STUDI PENDUDUK
PENDUDUK
Sosiologi tidak lepas dari kependudukan
karena pokok perhatian sosiologi adalah
masyarakat, institusi sosial, interaksi
sosial, dll, sangat erat kaitannya dengan
masalah kependudukan.
Ilmu yang memperlajari mengenai
kependudukan adalah ilmu demografi.
Demografi
Demografi
formal (formal
demography)
Demografi sosial
(social
demography)
DEMOGRAFI SOSIAL
PERUBAHAN PENDUDUK
Kelahiran
(Fertilitas)
Perubaha
n
Pendudu
k
Kematian
(Morbiditas)
Migrasi
KELAHIRAN
KEMATIAN
Indikator
kematian
Angka Kematian
Kasar
(CDR)
Angka Kematian
Bayi
Rentang Hidup
(life span)
Angka Harapan
Hidup
(life expectancy)
MIGRASI
Migrasi merupakan perpindahan penduduk
dari satu unit geografis ke unit geografis
lainnya.
Jenis migrasi:
1. Migrasi intern (urbanisasi & transmigrasi)
2. Migrasi internasional (emigrasi & imigrasi)
3. Migrasi ke-luar (out migration)
4. Migrasi ke-dalam (in migration)
Push Factors
Faktor pendorong migrasi
Faktorfaktor
MIgrasi
KOMPOSISI PENDUDUK
Kebijaksanaan
Penduduk
Kebijaksanaan
Pronatal
Kebijaksanaan
Antinatal
KEBIJAKSANAAN PRONATAL
KEBIJAKSANAAN ANTINATAL
TEORI MALTHUS
TEORI MALTHUS
TEORI TRANSISI
DEMOGRAFI
MASYARAKAT
Pendapat Para Ahli
Prof. M. M. Djojodiguno
Hasan Sadily
Masyarakat adalah
yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma, adat istiadat yang sama-sama
ditaati dalam lingkungannya
Indones
ia
Perkembangan
Jumlah Penduduk
Negara
Agraris
Perkembangan
Teknologi
Pertanian
Februari
Agustus
40,122,816
37,748,228
1,420,917
1,320,466
16,382,756
15,255,099
311,834
288,697
7,714,384
8,208,086
26,647,168
25,686,342
5,192,181
5,106,817
3,266,538
2015
19,410,884
17,938,926
120,846,821
114,819,199
HAMBATAN DALAM
MEMPERLUAS ANGKATAN
KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KEBUDAYAA
N
ASAL KATA
Colere (Latin)
Cultuur (Belanda)
Culture.(Inggris)
Tsafaqah (Arab)
mengolah,
mengerjakan,
menyuburkan,
mengembangkan,
terutama mengolah
tanah atau bertani
DEFINISI
1. Segi Bahasa
Kebudayaan, berasal dari bahasa Sansekerta:
Budhayah bentuk jamak dari Budhi (budi/akal).
Jadi kebudayaan adalah hasil budi atau akal
manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
2. EB Taylor
Komplikasi (jalinan) dalam keseluruhan yang
meliputi: pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, keagamaan, hukum, adat istiadat serta
lain-lain kenyataan dan kebiasaan yang dilakukan
manusia sebagai anggota masyarakat. Secara
umum orang mengartikan kebudayaan sama
dengan kesenian: seni tari, seni lukis, seni suara
dan lain-lain.
3. Pandangan
Sosiolog
Kebudayaan meliputi semua hasil cipta, karsa,
rasa dan karya manusia baik yang material
maupun non materiil (kebendaan dan
kerohanian).
Kebudayaan materiil
Hasil cipta, karsa yang
berwujud benda-benda atau
alat-alat pengolahan alam.
Kebudayaan non
materiil
Hasil cipta, karsa yang
berwujud kebiasaankebiasaan atau adat
istiadat, kesusilaan, ilmu
pengetahuan, keyakinan
dan keagamaan.
UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
HUBUNGAN MANUSIA,
MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN
NORMA-NORMA SOSIAL
1. Cara (Usage)
Titik berat perbuatan antar individu dalam
masyarakat. Norma ini kekuatannya sangat lemah,
bila dilanggar hukumannya ringan, biasanya hanya
berupa celaan-celaan.
Contoh : Cara minum bunyi atau tidak bunyi.
2. Kebiasaan (Folkways)
Mempunyai kekuatan meningkat karena dilakukan
berulang-ulang
sehingga
orang
menyukainya.
Pelanggaran terhadapnya dianggap penyimpangan.
Contoh: Menghormati orang tua, saling menyapa bila
berjumpa kenalan.
PRANATA SOSIAL
Pranata (lembaga kemasyarakatan) - social institution, berfungsi
sebagai pengatur perilaku masyarakat.
Macam-macam lembaga sosial (pranata)
Bila manusia menciptakan asosiasi, maka akan tercipta peraturanperaturan dan cara-cara pengaturan pelaksanaanya. Bentuk aturan
tersebut dikelola oleh lembaga-lembaga (institusi) dalam rangka :
1. Memenuhi kebutuhan kekerabatan, pelamaran, perkawinan,
keluarga dan pengasuhan anak (Domestic Institution).
2. Memenuhi kebutuhan untuk mata pencaharian : pertanian,
peternakan, industri (Economic Institution).
3. Memenuhi kebutuhan ilmiah, penelitian, pendidikan ilmiah
(Scientific Institution).
4. Memenuhi kebutuhan pendidikan (TK sampai PT, Pesantren)
(Education Institution).
5. Memenuhi kebutuhan rasa keindahan dan rekreasi
(Aesthetic/Recreational Institution).
6. Memenuhi kebutuhan berhubungan dengan Tuhan (Religius
TERIMA KASIH