DISUSUN OLEH
1811111220005
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya lah
maka saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Morfologi Gigi
Permanen” dengan pembimbing drg. Renie Kumala Dewi, Sp.KGA. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaian makalah ini. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada drg. Renie Kumala Dewi, Sp.KGA.
Pembuatan tugas paper ini bertujuan memenuhi tugas yang diberikan.
Dengan selesainya makalah ini semoga dapat menjadi referensi baik pada
institusi pendidikan dokter gigi guna kelancaran kegiatan belajar mengajar. Saya
menyadari keterbatasan akan literatur dan sumber informasi terkait kajian dalam
makalah, untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................1
1.4 Manfaat...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................2
2.1 Definisi Morfologi..............................................................................................................2
2.2 Morfologi Gigi Permanen..................................................................................................2
2.2.1 Gigi Insisif.................................................................................................................2
2.2.2 Gigi Kaninus..............................................................................................................5
2.2.3 Gigi Premolar............................................................................................................7
2.2.4 Gigi Molar...............................................................................................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................18
3.2 Saran.................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
labial, garis luar servikal berbentuk semi-elips, melengkung 2 mm. Garis ini
menunjukan pertemuan antara akar dan korona. Garis luar mesial dari titik pertemuan
korona dan akar ke titik kontak mesial cembung sedikit, dengan titik kontak mesial
terletak seperdelapan panjang korona dari tepi insisal. pada garis luar insisal
menghubungkan garis luar mesial dan distal. Pada pandangan mesial, garis luar labial
adalah garis yang sedikit cembung yang menghubungkan titik pertemuan korona dan
akar. Pada pandangan distal, garis luarnya adalah kebalikan dari garis luar pandangan
mesial. Pada pandangan insisal dari suatu gigi berperan penting dalam mempelajari
anatomi gigi (Wangidjaja,2017).
pandangan distal, garis luarnya kabalikan garis luar mesial, hanya garis servikal
tidak melengkung ke insisal, yaitu 1 mm lebih pendek (Wangidjaja,2017).
Kaninus atau kuspid adalah gigi ke-3 dari garis tengah, dan satu-satunya gigi di
rahang yang mempunyai 1 tonjol. Akarnya panjang dan juga besar sehingga gigi ini
kuat sekali. Pada pandangan labial, kurva yang dibentuk oleh garis servikal lebih sempit
daripada insisif pertama, karena akarnya lebih langsing pada permukaan ini. Akarnya
panjang, meruncing, dan biasanya melengkung ke distal pada apeksnya. Pada
pandangan palatal, permukaan ini kebalikan dari permukaan labial. Singulum, lingir
marginal, dan lingir transversal atau palatal mengecil ke ujung tonjol. Pada pandangan
mesial, bentuk permukaan ini seperti bentuk gigi insisif hanya agak cembung.
Koronanya meruncing dari puncak kurva labial dan palatal ke ujung tonjol. Sebaliknya,
garis luar labial sedikit cembung dari puncak labial ke ujung tonjol. Ujung tonjol ini
terletak labial dari poros gigi dan merupakan tanda yang spesifik dari kuspid atas. Pada
pandangan distal, permukaan ini berlawanan dengan permukaan mesial, hanya garis
servikalnya tidak begitu melengkung ke insisal. Pada pandangan insisal, garis luarnya
terdiri atas beberapa garis-garis lengkung; garis lengkung mesial, labial, palatal, dan
distal (Wangidjaja, 2017).
permukaan lingual dari kaninus atas, hamper sama dengan gigi geligi depan bawah
lainnya. Pada umumnya, ujung akar melengkung ke distal, tetapi kadang-kadang juga
terdapat kaninus dengan ujung akar yang membengkok ke mesial (Wangidjaja, 2017).
memberi 2 cabang dengan bifurkasinya pada bagian setengah panjang akar. Pada
pandangan bukal, garis servikal tidak begitu melengkung seperti pada gigi-gigi depan.
Akarnya lebih pendek, tetapi garis luarnya seperti garis luar kaninus, kecuali
dimensinya. Pada pandangan palatal, permukaan ini adalah kebalikan dari permukaan
bukal, dengan tambahan suatu garis lengkung yang menunjukan tonjol palatal, yang 1
mm lebih pendek daripada tonjol bukal. Pada pandangan mesial, lebar korona premolar
pertama atas buko-palatal berbanding dengan jarak ujung tonjol bukal ke ujung tonjol
palatal sehingga 5:9. Pada pandangan distal, garis servikal tidak begitu melengkung dan
juga alur perkembangan tidak ada atau tidak nyata. Pada pandangan oklusal, posisi
relatif dari daerah kontak, tonjol bukal lebih jauh dari garis luar bukal daripada tonjol
palatal dari garis luar palatal (Wangidjaja, 2017).
dan distal pada pertemuan garis ini dan garis luar korona. Tonjol distopalatal hampir
bulat dari daerah kontak sampai alur palatal (Wangidjaja, 2017).
Aspek Oklusal
a. Molar pertama memiliki 5 tonjol yang berbeda-beda besarnya. Alur oklusal molar
kedua terletak ditengah-tengah korona sehingga ceruk sentral terletak di pusat korona.
b. Garis luarnya pada ujung tonjol dan lingir marginal kira-kira bujur sangkar.
Garis luar bukal berbeda dari garis luar molar pertama. Ukuran mesial molar
pertama dan molar kedua lebih lebar daripada bagian distal (Wangidjaja, 2017).
Aspek Oklusal
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Morfologi atau anatomi gigi sangat penting untuk dipelajari dengan
mempertimbangkan bentuk dan kontur. Morfologi eksternal biasanya dapat diuraikan
dalam lima aspek antara lain fasial, lingual, mesial, distal dan insisal atau oklusal. Gigi
permanen terbagi menjadi empat, insisif, kaninus, premolar dan molar. Masing masing gigi
mempunyai morfologi yang berbea beda.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan kepada para pembaca untuk
mengenal atau mempelajari lebih dalam lagi mengenai gigi-geligi serta apa saja yang
terkait dengan gigi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Scheid RC, Weiss G. 2017. Woelfel Anatomi Gigi. Ed. 8. Jakarta: EGC.
Wangidjaja I. 2017. Anatomi Gigi. Ed. 2. Jakarta: EGC.
19