BPPA melakukan pendampingan pada
persidangan terbuka, serta memberikan keterangan ahli bila diperlukan
pada persidangan tertutup ataupun terbuka.
8. Pada persidangan pengadilan umum Memberikan pendampingan dan
bila diperlukan memberikan keterangan ahli yang meringankan
UPAYA MENGHINDARI TUNTUTAN PASIEN
1. Melengkapi persyaratan administrasi praktik
2. Melengkapi alat-peralatan, sarprasarana praktik
3. Pembuatan Medical Record
4. Penulisan pada Medical Record dengan system SOAP (Subjective, Objective,
Affective, Planning and treatment)
5. Pembuatan Informed Consent
6. Informasi dan komunikasi efektif
7. Jujur dan terbuka terhadap diagnosis dan tindakan
8. Tidak menjanjikan hasil
9. Bertanggung-jawab
10. Tidak mengoreksi pekerjaan teman sejawat lain didepan pasien
11. Mengefektifkan sistem rujukan dan konsultasi

4
PELANGGARAN-PELANGGARAN YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA
PDGI
A. Pelanggaran Disiplin merupakan pelanggaran yang terbanyak
a. melakukan tindakan kedokteran gigi melebihi dari kompetensinya,
sehingga hasil perawatan tidak maksimal, pasien merasa kecewa
b. Komplikasi yang tidak bisa ditangani
c. Komunikasi yang tidak baik
d. Menjanjikan hasil perawatan
B. Pelanggaran Etika
a. Memuji diri sendiri dihadapan pasien
b. Menarik perhatian dengan tidak wajar
c. Tindakan tidak sesuai dengan indikasi
d. Imbalan jasa yang tidak layak
e. Asusila pada saat menjalankan profesi
f. Promosi Praktik
g. Papan nama yang tidak wajar
C. Pelanggaran Hukum
a) Tidak merujuk pasien
b) Gagal menangani pasien
c) Tidak memiliki SIP
d) TIdak membuat Medical Record atau Informed Consent
e) Imbalan jasa yang tidak sesuai tindakan
MAKLUMAT PB PDGI
1. Dokter Gigi yang berpraktik harus memiliki : STR dan SIP yang masih berlaku
2. Dokter Gigi yang berpraktik harus membuat Medical Record
3. Dalam menangani pasien harus membuat Informed Consent
4. Dilarang memberikan komentar terhadap perawatan/tindakan/pekerjaan
sejawat kepada pasien yang mencari second opinion, menyarankan pasien
kembali ke Dokter Gigi yang memberikan perawatan/mengerjakan
sebelumnya.
5. Dilarang melanjutkan perawatan tesebut, kecuali sudah mendapat persetujuan
atau rujukan dari Dokter Gigi sebelumnya.
6. Dilarang menganjurkan pasien untuk mengajukan tuntutan kepada Dokter
Gigi walaupun diduga ada indikasi malpraktik, kesalahan perawatan/tindakan,
pelanggaran disiplin, pelanggaran etika ataupun pelanggaran hukum

Anda mungkin juga menyukai