Anda di halaman 1dari 1

3.

Bell’s palsy adalah kelumpuhan saraf fasialis perifer akibat proses non-supuratif, non-
neoplastik, non-degeneratif dan akibat edema di bagian saraf fasialis foramen stilomastoideus
atau sedikit proksimal dari foramen tersebut, yang mulainya akut dan dapat sembuh sendiri
tanpa pengobatan (Sidharta, 2010).
Otot-otot wajah diinervasi saraf fasialis. Kerusakan pada saraf fasialis di meatus akustikus
internus (karena tumor), di telinga tengah (karena infeksi atau operasi), di kanalis fasialis
(perineuritis, Bell’s palsy) atau di kelenjar parotis (karena tumor) akan menyebabkan distorsi
wajah, dengan penurunan kelopak mata bawah dan sudut mulut pada sisi wajah yang terkena.
Ini terjadi pada lesi lower motor neuron (LMN). Lesi upper motor neuron (UMN) akan
menunjukkan bagian atas wajah tetap normal karena saraf yang menginnervasi bagian ini
menerima serat kortikobulbar dari kedua korteks serebral (Snell, 2012).
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh
kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ
tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah
manusia tanpa harus melalui saluran (duktus). 
Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam
satu kesatuan disebut dengan sistem endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada
yang menghasilkan satu macam hormon/tunggal, dan ada juga yang menghasilkan
beberapa hormon/ganda. Di dalam tubuh manusia, terdapat 6 kelenjar endokrin yang
masing-masing berperan dalam menghasilkan hormon-hormon tertentu sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Kelenjar tersebut antara lain: kelenjar hipofisis, kelenjar
tiroid, paratiroid, kelenjar anak ginjal/suprarenalis, kelenjar pankreas dan kelenjar
gonad/reproduksi. Dalam menjalankan fungsinya, kelenjar endokrin juga akan
mengalami peningkatan ataupun penurunan dalam memproduksi hormon-hormon
tubuh. Hal ini juga yang akan menyebabkan penyakit-penyakit pada manusia, antara
lain Penyakit Addison, Sindrom Cushing, Sindrom Adrenogenital, Diabetes Mellitus,
Hipotiroidea, Hipertiroidea dan sebagainya

References
Adam, O. M. (Maret 2019). Bell’s palsy. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 8(1), 137-149.

Heni Puji Wahyuningsih, Y. K. (2017). Anatomi dan Fisiologi. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Mujaddidah, N. (2017). TINJAUAN ANATOMI KLINIK DAN MANAJEMEN BELL’S PALSY. Qanun Medika
vol.I no.2, 1-11.

Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran dan karenanya disebut kelenjar tanpa saluran.

Sekresi mereka disebut hormon.

[ CITATION Hen17 \l 1033 ]

Anda mungkin juga menyukai