Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktkum

KUNJUNGAN DAN WAWACARA MASYARAKAT PESISIR

DI DESA BAJO INDAH, KEC. SOROPIA, KAB. KONAWE, SULAWESI


TENGGARA

DOSEN PENGAMPU: Dr. Nur Arafah, S.P.,M.Si

OLEH KELOMPOK 3

1. Rasni Febryani (M1A122064)


2. Denah Septiana Muktar (M1A122083)
3. Nurdin (M1A122118)
4. Kahar (M1A122094)
5. Ahmad Al Gazali (M1A122074)
6. Ichsan Ali Akbar (M1A122048)
7. Yunang Alhalig (M1A122032)
8. Gandest (M1A122042)
9. Ardiansa (M1A122078)

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan ini tanpa ada halangan apapun
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan
pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama melaksanakan Kunjungan.
Tentunya dengan seizin Allah SWT kami bisa berkunjung di desa Bajo Indah
dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, menambah wawasan, menambah
ilmu, dan memperluas pengalaman. Banyak ilmu yang kami peroleh dari
berkunjung, kami juga bisa melihat langsung kondisi desa dan aktivitas
masyarakat desa.
Dengan ini saya menyadari bahwa Laporan ini tidak akan tersusun dengan
baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam kegiatan Kunjungan ini maupun
dalam penyusunan Laporan ini.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya Saya sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Nur Arafah, S.P.,M.Si selaku dosen matakuliah Wawasan
Kemaritiman
2. Bapak Subohan selaku Kepala Desa Bajo Indah
3. Bapak/Ibu Masyarakat Desa Bajo Indah yang siap untuk diwawancara
4. Kedua orang tua kami yang telah mendoakan kami
5. Semua rekan-rekan yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Saya menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dalam kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi
kesempurnaan Laporan ini. Akhir kata, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam penyusunan Laporan ini terdapat banyak kesalahan. Semoga
Laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis Laporan ini dan pada
umumnya bagi para pembaca

Kendari, 14 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2. Tujuan....................................................................................................... 2
1.3. Manfaat..................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Definisi Wawasan Kemaritiman............................................................. 3
2.2. Masyarakat Pesisir................................................................................... 4

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1. Proses Kunjungan.................................................................................... 5
3.2. Keadaan Umum Lokasi........................................................................... 5
3.3. Hasil Wawancara Masyarakat................................................................ 6
3.4. Hubungan Sosial dan Budaya................................................................. 8

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan............................................................................................... 9
4.2. Saran.......................................................................................................... 9

LAMPPIRAN................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Wawasan maritim adalah konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak
terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh
mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik,
ekonomi, sosial, maupun budaya.
Bagi mahasiswa seperti kita, tujuan belajar wawasan kemaritiman
adalah untuk memberikan pemahaman cara menjaga kelestarian alam lautan
sebagai perwujudan tanggung jawab warga negara pada lingkungan maritim.
Harapannya, kita sebagai penerus bangsa bisa memanfaatkan sumber daya
maritim demi kepentingan kemajuan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka diadakan kunjungan dan wawacaran masyarakat desa pesisir.
Tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah sebagai sarana bagi
mahasiswa untuk belajar bersosialisasi dalam masyarakat secara langsung. Di
samping itu, kegiatan ini juga sangat berperan dalam membentuk pola pikir
dan semangat mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
diperoleh di perkuliahan, sehingga diharapkan mahasiswa dapat membagikan
ilmu yang telah diperoleh kepada masyarakat dan memiliki rasa kepedulian
terhadap sesama. Kegiatan ini, mahasiswa kehutanan dibagi menjadi 9
kelompok disebar ke beberapa daerah pesisir di sekitar kota Kendari.
Pada tanggal 11 & 13 Maret 2023, kelompok kami melakuan
kunjungan ke Desa Bajo Indah, Kec. Soropia, Kab. Konawe. Diharapkan
melalui kegiatan kunjungan ke rumah warga, mahasiswa mendapat wawasan
baru terkait perbedaan budaya dan pola hidup masyarakat pesisir yang
berguna di kemudian hari yang mereka peroleh dari hasil pembelajaran
selama kunjungan berlangsung. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjalin
hubungan yang saling menguntungkan, baik bagi pihak mahasiswa maupun
pihak warga Desa Bajo Indah, Soropia.

1
1.2. Tujuan
Tujuan dari diadakannya kegiatan kunjungan ke Desa Bajo Indah
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui aktivitas sehari-hari masyarakat desa pesisir.
2. Mengetahui pekerjaan umum dan sampingan masyarakat desa pesisir.
3. Mengetahui hubungan sosial dan budaya masyarakat desa pesisir.

1. 3. Manfaat
Manfaat yang didapat mahasiswa dari kegiatan kunjungan ke Desa
Bajo Indah adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan pola hidup masyarakat
pesisir dengan masyarakat kota.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tingkat produktifitas masyarakat desa
pesisir.
3. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan sosial dan budaya masyarakat
desa pesisir.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Wawasan Kemaritiman


Negara maritim adalah suatu negara yang memiliki wilayah laut
yang lebih luas daripada wilayah daratan. Sebagai negara kepulauan,
Indonesia memiliki potensi maritim yang tinggi. Wawasan kemaritiman atau
wawasan maritim adalah pengetahuan bangsa Indonesia yang memandang
laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya adalah yang tidak tidak
terpisahkan.
Wawasan kemaritiman ini menyatukan bangsa dan negara secara
utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang
meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, maupun budaya dalam bidang
maritim. Singkatnya, wawasan kemaritiman adalah cara pandang yang selalu
utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional
yang meliputi bidang maritim.
Kemaritiman berbeda dengan kelautan, ekonomi kelautan
merupakan segala aktivitas perekonomian yang berhubungan dengan laut dan
hasil laut. Misalnya, nelayan menangkap ikan. Sementara, ekonomi maritim
mencakup segala aktivitas perekonomian yang terjadi di pesisir laut atau
semua yang berhubungan dengan transportasi laut.
Dalam memelajari wawasan kemaritiman, kita akan memelajari
bidang kajian terkait wawasan kemaritiman, yakni: Ruang lingkup wawasan
kemaritiman meliputi:
1. Sumber daya maritim
2. Geopolitik, hukum, dan keamanan maritim
3. Geomaritim dan dinamika laut
4. Sejarah kemaritiman, budaya, dan inovasi maritim
5. Transportasi Laut dan Industri Maritim

3
2.2. Masyarakat Pesisir
Masyarakat pesisir merupakan masyarakat yang bertempat tinggal
di daerah pantai yang sebagian besar merupakan nelayan memiliki
karakteristik yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Perbedaan ini
dikarenakan keterkaitan erat dengan karakteristik ekonomi wilayah, latar
belakang budaya dan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang. Pada
umumnya masyarakat pesisir memiliki budaya yang berorientasi selaras
dengan alam sehingga teknologi memanfaatkan sumberdaya alam adalah
teknologi adaptif dengan kondisi pesisir. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Faizal (2002) masyarakat di wilayah pesisir memiliki pendidikan rendah,
produktivitas yang sangat tergantung pada musim, terbatasnya modal usaha,
kurangnya sarana penunjang, buruknya mekanisme pasar dan sulitnya transfer
teknologi dan komunikasi yang mengakibatkan pendapatan masyarakat
pesisir menjadi tidak menentu.
Masyarakat pesisir pada umumnya adalah berprofesi sebagai
nelayan, di mana nelayan didalam ensiklopedia Indonesia digolongkan
sebagai pekerja, yaitu orang yang secara aktif melakukan kegiatan
menangkap ikan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung sebagai
mata pencahariannya (1983). Arti nelayan dalam buku statistik perikanan
Indonesia disebutkan nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan
pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan/binatang air lainnya/tanaman air
(1995). Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor : Per.17/Men/2006 Nelayan adalah orang yang mata 21
pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Pembudidaya ikan adalah
orang yang mata pencahariannya melakukan kegiatan budidaya ikan, baik di
perairan tawar, payau maupun di perairan pantai. Sedangkan Nelayan
tradisional adalah nelayan yang menggantungkan seluruh hidupnya dari
kegiatan penangkapan ikan, dilakukan secara turun temurun dengan
menggunakan alat tangkap yang sederhana.

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Proses Kunjungan


Kami kelompok 3 yang beranggotakan 9 orang mahasiswa
Universitas Halu Oleo Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Jurusan
Kehutanan dan dosen kami matakuliah Wawasan Kemaritiman memberikan
tugas untuk berkunjung dan mewawancarai masyarakat desa pesisir. Adapun
aspek penting dalam wawancara ini yaitu: aktvitas keseharian masyarakat
pesisir, pekerjaan umum dan sampingan masyarakat pesisir, serta hubungan
sosial dan budaya masyarakat pesisir. Dalam memenuhi tugas tersebut kami
melakukan kunjungan ke Desa Bajo Indah, Kec. Soropia, Kab. Konawe,
Sulawesi Tenggara.

3.2. Keadaan Umum Lokasi


Ketika sampai di Desa Bajo Indah, kami langsung menemui kepala
desa di rumahnya. Nama kepala desa Bajo Indah adalah pak Subohan. Setelah
berbincang-bincang dengan beliau kami mendapat kan informasi yaitu ;
3.2.1. Data Penduduk Desa
Desa Bajo Indah Terdiri dari 3 dusun dengan jumah
penduduk dalam masing-masing dusun yaitu ;
Jenis Kelamin Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3
Laki-laki 168 101 56
Perempuan 184 192 68
Jumlah 352 293 124

Tabel 1. Data penduduk per dusun desa Bajo Indah


Berdasarkan tabel di atas, jumlah penduduk desa Bajo Indah
yaitu 769 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut mayoritas
penduduknya adalah suku Bajo dan ada beberapa yang merupakan
pendatang dari suku Muna. Adapun pekerjaan penduduk di desa Bajo

5
Indah 90% adalah nelayan dan sisa nya ada yang menjual sembako,
tukang dan beberapa PNS yang merupakan perangkat desa.
Pada mulanya penduduk desa Bajo Indah ada penduduk asli
pulau Bokori, namun karena Bokori akan dijadikan tempat wisata
maka penduduknya direlokasi ke kecamatan Soropia pada tahun 1989-
1990.
3.2.2. Batas Desa
Setelah mendapatkan data penduduk, kami dibawa oleh
kepala desa untuk mengelilingin desa sambil mengambil data batas
desa Bajo Indah. Adapun batas bajo Indah dapat dilihat berdasar hasil
potret citra satelit berikut ;

Gamba 1. Potret citra satelit kawasan Desa Bajo Indah


Di sebelah utara Desa Bajo Indah berbatasan langsung
dengan Bukit Teletabis Bajo Indah. Di sebelah barat dan selatan
berbatasan langsung dengan Desa Leppe. Di sebelah timur berbatasan
langsung dengan Desa Mekar.

3.3. Hasil Wawancara Masyarakat


3.3.1. Aktivitas Keseharian Masyarakat
Berdasarkan data penduduk di atas 90% penduduk desa Bajo
Indah adalah nelayan. Rentang waktu yang digunakan para nelayan
untuk pergi kelaut berbeda-beda. Ada nelayan yang melaut dari pukul

6
07.00 hingga pukul 16.00, namun ada juga yang melaut dari pukul
19.00 hingga 03.00. Dengan rentang waktu yang berbeda-beda ini
dapat kita lihat istirahatnya pun berbeda. Untuk nelayan yang pergi
melaut dari pukul 07.00 hingga pukul 16.00 waktu istirahatnya malam
hingga pagi sedangkan juga yang melaut dari pukul 19.00 hingga
03.00 waktu istirahatnya dari pagi hingga petang. Para nelayan
biasanya menggunakan waktu istirahat mereka dengan merawat dan
memperbaiki kapal mereka yang mengalami kerusakan. Adapun hasil
tangkapan para nelayan biasanya dijual langsung di laut atau dibawa
ke rumah untuk konsumsi sendiri.
3.3.2.Tingkat Produktifitas Masyarakat
Selain melaut ada beberapa nelayan yang membuka usaha
seperti menjual sembako, membuka warung makan, serta menjual
beberapa perabotan. Disini dapat kami simpulkan bahwa penduduk
desa Bajo Indah memiliki semangat yang tinggi dalam mencari
penghasilan walaupun dengan keterbatasan yang mereka miliki.
3.3.3. Fasilitas Desa Yang Diperoleh Masyarakat
Disini aspek yang ingin kami ketahui yaitu air bersih,
listrik, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana pendidikan, pasar,
dan bantuan desa lainnya.
Aspek Yang Ada / Keterangan
Dilihat Tidak
Air Bersih Ada Air yang didapatkan masyarakat desa
Bajo Indah berasal dari mata air di bukit
teletabis Bajo indah namun ada juga
yang berasal dari air laut. Air tersebut
didapat oleh masyarakat tidak secara
gratis melainkan membayar per bulan.
Air yang didapatkan masyarakat desa
Bajo Indah berasal dari mata air di bukit
teletabis Bajo indah namun ada juga

7
yang berasal dari air laut. Air tersebut
didapat oleh masyarakat tidak secara
gratis melainkan membayar per bulan.
Aliran Listrik Ada Ada beberapa yang mengambil
sambungan langsung dari kota, namun
ada juga yang mengambil saluran dari
tetangga atau keluarga.
Sarana Tidak Masyarakat yang mau bersekolah harus
Pendidikan Ada ke desa Leppe atau ke Kel. Toronipa agar
bisa bersekolah.
Sarana Tidak Masyarakat yang mau berobat harus ke
Kesehatan Ada kel. Tronipa
Sarana Ada Namun berbagi bersama Desa Leppe
Beribadah
Pasar Tidak Pasar di Desa Bajo Indah hanya dibuka
Ada hari sabtu, namun belum ada lahan yang
pasti melainkan menggunakan halaman
depan rumah warga.
Bantuan Ada Bantuan dana desa dapat berupa bedah
Dana Desa rumah dan perahu untuk para nelayan.

Tabel 2. Data Fasilistas yang digunakan masyarakat

3.4. Hubungan Sosial dan Budaya


Dari mayoritas suku bajo di Desa Bajo Indah dapat terjalin
hubungan tetangga yang baik dan kekeluargaan. Dengan mayoritas suku bajo
tidak memungkin mereka terlepas dari budaya suka lainya yang ada di
Sulawesi Tenggara. Sama halnya dengan suku Muna dan tolaki para suku
bajo menyukai hiburan lulo pada saat perayaan seperti pernikahan ataupun
acara desa lainnya.

8
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa ;
1. Aktivitas sehari-hari masyarakat desa pesisir adalah melakukan pekerjaan
mereka masing-masing yang dimana mayoritas pekerjaannya adalah
nelayan (melaut). Selain nelayan ada juga beberapa perkerjaan seperti
penjual sembako, tukang serta PNS.
2. Selain melaut ada juga beberapa nelayan yang membuka usaha seperti
menjual sembako, membuka warung makan, serta menjual perabotaan
untuk mengisi waktu istirahat mereka saat tidak pergi melaut.
3. Dari mayoritas suku bajo di Desa Bajo Indah dapat terjalin hubungan
tetangga yang baik dan kekeluargaan. Dengan mayoritas suku bajo tidak
memungkin mereka terlepas dari budaya suka lainya yang ada di Sulawesi
Tenggara. Sama halnya dengan suku Muna dan tolaki para suku bajo
menyukai hiburan lulo pada saat perayaan seperti pernikahan ataupun
acara desa lainnya.

4.2. Saran
Dari penulisan laporan ini kami harap dapat dipahami dan berguna
bagi para pembaca serta tidak menimbulkan keributan di masa yang akan
datang.

9
LAMPIRAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai