Anda di halaman 1dari 6

I.

Tujuan Praktikum
II. . Mahasiswa mampu melakukan manipulasi gipsum tipe III serta dapat
a. Mampu melakukan manipulasi malam secara tepat dan dapat mengukur
distorsi (akibat stress release) malam inlei kedokteran gigi.
b. Mampu melakukan manipulasi tipe III dan tipe IV serta dapat mengukur dan
mengamati perubahan setting time dan setting expansion dengan tepat.

II. Cara Kerja


a. Pengamatan Distorsi Malam Inlai Kedokteran Gigi
Bahan:
1. Malam inlei tipe II
2. Akuades
Alat:
1. Tabung plastik
2. Lampu spiritus
3. Jangka sorong
Cara kerja:
1. Isi tabung plastik dengan akuades sebanyak ± 100 ml.
2. Lunakkan malam inlei di atas api lampu spiritus secara merata sampai
homogen.
3. Bengkokkan malam inlei hingga berbentuk tapal kuda dengan sekali
pembentukan.
4. Biarkan malam inlei menjadi dingin di udara terbuka.
5. Beri tanda/ titik referensi pengukuran pada kedua ujung malam inlei.
6. Ukur jarak kedua ujungnya dengan jangka sorong (sebagai jarak awal)
dengan ketelitian 0,05 mm.
7. Masukkan malam inlei tersebut dalam wadah plastic yang telah diisi
akuades.
8. Ukur jarak antara 2 ujung malam inlei dengan jangka sorong (sebagai
jarak awal-akhir) setelah 24 jam pada suhu kamar.

b. Penentuan Waktu Setting Gipsum


Bahan:
1. Gips plaster (w/p= 50/100)
2. Gips stone (w/p = 28/100)
3. Gips investment (w/p = 10/29)
Alat:
1. Spatula
2. Mangkuk karet/ rubber bowl
3. Gelas ukur
4. Stopwatch
5. Jarum Gillmore
6. Alat pengaduk mekanis sistem vakum
7. Timbangan analitik
8. Cetakan berbentuk cincin (diameter 6 cm, tinggi 4 cm)
Cara:
1. Siapkan cetakan yang telah dialasi plastik di atas meja vibrator
2. Ukur air menggunakan gelas ukur sebanyak 25 ml untuk gips plaster (atau
sesuai dengan instruksi dari pabrik). Kemudian dituangkan ke dalam
mangkuk karet
3. Timbang serbuk gips sebanyak 50gram kemudian masukkan ke dalam
mangkuk karet yang telah berisi air sedikit demi sedikit dan biarkan
mengendap selama 30 detik untuk menghilangkan gelembung udara.
4. Hitung awal waktu setting mulai saat pencampuran gips dan air memakai
stopwatch
5. Aduk campuran gips dengan homogen menggunakan spatula dengan
gerakan memutar selama 1 menit/ 120 putaran, bersamaan dengan itu
mangkuk karet diputar secara perlahan-lahan. Pengadukan dapat pula
dilakukan dengan alat pengaduk mekanis sistem vakum selama 1 menit/
120 rpm
6. Tuang adonan gips kedalam cetakan, hidupkan vibrator selama 10 detik
dengan kecepatan rendah untuk menghilangkan udara yang terperangkap,
kemudian permukaan cetakan diratakan memakai spatula.
7. a. Pengerasan awal (initial setting)
Pengukuran dimulai pada saat adonan dituang ke dalam cetakan. Letakkan
cetakan di bawah jarum Gillmore dengan berat beban ¼ pound dan
penampang jarum ½ inch, kemudian tusuk permukaan gips dengan
gerakan cepat dan jarum diangkat kembali. Bersihkan ujung jarum dengan
tissue, ulangi penusukan setiap 30 detik sambil cetakan digerakkan
memutar untuk mendapatkan tusukan yang berbeda. Lakukan hingga
jarum tidak dapat menusuk permukaan gips. Catat waktunya.
b. Pengerasan akhir (final setting)
Setelah jarum Gillmore dengan ukuran 1/12 inch tidak dapat menusuk
gips lagi, maka cetakan gips dipindah ke bawah jarum berukuran 1/24 dan
beban 1 pound. Tusukkan ujung jarum pada permukaan gips dengan cara
yang sama hingga jarum tidak dapat menusuk permukaan lagi, catat
waktunya.
8. Dicatat suhu kamar dan kelembaban ruang pada saat bekerja.

c. Penetapan Ekspansi Setting


Bahan:
1. Gips plaster
2. Gips stone
3. Gips investment
Alat:
1. Spatula
2. Mangkuk karet/ rubber bowl
3. Gelas ukur
4. Stopwatch
5. Alat pengaduk mekanis sistem vakum
6. Timbangan analitik
7. Ekstensiometer
8. Dial indiacator
Cara kerja:
1. Olesi bagian dalam cetakan gips pada alat ekstensiometer dengan
vaselin secara merata
2. Siapkan alat uji ekstensiometer, kemudian pasang dial indicator pada
posisi yang tepat dengan jarum menunjuk angka nol
3. Manipulasi material gips seperti pada penetapan waktu setting no 1
sampai 4
4. Tuang adonan gips ke dalam cetakan (tanpa merubah posisi cetakan
dan jarum dial indicator) kemudian ratakan permukaannya memakai
spatula 5. Setelah 30 dan 60 menit, amati dan catat terjadinya ekspansi
gips pada penunjuk mikrometer di dial indicator

III. Hasil Praktikum


1. Hasil Uji Deformasi Malam Kg

Setelah dipanaskan dan


dimasukkan kedalam aquades
·
a. Nilai awal : 3,1 cm
b. Nilai akhir :

2. Hasil Penetapan Waktu Setting Gips


a. Dental Stone High Strength Low Expansion (Tipe IV)

Working time Initial time Final time

 Working time : 2 menit


 Initial time : 11 menit 30 detik (20x tekanan jarum gillmore ¼
pound /30 detik)
 Final time : 20 menit 30 detik (16x tekanan jarum gillmore 1
pound /30 detik)

b. Dental Stone (Tipe III)

Woking time Final time

 Working time : 2 menit


 Initial time : 11 menit 30 detik
 Final time : 20 menit 30 detik

3. Hasil Penetapan Ekspansi Setting Gips

Jenis Gips Waktu Panjang

Awal 0 mm

Gips Plaster 30 menit 4 mm

60 menit 12 mm

Saat 30 menit
setelah 60 menit

Dapat dilihat dari tabel hasil bahwa gips plaster mengalami ekspansi. Pada 30
menit pertama mengalami ekspansi sepanjang 4 mm kemudian 60 menit
selanjutnya mengalami ekspansi sepanjang 8 mm sehingga total ekspansi pada
gips plaster sepanjang 12 mm.

IV. Pembahasan
1. Deformasi Malam Kedokteran Gigi
Malam seperti bahan bahan termoplastis lainnya yang cenderung kembali ke
bentuk semula sesudah dimanipulasi, hal tersebut disebut elastic memory. Batang
malam ini dapat dilunakkan dengan api bunsen, dibengkokkan menjadi bentuk tapal
kuda dan direndam di dalam air, lalu diukur jarak kedua ujungnya menggunakan
jangka sorong. Jika malam ini dibiarkan pada temperatur kamar selama 24 jam,
bentuk tapal kuda tersebut akan terbuka.
Jika malam dibengkokkan menjadi tapal kuda, molekul-molekul bagian dalam
akan mengalami akan mengalami kompresi dan molekul bagian luar mengalami
ketegangan. Begitu stress dilepaskan perlahan-lahan pada temperatur kamar, malam
cenderung menjadi lurus kembali. Malam inlay yang direndam di dalam air
mengalami perubahan yang sedikit karena suhu didalam air lebih stabil, ada juga
beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan distorsi:
a. Adanya keterbatasan alat
b. Adanya kesalahan saat membaca alat ukur jangka sorong
c. Adanya kesalahan teknik pelunakan pada inlay wax
d. Adanya tekanan pada inlay wax saat proses pendinginan
e. Terlalu lama jeda waktu pembacaan / dibaca lebih dari 15 menit
f. Pemanasan dan pendinginan yang tidak merata.
Efek ini berlangsung ketika ada perbedaan antara suhu mulut dan suhu kamar.
Ketika malam dipanaskan, malam seakan-akan melunak, namun sebenarnya terjadi
tegangan induksi (internal stress). Saat malam dipindahkan dari suhu tinggi ke suhu
rendah, terjadi pelepasan stress yang kemudian menyebabkan distorsi.
Adapun hasil praktikum pada malam inlay tipe II

2. Penetapan Waktu Setting


Gips stone disebut juga kalsium sulfat alpha hemihidrat. Gips ini mempunyai
partikel kecil dan regular serta reaksinya bersifat eksotermis. Gips stone digunakan
untuk model kerja pembuatan gigi tiruan, model kerja inlai, die mahkota, dan pengikat
investment. Gips ini bersifat kurang porus, dan lebih keras dibandingkan gips plaster.
Gip investment digunakan sebagai material tanam pada pengecoran logam
dengan suhu sekitar 700°C. Gips ini berasal dari bahan refraktori dan bahan pengikat.
Material refraktori tidak akan mengalami dekomposisi atau disintegrasi pada saat
pemanasan.
Reaksi yang terjadi waktu setting adalah hemihidrat bereaksi dengan air
menjadi kalsium sulfat dihidrat.
(CaSO4)2. H2O+ 3 H2O →2 CaSO4.2H2O
a) Pengerasan awal (initial setting)
Pengukuran dimulai pada saat adonan dituang ke dalam cetakan. Letakkan
cetakan di bawah jarum Gillmore dengan berat beban ¼ pound dan penampang
jarum ½ inch, kemudian tusuk permukaan gips dengan gerakan cepat dan jarum
diangkat kembali. Bersihkan ujung jarum dengan tissue, ulangi penusukan setiap
30 detik sambil cetakan digerakkan memutar untuk mendapatkan tusukan yang
berbeda. Lakukan hingga jarum tidak dapat menusuk permukaan gips. Catat
waktunya.
b) Pengerasan akhir (final setting)
Setelah jarum Gillmore dengan ukuran 1/12 inch tidak dapat menusuk gips
lagi, maka cetakan gips dipindah ke bawah jarum berukuran 1/24 dan beban 1
pound. Tusukkan ujung jarum pada permukaan gips dengan cara yang sama
hingga jarum tidak dapat menusuk permukaan lagi, catat waktunya.
Adapun hasil pratikum penetuan waktu setting yang dilakukan dari ketiga gips yaitu
gips plaster, gips stone, gips invesment dimana waktu initial setting serta final setting
dari gips stone dan gips investment lebih lama dibanding gips plaster.
3. Penetapan Ekspansi Setting
Gipsum adalah mineral alam yang dipanaskan untuk menghilangkan
kandungan airnya. Macam gips tergantung dari cara penghilangan air tersebut. Gips
plaster juga disebut kalsium sulfat beta hemihidrat. Gips ini mempunyai partikel besar
dan irregular sedangkan reaksinya bersifat eksotermis. Biasanya gips plaster
digunakan untuk mounting artikulator, flasking resin akrilik, dan model studi
ortodonti.
Manipulasi gips dilakukan dengan mencampur serbuk gips dengan air hingga
mengalami reaksi setting. Hal-hal yang mempengaruhi reaksi setting adalah
perbandingan serbuk dan cairan, waktu spatulasi, dan suhu air yang digunakan.
Selama setting, gips dapat mengalami ekspansi. Kekuatan gips akan meningkat
sejalan dengan kekeringan bahan. Reaksi yang terjadi waktu setting adalah hemihidrat
bereaksi dengan air menjadi kalsium sulfat dihidrat.
(CaSO4)2. H2O+ 3 H2O →2 CaSO4.2H2O
Proses yang terjadi melalui:
1) kalsium sulfat hemihidrat larut,
2) kalsium sulfat hemihidrat bereaksi dengan air membentuk kalsium sulfat
dihidrat,
3) terbentuk larutan super jenuh,
4) endapan tidak stabil dan terjadi presipitasi kristal, dan
5) kalsium sulfat dihidrat yang stabil dan mengendap.

V. Kesimpulan

VI. Daftar Pustaka


1. Phillips' Science of Dental Materials (12th ed). Missouri: Saunders Elsevier
2.

Anda mungkin juga menyukai