Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN INDIVIDU TUTORIAL

MODUL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

“SCL DI FKG UNHAS”

Tutor Pembimbing : Abul Fauzi, drg., Sp.BM(K)

OLEH :

MIFTAH RAODATUL RAMDHANI

J011221126

KELOMPOK 14 TUTORIAL

PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Student Centered Learning (SCL) adalah salalah satu sistem pembelajaran


yang diterapkan di Universitas Hasanuddin. SCL merupakan metode
pembelajaran dengan mahasiswa menjadi pusat pembelajaran. Sistem
pembelajaran ini diterapkan dengan mengunakan metode tutorial PBL.
PBL atau Problem Based Learning merupakan metode pembelajaran yang
berbasis masalah. Mahasiswa akan diberikan modul berisi skenario atau
permasalahan yang ada kemudian akan didiskusikan secara berkelompok dengan
tutorial. Tahapan tutorial itu sendiri terdiri dari seven jumps.
Tutorial pertama mahasiswa akan menerapkan step 1-5 pada seven jumps.
Kemudian mahasiswa dituntut menyusun laporan individu terkait tujuan
pembelajaran yang telah disusun pada step 5 dengan memperoleh informasi dari
berbagai sumber terpercaya.
Pada kesempatan ini telah dilaksanakan tutorial pertama dengan
menjadikan “SCL DI FKG UNHAS” sebagai judul skenario. Dalam laporan ini
akan mengkaji tujuan pembelajaran sebelumnya dari berbagai sumber.

2. Skenario

“SCL DI FKG UNHAS”

Perguruan tinggi di Indonesia dituntut untuk melakukan pergeseran sistem


pembelajaran dari Teacher Centered Learning (TCL) ke Student Centered
Learning (SCL). Oleh sebab itu, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Hasanuddin (FKG Unhas) telah mengimplementasikan sistem SCL dengan
menerapkan metode Problem Based Learning. Sistem pembelajaran ini menuntut
perubahan mindset belajar, baik pada dosen maupun mahasiswa. Metode
pembelajaran yang digunakan di FKG Unhas adalah metode tutorial
PBL dan berbagai metode pembelajaran lainnya yang memiliki tujuan dan strategi
belajar masing-masing. Ragam metode pembelajaran tersebut digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran matakuliah. Salah satu tujuan pembelajaran adalah
mahasiswa mampu menyusun karya ilmiah yang memenuhi standar untuk
dipublikasikan. FKG UNHAS yakin dengan pembelajaran SCL akan mampu
menghasilkan profesi dokter gigi yang profesional dengan prospek kerja yang
baik.
LEMBAR KERJA MAHASISWA

1. Kata/Kalimat Kunci
 Teacher centered learning
 Student centered learning
 Problem based learning
 Mindset belajar
 Mengimplementasikan
 Prospek kerja
 Standar

2. Pertanyaan-Pertanyaan Penting
a) Mengapa sistem pembelajaran di Indonesia mengalami pergesaran
dari TCL ke SCL?
b) Bagaimana caranya menciptakan prospek kerja yang baik bagi
profesi dokter gigi?
c) Apakah dengan mengimplementasikan pembelajaran SCL dengan
metode PBL dapat meningkatkan usaha kita untuk mencapai tujuan
pembelajaran?
d) Bagaimana caranya agar karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa
dapat memenuhi standar untuk dipublikasikan?
e) Apa kekurangan dan kelebihan dari SCL sehingga terdapat
pergeseran dari TCL ke SCL?
f) Mengapa SCL dengan metode PBL menuntut perubahan mindset
belajar pada dosen dan mahasiswa
g) Bagaimana peran mahasiswa FKG Unhas dalam
mengimplementasikan metode SCL di lingkup masyarakat?
h) Bagaimana urgensi proses tutorial ini dengan pembelajaran SCL
metode PBL?
i) Bagaimana cara menempatkan penggunaan TCL atau SCL dalam
pembelajaran?
3. Menjawab Pertanyaan
1. TCL dan SCL (Jawaban pertanyaan a, b, c, dan e)

Teacher Centered Learning (TCL) merupakan metode pembelajaran


yang berpusat pada teacher atau dosen. TCL lebih mengutamakan kemampuan
mendengarkan mahasiswa dan kemampuan mengajar untuk dosen, seorang
pengajar pada metode pembelajaran TCL memiliki peranan penting selama
pembelajaran dibanding mahasiswa yang lebih banyak diam dan
mendengarkan dosen selama menerangkan materi. Sedangkan Student
Centered Learning (SCL) merupakan metode pembelajaran yang lebih terpusat
pada mahasiswa atau student. Berbanding terbalik dengan metode TCL,
mahasiswa dalam metode SCL adalah peran utama dalam metode SCL. Di
metode SCL mahasiswa berperan aktif untuk mengemukakan pendapat dan
mahasiswa menjadi lebih mandiri untuk mencari pengetahuan dari referensi
lain dan tidak berpatokan kepada satu sumber saja. Hal ini tentu dapat
mencapai tujuan pembelajaran mahasiswa. Namun, SCL ini membuat tenaga
pendidik menjadi kurang aktif atau pasif selama pembelajaran berlangsung,
karena pembelajaran akan diutamakan langsung ke mahasiswa.
Metode SCL juga memudahkan mahasiswa untuk beradaptasi di dunia
kerja karena selama pembelajaran SCL, mahasiswa akan mengembangkan
beberapa skills yang tentunya akan berguna di dunia kerja, seperti kemampuan
untuk; problem solving, critical thinking, team working, public speaking,
inovasi,  berinteraksi sosial,  menumbuhkan motivasi untuk berinisiatif dan
belajar mandiri, serta mahasiswa khususnya bidang kedokteran gigi akan
menjadi lebih familiar akan kasus-kasus mengenai penanganan gigi. Beberapa
skills ini tentu dapat menunjang kehidupan manusia pada masa industri 4.0.
SCL dengan metode PBL juga membuka prospek yang baik untuk
profesi kedokteran gigi, karena ketika selama preklinik mahasiswa disuguhkan
pembelajaran dengan metode SCL maka mahasiswa lebih terbiasa untuk
memecahkan masalah-masalah, kemudian disertai dengan  usaha,
pembelajaran dan latihan untuk meningkatkan keterampilan, maka prospek
kerja kedokteran gigi tentu akan terbuka lebih baik lagi. 
2. Peranan mahasiswa dalam mengimplementasikan metode PBL ke
masyarakat (jawaban pertanyaan g)

Dalam setiap proses tutorial kita dilatih.Mencari kata kunci kemudian


analisis masalah masalah yang terjadi baik itu tentang gigi maupun sesuai
dengan skenario diberikan. Ketika kita sudah terbiasa untuk memecahkan
masalah hadapi dalam proses tutorial ini mahasiswa dapat
mengimplementasikannya ke dalam kehidupan dunia nyata ataupun di
masyarakat. Ketika kita berhadapan dengan sebuah masalah.

Kemudian dengan metode SCL metode PBL ini mengasah kemampuan


kita untuk berinteraksi sosial dengan orang lain, seperti bagaimana kita
berkerja sama tim dan berdiskusi dengan orang lain. Kemampuan ini tentu
sangat penting untuk digunakan selama kita berada di tengah-tengah
masyarakat.

3. SCL dengan metode PBL menuntut perubahan mindset belajar


dosen dan mahasiswa (Jawaban pertanyaan f)

Adanya perubahan metode belajar sehingga pemikiran semua yang


bersangkutan selama pembelajaran perlu berubah, sehingga mahasiswa dan
dosen dapat menjalankan fungsinya dengan baik selama pembelajaran.
Mahasiswa aktif selama pembelajaran berlangsung baik di dalam kelas dan
diluar kelas dengan mencari sumber pembelajaran dari referensi lain dengan
mandiri dan dosen aktif dalam memfasilitasi mahasiswa dengan menjadikan
poin-poin penting yang harus dipelajari mahasiswa. Perubahan mindset pada
mahasiswa yang dimana mahasiswa diperlukan untuk memiliki kesadaran
sendiri untuk mencari sumber sumber pembelajaran lain, sehingga perlunya
perubahan mindset dari mahasiswa menjadi lebih mandiri dan berani
mengambil inisiatif sendiri untuk mencari ilmu dengan mandiri tanpa adanya
dosen yang menyuapi materi.
4. Urgensi metode tutorial (Jawaban pertanyaan h)

Penting, proses tutorial dapat memenuhi pencapaian tujuan


pembelajaran sekaligus menjadi wadah dalam pengimplementasian sistem
pembelajaran SCL dengan metode PBL. 

5. Karya ilmiah sesuai dengan standar yang dipublikasikan


(Jawaban pertanyaan d)

Karya tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang berkaitan dengan
keilmiahan atau bersifat ilmiah
 Mengetahui syarat-syarat karya tulis ilmiah yang dapat dipublikasikan
 Mencantumkan referensi/sitasi/daftar pustaka 
 Menggunakan tatanan kata yang baku sesuai PUEBI
 Melakukan bimbingan secara langsung kepada dosen yang lebih expert
mengenai karya tulis ilmiah
 Menggunakan etika penulisan ilmiah 
 Memerlukan fakta dan teori yang relevan dengan topik yang diambil
dalam karya tulis, dengan sumber yang akurat
 Kemampuan dalam memparafrase kalimat-kalimat yang dikutip dalam
referensi untuk menghindari plagiarisme

6. Menempatkan penggunaan TCL dan SCL dalam pembelajaran


(Jawaban pertanyaan i)
Sistem pembelajaran TCL sering kita dijumpai pada bangku sekolah
dasar bahkan sampai pada sekolah menengah. Hal ini karena dibutuhkan
pemahaman awal yang bisa kita peroleh dari guru. Khususnya bagi siswa SD
dan SMP yang cenderung belum terlalu aktif dalam belajar. Adapaun SCL
dapat digunakan saat SMA dan perkuliahan karena siswa ataupun mahasiswa
dituntut untuk berpikir lebih mandiri dan kritis serta bisa menyelesaikan
masalah dengan strategi yang tepat sehingga akan lebih mudah beradaptasi
dengan lingkungan kerja nantinya.
4. Tujuan Pembelajaran

1) Memahami perbedaan konsep antara pembelajaran TCL dan SCL


2) Mengidentifikasi dan menganalisis situasi pembelajaran yang cocok
untuk penggunaan SCL dan TCL
3) Mengidentifikasi metode SCL yang mampu menghasilkan profesi
dokter gigi yang profesional dengan prospek kerja yang baik
4) Memahami penyusunan karya ilmiah yang sesuai dengan standar
publikasi
5) Mengetahui cara mengimplementasikan SCL melalui metode PBL
dengan perubahan mindset belajar

5. Pembahasan Tujuan Pembelajaran

1) TCL dan SCL adalah dua pola pembelajaran yang berbanding terbalik.
TCL lebih berpusat kepada pengajar, sedangkan SCL lebih
menekankan pada keaktifan siswa dalam kelas. Pada TCL, mahasiswa
lebih banyak mendengarkan materi oleh dosen sehingga mahasiswa
pasif, hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dan mencatat. Di
dalam setting TCL, motivasi siswa dalam belajar terbentuk karena
diberi arahan oleh pengajar. Sedangkan pada kelas SCL di mana siswa
didorong untuk belajar secara mandiri, bekerja dan belajar untuk
menemukan banyak ide-ide, pengetahuan serta keterampilan baru dari
berbagai sumber.1,2 Pada metode ini, pada mahasiswa akan muncul
motivasi intrinsik yaitu keinginan seseorang untuk menjadi aktif tanpa
adanya arahan sehingga memiliki kesadaran sendiri untuk melakukan
sesuatu.2 Selain itu, pada TCL menekankan pada jawaban yang benar
saja dan bagaimana dosen melakukan pengajaran. Sedangkan pada
SCL, lebih ditekankan pada proses pengembangan pengetahuan.
Kesalahan yang ada dijadikan pembelajaran serta pada bagaimana cara
mahasiswa melakukan pembelajaran.4
2) Pada TCL, pengajar lebih banyak mentransfer ilmunya kepada
mahasiswa melalui metode ceramah sehingga mahasiswa menjadi lebih
pasif.2 Metode pembelajaran ini dapat kita jumpai pada sekolah dasar
atau sekolah menengah karena para siswa masih membutuhkan
pemahaman dasar terkait materi. Pemahaman materi ini dapat mereka
peroleh melalaui guru dibanding mereka mencari melalui sumber
lainnya.

Sistem pembelajaran TCL tidak cukup efektif untuk diterapkan terutama


pada masa pandemi ini karena siswa tidak dapat scara leluasa menjalin
interaksi dengan pengajar sebagai sumber pembelajarannya. 4 Metode
pembelajaran ini bersifat satu arah yakni berpusat pada pengajar
sehingga sangat cocok diterapkan bagi siswa yang memang perlu
motivasi secara ekstrinsik2. Selain itu, metode ini diperlukan dalam
kelas besar sehingga mengarahkan pembelajaran menjadi lebih terarah.

Sedangkan pada SCL, dimana pembelajaran berpusat pada mahasiswa


artinya mereka akan lebih aktif dalam mencari ilmu dari berbagai
sumber.1 Keaktifan mahasiswa inilah yang perlu ditanamkan terutama di
masa pandemi sebab mahasiswa tidak akan berinteraksi lebih banyak
dengan dosen namun tetap memperoleh ilmu dengan baik melalui
berbagai sumber.4 SCL juga sangat efektif diterapkan dalam
menyelesaikan masalah sebab pada SCL terdapat metode tutorial PBL,
dimana mahasiswa akan berdiskusi kelompok untuk menyelesaikan
masalah yang ada.

3) Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (Student


Centered Learning) memberikan pengaruh terhadap diri mahasiswa itu
sendiri untuk menciptakan prospek kerja yang baik sebagai dokter gigi.
Dokter gigi yang baik tentunya memiliki kecakapan dalam memecahkan
masalah, berpikir kritis, kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. 5
Empat poin kecakapan ini dapat diperoleh mahasiswa melalui metode
SCL yaitu tutorial PBL karena mahasiswa akan dihadapkan dengan
masalah kesehatan gigi yang sering kita jumpai di masyarakat untuk
diselesaikan melalui diskusi kelompok. Dalam diskusi ini para
mahasiswa akan dituntut untuk mampu berpikir kritis dalam
menyelesaikan masalah. Di samping itu, diperlukan komunikasi yang
baik dengan sesama teman sehingga mampu mencapai tujuan
pembelajaran. Penerapan metode ini secara baik tentu akan berdampak
pada prospek kerja mahasiswa yang baik untuk kedepannya.

4) Mengetahui syarat-syarat karya tulis ilmiah yang dapat dipublikasikan


 Sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yaitu : logis, obyektif,
sistematis, andal, desain, dan kumulatif.6
 Sesuai dengan struktur yang ditetapkan.6
 Mencantumkan referensi/sitasi/daftar pustaka .
 Menggunakan tatanan kata yang baku sesuai PUEBI.
 Melakukan bimbingan secara langsung kepada dosen yang lebih
expert mengenai karya tulis ilmiah.
 Menggunakan etika penulisan ilmiah .
 Memerlukan fakta dan teori yang relevan dengan topik yang diambil
dalam karya tulis, dengan sumber yang akurat.
 Kemampuan dalam memparafrase kalimat-kalimat yang dikutip
dalam referensi untuk menghindari plagiarisme.
5) Dalam SCL, mahasiswa dan dosen dituntut untuk merubah mindset
belajar yang sebelumnya dosen berperan aktif dalam memberikan
materi di kelas dan siswa menangkap materi dengan mencatat. Kini,
mahasiswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran. Dalam hal ini
memiliki inisiatif untuk memenuhi kebutuhan belajarnya dengan
mencari dari berbagai sumber untuk menyelesaikan masalah yang
muncul dalam metode PBL.4 Paradigma ini perlu ditanamakan
sehingga mahasiswa dapat memahami konsep dari PBL itu sendiri
dan mampu beradaptasi dengan model-model pembelajaran dari PBL.
DAFTAR PUSTAKA
1. Salay R. Perbedaan motivasi belajar siswa yang mendapatkan teacher
centered learning (TCL) dengan student Centered learning (SCL)
[internet];2018. Available from:
file:///E:/Hasil%20Download/PERBEDAAN%20MOTIVASI
%20BELAJAR%20SISWA%20YANG%20MENDAPATKAN%20TCL
%20DAB%20SCL%20-%20RAHILA.pdf (diakses pada 31 Agustus 2022)
2. Ramadhani HS. Efektivitas metode pembelajaran SCL dan TCL pada
motivasi intrinsik dan ekstrinsik mahasiswa psikologi UNTAG surabaya
angkatan tahun 2014-2015. J Psikologi
Indonesia[internet];Surabaya;2017;6:68-9. Available from:
http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/persona
3. Adminjaya. Menerjemahkan Perubahan Dari TCL (Teacher Center
Learning) Ke SCL (Student Center Learning) I Ketut Muliarta Sekolah
Dasar Negeri 2 Seraya Barat. J ilmu Pendidikan[internet];2018;1(2).
Available from: file:///E:/Hasil%20Download/adminjaya,
+4.+I+Ketut+Muliarta_compressed-1.pdf (diakses pada 31 Agustus 2022)
4. Cahyani A. penerapan Student Centered Learning[internet];2021.
Available from: https://blog.kejarcita.id/penerapan-student-centered-
learning-selama-online-learning/ (diakses pada 31 Agustus 2022)
5. Yuliati N. Pengaruh model pembelajaran problem based learning ditinjau
dari motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar dalam materi
etika profesi di fakultas kedokteran gigi IIK Kediri
[internet];Surakarta;2011. Available from:
file:///E:/Hasil%20Download/NINIS%20PDF.pdf (diakses pada 31
Agustus 2022)
6. Fahmi R. Panduan penulisan karya ilmiah LIPI;2012.p.9-35

Anda mungkin juga menyukai