Iswana D051231074
Nazwa Tri Putri Rezqyawantika D051231047
Salsabilah Arda Kirani D051231032
A. Fatima Dwi Azzahra D051231053
Annisa Buana Atita D051231014
Muh. Rizqan Paris D051231092
Muh. Rifqy Yusri D051231038
Muh. Irfan Andi Pampang D051231077
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “MASYARAKAT MARITIM BENUA
MARITIM INDONESIA” dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang apa dan bagaimana kehidupan
masyarakat maritim di Indonesia. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni
melalui kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua orang
tua, dosen kami, Bapak Drs. Abdul Rasyid R., M.Ag., dan juga kepada teman-teman seperjuangan
yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Kami menerima kritik
dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Benua Maritim Indonesia, dengan sebaran lebih dari 17.000 pulau-pulau yang membentang
di seluruh kepulauan Nusantara, memiliki potensi maritim yang luar biasa. Dengan luas wilayah
perairan yang mencapai lebih dari 5 juta kilometer persegi, Indonesia dianugerahi salah satu
kekayaan laut terbesar di dunia. Keanekaragaman hayati laut, potensi perikanan yang melimpah,
serta sumber daya alam bawah laut yang beragam menjadikan Indonesia sebagai negara maritim
yang memiliki peran strategis dalam ekonomi global dan keberlanjutan lingkungan.
Pentingnya Benua Maritim Indonesia tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi dan
lingkungan, tetapi juga mencakup dimensi sosial dan budaya. Masyarakat Indonesia secara
historis telah hidup berdampingan dengan laut dan menggantungkan kehidupan mereka pada
sumber daya yang diberikan oleh lautan. Tradisi maritim dan nelayan telah menjadi bagian
integral dari budaya Indonesia selama ribuan tahun.
Namun, di tengah dinamika perkembangan zaman, tantangan dan perubahan signifikan telah
memengaruhi masyarakat maritim di Benua Maritim Indonesia. Perubahan iklim, eksploitasi
sumber daya laut yang berlebihan, urbanisasi, dan perubahan pola hidup merupakan beberapa
faktor yang memengaruhi cara masyarakat berinteraksi dengan lingkungan maritim mereka. Oleh
karena itu, penting untuk memahami peran, tantangan, dan potensi masyarakat maritim di
Indonesia agar dapat mengembangkan strategi yang sesuai untuk menjaga keberlanjutan dan
kesejahteraan di wilayah Indonesia
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. BENUA MARITIM INDONESIA
Benua maritim Indonesia (BMI) adalah wilayah perairan dengan hamparan pulau-
pulau di dalamnya, sebagai satu kesatuan alamiah antara darat, laut, dan udara di atasnya
tertata unik dengan sudut pandang iklim dan cuaca keadaan airnya, tatanan kerak bumi,
keragaman biota serta tatanan sosial budaya.
2
pesisir atau wilayah pantai. Dalam konstruksi sosial masyarakat di wilayah pesisir,
masyarakat nelayan merupakan bagian dari konstruksi sosial tersebut, meskipun
disadari bahwa tidak semua desa di kawasan pesisir memiliki penduduk yang
bermata-pencaharian sebagai seorang nelayan.
Orang laut lainnya yaitu Orang Banjar (pesisir pantai Kalimantan Selatan),
orang Bugis (pesisir pantai Sulawesi Selatan), Orang Tabati (Pulau Irian), dan Orang
Mbojo (Pulau Sumbawa, NTB). Selain itu, masih ada suku Mandar, Makassar, Buton,
Sangir, Talaud dan Madura yang juga dikenal sebagai etnis maritim.
2.2.1.1. Terdapat interaksi sosial yang intensif antara warga masyarakat, yang ditandai
dengan efektifnya komunikasi tatap muka sehingga terjadi hubungan yang sangat
erat antara satu dan yang lainnya. Hal tersebut membangun hubungan
3
kekeluargaan yang berdasarkan atas simpati dan bukan berdasarkan pada
pertimbangan rasional yang berorientasi kepada untung dan rugi
2.2.1.2. Dalam mencari nafkah mereka menonjolkan sifat gotong royong dan saling
membantu. Hal tersebut ditandai dengan mekanisme menangkap ikan baik dalam
cara penangkapan maupun dalam penentuan daerah operasi (Dirjen Kebudayaan
Depdikbud, 1997)
4
Adalah kelompok masyarakat nelayan yang paling banyak dijumpai dalam
khidupan masyarakat pesisir. Umumnya mereka bekerja sebagai anak buah kapal
(ABK) pada kapal-kapal juragan dengan penghasilan yang minim.
2.3.4. Masyarakat nelayan tambak, asyarakat nelayan pengolah, dan kelompok masyarakat
nelayan buruh.
5
2.5.3. Pembuat kapal dan jaring ikan
Mereka mencari penghasilan dengan membuat kapal dan jaring ikan, yang
kemudian dipakai nelayan untuk menangkap ikan.
6
2.6.1.2. Ekonomi
a. Pendapatan umumnya dibawah standar nasional.
b. Kesenjangan pendapatan diakibatkan oleh perbedaan sumber daya, tipe
armada, alat tangkap, dan akses pasar.
c. Sumber daya yang berfluktuasi dan kesediaan pasar menyebabkan variasi
pendapatan dan ketidakpastian.
d. Lokasi komunitas yang terisolasi membuat biaya tinggi dalam membangun
dan memelihara infrastruktur.
e. Investmen agak sulit dilakukan, dan modal berlebih di beberapa lapisan
masyarakat.
2.6.1.3. Sosial
a. Akses ke pelayanan sosial terbatas, seperti layanan kesehatan dan pendidikan.
b. Adanya intervensi orang luar untuk membentuk organisasi untuk self-help
yang memberdayakan masyarakat perikanan seperti koperasi perikanan,
kelompok nelayan, dll.
c. Keeratan hubungan dalam masyarakat yang cukup tinggi.
d. Ketidaktergantungan pada hukum positif, umumnya masyarakat memiliki
aturan lokal untuk memanfaatkan sumber daya setempat.
e. Adanya tindak kejahatan oleh orang-orang tertentu berupa pembajakan,
pemukulan, dan tindak lain yang kurang diperhatikan oleh pemerintah.
7
sangat berbeda membuat mereka sulit menyesuaikan diri. Jika dipaksakan untuk
bermukim atau pindah ke darat atau pegunungan, maka akan muncul permasalah
psikis karena kerinduan pada kehidupan di laut.
Jiwa bahari yang bersemayam di dalam diri masyarakat pesisir membuat
mereka selalu ingin kembali ke perkampungan di laut. Persoalan sosial budaya yang
sangat penting adalah rendahnya tingkat pendidikan masyarakat pesisir. Sebagian
besar anak-anak hanya lulus SD. Mereka harus membantu orang tua di laut, sehingga
tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya.
Kemiskinan membuat anak-anak masyarakat pesisir sulit menggapai masa
depan yang lebih baik. Keadaan ini membuat masyarakat pesisir pada umumnya
terpinggirkan dari geliat pembangunan di negeri ini.
8
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki warisan maritim
yang kaya dan mendalam. Keberadaan lebih dari 17.000 pulau dan luas wilayah perairan yang
besar memberikan potensi ekonomi, lingkungan, sosial, dan budaya yang luar biasa.
Peran Masyarakat Maritim: Masyarakat maritim di Indonesia memiliki peran yang
signifikan dalam menjaga, memanfaatkan, dan mempertahankan kekayaan laut. Mereka adalah
nelayan, petani garam, pelaut, dan pemilik usaha kecil yang mengandalkan sumber daya laut
untuk kehidupan mereka. Selain itu, masyarakat maritim juga memiliki peran dalam menjaga
tradisi maritim dan budaya kelautan yang telah berlangsung ribuan tahun.
Tantangan yang Dihadapi: Meskipun memiliki potensi besar, masyarakat maritim di
Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan. Perubahan iklim, eksploitasi sumber daya laut
yang berlebihan, polusi, urbanisasi, dan perubahan pola hidup merupakan beberapa faktor yang
mengancam keberlanjutan ekosistem laut dan kehidupan masyarakat maritim. Selain itu, akses
terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur juga menjadi masalah penting yang
memengaruhi kesejahteraan mereka.
Potensi dan Solusi: Potensi masyarakat maritim di Indonesia tidak hanya terbatas pada
sumber daya alam, tetapi juga pada pengetahuan lokal dan kearifan budaya mereka. Dalam upaya
menjaga keberlanjutan lingkungan, perlu mempertimbangkan integrasi pengetahuan tradisional
dalam pengelolaan sumber daya laut. Selain itu, upaya untuk meningkatkan akses mereka
terhadap pendidikan, pelatihan, dan sumber daya ekonomi dapat membantu meningkatkan
kualitas hidup masyarakat maritim.
Kontribusi terhadap Pembangunan Berkelanjutan: Masyarakat maritim di Benua Maritim
Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. Dengan
menjaga ekosistem laut yang sehat dan berkelanjutan, mereka dapat berkontribusi pada
perlindungan lingkungan global. Selain itu, peran mereka dalam ekonomi kelautan dapat
membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di tingkat lokal dan nasional.
Dalam kesimpulan, Masyarakat Maritim di Benua Maritim Indonesia memainkan peran
sentral dalam keberlanjutan dan keberlanjutan di wilayah ini. Penting untuk menghormati serta
melindungi tradisi maritim dan pengetahuan lokal mereka sambil mencari solusi inovatif untuk
mengatasi tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa kekayaan
laut dan kehidupan masyarakat maritim akan terus berlanjut untuk generasi mendatang dan
memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi bangsa Indonesia dan dunia secara keseluruhan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10