Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK KECIL

BLOK 5 MODUL 3
GIGI DAN JARINGAN PENYANGGA

Disusun oleh : Kelompok 3

1. HANIDA FITRI HASANAH 1810025004


2. NUR HIJRIA MIFTAHUL KHAIRI 1810025010
3. ALIFIA AURALIA 1810025011
4. AVIP ROYZA 1810025012
5. EDI WIBOWO 1810025015
6. LAILA SITI NURIA 1810025017
7. MUTHI’AH NURIL KHAUNAIN 1810025020
8. DEBY ADIFA PUTRI 1810025030
9. ANA FITRI NURYANTI 1810025031
10. VITRY FILIA INDAHSARI 1810025033
11. AULIA NOVI ARTHA 1810025034
12. MAYANG ANGGITA SARI 1810025036

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan
yang berjudul “ Gigi dan Jaringan Penyangga ” ini tepat pada waktunya.
Laporan ini kami susun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil dari Diskusi
Kelompok Kecil (DKK) kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya laporan ini, antara lain :
1. Drg. Sylvia Agustin selaku tutor kelompok 3 yang telah membimbing
kami dalam menyelesaikan Diskusi Kelompok Kecil (DKK).
2. Drg. Listiyawati, M.Kes selaku dosen penanggung jawab kuliah modul
ini yang telah membimbing dan memberikan tugas kepada kami.
3. Teman-teman kelompok 3 yang telah menyumbangkan pemikiran dan
tenaganya sehingga Diskusi Kelompok Kecil (DKK) 1 dan 2 dapat
berjalan dengan baik, serta dapat menyelesaikan laporan hasil Diskusi
Kelompok Kecil (DKK).
4. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman angkatan 2018 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa kemampuan kami dalam menyusun laporan ini
sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan dari isi laporan
hasil Diskusi Kelompok Kecil (DKK) ini.

Samarinda, 17 Febuari 2019

KelompokIII

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................... ................... i

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

Daftar Isi......................................................................................................... ....... ii

BAB 1 : Pendahuluan............................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan............................................................................................2
C. Manfaat Penulisan..........................................................................................2

BAB 2 : Pembahasan.............................................................................................3
A. Skenario.......................................................................................................3
B. Identifikasi istilah sulit.................................................................................3
C. Identifikasi masalah.....................................................................................4
D. Analisa masalah...........................................................................................4
E. Strukturisasi konsep.....................................................................................7
F. Learning Objective.......................................................................................7
G. Belajar mandiri.............................................................................................7
H. Sintesis.........................................................................................................8

BAB 3 : Penutup....................................................................................................12

A. Kesimpulan..................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12

Daftar Pustaka.......................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rongga mulut tersusun dari beberapa struktur salah satunya adalah gigi. Gigi
merupakan alat pencernaan yang memiliki fungsi utama untuk merobek dan
mengunyah makanan. Secara anatomis gigi terbagi menjadi dua struktur
anatomis yaitu struktur makroskopis dan mikroskpois. Pada gigi terdapat suatu
jaringan penyangga yang disebut jaringan periodontal.

Jaringan periodontal adalah jaringan yang terdapat di sekitar gigi tempat gigi
tertanam dan membentuk lengkungan rahang dengan
baik). Jaringan periodontal merupakan sistem fungsional jaringan yang
mengelilingi gigi dan melekatkan pada tulang rahang, dengan demikian dapat
mendukung gigi sehingga tidak terlepas dari socketnya (Poltekkes, 2010).
Jaringan periodontal merupakan sistem yang kompleks dan memiliki kepekaan
tinggi terhadap tekanan. Prevalensi untuk penyakit periodontal mendekati 14%
pada cakupan usia yang luas, termasuk anak-anak dan orangtua. Faktor resiko
untuk penyakit periodontal adalah plak gigi, kalkulus, usia, genetik, dan
diabetes.

Mempelajari struktur gigi dan jaringan periodontal merupakan suatu hal yang
penting bagi seorang calon dokter gigi karena merupakan ilmu dasar sebelum
mengetahui lebih jauh mengenai struktur-struktur pada rongga mulut yang lain
dan juga penyakit- penyakitnya.

1
B. Tujuan Penulisan
Mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan lebih lanjut tentang struktur makroskopis dan mikroskopis
gigi
2. Menjelaskan lebih lanjut tentang komposisi penyusun gigi
3. Menjelaskan lebih lanjut tentang jaringan periodontium dan fungsinya

C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan laporan ini adalah agar mahasiswa dapat
mengetahui dan menjelaskan struktur makroskopis dan mikroskopis gigi,
komposisi penyusun gigi, dan jaringan periodontium serta fungsinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Skenario
Gambar apa ya koq begini ???
Gambar dibawah ini email dari Madan kepada John

Percakapan antara Ipin dan Upin.


I : “Hai Upin, udah terima email ku tentang gambar gigi dan jaringan
penyangga?”
U : “Udah Ipin, kapan donk kita bisa belajar bersama ? aku masih kurang bisa
memahami tentang gambaran mikroskopik gigi. Susah banget ya praktikum
histologi tadi ?”
I : “Iya, susah banget. Bagaimana dengan struktur dan komposisi gigi? Apa
perlu kita diskusikan juga Upin?”
U : “Iya donk Ipin. Ok, nanti kita juga belajar jaringan periodontal gigi ya?”

3
I : “Waduh, banyak banget ya yang perlu kita pelajari? Ya udah, ketemu besok
ya dikampus ?”

B. Identifikasi Istilah Sulit


a) Jaringan Periodontal : jaringan penyangga yang meliputi tulang alveolar,
gingiva, sementum dan ligamen periodontal

b) Mikroskopis : suatu sifat ukuran yang sangat kecil dan tidak bisa dilihat
langsung oleh mata dan untuk melihatnya diperlukan suatu alat seperti
mikroskop

c) Histologi : ilmu yang mempelajari struktur jaringan secara detail atau


biasa disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis

C. Identifikasi Masalah
1. Apa saja struktur dan komposisi gigi?
2. Bagaimana gambaran mikroskopis dan makroskopis gigi?
3. Apa saja yang termasuk jaringan penyangga/ jaringan periodontal ?
4. Apa fungsi dari jaringan periodontal?
5. Bagaimana komposisi jaringan periodontal?

D. Analisa Masalah
1. Struktur dan komposisi gigi
Gigi tersusun dari :
A. Enamel
Enamel merupakan lapisan paling keras yang melapisi gigi pada
bagian mahkota dan memiliki ketebalan yang bervariasi. Enamel
mengandung bahan organik dan anorganik. Bahan anorganik yang
menyusunnya adalah hidroksi apatit dalam jumlah 95% - 98% , bahan
organik 1% - 2% serta 4% air. Sumber lain mengatakan bahwa enamel
tersusun dari 95% kalsium dan 5% air dan juga enamel matrix atau
yang biasa disebut ameloblast.

4
B. Dentin
Dentin merupakan jaringan keras yang memberi bentuk pada gigi dan
mengelilingi pulpa. Dentin dilindungi oleh enamel pada bagian
mahkota. Sifat dentin tidak lebih padat dari enamel dan sangat peka
terhadap rangsangan. Dentin mengandung 70% garam organik, 30 %
air dan serat kolagen. Macam- macam dentin ada 3, yaitu :
1) Dentin transparan, yaitu dentin pada daerah yang belum
mengalami invasi bakteri.
2) Novodentin, yaitu dentin normal atau dentin yang baru
berada di bawah dentin transparan.
3) Dentin sekunder, yaitu dentin yang terbentuk pada
dinding sebelah dalam dari rongga pulpa.

Sementara itu, jenis dentin terbagi menjadi 3, yaitu :

1) Dentin primer, merupakan dentin yang pertama kali


terbentuk seiring dengan berjalannya pertumbuhan gigi
2) Dentin sekunder, merupakan dentin yang terbentuk
terus menerus seumur hidup, mulai dari gigi erupsi
sempurna sampai berfungsi secara fungsional
3) Dentin tertier, merupakan dentin yang terbentuk setelah
reparasi atau pemulihan setelah terjadinya injuri atau
luka.

Secara histologis, dentin terdiri atas tubulus dentin, peritubulus


dentin, interbulus dentin, predentin, dan prosesus odontoblas. Dentin
dibentuk oleh odontoblas yang terletak di antara dentin dan rongga
pulpa. Komposisi dentin yaitu 70% hidroksiapatit, 18% zat organik
atau kolagen dan 12% air.

C. Rongga Pulpa
Rongga pulpa merupakan suatu jaringan lunak yang berisi saraf dan
pembuluh darah pada gigi. Rongga pulpa terdiri dari :
- Ruang pulpa, terletak di bagian corona
- Tanduk pulpa, terletak di ujung ruang pulpa
- Saluran pulpa, terletak pada akar gigi
- Foramen apikal, terletak di ujing akar

5
Fungsi pulpa :

 Formatif, yaitu berperan dalam pembentukan sel


odontoblast yang mementuk dentin
 Sensori, merasakan rasa atau sensasi sebagai
respon terhadap rangsangan
 Nutritif, menyediakan nutrisi untuk
pembentukan dentin
 Defensiv/ protektif, yaitu sebagai respon
terhadap cedera dengan membentuk dentin
reparatif
D. Sementum
Sementum merupakan jaringan menyerupai tulang yang tipis dan
keras, menutupi akar gigi dan merupakan tempat melekatnya akar
gigi. Sementum berwarna kuning dan semakin tipis pada garis
servikal. Sel pembentuk sementum disebut sebagai sementoblast
Sementum terbagi menjadi 3 macam:
1) Sementum primer, yang terdapat pada waktu erupsi
gigi
2) Semen fisiologis, yang terbentuk karena meningkatnya
usia
3) Semen patologis, yang terbentuk karena efek obat-
obatan

Fungsi sementum :

- Memelihara integritas akar


- Remodelling gigi dan tulang alveolar
- Menopang gigi
- Memberi nutrisi pada gigi
E. Tulang Alveolar
Tulang alveolar merupakan bagian dari maxila dan mandibula yang
merupakan tempat soket gigi. Tulang alveolar berfungsi sebagai
tempat perlekatan gigi dan tempat perlekatan ligamen periodontal.
Tulang alveolar terdiri dari 3 komponen yaitu seous bone, compact
bone, dan alveolar bone proper.

6
2. Gambaran mikroskopis dan makroskopis gigi
Gambaran makroskopis gigi antara lain:
1) Mahkota
 Mahkota klinis
 Mahkota anatomis
2) Akar
 Akar klinis
 Akar anatomis
 Akar tunggal
 Akar ganda
3) Garis servikal
4) Ujung akar
5) Tepi insisal
6) Tonjolan (Cusp)

Gambaran mikroskopis gigi antara lain:

1) Enamel
2) Dentin
3) Sementum
4) Rongga pulpa
 Tanduk pulpa
 Ruang pulpa
 Saluran pulpa
 Foramen apikal
3. Macam – macam jaringan penyangga/ jaringan periodontal
1) Gingiva
Gingiva merupakan bagian mukosa mulut yang mengelilingi gigi.
Pada kondisi normal berwarna merah muda dan memiliki tekstur
bintik-bintik seperti kulit jeruk yang disebut sebagai stippling.
Gingiva terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
- Free gingiva
- Sulcus gingiva
- Interdental papila
- Attached gingiva
- Margin gingiva
2) Ligamen periodontal

7
Ligamen periodontal merupakan jaringan ikat lunak yang menutupi
dan merekatkan akar gigi pada tulang alveolar.
Komponen penyusun ligamen periodontal yaitu :
- Seluler
- Ground substance
- Komponen fiber
- Komponen pembuluh darah, limfe dan saraf
3) Sementum
4) Alveolar bone

4. Fungsi dari jaringan periodontal


1) Gingiva : melindungi akar gigi
2) Ligamen periodontal
- Sensoris , yaitu untuk merasakan nyeri
- Formatif yaitu untuk membentuk dan memelihara sementum
dan alveolar bone
- Remodelling tulang alveolar

3) Sementum

- untuk memelihara integritas akar

- menopang gigi

- memberi nutrisi bagi gigi

4) Alveolar Bone

- tempat perlekatan gigi

- tempat perlekatan ligamen periodontal

5. Komposisi jaringan periodontal


1. Gingiva : Terdiri atas jaringan fibrosa, ditutupi epitel yang
mengelilingi dan melekat ke gigi dan tulang alveolar.
2. Ligamen periodontal :
1) Seluler : sel sintesis, sel progenitor, sel inflamasi, sel
malasis.
2) Ground substance : - Glikoaminoglikan

8
- Glikoaminoprotein
3) Komponen fiber : serat transseptal, alveolar crest,
horizontal, oblique, apical, dan interradicular.
4) Komponen pembuluh darah, limfe dan saraf
3. Sementum : Mengandung 60-65% hidroksiapatit, 23 – 35%
kolagen, 10-12% air
4. Alveolar bone
1) serous bone
2) compact bone : berisi sumsum tulang
3) Lamina dura : lapisan tulang pipih dan tempat perlekatan
ligamen periodontal.

E. Strukturisasi Konsep

Gigi Jaringan periodontal

Struktur dan Komposisi Gingiva Sementum Ligamen Tulang


Fungsi Alvolar
Periodontal

Makroskopis Mikroskopis

Fungsi
F. Learning Objektif
a) Mahasiswa mampu menjelaskan lebih lanjut mengenai struktur
mikroskopis dan makroskopis gigi beserta fungsinya
b) Mahasiswa mampu menjelaskan lebih lanjut komposisi penyusun gigi
c) Mahasiswa mampu menjelaskan lebih lanjut mengenai jaringan
periodontium dan fungsinya

G. Belajar Mandiri
Pada step ini masing-masing anggota kelompok belajar secara mandiri untuk
menemukan learning objective yang sebelumnya sudah disepakati bersama.

H. Sintesis
1. Struktur mikroskopis dan makroskopis gigi beserta fungsinya
Dilihat secara makroskopik
Menurut letak dari email dan sementum, bagian-bagian gigi adalah :
a. Mahkota/korona, bagian gigi yang dilapisi jaringan email dan
normalnya terletak di luar jaringan gusi atau gingiva. Korona
terbagi atas :
1) Mahkota klinis, bagian dari mahkota yang sudah tidak
diliputi epitel lagi dan menonjol dlam rongga
mulut(tidak tetap)
2) Mahkota anatomis, bagian dari gigi yang diliputi
jaringan email
b. Akar/radiks, bagian gigi yang dilapisi jaringan sementum dan
ditopang oleh tulang alveolar darimaxilla dan mandibula

10
1) Akar klinis, adalah bagian dari akar gigi yang masih
diliputi oleh jaringan periodontium (tidak tetap). Baik
mahkota klinis maupun akar klinis,besar dan panjangnya
bergantung pada usia penderita dan tidak tetap.
2) Akar anatomis, adalah bagian dari gigi yang dilapisi
jaringan sementum, baik mahkota maupun akar
anatomis, besar maupun panjang nya tetap
3) Akar tunggal dengan satu apeks.
4) Akar ganda dengan bifurkasi,yaitu tempat dua akar
bertemu dan trifurkasi yaitu tempat tiga akar bertemu
c. Garis servikal/pertemuan semento-email , batas antara
jaringan sementum dan email yang merupakan pertemuan
antara mahkota dan akar gigi.
d. Ujung akar/apeks adalah titik terujung dari akar gigi.
e. Tepi insisal (insisal edge) adalah suatu tonjolan kecil dan
panjang pada bagian mahkota gigi insisiv yang merupakan
sebagian dari permukaan insisiv yang digunakan untuk
memotong dan mengiris makanan
f. Tonjolan (cusp), tonjolan bagian mahkota gigi kaninus dan
gigi posterior, yang merupakan sebagian dari permukaan
oklusal.

Dilihat secara mikroskopis

11
Struktur atau susunan tiap gigi manusia terdiri atas :
A. Jaringan keras, jaringan yang mengandung bahan kapur. Terdiri
atas jaringan email/glazir, jaringan dentin/tulang gigi dan
jaringan sementum. Email dan sementum adalah bagian atau
bentuk luar yang melindungi dentin. Dentin yang merupakan
bentuk pokok dari gigi, pada satu pihak diliputi oleh jaringan
email (korona) dan pada pihak lainnya diliputi oleh jaringan
sementum (akar). Dentin merupakan bagian terbesar dari gigi
dan dinding yang membatasi dan melindungi rongga yang berisi
jaringan pulpa

a) Enamel
Enamel merupakan bagian gigi yang paling keras yang
melapisi anatomi gigi, mempunyai ketebalan yang bervariasi,
serta terdiri dari susunan batang-batang ber-bentuk prisma yang
me-ngandung bahan an-organik yaitu hidroksiapatit.

12
Prisma ini ber-diameter sekitar 4-5 mikrometer yang me-
manjang dari arah perbatasan enamel dan dentin ke permukaan
enamel serta saling mengikat satu sama lain. Pada potongan
melintang nampak seperti ‘keyhole’ yang terdiri atas kepala dan
ekor, arah prismata ke permukaan tidak lurus melainkan
bergelombang untuk mempertinggi ketahanannya terhadap gaya
yang datang.
Enamel merupakan jaringan yang tidak mempunyai
kemampuan untuk mengantikan bagian-bagian yang rusak, oleh
karena itu setelah gigi erupsi enamel akan terlepas dari jaringan-
jaringan lainnya yang ada dalam gusi. Akan tetapi ada beberapa
hal yang dapat memperkuat enamel yaitu terjadinya perubahan
susunan kimia sehingga enamel akan lebih kuat menghadapi
rangsangan-rangsangan yang diterimanya seperti pemberian
fluor, saliva yang jenuh akan kalsium dan fosfat sehingga dapat
mengurangi kelarutan permukaan enamel. Namun pada pH di
bawah 5.5, mineral akan terlepas dari permukaan enamel.
b) Dentin
Dentin merupakan salah satu jaringan keras gigi yang
terletak di bawah lapisan enamel yang menyusun sebagian besar
gigi. Struktur dentin hampir sama dengan tulang namun dentin
dibentuk oleh odontoblas dimana pembentukan dentin dikenal
dengan dentinogenesis. Secara histologis dentin terdiri atas:
1. Tubulus Dentin
Tubulus dentin merupakan kanal-kanal yang
memanjang dari daerah pulpa sampai ke batas dentin-
enamel. Tubulus dentin berbentuk seperti garis-garis yang
tersusun mengikuti arah mahkota dan garis-garis ini
menyerupai huruf S. Tubulus yang terletak dekat dengan

13
puncak akar dan tepi insisal bentuknya lebih lurus.
Perbandingan antara dentin yang berada pada permukaan
luar dengan dentin yang berada pada permukaan dalam
adalah 5:1 sehingga tubulus-tubulus memiliki jarak yang
lebih jauh antara satu dengan yang lain pada daerah garis
permukaan luar, sementara pada daerah permukaan dalam
jarak antar tubulus lebih dekat. Tubulus-tubulus dentin pada
daerah yang berdekatan dengan pulpa memiliki diameter
yang lebih besar (3-4 µm) dan lebih kecil pada permukaan
luar (1 µm). Tubulus dentin memiliki cabang lateral di
seluruh dentin dimana tubulus ini diisi oleh kanalikuli atau
mikrotubulus. Beberapa tubulus dentin memanjang sampai
beberapa millimeter pada batas dentin-enamel yang disebut
dengan enamel spindle.
2. Peritubulus Dentin
Dentin yang mengelilingi tubulus dentin disebut
dengan peritubulus dentin yang termineralisasi 40% lebih
banyak daripada intertubulus dentin dan dua kali lebih tebal
pada permukaan luar dentin daripada permukaan dalam
dentin.
3. Intertubulus Dentin
Secara keseluruhan dentin tersusun atas intertubulus
dentin yang terletak antara terletak antara tubulus atau lebih
spesifik lagi terletak diantara daerah peritubulus.
4. Predentin
Predentin terletak berdekatan dengan jaringan pulpa
dengan lebar sekitar 2-6µm, dan lebar ini tergantung pada
aktivitas odontoblas. Predentin merupakan pembentukan
awal dari dentin dan predentin tidaklah termineralisasi. Serat

14
kolagen bertanggung jawab dalam proses mineralisasi antara
dentin dan predentin, dimana predentin menjadi dentin dan
terbentuk sebuah lapisan baru dari predentin.
5. Prosessus Odontoblas
Prosessus odontoblas merupakan perpanjangan
sitoplasma dari odontoblas. Odontoblas terletak di sekitar
pulpa yaitu diantara batas pulpa dengan predentin dan
prosessusnya memanjang sampai tubulus dentin. Prosessus
odontoblas memiliki diameter terbesar pada daerah di
sekitar pulpa (3-4 mikron) dan meruncing kira-kira 1
mikrometer memasuki dentin. Badan sel dari odontoblas
memiliki diameter kira-kira 7 mikron dan panjangnya 40
mikron.
Macam-macam dentin:
 Dentin primer, dibentuk semasa pembentukan gigi
 Dentin sekunder, dibentuk sesudah dentin primer dan
terbentuk pada dinding sebelah dalam dari rongga
pulpa.
 Dentin tersier, terbentuk pada saat terjadi
injury/kerusakan.

c) Sementum
Sementum adalah lapisan luar berwarna kuning suram
dari akar gigi. Sementum sangat tipis terutama pada garis
servikal. Sementum termasuk bagian dari jaringan periodontum,
karena menghubungkan gigi dengan tukang rahang dan dengan
jaringan yang terdapat di selaput periodontal.
Sementum membentuk lapisan yang sangat tipis pada
daerah servikal akar dan tebalnya bertambah pada daerah
apikal. Struktur anatomi sementum berdasarkan
pembentuknya:

15
1. Acellular, Aflibrillar Cementum (AAC: merah)
AAC terbentuk pada pinggiran servik enamel
mengikuti penyempurnaan praerupsi pematangan
enamel, dan kadang-kadang juga selama erupsi gigi. Ini
kemungkinan disekresi oleh sementoblast.
2. Acellular, Extrincic-fiber cementum (AEC: biru muda)
AEC membentuk pra dan post secara erupsi.
AEC disekresikan oleh fibroblast. Pada bagian apikal
akar, ini meliputi bagian sementum campuran fiber
(mixed-fiber cementum).
3. Cellular, Intrinsic-fiber Cementum (CIC: biru) CIS
dibentuk pre dan post secara erupsi. CIC disintesis oleh
sementoblat, tetapi tidak mengandung fiber ekstrinsik
Sharpey.
4. Cellular, Mixed-fiber Cementum (CMC: oranye/biru
muda) CMC dibentuk oleh sementoblast dan fibroblast;
ini merupakan kombinasi dari sementum fiber intrinsik
selular dan sementum fiber ekstrinsik aselular

B. Jaringan lunak, jaringan pulpa, yang terdapat dalam rongga


pulpa sampai foramen apikal, umumnya mengandung substansi
dasar, bahan perekat, sel saraf yang peka sekali terhadap
rangsangan mekanis, termis, dan kimia, jaringan limfe ( cairan
getah bening) jaringan ikat dan pembuluh darah arteri (
pembuluh darah yang mengandung darah bersih dan O2 yang
berasal dari jantung), dan vena ( pembuluh darah yang
mengandung darah kotor dan CO2 dari jaringan tubuh ke
jantung).
Rongga pulpa terdiri atas :
1) Tanduk pulpa yaitu ujung ruang pulpa
2) Ruang pulpa/kamar pulpa yaitu ruang pulpa di kororna
gigi

16
3) Saluran pulpa yaitu saluran di akar gigi, kadang-kadang
bercabang dan ada saluran tambahan (saluran
suplemental).
4) Foramen apikal yaitu lubang di apeks gigi, tempat
masuknya jaringan pulpa ke rongga pulpa.

2. Komposisi penyusun gigi


Gigi tersusun oleh :
a. Enamel
Mengandung 95% hidroksiapatit, 5% air dan enamel matrix
b. Dentin
Mengandung 70% hidroksiapatit, 18-19% kolagen, dan 10-12% air
c. Sementum
Mengandung 60-65% hidroksiapatit, 23 – 35% kolagen, 10-12% air

3. Jaringan periodontium dan fungsinya

1) Gingiva
Gingiva adalah bagian mukosa didalam rongga mulut yang mengelilingi
bagian servikal gigi dan menutupi lingir (ridge) alveolar. Gingiva terdiri
atas epitel tipis pada lapisan terluar dan jaringan ikat dibawahnya.
Bagian-bagian dari gingiva antara lain mukosa alveolar, pertautan
gingiva (mucogingival junction), perlekatan gingiva (attached gingiva),
alur gingiva bebas (free gingiva groove), gingiva bebas (free gingiva),
sulkus gingiva, gingiva tepi (margin gingiva) dan gingiva interdental
(interdental papilla).
Ciri-ciri klinis pada gingiva normal dan sehat antara lain berwarna
merah muda, yang diakibatkan oleh adanya suplai darah dan derajat
lapisan keratin epitelium serta sel-sel pigmen, tidak bengkak, kenyal,

17
melekat erat pada gigi dan prossesus alveolaris, tidak mudah berdarah
dan tidak mengandung eksudat, teksturnya berbintik-bintik seperti kulit
jeruk (stippling) yang akan terlihat jelas saat gingiva dikeringkan
dengan semprotan udara, dan papila interdental lancip.
Fungsi gingiva :
- Melindungi jaringan periodontium dari lingkungan oral
yang bisa dipengaruhi oleh makanan, minuman, tekanan
mekanis dan bakteri
2) Ligamen Periodontal
Ligamen periodontal merupakan lapisan ikat lunak yang melindungi
akar gigi dan melekatkan akar gigi terhadap tulang alveolar. Ligamen
periodontal terdiri atas serabut pembuluh darah yang kompleks dan
serabut jaringan ikat kolagen yang mengelilingi akar gigi dan melekat
pada prosessus alveolaris.
Fungsi :
- Supportive, mempertahankan gigi tetap pada soket gigi
- Sensory, merasakan sensari pada gigi seperti tekanan dan
rasa nyeri
- Nutritive, menyediakan nutrisi untuk sementum dan tulang
alveolar
- Formative, membangun dan mempertahankan sementum
pada soket gigi
- Resorptive, remodel tulang alveolar sebagai respon terhadap
tekanan seperti pada saat perawatan ortodontik

3) Sementum akar
Sementum merupakan lapisan tipis dari jaringan ikat yang terkalsifikasi
yang menutupi dentin diarea akar gigi. Fungsi sementum adalah
memberikan perlekatan dengan fibrin kolagen dari ligamen periodontal

18
untuk menopang gigi, memelihara integritas akar, dan terliat dalam
perbaikan dan remodelling gigi dan tulang alveolar. Sementum
berwarna kuning mengkilat dan secara klinis tidak terlihat secara umum
saat terjadi resorpsi gingiva maka sementum akan telihat. Resorpsi
sementum dapat disebabkan karena stres oklusal yang berlebihan,
gerakan ortodonti, tekanan tumor, dan defisiensi kalsium atau vitamin
D.

Fungsi :
- Memberikan perlekatan akar gigi dengan ligamen
periodontal
- Melindungi dentin dan menyegel ujung tubulus dentin
- Pembentukan sementum mengimbangi keausan gigi pada
permukaan insisal atau oklusal akibat gesekan.

4) Tulang alveolar
Tulang alveolar adalah bagian dari maksila dan mandibula yang
membentuk soket gigi (alveoli) yang terdiri atas puncak alveolar
(alveolar crest), tulang proksimal, dan tulang interradikular yaitu tulang
antara dua akar gigi, puncak alveolar berada paling koronal dari
prosessus alveolaris, normalnya 1-2mm cemento enamel junction
(CEJ). Dan tampak dari fasial gigi. Puncak alveolar mengelilingi gigi
seperti bentuk bergelombang dan mengikuti kontur permukaan CEJ.
Tulang Interproksimal atau disebut juga septum interdental
merupakan tulang yang berada di antara permukaan proksimal dari dua
gigi yang berdekatan. Kontur dari tulang interproksimal dapat menjadi
indikator jaringan periodontal yang sehat (Madukwe, 2014). Pada area
gigi posterior, kontur puncak tulang interproksimal pararel terhadap
garis imajiner yang ditarik antara CEJ masing-masing gigi. Puncak

19
alveolar memiliki bentuk horizontal saat CEJ antara gigi dengan gigi
sebelahnya sam tingginya, sedangkan puncak alveolar akan memiliki
bentul vertikal saat salah satu gigi sebelahnya tumbuh miring atau
erpusi pada tinggi yang berbeda. Gambaran tulang alveolar sehat adalah
bentuknya tipiss, halus dari tepi kortikal sampai puncak tulang
interdental. Puncak tulang interdental kontinu dengan lamina dura, dan
membentuk sudut yang tajam. Tulang alveolar dibagian mesial dan
distal juga tipis (Whaites, 2003)

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Enamel, dentin dan sementum adalah bagian dari gigi yang sebagian
besar terdiri dari jaringan keras. Enamel mengandung zat anorganik dalam
jumlah yang besar sehingga merupakan bagian yang terkeras. Namun, karena
letaknya paling luar, maka kerusakan enamel sangat dipengaruhi oleh faktor
yang ada dalam rongga mulut. Faktor yang berpengaruh pada kerusakan enamel
salah satunya adalah keasaman makanan dan minuman yang akan
menyebabkan keausan enamel yang disebut erosi gigi.
Jaringan periodontal adalah suatu jaringan yang mengelilingi dan
mendukung gigi. Struktur jaringan periodontal terdiri dari gingiva, ligamen
periodontal, tulang alveolar dan sementum. Gingiva adalah bagian mukosa
rongga mulut yang menutupi tulang alveolar dan berfungsi melindungi jaringan
di bawahnya. Gingiva normal memiliki warna merah muda, konsistensi yang
kenyal dan tekstur stippling atau seperti kulit jeruk. Ligamen periodontal adalah
jaringan konektif yang mengelilingi gigi dan mengikatnya ke tulang. Ligamen
periodontal berfungsi melindungi pembuluh darah dan saraf, perlekatan gigi
terhadap tulang dan pertahanan benturan keras akibat tekanan oklusal. Tulang

20
alveolar adalah jaringan keras yang tersusun dari lapisan-lapisan tulang yang
berfungsi sebagai penyangga gigi. Sementum adalah bagian yang menyelimuti
akar gigi, bersifat keras, tidak memiliki pembuluh darah dan berfungsi sebagai
perlekatan ligamen periodontal.

B. SARAN
Kami menyadari masih banyak kekurangan dari kelompok kami. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
penyempurnaan kelompok kami di masa mendatang.

21
Daftar Pustaka

Wangidjaja, Itjingningsih. 2014. Anatomi gigi ed.2. Jakarta : EGC

Rickne C Scheid, Weiss,Gabriela. 2011. Woelfel’s Anatomi gigi. Ed. 8 .Jakarta : EGC

Willman,donald, Nield-Gehrig. Foundations of periodontics for the dental hygienist


ed 3.

Newman M, Henry T, Perry K, Carranza F. (2019). Newman and Carranza’s Clinical


Periodontology 13th edition. Elsevier Books

22

Anda mungkin juga menyukai