MAKALAH
KEMISKINAN PADA MASYARAKAT PESISIR
Di SUSUN
OLEH
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas kesempatan yang diberikan kepada
kami agar dapat menyelesaikan makalah ini. Atas berkat rahmat dan hidayahnyalah
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kemiskinan pada Masyarakat
Pesisir.
Makalah ini di susun guna untuk memenuhi tugas yang telah di berikan pada
mata kuliah wawasan budaya di Universitas Negeri Gorontalo. Selain itu kami
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
kemiskinan pada masyarakat pesisir.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Masyarakat Pesisir................................................................................................2
2.2 Karakteristik Masyarakat Pesisir..........................................................................3
2.3 Kebiasaan Masyarakat Pesisir...............................................................................3
2.4 Kemiskinan...........................................................................................................4
2.5 Kondisi Umum Kemiskinan.................................................................................5
2.6 Penyebab Kemiskinan Pada Masyarakat Pesisir...................................................6
2.7 Strategi Mencegah Kemiskinan Masyarakat Pesisir...........................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya masyarakat yang tinggal dan hidup di sekitar pantai biasanya
disebut dengan masyarakat pesisir. Masyarakat yang hidup si dekat atau sekitar pantai
biasanya mata pencaharian meraka masih bergantung pada sector perairan seperti
nelayan. Seorang masyarakat pesisir memiliki sifat yang keras dan terbuka (Fama,
2016).
Ciri Khas wilayah pesisir jika ditinjau dari aspek biofisik wilayah, rungan
pesisir dan laut serta sumber daya yang terkandung di dalam bersifat khas sehingga
adanya intervensi manusia pada wilayah tersebut dapat mengakibatkan perubahan
yang signifikan, seperti bentang alam yang sulit diubah, proses pertemuan air tawar
dan air laut yang menghasilkan ekosistem yang khas. Ditinjau dari aspek
kepemilikan, wilayah pesisir dan laut serta sumber daya yang terkandung di
dalamnya sering memiliki sifat terbuka.
2
2.2 Karakteristik Masyarakat Pesisir
3
Menurut Fama (2016) menyatakan Secara social budaya dijelaskan bahwa
masyarakat pesisir tersebut memiliki ciri-ciri yang saling terkait antara satu dengan
yang lainnya. Adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terdapat interaksi social yang intensif antara warga masyarakat, yang ditandai
dengan efektifnya komunikasi tatap muka sehingga terjadi hubungan yang
sangat erat antara satu dengan yang lainnya
2. Dalam mencari nafkah mereka menonjolkan sifat gotong royong dan saling
bantu membantu.
2.4 Kemiskinan
4
minimum, baik untuk makanan dan non makanan, yang disebut garis kemiskinan
(Poverty line) atau batas kemiskinan (poverty threshold). Sedangkan, Menurut
Nurwati (2008) Kemiskinan adalah masalah multidimensi karena berkaitan dengan
ketidak-mampuan akses secara ekonomi, social, budaya, politik dan partisipasi dalam
masyarakat.
5
pendapatannya dibawah garis kemiskinan atau tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup minimum (basic need) seperti pangan, sandang, papan, kesehatan,
dan pendidikan (Sumodiningrat, 1988 dalam Kusumaningrum, 2013).
6
sehingga tangkapan ikan semakin sedikit. Selanjutnya masyarakat nelayan memiliki
kelemahan secara structural yaitu kemampuan dalam memenuhi permodalan sangat
lemah bahkan seringkali dibawah kekuasaan tengkulak atau rentenir. Selain itu
manejemen dan kelembagaan yang lemah serta keterbatasan teknologi (Dewi, 2018).
a. Kondisi Alam
Kemiskinan masyarakat nelayan terjadi disebabkan masyarakat nelayan hidup
dalam suasana alam yang keras yang selalu dating tiap tahunnya dan lamanya
pun tidak dapat dipastikan akan semakin membuat masyarakat nelayan terus
berada dalam lingkaran kemiskinan setiap tahunnya.
7
b. Tingkat pendidikan nelayan
Nelayan yang miskin umumnya belum banyak tersentuh teknologi modern,
kualitas sumber daya masnusia rendah dan tingkat produktivitas hasil
tengkapannya juga sangat rendah. tingkat pendidikan nelayan berbanding
lurus dengan teknologi yang dapat dihasilkan oleh para nelayan, dalam hal ini
teknologi di bidang penangkapan dan pengawetan ikan. Ikan sangat cepat
mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain
disebabkan oleh bakteri dan perubahan kemiawi pada ikan. Oleh karena itu,
diperlukan teknologi pengawetan ikan yang baik. Selama ini, nelayan hanya
menggunakan cara yang tradisional untuk mengawetkan ikan. Hal tersebut
dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan penguasaan nelayan terhadap
teknologi.
c. Pola kehidupan nelayan sendiri
Stereotipe semisal boros dan malas oleh berbagai pihak sering dianggap
menjadi penyebab kemiskinan nelayan. Padahal nelayan jika dicermati justru
memiliki etos kerja yang handal. Memang ada sebagian nelayan yang
mempunyai kebiasaan dan budaya boros dan hal tersebut menyebabkan posisi
tawar masyarakat miskin semakin lemah.
d. Pemasaran hasil tangkapan
Tidak semua daerah pesisir memiliki tempat pelelangan ikan (TPI). Hal
tersebut membuat para nelayan terpaksa untuk menjual hasil tangkapan
mereka kepada tengkulak dengan harga yang jauh di bawah harga pasaran.
e. Program pemerintah yang tidak memihak neyalan
Pemerintah tidak mendukung dan tidak memiliki program untuk
meningkatkan potensi alam Yang ada di masyarakat pesisir..
8
a. Sebab internal sebagai berikut:
1) Keterbatasan kualitas sumber daya manusia (SDM)
2) Keterbatasan modal dan teknologi
3) Hubungan kerja kurang menguntungkan
4) Kesulitan diversifikasi usaha
5) Ketergantungan terhadap okupasi melaut
6) Gaya hidup boros
a. Dimensi Ekonomi
Kurangnya sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan orang, baik secara financial ataupun segala jenis kekayaan yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
9
c. Dimensi social dan Politik
Rendahnya derajat akses terhadap kekurangan yang mencakup tatanan
sistem social politik.
2.7.1 Pemberdayaan
Kemiskinan masyarakat pesisr ini kiranya perlu perhatian dari berbagai pihak
untuk mengupayakan berbagai cara baik melalui pemberdayaan, pemberian bantuan
usaha, maupun pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat pesisir untuk
menanggulangi peran kemiskinan yang ada dan untuk meningkatkan taraf hidup yang
sejahtera. Pemberdayaan dan diverifikasi usaha merupakan suatu alternative dalam
mengatasi kemiskinan masyarakat pesisir. Hal iti sejalan dengan keberadaan
kemiskinan yang disebabkan oleh faktor sosiokultural dan structural (Mudana, 2013).
Untuk mengatasi hal itu, diperlukan pendekatan yang terintegrasi antara berbagai
elemen termasuk dukungan kebijakan dan politik. Jalan pintas untuk dapat keluar dari
kemiskinan masyarakat pesisir adalah mengubah kebijakan pemerintahan yang peduli
terhadap pembangunan daerah pesisir, utamanya sumber daya manusia yang
berkualitas agar dapat mengelola secara optimal sumber daya alam di daerah pesisir
yang cukup melimpah (Sabarisman, 2017).
10
Sementara itu Ife (1995) dalam Sabarisman (2017) memberikan batasan
pemberdayaan sebagai upaya penyediaan kepada orang-orang atas sumber,
kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan
merekan menentukan masa depannya dan untuk berpartisipasi di dalam dan
mempengaruhi kehidupan komunitas mereka. Dengan demikian pemberdayaan yang
dikaitkan dengan kemiskinan dapat disebutkan sebagai proses peningkatan kondisi
kehidupan dan penghidupan yang ditujukan kepada masyarakat miskin dengan
mendayagunakan atau menguatkan potensi yang dimiliki individu dan potensi sumber
daya lainnya yang terdapat disekitar lingkungannya. Menurut Mubarak (2010) dalam
Sabarisman (2017) pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk
memulihkan atau meningkatkan kemampuansuatu komunitas untuk mampu berbuat
sesuai dengan harkat dan martabat mereka dalam melaksanakan hak-hak dan
tanggung jawabnya selaku anggota masyarakat. Sehingga dalam perspektif
pemberdayaan, masyarakat. Sehingga dalam perspektif pemberdayaan, masyarakat
diberi wewenang untuk mengelola sendiri dana pembangunan baik yang berasal dari
pemerintah maupun swasta, yang mengharuskan masyarakat berperan aktif dalam
proses pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan (Sabarisman, 2017).
11
sector kelautan dari semua aspek. Mulai dari pemetaan wilayah terbaru, penegasan
tapal pembatas, perkuatan armada pertahanan lautan (penambahan jumlah kapal
patrol laut sampai jumlah ideal), Pengembangan dan kawal tetap pulau-pulau terluar,
penertiban zona tangkapan ikan dan aktivitas kelautan lain, sampai persoalan
penyelamatan lingkungan perairan. ini termasuk perkuatan sector perikanan,
perjuangan nasib nelayan local, penegasan dan penegakan hokum perairan dan
kelautan, sampau pemanfaatan berkelanjutan potensi laut yang ramah lingkungan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Anak Agung I. A. A., (2018). Model Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis
Masyarakat :Community Based Develoment. Jurnal Penelitian Hukum De
Jure. 18(2). Hal. 163-182. p-ISSN ; 1410-5832. e-ISSN 2579-8561.
14
Sabarisman M., (2017). Identifikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin Pesisir.
Sosio Informa. Vol. 3, No. 3.
15