•WUJUD KEBUDAYAAN
Wujud kebudayaan maritim terbagi atas 3 bagian yaitu :
1.Kognitif
2.Tindakan / praktik terpola
3.Benda-benda budaya buatan manusia
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN MARITIM
4.Memperkuat tatanan berkehidupan bersama pada tingkat kesatuan bangsa atau negara
• Pertemuan dan saling kenal-mengenal antarkelompok nelayan atau pelayar dari etnik berbeda
dengan menggunakan bahasa nasional/ bahasa persatuan
• Interaksi sosial/ pergaulan dan transaksi jual-beli antarkelompok nelayan dari etnik berbeda di
laut atau pasar ikan di kota-kota pantai, dan hubungan mitra kerjasama usaha
• Simbol identitas kesukubangsaan menjadi jelas : keunikan bahasa, tipe perahu, alat tangkap, jenis
tangkapan, bentuk dan struktur organisasi kerjasama, sistem bagi hasil, sistem pengetahuan,
hingga pandangan/persepsi budaya tentang jagat laut dan isinya
• Saling meniru dan meminjam unsur-unsur kebudayaan dalam rangka pengayaan dan dinamika
kebudayaan kelompok etnik yang berbeda-beda
• Saling menghargai dan memberi peluang memasuki daerah-daerah penangkapan yang subur di
perairan Nusantara, misalnya perairan Natuna, Perairan Kep. Banda, Selat Makassar, perairan
Maluku, dll.
• Saling memberi peluang mendatangi lokasi-lokasi penangkapan ikan yang subur dalam wilayah
perairan pesisir dan teritorial dari mana mereka berasal. Misalnya, kelompok-kelompok nelayan
Bugis dan Makassar yang sejak dahulu telah memasuki wilayah-wilayah perairan Maluku, Papua,
NTT, Kaltim, Jatim di Madura, dll., sama halnya kelompok nelayan Madura yang baru di tahun 2004
memasuki perairan pesisir Teluk Bone (Sulawesi Selatan)
• Mematuhi peraturan nasional dalam memanfaatkan ruang laut, sumberdaya perikanan, masuk dan
keluar dari pelabuhan, pajak dan retribusi, kelaikan perahu/kapal, izin operasi, dsb.
• Tumbuhnya jiwa nasionalisme yang ditunjukkan antara lain dengan pemasangan/pengibaran
Bendera Merah Putih di setiap perahu/kapal
• Tumbuhnya kesadaran kebinekaan kelompok suku bangsa (multi- ethnic) dan budaya (multi-
cultural) dalam konteks kesatuan bangsa (nation unity).