Anda di halaman 1dari 4

A.

Aturan penulisan Ibid

1. Definisi

Ibid adalah bentuk singkat dari ibidum, artinya sama dengan di atas.


Ibid digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan
catatan kaki yang tepat di atasnya. Cara penulisan ibidum yaitu tulis
ibid di bawah sumber bacaan yang diacu.1

2. Teknik penulisan

a. Ibid ditulis di bawah catatan kaki yang mendahuluinya.


b. Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang
menyelinginya.
c. Ibid diketik atau ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, diceta
k miring, dan diakhiri tanda titik.
d. Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain,
urutan penulisan: ibid, koma, jilid, halaman.2

3. Contoh

a. 1Peg C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj.


Teguh Rahardja, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 13-34.

b. 2Ibid.

c. 3Ibid. 53-62. 3

4. Kesimpulan dari contoh

1
Niknim M. Kuntarto dan Hendra Putranto, 99 Cara Mudah Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta:
Indopublika, 2015), hlm 198.
2
Widjono Hs dan YB. Sudarmanto, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo, 2007), hlm 79-80.
3
Ibid, 80.
a. Menggunakan Ibid karena merujuk kepada catatan kaki di atasnya tan
pa diselingi catatan kaki lainnya.
b. 2Ibid. berarti nama pengarang, judul buku, dan halaman sama dengan
catatan kaki yang di atasnya.
c. 3Ibid., 56. berarti nama pengarang dan judul buku sama dengan catata
n kaki yang di atasnya, tetapi berbeda halaman. Halaman sebelumnya
55 dan yang dikutip terakhir halaman 56.

B. Aturan penulisan Op.Cit

1. Definisi

Op.Cit. adalah bentuk singkat dari opera citati, artinya dalam karya
yang telah dikutip. Op.cit. dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber
yang pernah dikutip, tetapi halaman berbeda dan telah disisipi oleh
catatan kaki lain dari sumber lain.4

2. Teknik penulisan

1. Merujuk buku sumber yang telah disebutkan dan diselingi oleh


sumber lain.
2. Ditulis dengan huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring,
setiap suku diikuti titik.
3. Urutan penulisan: nama pengarang, nama panggilan nama family, O
p. Cit., nama buku, halaman.5

3. Contoh

1
a. Satjipto Rahardjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan,
(Bandung: Alumni, 1976), 111.
b. 2Daniel Goleman, Emotional Inteligence, (Jakarta: Gramedia, 2001),
16.
c. 3Rahardjo, Op.Cit., 125.6
4
Niknim M. Kuntarto dan Hendra Putranto, 99 Cara Mudah Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta:
Indopublika, 2015), hlm 198.
5
Widjono Hs dan YB. Sudarmanto, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo, 2007), hlm 80.
6
Ibid.
4. Kesimpulan dari contoh

a. Menggunakan Op.Cit. karena sebelumnya telah diselingi oleh catata


n kaki lain, yaitu: 2Daniel Goleman, Emotional Inteligence, (Jakarta:
Gramedia, 2001), 16
b. Penggunaan 3Rahardjo, Op.Cit., 125. berarti pengarang (Niknim M.
Kuntarto dan Hendra Putranto) dan bukunya (99 Cara Mudah Menuli
s Karya Ilmiah) sama, hanya saja halamannya yang berbeda dengan
catatan kaki yang pertama. Halaman sebelumnya 111 dan yang dikut
ip terakhir halaman 125.

C. Aturan Penulisan Loc.Cit

1. Definisi

Loc.Cit. adalah bentuk singkat dari  loco citato, artinya tempat ya


ng telah dikutip. Loc.Cit. digunakan untuk pencantuman sumber bacaan
yang sama, tetapi sudah diselingi oleh sumber bacaan yang lain.7

2. Teknik penulisan

a. Merujuk sumber data Pustaka yang sama yang berupa buku


kumpulan esai, jurnal, ensiklopedi, atau majalah; dan telah diselingi
dengan sumber lainnya.
b. Kutipan bersumber pada halaman yang sama kata Loc.Cit tidak
diikuti nomor halaman.
c. Menyebutkan nama keluarga pengarang 8.
d. Penulisannya: nama pengarang, Loc.Cit.9.

7
Niknim M. Kuntarto dan Hendra Putranto, 99 Cara Mudah Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta:
Indopublika, 2015), hlm 198.
8
Widjono Hs dan YB. Sudarmanto, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo, 2007), hlm 80.
9
Kuntarto dan Putranto, Loc.Cit.
3. Contoh

1
a. Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran
Berbahasa Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi,” Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003),
1-15.
b. 2 Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurum Imm
(Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 34.
c. Suwandi, Loc.Cit.10
3

4. Kesimpulan dari contoh

a. Menggunakan Loc. Cit. karena sebelumnya telah diselingi oleh catat


an kaki lain, yaitu: 2 Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian
2 terj. Nurum Imm, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 34.
b. Penggunaan 3Suwandi, Loc.Cit. berarti pengarang (Sarwiji Suwandi),
sumber (Kongres Bahasa Indonesia VIII), dan halamannya (halaman
1-15) sama.

Nama : Andi Nabila Abdi Patu


NIM : J011201056

10
Widjono Hs dan YB. Sudarmanto, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo, 2007), hlm.81.

Anda mungkin juga menyukai