Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH WSBM

“KEBUDAYAAN MARITIM INDONESIA”

DOSEN PENGAMPUH:
Saharuddin, S.IP., M.Si.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

Aqiral Ma’rifah D051211037


Dayu Islami Wahyudi D051211060
Marchelinus Pabendan D051211036
Muh. Adhe Saputra Ishak D051211061
Rizkiyanto Maloto D051211065
Suci Megananda Milsand D051211034
Syahila Ayu Mahatri Halyb D051211031

ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan rahmatNya
sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KEBUDAYAAN
MARITIM INDONESIA” ini, yang merupakan tugas dari mata kuliah Wawasan Sosial
Budaya Maritim (WSBM).

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 13 April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3


2.1 Pengertian Kebudayaan Maritim .............................................................................. 3
2.2 Konsep Kebudayaan Maritim Indoensia .................................................................. 3
2.3 Unsur-unsur Kebudayaan Maritim Indonesia .......................................................... 4
2.4 Ciri-ciri Kehidupan Masyarakat Maritim Indonesia ................................................ 4
2.5 Masalah yang Dihadapi Indonesia sebagai Negara Maritim ................................... 6
2.6 Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Kemaritiman di Indonesia ............. 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 9


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 9
3.2 Saran ....................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Asia Pasifik. Indonesia terdiri dari
pulau-pulau yang terhubung melalui lautan, sehingga dapat dikatakan sebagian besar
daerah Indonesia merupakan lautan. Kebudayaan suatu negara dipengaruhi oleh ruang.
Ruang dominan yang ada di Indonesia merupakan laut, sehingga budaya yang dianut
negara Indonesia yaitu budaya maritim. Budaya maritim merupakan budaya yang
dipengaruhi oleh laut. Laut sebagai sarana transportasi, laut sebagai sarana ekonomi,
serta laut sebagai tradisi.
Kegiatan dan kehidupan masyarakat bergantung dan tumbuh dari laut. Indonesia kaya
dengan hasil laut. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya kapal asing yang tertangkap
menangkap ikan di perairan Indonesia. Kapal-kapal asing tersebut menyebabkan
kerugian yang besar bagi negara Indonesia. Jika saja masyarakat Indonesia yang
mengelola sumber daya laut tersebut, maka kerugian yang negara alami menjadi
keuntungan bagi masyarakat Indonesia itu sendiri dan menjadikan masyarakat Indonesia
lebih sejahtera. Kendala yang dihadapi saat ini yaitu kurangnya pengelolaan masyarakat
terhadap sumber daya laut yang Indonesia miliki. Hal itu dapat terjadi dikarenakan
kurangnya pengetahuan masyarakat akan hasil laut yang kita miliki serta kurangnya
kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya, baik itu kurangnya teknologi
maupun peralatan yang tidak memadai.
Bidang keilmuan sangat perlu diperhatikan, baik untuk peningkatan mutu serta
keselamatan masyarakat kelak. Pengelolaan sumber daya laut sangat penting dalam
menunjang ekonomi negara. Dua hal tersebut dapat berkaitan dan saling menguntungkan
baik untuk negara Indonesia maupun rakyat Indonesia. Perkembangan keilmuan kelak
berguna untuk rakyat itu sendiri, oleh rakyat itu sendiri dan dari rakyat itu sendiri.
Budaya maritim yang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sangat perlu untuk di
tingkatkan dan di kembangkan.
Kedaulatan negara dan ketahanan negara sangat bergantung dari kekuatan maritim
mengingat negara Indonesia merupakan negara nusantara yang terdiri dari kepulauan
yang dua pertiga negara merupakan lautan. Budaya maritim sangat erat kaitannya dengan
budaya nusantara. Semakin kuat dan hebat budaya maritim, maka semakin kuat dan
hebat bangsa dalam mempertahankan serta membangun negara Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian kebudayaan maritim?
2. Bagaimana konsep kebudayaan maritim Indoensia?
3. Apa saja unsur-unsur kebudayaan maritim Indonesia?
4. Apa saja ciri-ciri kehidupan masyarakat maritim Indonesia?
5. Apa saja masalah yang dihadapi indonesia sebagai negara maritim?
6. Apa saja usaha pemerintah dalam mengatasi masalah kemaritiman di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kebudayaan maritim.
2. Mengetahui konsep kebudayaan maritime Indonesia.
3. Mengetahui unsur-unsur kebudayaan maritim Indonesia.
4. Mengetahui ciri-ciri kehidupan masyarakat maritim Indonesia.
5. Mengetahui masalah yang dihadapi indonesia sebagai negara maritim.
6. Mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kemaritiman di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebudayaan Maritim


 Budaya merupakan gagasan manusia, yang dapat menghasilkan suatu tindakan dan
karya yang bermanfaat bagi manusia. Budaya juga memiliki sifat kolektif atau
kebersamaan, berupa sebuah nilai dari hasil kesepakatan bersama oleh sekelompok
masyarakat.
 Maritim menggambarkan suatu aktivitas kelautan, yang tujuannya untuk
perdagangan atau pencarian hasil budidaya kelautan.
 Budaya Maritim adalah keseluruhan gagasan, yang dapat menghasilkan perilaku
dan tindakan bersama atau secara kolektif, oleh kelompok masyarakat kelautan.
Dalam definisi konsep tersebut, maka akan menggambarkan suatu kehidupan masyarakat
yang hidup di daerah pesisir pantai.
 Arti kata maritim dalam KBBI (2011) adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan
laut dan berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Selanjutnya,
kemaritiman bermakna hal-hal yang menyangkut maasaah sering disinonimkan
dengan kota bahari yang bermakna dahulu kala; kuna, indah : elok sekali, dan
mengenai laut; bahari (KBBI 2011). Dengan demikian, sejarah maritim adalah studi
tentang aktivitas manusia di masa lampau dengan aspek-aspek kemaritiman
khususnya pelayaran dan perdagangan.

2.2 Konsep Kebudayaan Maritim Indoensia


adalah kompleks gagasan, ide, pengetahuan, nilai, norma, aturan yang terkait bidang
maritim dan dijadikan pedoman perilaku ekonomi, bisnis, jasa dan politik
individu/kelompok masyarakat nelayan dan non nelayan untuk mencapai kepentingan
sosial ekonominya guna menghasilkan produk.

3
2.3 Ciri-ciri Negara Maritim Indonesia
Secara sederhana, negara maritim adalah suatu negara yang memiliki daerah teritorial
lautnya sangat luas. Biasanya, perairan yang ada di sebuah negara maritim adalah
luasnya melebihi daratannya. Indonesia disebut negara maritim karena wilayah perairan
di Indonesia lebih luas dari daratannya. Indonesia memiliki sekitar 17.499 pulau, bergaris
pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang kedua setelah Kanada).
Selain itu, alasan mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim adalah karena
posisi perairannya yang strategis. Indonesia memiliki perairan seperti laut dan selat, yang
sering dijadikan alur transportasi, baik nasional atau internasional. Selain itu, alasan
mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim adalah karena posisi perairannya
yang strategis. Indonesia memiliki perairan seperti laut dan selat, yang sering dijadikan
alur transportasi, baik nasional atau internasional.
Adapun ciri-ciri negara maritim adalah sebagai berikut:
1. Negara maritim memiliki wilayah perairan yang lebih banyak. Wilayah perairan atau
lautnya memiliki luas sekitar 2/3 dari wilayah daratannya.
2. Negara maritim memiliki banyak pulau yang dikelilingi oleh laut atau perairan.
Negara maritim memiliki sumber daya alam di bidang kelautan yang besar.
3. Sumber daya alam ini dapat menyangkut mineral, energi, pangan dan lain-lain.
4. Negara maritim sebagian besar masyarakatnya adalah nelayan. Selain nelayan,
masyarakatnya bekerja pada sektor bahari.

2.4 Unsur-unsur Kebudayaan Maritim Indonesia


Ada tujuh unsur umum (cultural universal) yang ditemukan dalam setiap kebudayaan di
dunia ini, termasuk kebudayaan maritim. Maksud dari cultural universal adalah sifat,
elemen, pola, atau institusi yang umum untuk semua budaya manusia yang dikenal di
seluruh dunia. Menurut koentjaranungrat seorang antropolog asal Indonesia, ketujuh
unsur umum kebudayaan tersebut sebagai berikut :
1) Sistem pengetahuan (knowledge)
Sistem pengetahuan yaitu mengenai gagasan, pemaknaan, klasifikasi pengetahuan,
pandangan dunia, ideologi, keyakinan, nilai, norma, dan moral. Sebagai unsur
budaya, pengetahuan berfungsi sebagai pedoman bagi manusia dalam interpretasi
lingkungan dan pengalaman serta pedoman dalam bertingkah laku. Dengan fungsi
itu, maka tidak ada tindakan dan pola kesatuan hidup manusia yang muncul begitu
saja tanpa acuan pengetahuan pelakunya.
4
2) Sistem bahasa (languages)
Bahasa merupakan unsur kebudayaan yang sangat penting bagi berlangsungnya
komunikasi dalam rangka pergaulan dan kehidupan bersama manusia. Sistem bahasa
sebagai unsur kebudayaan dapat dilihat melalui pengetahuan bahasa yang digunakan
oleh setiap kelompok masyarakat berbeda-beda dan memiliki variasi serta
keunikannya tersendiri. Bahasa berfungsi sebagai media komunikasi secara lisan
maupun tulisan serta untuk penyimpanan informasi pengetahuan dalam bentuk buku,
jurnal, atau media elektronik. Bahasa tidak selalu harus dengan kata atau yang
bersifat verbal. Contohnya ada bahasa isyarat yang dilakukan dengan gerakan tubuh.

3) Sistem Kemasyarakatan atau organisasi sosial (social organization)


Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial adalah kelompok-kelompok yang
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Sistem
kemasyarakatan bertujuan untuk memudahkan dan mencapai tujuan masyarakat itu
sendiri. Maka dari itu, terdapat pembagian-pembagian tertentu pada masyarakat
tersebut.
Sistem kemasyarakatan adalah sistem yang muncul atas kesadaran manusia bahwa
mereka memiliki kekurangan sehingga membutuhkan bantuan dari manusia lainnya.
Sistem ini dibutuhkan manusia karena manusia punya kecenderungan untuk
berkelompok. Sehingga manusia membentuk keluarga dan kelompok sosial lainnya
yang lebih besar.

4) Sistem mata pencaharian hidup (economy)


Mata pencaharian merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang atau segolongan
besar anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mata pencaharian
suatu masyarakat belum tentu sama dengan mata pencaharian masyarakat lainnya Ini
juga ada kaitannya dengan sistem ekonomi, contohnya dengan berburu dan
mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, dan sebagainya. Intinya, apa
pun yang dilakukan manusia untuk mendapatkan barang atau jasa yang bermanfaat
di kehidupan sehari-hari.

5
5) Sistem peralatan hidup (technology)
Untuk mendukung aktivitas sehari-hari, masyarakat menciptakan peralatan hidup
dan teknologi. Unsur teknologi berperan dalam pembentukan suatu budaya pada
suatu daerah. Hal ini dapat dilihat melalui usaha antropolog untuk memahami
kebudayaan manusia melalui unsur teknologi yang dipakai oleh suatu kelompok
masyarakat. Unsur teknologi yang dimaksud merupakan benda yang dapat dijadikan
sebagai peralatan hidup dengan bentuk serta kegunaannya yang sederhana. Unsur
teknologi yang hadir dalam kebudayaan ini menyangkut fisik dari kebudayaan itu
sendiri.

6) Sistem religi dan kepercayaan (religion and belief)


Sistem religi menyangkut dan berkaitan dengan keyakinan seorang individu.
Kebudayaan dapat hadir di masyarakat, karena adanya unsur sistem religi atau
kepercayaan yang berbeda-beda di setiap daerah. Sistem religi atau kepercayaan
berfungsi untuk mengatur kehidupan antara manusia dengan Sang Pencipta. Selain
itu, bisa juga berhubungan dengan nilai dan norma, pandangan hidup, upacara
pernikahan dan kematian, dan berbagai budaya lainnya.

7) Sistem kesenian (art)


Kesenian merupakan sarana manusia dalam mengekspresikan kebebasan dan
kreativitasnya. Kesenian yang dibuat oleh masyarakat dapat membentuk suatu
kebudayaan di lingkungan masyarakat tersebut. Kesenian ini mencakup berbagai hal
yang diciptakan manusia dan dinilai memiliki estetika atau keindahan, juga
merupakan wujud ekspresi manusia yang diciptakan dalam bentuk karya seni.

2.5 Masalah yang Dihadapi Indonesia sebagai Negara Maritim


a. Ilegal fishing
Ilegal fishing atau penangkapan atau mencuri ikan secara ilegal (melanggar hukum) marak
terjadi di wilayah kelautan Indonesia. Di mana dilakukan oleh nelayan negara lain yang
masuk ke wilayah kelautan Indonesia untuk menangkap ikan secara ilegal. Itu menjadi
ancaman bagi kelautan Indonesia, adanya ilegal fishing jelas merugikan bagi bangsa
Indonesia. Penangkapan ikan secara ilegal tidak hanya terjadi laut Indonesia, tapi juga
menjadi masalah besar yang dihadapi banyak negara. Pemerintah Indonesia lewat
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berusah mencegah masuknya kapal-kapal
asing ke wilayah laut Indonesia untuk mencuri ikan

6
b. Masalah sampah
Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah terbesar di laut. Dikutip
situs Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sampah plastik menjadi komponen
terbesar sampah laut. Sampah laut terdapat di semua habitan laut, mulai kawasan-kawasan
padat penduduk hingga lokasi-lokasi terpencil yang tidak terjamah manusia. Dari pesisir dan
kawasan air dangkal hingga palung-palung laut dalam. Kepadatan sampah laut beragam dari
satu lokasi ke lokasi lain dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia, kondisi perairan atau
cuaca, struktur dan perilaku permukaan bumi. Sampah yang masuk ke laut umumnya
mengandung banyak plastik dan logam yang mengalami proses pelapukan dan penguraian
yang cukup lama yaitu 50 – 400 tahun. Secara umum sampah laut berdampak sektor
ekonomi dan pariwisata, mengganggu kehidupan biota laut dan ekosistem pesisir dan
kesehatan manusia. Banyak biota yang memakan plastik (entangled) dan terjerat plastik
(ingestion).

c. Perburuan ikan dengan cara merusak (destructive fishing)


Perburuan atau penangkapan ikan dengan cara merusak juga marak terjadi di wilayah laut
Indonesia. Cara yang seringh ditemukan dengan menggunakan bahan yang berbahaya
seperti portas dan sianida. Ada juga yang menggunakan bahan peledak. Itu semua jelas
dapat merusak sumber daya ikan dan lingkungan laut. Selain itu dilakukan penangkapan
ikan berlebihan. Dilansir National Geographic, WWF mengatakan lebih dari 30 persen ikan
dunia telah ditangkap secara cuma-cuma. Beberapa ikan seperti tuna sirip biru Atlantik
dibur secara berlebihan sehingga spesiesnya kini terancam punah.

2.6 Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Kemaritiman di Indonesia


Adapun upaya pemerintah dalam mengembangkan potensi maritim Indonesia di berbagai
sektor yaitu sebai berikut
1) Sektor Sosial Budaya
2) Mengembalikan laut sebagai salah satu agenda pembangunan bangsa harus
menjadi program dan kegiatan yang berkesinambungan
3) Menggali kearifan lokal untuk menumbuhkan kecintaan terhadap kemaritiman
dan kelautan.
4) Kebesaran Indonesia sebagai bangsa pelaut harus digelorakan dalam kehidupan
bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.
5) Membangun karakter budaya maritim dan kelautan melalui pendidikan formal
dan informal.

7
Sektor Ekonomi dan Lingkungan
1) Pengelolaan wilayah pesisir dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan dengan
membangun kemitraan masyarakat dengan pemangku kepentingan, mulai dari
aspek pendanaan, bantuan teknis, manajemen, penyediaan input, pemasaran
produk perikanan, hingga pengolahan produk perikananyang terkait, baik di pusat
maupun di daerah.
2) Pembangunan sentra perikanan, pelabuhan nusantara, pelabuhan perikanan dan
armada perintis perlu dipercepat dengan dukungan perencanaan tata ruang
wilayah maritim dan kelautan.
3) Pengembangan kualitas dan kuantitas SDM dapat dilakukan melalui
pengembangan standar kompetensi SDM di bidang kelautan, peningkatan dan
penguatan peran iptek, riset dan sistem informasi kelautan, serta pengembangan
lembaga pendidikan kemaritiman dan kelautan.
Sektor Keamanan
1) Masalah-masalah yang timbul dalam bidang keamanan dapat diatasi dengan baik
oleh Bangsa Indonesia, guna mencapai suatu keadaan yang dinamakan ketahanan
nasional. Untuk mencapai keadaan tersebut, terdapat suatu prosedur yang
dinamakan geostrategi. Secara umum, geostrategi merupakan upaya untuk
memperkuat ketahanan di berbagi bidang, yaitu bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, militer, kehidupan beragama, dan pembangunan.
2) Di samping masalah perbatasan dengan negara tetangga, Pemerintah secepatnya
melakukan tata batas perairan dalam yang didukung dengan data geo-spatial yang
dibutuhkan bagi berbagai kegiatan perencanaan baik di tingkat pusat maupun
daerah.
3) Dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas keamanan maritim dan kelautan,
kelembagaan Bakamla perlu secepatnya dilengkapi dengan alat-alat pertahanan
keamanan utamanya kapal-kapal patroli yang secara merata berada pada berbagai
kawasan perairan yang rawan kejahatan di perairan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Budaya Maritim adalah keseluruhan gagasan, yang dapat menghasilkan perilaku dan
tindakan bersama atau secara kolektif, oleh kelompok masyarakat kelautan. Ciri-ciri
negara maritim dapat dilihat dari luas wilayah perairan, pulau, sumber daya alam, dan
mata pencaharian masyarakatnya. Menurut koentjaranungrat seorang antropolog asal
Indonesia, terdapat tujuh unsur umum kebudayaan maritim. Namun, disamping itu
Indonesia sebagai negara maritim juga memiliki masalah yang harus dihadapi, seperti
illegal fishing, destructive fishing, dan permasalahan sampah laut. Melihat hal ini tentu
saja pemerintah tidak tinggal diam, mereka terus berupaya untuk menjaga dan
mengembangkan potensi maritim Indonesia.

3.2 Saran
Adapun Saran sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan mahasiswa
agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam mengenai Kebudayaan
Maritim Indonesia, meliputi konsep kebudayaan maritime Indonesia, berbagai keadaan
dan masalah kemaritiman, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang ada.

9
DAFTAR PUSTAKA

Lavlia, N. (2021, September 10). Budaya Maritim. beritaku.id.


Mawati. 2020. Budaya Maritim Masyarakat Nelayan di Pulau Matalang di Kabupaten
Pangkep. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Makassar
Adrianti, Retno. Pengembangan Budaya Maritim di Indonesia Sebagai Strategi Adaptasi.
Universitas Airlangga
Zuhdi, S. (2020). Budaya Bahari Sebagai Modal Membangun Negara Maritim Indonesia.
Jurnal Maritim Indonesia (Indonesian Maritime Journal), 8(2), 17-32.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/04/133000869/permasalahan-yang-terjadi-di-
laut-indonesia?
https://www.coursehero.com/file/86422305/PDF-Makalah-WSBM-Kebudayaan-
Maritimdocx/
http://fri2016.uny.ac.id/sites/fri2016.uny.ac.id/files/2.%20NASKAH%20AKADEMIS.pdf

iv

Anda mungkin juga menyukai