1. CORPUS MAKSILA
Seluruh bagian diisi sinus paranasal (sinus maksila).
letak :di inferior bagian tiap maksila dan di lateral lubang cavitas nasi
2. SULCUS PALATINUS MAJOR /Pterygopalatinus
merupakan batas tepi posterior corpus maksila
3. SINUS MAXILLARIES
· Ciri : sinus terbesar, memiliki arah drainase melawan gravitasi
· Letak : di os maksila dekster dan sinister (dalam corpus os maksila)
· Muara : Meatus nasi medius melalui hiatus semilunar
4. FACIES ORBITALIS
Dilalui : n.infraorbitalis, n. zygomaticus, a. infraorbital, v. opthalmicus
inferior melalui fissure orbitalis inferior
5. CANALIS INFRAORBITALIS
Fungsi : tempat percabangan a. infraorbital untuk suplai dentes inci
& canini & sinus maksilaris, memberi suplai struktur dekat orbita
6. SULCUS INFRAORBITALIS
Merupakan lanjutan fissuraorbitalis superior
· Letak : di posterior & menyilang sekitar 2/3 bagian fissure orbitalis
inferior
· Arah : ke anterior menyebrangi paries inferior orbita
· Ciri : berhubungan dgn canalis infraorbitalis → membuka ke
regio facial di foramen infraorbital
7. MARGO INFRAORBITALIS
Batas tepi superior corpus maksila
· Letak: di atas foramen infraorbital
· Fungsi :sebagai origo musculus levator labii superior
Desita
8. B. Facies anterior → dilalui a., v., n. Infraorbitalis, terdiri atas foramen
infraorbitalis, fossa canina, spina nasalis anterior, sutura zygomaticomaxillaris
9. FORAMEN INFRAORBITALE
Tempat berakhir pemanjangan fissure orbitalis inferior
• Letak : di facies anterior corpus maksila, tepat di bwh margo
jnfraorbitalis orbitae
• Fungsi : dilalui N., V. infraorbitalis
10.FOSSA CANINA
Area depresi di bwh foramen infraorbitalis
• Fungsi : perlekatan m levator anguli oris
11. INCISURA NASALIS
Proyeksi di palatum durum yg mengarah ke garis tengah
• Fungsi : bag superiornya untuk perlekatan m dilatator nares
posterior
12. SPINA NASALIS ANTERIOR
Pertemuan os maksila dex-sin yg berlanjut ke superior
13. Sutura zygomaticomaxillaris → melalui
Sutura zygomaticomaxillaris, Os zygomaticus berartikulasi dengan Os
maxillaris
14. C. Facies infratemporalis → facies infratemporalis memiliki tuberositas
pada dinding posterior sinus maxillaris sehingga disebut sebagai tuber maxilla/
eminentia maxillaris.
Izul
15. Foramina alveolaria
Merupakan beberapa bukaan kecil pada permukaan Facies infratemporalis
maxilla yang berlanjut menjadi canal alveolaris untuk lewatnya pembuluh darah
alveolar dan saraf alveolar superior posterior ke gigi atas
Haydar
29. Crista nasalis
merupakan garis tengah yang terletak di dasar rongga hidung, dibentuk
oleh penyatuan dua buah tulang yaitu tulang maksila dan tulang palatine
Septum nasi membagi cavum nasi menjadi dua ruang, kanan dan kiri.
Septum dibentuk oleh tulang dan tulang rawan. Bagian tulang yang
membentuk septum salah satunya adalah krista nasalis maxilla, dan yang
lainnya yaitu lamina perpendikularis os ethmoid, os vomer, dan krista
nasalis palatum
30. Canales incisive
Salah satu dari beberapa kanal tulang yang berasal dari dasar rongga
hidung menuju ke dalam fossa insisivus pada permukaan palatal rahang
atas, berfungsi menyampaikan saraf nasopalatina dan cabang dari arteri
palatine.
Pada pembukaan foramen incisivus, lubang dua kanal lateral terlihat;
mereka diberi nama canales incisive atau foramina Stensen.
Melalui masing-masing dari mereka naik cabang terminal arteri palatine
yang lebih besar sementara saraf nasopalatina turun, untuk
beranastomosis dengan cabang septum posterior arteri sphenopalatina dan
saraf palatine yang lebih besar masing-masing.
31. Spinae palatinae
struktur berbentuk tonjolan (ridges) yang terletak lateral pada permukaan
inferior bagian maksila palatum durum yang memisahkan sulkus palatina.
32. Sulci palatini
sejumlah lekukan pada permukaan bawah prosesus palatina maksila yang
menjadi letak dari pembuluh dan saraf palatina.
33. Sutura incisive
Pertemuan antara dua tulang, dari fossa incisiva ke gigi caninus.
Merupakan Penutupan sutura maxilla yang memisahkan maxilla dan
premaxilla. Saat embriogenik dari premaxilla ke maxilla.
34. Processus alveolaris
Os maxilla desxter dan sinister di bagian medial saling berartikulasi
membentuk sutura intermaxillaris. Lengkung yang terbentuk dari batas
bebas processus alveolaris disebut arcus alveolaris. Akar gigi geligi
tertanam pada alveoli dentalis processus alveorlaris. Alveoli dentalis gigi
satu dan yang lainnya dipisahkan oleh septum interalveolarisa.
Sedangkan septum interradicularia memisahkan akar satu dengan yang
lainnya pada gigi berakar jamak. Permukaan eksterna dari processus
alveolaris mengalami penonjolan akibat desakan akar gigi yang disebut
dengan juga alveolaria. Pada permukaan internal di area midlline terdapat
foramen incisiva yang dilalui oleh nervus dan arteri nasopalatinus. Secara
in vivo foramen ini di tutupi oleh papilla incisiva.
MANDIBULA
Afifah
35. Corpus mandibulae
Corpus mandibulae
Corpus adalah bagian horizontal tulang mandibula. Di anterior corpus kiri dan
kanan bergabung pada median line membentuk tulang berbentuk U dan
berbentuk seperti tapal kuda. Corpus mandibulae memiliki 2 permukaan, yakni:
1. Permukaan eksternus
Permukaan eksternus kasar dan cembung. Pada bagian ini terdapat suatu linea
oblikum yang meluas dari ujung bawah pinggir anterior ramus menuju ke
bawah dan ke muka serta berakhir pada tuberkum mentale di dekat garis tengah.
Selain itu, terdapat juga foramen mentale yang terletak di atas linea oblikum.
2. Permukaan internus
Permukaan internus agak cekung. Pada permukaan ini terletak sebuah linea
milohyodea, yang meluas oblik dari di bawah gigi molar ke tiga menuju ke
bawah dan ke muka mencapai garis tengah, linea milohyodea ini merupakan
origo dari m. milohyodeus.
36. a. Basis mandibulae
Merupakan bagian dasar mandibula di sepanjang corpus mandibula
37. b. Symphisis mandibulae
Symphysis mandibulae memiliki kerutan yang samar, yang merupakan salah
satu simphisis yang paling menonjol yang memisahkan basis mandibula.
Terdapat dua muskulus yang berorigo pada simphisis mandibula yaitu m.
geniohyoid dan m. genioglossus.
38. c. Protuberantia mentalis
Tonjolan tulang pada bagian terdepan dari basis mendibulae. Simfisis dari
permukaan luar mandibula dan membungkus suatu segitiga, tonjolan, yang
tertekan dipusat tapi dibesarkan di kedua sisi untuk membentuk tuberkulum
mental. Tulang ini berperan dalam pembentukan dagu seseorang.
39. d. Tuberculum mentale
Pada bagian garis median tepat di atas perlekatan mylohyoideus terdapat dua
tuberkulum kecil, tuberkulum mentale, yang akan bergabung untuk membentuk
sayap vertikal dari tulang. Daerah ini merupakan perlekatan m. geniohyoideus
dan genioglossus.
40. e. Foramen mentale
Foramen mentale merupakan lubang di bagian bukal mandibula biasanya di
daerah bawah dan diantara gigi premolar. Saraf aferen dari bibir bawah dan
gingiva labial melewati foramen ini, bersama-sama dengan pembuluh darah dan
menyatu dengan cabang insisif dari saraf alveolaris inferior yang terletak di
dalam tulang
Widya
41. f. Linea obliqua externa (crista buccinatoria)
Dari ujung processus coronoideus, ujung anterior ramus akan
menuju ke arah corpus tulang dan bergabung dengan linea oblique
externa pada permukaan luar korpus. Linea ini menjadi makin samar
dengan makin ke bawahnya permukaan tersebut ke arah foramen mentale.
Linea ini memisahkan prosessus alveolaris di bagian atas dengan elemen
basal dari tulang di bagian bawah.
42. g. Linea obliqua interna
Linea Oblique Interna terdapat pada rahang bawah tepatnya pada
bagian posterior yang memanjang sebelah kanan dan kiri, di area lingual,
berupa garis radiopak melintang sepanjang molar bawah. Jumlah linea
oblique interna ada dua buah yakni pada bagian kanan dan kiri
mandibula.
43. h. Fossa digastrica
Fossa digastrika terdapat pada kedua sisi garis median antara linea
mylohyoidea di bagian atas dan tepi bawah corpus tulang di bagian
bawah. Di dalam fossa ini terdapat origo venter anterior m. digastricus.
44. i. Spina mentalis
Spina mentalis merupakan proyeksi tulang kecil pada median
posterior mandibula, bagian atas merupakan tempat origo m.
genioglossus dan bagian bawah tempat origo m. geniohyoideus.
45. j. Linea mylohyoidea
Linea mylohyoidea tampak sebagai rigi oblik yang berjalan ke
belakang dan lateral dari area spina mentalis menuju ke area di bawah
dan belakang gigi molar tiga. Linea mylohyoidea membentuk suatu krista
bertingkat yang berfungsi sebagai tempat melekatnya m. mylohyoideus
dan membatasi ketinggian dasar/lantai mulut.
46. k. Torus mandibularis
Torus mandibularis ialah tonjolan tulang di sisi lingual mandibula,
di dekat akar Dentes canini dan Dentes premolars
Reyhan
47. Fovea sublingualis
lekukan dangkal di kedua sisi permukaan bagian dalam corpus
mandibula,terletak superior dari garis mylohyoid dansebagai tempat kelenjar
sublingual.
48. m. Fovea submandibularis
lekukan pada permukaan medial korpus mandibula terletak inferior terhadap
garis mylohyoid yang menjadi letak kelenjar submandibular.
49. n. Pars alveolaris
bagian dari corpus mandibula yang mengelilingi dan menopang gigi bawah.
50. Arcus alveolaris
margin bebas dari processus alveolar mandibula tempat dimana gigi mandibula
muncul.
51. Alveoli dentales
soket pada rahang sebagai tempat akar gigi di dalam prosesus alveolaris dengan
ligamen periodontal .
52. Septa interalveolaria
bagian dari tulang alveolar yang memisahkan letak antara satu dentes(gigi)
dengan dentes(gigi) yg lain.
53. Septa interradicularia
bagian dari tulang alveolar yang memisahkan letak akar dari satu buah
dentes(gigi).
Fatin
54. Juga alveolaria
Susunan gigi di mandibula yang menyerupai busur, berjumlah 16, dan memiliki
variasi kedalamannya sesui dengan jenis giginya.
55. Trigonum retromolare
daerah segitiga di posterior gigi molar mandibula ketiga
56. Fossa retromolaris
Retromolar fossa adalah fossa dangkal terletak jauh ke paling posterior molar
57. 2. Ramus mandibula
pada permukaan lateralnya datar dan ditandai oleh tonjolan miring pada bagian
bawah, memberi perlekatan pada hampir seluruh messeter. Pada permukaan
medial terdapat foramen mandibula untuk pusat pembuluh dan saraf alveolar
inferior. Batasnya tidak teratur dan diatasnya terletak tulang tajam, lingula
mandibula yang berikatan pada sphenomandibular, pada bagian bawah dan
belakang terdapat alur mylohyoid yang berjalan ke bawah dan tempat dari
perkumpulan pembuluh dan saraf mylohyoid.
58. a. Angulus mandibulae
Terletak di belakang dan di bawah foramen mandibulae, permukaan dalam
ramus biasanya kasar karena merupakan daerah insersi m. pterygoideus
medialis. Daerah inilah yang disebut dengan angulus mandibulae.
59. b. Tuberositas masseterica
Permukaan kasar pada aspek eksternal dari angulus mandibula, sebagai tempat
serat-serat otot masseter.
Bila
60. c. Tuberositas pterygoidea → Permukaan kasar internal ramus dekat angulus
mandibulae, sebagai tempat untuk m. pterygoideus medial.
62. e. Fovea pterygoidea → Permukaan cekung di sisi paling atas medial ramus
dari mandibula, terletak di belakang lengkungan mandibula atau incisura
mandibula dan dibawah prosessus condyloid terletak di permukaan anterior
mandibula serta berfungsi sebagai pelengkap pada otot pterigoideus lateral.
64. g. Collum mandibula → Colum mandibula adalah krista tulang yang ber
pada kutub luar caput mandibula dan merupakan bagian dari proccesus
condyle yang menopang kepala mandibula. Berperan juga pada proses
pengunyahan, dimana otot pengunyah yang berperan adalah muskulus
pterygoideus lateralis yang memiliki fungsi menarik collum mandibula ke
depan.
MAXILLA
1. Corpus maxillae / body maxillae
Maksila secara anatomis dapat dibagi menjadi badan (corpus maxillae)
dan prosesus tulangnya, prosesus zygomaticus, prosesus frontalis,
prosesus alveolaris dan prosesus palatinus. → Bagian tengah rahang atas
diisi oleh sinus maksilaris; meliputi permukaan orbital, hidung, anterior,
dan infratemporal dan mendukung empat prosesus, frontal, zygomatic,
palatine, dan alveolar.
Sulcus palatinus major (A)
alur vertikal pada permukaan rahang atas pelat tegak lurus tulang
palatine; itu berartikulasi dengan rahang atas untuk membentuk kanal
untuk saraf palatine yang lebih besar.
Sinus maxillaries (B)
adalah yang terbesar dari sinus, mengisi tubuh rahang atas. Bentuknya
agak piramidal. Sinus maksilaris bilateral terletak di lateral rongga hidung
dan di bawah orbit.Setiap sinus maksilaris bermuara ke meatus nasi
tengah rongga hidung dengan lubang yang disebut hiatus maksila.
Facies orbitalis (C)
Fasies orbital segitiga dan halus membentuk sebagian besar dasar orbital.
Secara medial dibatasi oleh tepi yang tidak teratur, yang memiliki
lekukan di depan, incisura lacrimalis. Di belakang incisura lakrimal,
rahang atas berartikulasi dengan tulang lakrimal, lamina papiracea dari
tulang ethmoid dan proses orbital tulang palatine.
Pada bagian oksipital, permukaan orbita dibatasi oleh tepi tulang yang
membulat yang membentuk batas anterior fisura orbitalis inferior. Secara
frontal, bertemu dengan margin orbital bawah, yang menyatu secara
medial ke dalam prosesus frontalis dan secara lateral ke dalam prosesus
zigomatikus.
Crista nasalis
merupakan garis tengah yang terletak di dasar rongga hidung, dibentuk
oleh penyatuan dua buah tulang yaitu tulang maksila dan tulang palatine;
dan sebagai tempat melekatnya vomer.
Canales incisive
Salah satu dari beberapa kanal tulang yang berasal dari dasar rongga
hidung menuju ke dalam fossa insisivus pada permukaan palatal rahang
atas, berfungsi menyampaikan saraf nasopalatina dan cabang dari arteri
palatine yang beranastomosis dengan cabang septal dari arteri
sphenopalatina.
Spinae palatinae
struktur berbentuk tonjolan (ridges) yang terletak lateral pada permukaan
inferior bagian maksila palatum durum yang memisahkan sulkus palatina.
Sulci palatini
sejumlah lekukan pada permukaan bawah prosesus palatina maksila yang
menjadi letak dari pembuluh dan saraf palatina.
Sutura incisive
garis penyatuan dua bagian rahang atas yaitu premaxilla dan postmaxilla;
sudah ada sejak saat lahir dan dapat bertahan sampai usia tua.
MANDIBULA
Basis mandibulae
batas inferior mandibulae yang membulat dari corpus mandibula.
Symphisis mandibulae
merupakan penyatuan fibrocartilago dari dua bagian mandibula
pada saat janin.
Protuberantia mentalis
merupakan elevasi dari tulang yang berbentuk segitiga di bagian
luar mandibula yang terletak pada sumbu medial.
Tuberculum mentale ✓ [fatin cantik]
Pada bagian garis median tepat di atas perlekatan mylohyoideus
terdapat dua tuberkulum kecil, tuberkulum mentale, yang akan
bergabung untuk membentuk sayap vertikal dari tulang. Daerah ini
merupakan perlekatan m. geniohyoideus dan genioglossus.
Foramen mentale ✓[fatin cantik]
Foramen mentale merupakan lubang di bagian bukal mandibula
biasanya di daerah bawah dan diantara gigi premolar. Saraf aferen
dari bibir bawah dan gingiva labial melewati foramen ini, bersama-
sama dengan pembuluh darah dan menyatu dengan cabang insisif
dari saraf alveolaris inferior yang terletak di dalam tulang.
Linea obliqua externa (crista buccinatoria) [fatin manis]✓
Dari ujung processus coronoideus, ujung anterior ramus akan
menuju ke arah corpus tulang dan bergabung dengan linea oblique
externa pada permukaan luar korpus. Linea ini menjadi makin
samar dengan makin ke bawahnya permukaan tersebut ke arah
foramen mentale. Linea ini memisahkan prosessus alveolaris di
bagian atas dengan elemen basal dari tulang di bagian bawah.
Linea obliqua interna [fatin manis]✓
Linea Oblique Interna terdapat pada rahang bawah tepatnya pada
bagian posterior yang memanjang sebelah kanan dan kiri, di area
lingual, berupa garis radiopak melintang sepanjang molar bawah.
Jumlah linea oblique interna ada dua buah yakni pada bagian kanan
dan kiri mandibula.
Fossa digastrica ✓ [fatin imut]
Fossa digastrika terdapat pada kedua sisi garis median antara linea
mylohyoidea di bagian atas dan tepi bawah corpus tulang di bagian
bawah. Di dalam fossa ini terdapat origo venter anterior m.
digastricus.
Spina mentalis ✓ [fatin imut]
Spina mentalis merupakan proyeksi tulang kecil pada median
posterior mandibula, bagian atas merupakan tempat origo m.
genioglossus dan bagian bawah tempat origo m. geniohyoideus.
Linea mylohyoidea ✓ [fatin imut]
Linea mylohyoidea tampak sebagai rigi oblik yang berjalan ke
belakang dan lateral dari area spina mentalis menuju ke area di
bawah dan belakang gigi molar tiga. Linea mylohyoidea
membentuk suatu krista bertingkat yang berfungsi sebagai tempat
melekatnya m. mylohyoideus dan membatasi ketinggian
dasar/lantai mulut.
Torus mandibularis ✓ [fatin imut]
Torus mandibularis ialah tonjolan tulang di sisi lingual mandibula,
di dekat akar Dentes canini dan Dentes premolars
Fovea sublingualis✓ [fatin imut]
Fovea sublingualis merupakan sebuah lekukan kecil pada
mandibula untuk kelenjar sublingual.
Fovea submandibularis ✔️
Pars alveolaris ✔️= merupakan bagian dari mandibula yang
berdekatan dengan gigi yang berisi alveolus gigi
Arcus alveolaris ✔️= Perbatasan melengkung yang
dibentuk oleh batas bebas dari proses alveolar
Alveoli dentales ✔️=adalah soket pada rahang tempat
akar gigi ditahan dalam prosesus alveolaris dengan
ligamen periodontal . Istilah awam untuk alveoli gigi
adalah soket gigi . Sebuah sendi yang menghubungkan
akar gigi dan alveolus disebut gomphosis (jamak
gomphoses )
Septa interalveolaria ✔️=Septum interalveolaris adalah
dinding yang terletak diantara dua alveolus. Septum
interalveolaris terdiri dari dua epitel gepeng tipis yang
mengandung kapiler, fibroblast, elastin, retikuler, dan
makrofag.
Septa interradicularia (belum maaf)
Juga alveolaria ✔️= susunan gigi mandibula yang
menyerupai bususr berjumlah 16 dan memiliki variasi
kedalamannya sesuai dengan jenis giginya
Trigonum retromolare ✔️= area segitiga yang dibatasi
oleh temporal crest pada sisi medial,batas anterior
ramus pada sisi lateral dan bagian posterior dari area
molar ketiga
Fossa retromolaris ✔️= fossa dari mandibula terletak
posterior ke molar tiga
Crista nasalis
merupakan garis tengah yang terletak di dasar rongga hidung, dibentuk
oleh penyatuan dua buah tulang yaitu tulang maksila dan tulang palatine;
dan sebagai tempat melekatnya vomer.
Canales incisive
Salah satu dari beberapa kanal tulang yang berasal dari dasar rongga
hidung menuju ke dalam fossa insisivus pada permukaan palatal rahang
atas, berfungsi menyampaikan saraf nasopalatina dan cabang dari arteri
palatine yang beranastomosis dengan cabang septal dari arteri
sphenopalatina.
Spinae palatinae
struktur berbentuk tonjolan (ridges) yang terletak lateral pada permukaan
inferior bagian maksila palatum durum yang memisahkan sulkus palatina.
Sulci palatini
sejumlah lekukan pada permukaan bawah prosesus palatina maksila yang
menjadi letak dari pembuluh dan saraf palatina.
Sutura incisive
garis penyatuan dua bagian rahang atas yaitu premaxilla dan postmaxilla;
sudah ada sejak saat lahir dan dapat bertahan sampai usia tua.
Basis mandibulae
batas inferior mandibulae yang membulat dari corpus mandibula.
Symphisis mandibulae
merupakan penyatuan fibrocartilago dari dua bagian mandibula
pada saat janin.
Protuberantia mentalis
merupakan elevasi dari tulang yang berbentuk segitiga di bagian
luar mandibula yang terletak pada sumbu medial.