Anda di halaman 1dari 5

Nama: Ananda Aprylia Sari Pratama

NIM : J520200084
SKENARIO 2 BLOK IX
Step 1:
1. Bahan elastomer : Salah satu dari berbagai polimer yang memiliki sifat elastis
karet alam
2. Daerah edentulous : Daerah dimana keadaan gigi tidak ada atau lepas dari soket
atau tempatnya atau keadaan gigi yang mengakibatkan gigi antagonisnya
kehilangan kontak
3. Bite registration wax : Bite registration wax terdiri dari beeswax atau parafin dan
ceresin. Malam ini dibuat dari casting wax sheet atau hard base plate wax. Fungsi
dari wax ini adalah untuk mendapatkan artikulasi akurat dari rahang atas dan
rahang bawah
4. Biokompatibilitas : merupakan kemampuan suatu material untuk berinteraksi
dengan sel-sel / jaringan hidup atau sistem metabolisme yang tidak menyebabkan
toksisitas, injuri atau reaksi imun saat berfungsi pada tempat spesifik.
Step 2 :
1. Bagaimana proses casting terjadi dan apa tujuannya?
2. Bagaimana prosedur dari GTC?
3. Sebutkan klasifikasi bahan cetak berdasarkan sifat mekanisnya?
4. Apa saja kontraindikasi dari pemakaian GTC?
5. Apa saja syarat material dilihat dari dua sisi yaitu pasien dan dokter gigi?
6. Apa saja macam macam GTC?
7. Apa saja bahan umum yang digunakan pembuatan GTC?
8. Bagaimana cara menggunanan bite registrasion wax menggunakan base plate wax?
9. Sebutkan indikasi dari GTC?
10. Apa saja klasifikasi dari gegagalan dari gigi tiruan cekat?
11. Apa saja factor factor yang harus diperhatikan dalam pemilihan warna GTC?
12. Apa alasan digunakan gips stone sebagai pengisi pencetakan elastomer positif?

Step 3 :
1. Casting adalah suatu proses untuk membuat / membentuk restorasi atau rehabilitasi gigi
dengan bahan logam.
Proses casting ini menggunakan metode yang disebut lost wax process. Pada prinsipnya
pola malam dan bentuk restorasi atau rehabilitasi gigi ditanam dalam adonan bahan
investment gigi (dental investment) yang ada di dalam casting ring. Tujuannya adalah untuk
mengganti bahan restorasi atau rehabilitasi yang tidak mungkin dilakukan dengan bahan
selain logam dan untuk mendapatkan kekuatan / daya tahan yang lebih besar dan bahan
yang lain. Misalnya acrylic resin atau amalgam.

2. Prosedur GTC
a. Pemeriksaan : Pemeriksaan yang dilakukan yaitu secara klinis dan penunjang,
klinis (jaringan keras & lunak rongga mulut), penunjang (Rontgen foto jaringan
penyanggah, ratio akar, mahkota & tulang alveolar)
b. Diagnosis
c. Rencana perawatan :
- Pencetakan
- Preparasi
- Pencetakan dan pembuatan die model , memilih ukuran sendok cetak sesuai
rahang dan material yang digunakan (biasanya menggunakan cetakan bersifat
elastomer untuk detail yang akurat)
- Pembuatan catatan gigit, untuk mendapatkan hubungan dari model RA & RB
sehingga didapatkan GTC oklusi sentris (menggunakan bitewax)
- Penentuan warna , dengan cara shade guide
- Pembuatan mahkota sementara gigi abutment dan jembatan sementara
(direct/indirect)
- Penentuan desain dan bahan gigi tiruan
- Evaluasi dan try in
- Sementasi, merekatkan restorasi dengan gigi penyangga.

3. Berdasarkan sifat mekanisnya, bahan cetak diklasifikasikan menjadi 2 yaitu bahan cetak
elastis dan bahan cetak non elastis.
1) Bahan cetak elastis: hidrokoloid irreversible dan hidrokoloid reversible.
Material lentur atau fleksibel, dan dapat mencetak struktur keras maupun lunak dari rongga
mulut undercut dan celah interproksimal. Contoh: agar, alginat, dan elastomer.
2) Bahan cetak non elastis : tidak lentur atau tidak fleksibel, digunakan untuk membuat
konstruksi gigi tiruan penuh karena ideal untuk mencetak rahang tidak bergigi atau jaringan
lunak karena memiliki konsistensi baik. Contoh: pasta ZOE dan bahan cetak berbasis
semen.

4. Kontraindikasi dari pemakaian GTC yaitu pasien yang tidak kooperatif, kondisi kejiwaan
kurang menunjang, kelainan jaringan periodonsium, prognosis yang buruk dari gigi
penyangga

5. Syarat material:
a. Pasien
- rasa dan bau netral
- waktu seting pendek
- tidak beracun
b. Dokter gigi
- mudah dimanipulasi
- waktu kerja pendek
- mudah dikeluarkan

6. Gigi tiruan cekat dibagi 3 klasifikasi, berdasarkan konektor, lokasi dan jenis bahan:
a. Konektor
- Fixed bridge/ rigid fixed bridge
- Fixed movable bridge/semifixed bridge
- Springe bridge
- Cantilever bridge
- Copound bridge
- Adhesive bridge
b. Lokasi
- GTC anterior
- GTC posterior
- GTC kombinasi
c. Jenis bahan
- GTC akrilik
- GTC logam
- GTC porcelain
- GTC logam berlapis akrilik
- GTC porcelain fuse to metal.

7. Bahan umum yang digunakan pembuatan GTC:


a. Glass-Ionomer Cement : kemampuan biokompatibilitas ke jaringan dan restorasi yang
baik melalui ikatan kimia.
b. Resin Cement (Zinc Siloco Phosphate Cement): sifatnya yang asam sehingga restorasi
tidak tahan lama dan mengiritasi jaringan. Memiliki komposisi resin maka sifat
translusensinya sangat baik.
c. Zinc Poly-Carboxylate Cement : semen jenis akrilik dengan paduan antara bubuk dan
liquidnya akan menurunkan pH serta meningkatkan bond strength karena reaksi dengan
kalsium gigi dan kandungan fluornya.
d. Zinc Phosphate Cement : bahan semen yang paling pertama dikeluarkan tetapi masih
menjadi pilihan utama karena memiliki tingkat kekerasan, film thickness dan setting time
yang memadai.

8. Cara menggunakan bite registrasion wax


- Base plate dilipat kurang lebih 7 cm.
- Tentukan oklusi sentrik pasien.
- Letakkan base plate pada permukaan oklusal gigi premolar rb setelah dilunakkan
dengan spirtus.
- Pasien diminta menggigit base plate wax
- Gigitan diambil dan diberikan
- Periksa kembali gigitan lilin dengan dimasukkan kekavitas oral pasien dengan
oklusi sentrik.

9. Indikasi dari GTC


1. Kehilangan 1 atau lebih gigi
2. Kurangnya celah karena pergesera gigi tetangga atau edentulous
3. Gigi sebelah edentulous miring
4. Splint gigi yang memiliki ketebalan email cukup untuk dietsa. (085)
10. Klasifikasi dari kegagalan gigi tiruan cekat :
- Kehilangan retensi
- Kegagalan mekanis pada komponen GTC yang meliputi fraktur porselen,
- Perubahan gigi penyangga
- Kegagalan desain meliputi tepi yang berlebih atau pendek
- Teknik laboratorium tidak adekuat yang meliputi positif ledge dan negative ledge,
cacat dalam pembuatan bentuk dan warna yang jelek
- Kegagalan gtc pada bagian oklusal.

11. Pemilihan warna GTC membutuhkan pengetahuan dan pertimbangan seni pada saat
menentukan warna GTC dengan cara system shade guide.
Factor yang mempengarui kesesuaian warna GTC:
a. Penentuan warna pada saaat diklinik
b. Komunikasi, dokter gigi harus menjalin komunikasi yang baik dengan teknisi
laboratorium
c. Penyesuaian warna pada saat penentuan warna dilaboratorium.

12. Gypsum banyak dipakai di bidang kedokteran gigi karena memiliki sifat mudah
dimanipulasi, dimensi yang stabil dan kompatibilitas dengan bahan lainnya

Anda mungkin juga menyukai