DOSEN PENGAMPUH:
Saharuddin, S.IP., M.Si.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021/2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan rahmatNya
sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KEBUDAYAAN
MARITIM INDONESIA” ini, yang merupakan tugas dari mata kuliah Wawasan Sosial
Budaya Maritim (WSBM).
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................................... i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Asia Pasifik. Indonesia terdiri dari
pulau-pulau yang terhubung melalui lautan, sehingga dapat dikatakan sebagian besar
daerah Indonesia merupakan lautan. Kebudayaan suatu negara dipengaruhi oleh ruang.
Ruang dominan yang ada di Indonesia merupakan laut, sehingga budaya yang dianut
negara Indonesia yaitu budaya maritim. Budaya maritim merupakan budaya yang
dipengaruhi oleh laut. Laut sebagai sarana transportasi, laut sebagai sarana ekonomi,
serta laut sebagai tradisi.
Kegiatan dan kehidupan masyarakat bergantung dan tumbuh dari laut. Indonesia kaya
dengan hasil laut. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya kapal asing yang tertangkap
menangkap ikan di perairan Indonesia. Kapal-kapal asing tersebut menyebabkan
kerugian yang besar bagi negara Indonesia. Jika saja masyarakat Indonesia yang
mengelola sumber daya laut tersebut, maka kerugian yang negara alami menjadi
keuntungan bagi masyarakat Indonesia itu sendiri dan menjadikan masyarakat Indonesia
lebih sejahtera. Kendala yang dihadapi saat ini yaitu kurangnya pengelolaan masyarakat
terhadap sumber daya laut yang Indonesia miliki. Hal itu dapat terjadi dikarenakan
kurangnya pengetahuan masyarakat akan hasil laut yang kita miliki serta kurangnya
kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya, baik itu kurangnya teknologi
maupun peralatan yang tidak memadai.
Bidang keilmuan sangat perlu diperhatikan, baik untuk peningkatan mutu serta
keselamatan masyarakat kelak. Pengelolaan sumber daya laut sangat penting dalam
menunjang ekonomi negara. Dua hal tersebut dapat berkaitan dan saling menguntungkan
baik untuk negara Indonesia maupun rakyat Indonesia. Perkembangan keilmuan kelak
berguna untuk rakyat itu sendiri, oleh rakyat itu sendiri dan dari rakyat itu sendiri.
Budaya maritim yang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sangat perlu untuk di
tingkatkan dan di kembangkan.
Kedaulatan negara dan ketahanan negara sangat bergantung dari kekuatan maritim
mengingat negara Indonesia merupakan negara nusantara yang terdiri dari kepulauan
yang dua pertiga negara merupakan lautan. Budaya maritim sangat erat kaitannya dengan
budaya nusantara. Semakin kuat dan hebat budaya maritim, maka semakin kuat dan
hebat bangsa dalam mempertahankan serta membangun negara Indonesia.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian kebudayaan maritim?
2. Bagaimana konsep kebudayaan maritim Indoensia?
3. Apa saja unsur-unsur kebudayaan maritim Indonesia?
4. Apa saja ciri-ciri kehidupan masyarakat maritim Indonesia?
5. Apa saja masalah yang dihadapi indonesia sebagai negara maritim?
6. Apa saja usaha pemerintah dalam mengatasi masalah kemaritiman di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kebudayaan maritim.
2. Mengetahui konsep kebudayaan maritime Indonesia.
3. Mengetahui unsur-unsur kebudayaan maritim Indonesia.
4. Mengetahui ciri-ciri kehidupan masyarakat maritim Indonesia.
5. Mengetahui masalah yang dihadapi indonesia sebagai negara maritim.
6. Mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kemaritiman di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Ciri-ciri Negara Maritim Indonesia
Secara sederhana, negara maritim adalah suatu negara yang memiliki daerah teritorial
lautnya sangat luas. Biasanya, perairan yang ada di sebuah negara maritim adalah
luasnya melebihi daratannya. Indonesia disebut negara maritim karena wilayah perairan
di Indonesia lebih luas dari daratannya. Indonesia memiliki sekitar 17.499 pulau, bergaris
pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang kedua setelah Kanada).
Selain itu, alasan mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim adalah karena
posisi perairannya yang strategis. Indonesia memiliki perairan seperti laut dan selat, yang
sering dijadikan alur transportasi, baik nasional atau internasional. Selain itu, alasan
mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim adalah karena posisi perairannya
yang strategis. Indonesia memiliki perairan seperti laut dan selat, yang sering dijadikan
alur transportasi, baik nasional atau internasional.
Adapun ciri-ciri negara maritim adalah sebagai berikut:
1. Negara maritim memiliki wilayah perairan yang lebih banyak. Wilayah perairan atau
lautnya memiliki luas sekitar 2/3 dari wilayah daratannya.
2. Negara maritim memiliki banyak pulau yang dikelilingi oleh laut atau perairan.
Negara maritim memiliki sumber daya alam di bidang kelautan yang besar.
3. Sumber daya alam ini dapat menyangkut mineral, energi, pangan dan lain-lain.
4. Negara maritim sebagian besar masyarakatnya adalah nelayan. Selain nelayan,
masyarakatnya bekerja pada sektor bahari.
5
5) Sistem peralatan hidup (technology)
Untuk mendukung aktivitas sehari-hari, masyarakat menciptakan peralatan hidup
dan teknologi. Unsur teknologi berperan dalam pembentukan suatu budaya pada
suatu daerah. Hal ini dapat dilihat melalui usaha antropolog untuk memahami
kebudayaan manusia melalui unsur teknologi yang dipakai oleh suatu kelompok
masyarakat. Unsur teknologi yang dimaksud merupakan benda yang dapat dijadikan
sebagai peralatan hidup dengan bentuk serta kegunaannya yang sederhana. Unsur
teknologi yang hadir dalam kebudayaan ini menyangkut fisik dari kebudayaan itu
sendiri.
6
b. Masalah sampah
Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah terbesar di laut. Dikutip
situs Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sampah plastik menjadi komponen
terbesar sampah laut. Sampah laut terdapat di semua habitan laut, mulai kawasan-kawasan
padat penduduk hingga lokasi-lokasi terpencil yang tidak terjamah manusia. Dari pesisir dan
kawasan air dangkal hingga palung-palung laut dalam. Kepadatan sampah laut beragam dari
satu lokasi ke lokasi lain dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia, kondisi perairan atau
cuaca, struktur dan perilaku permukaan bumi. Sampah yang masuk ke laut umumnya
mengandung banyak plastik dan logam yang mengalami proses pelapukan dan penguraian
yang cukup lama yaitu 50 – 400 tahun. Secara umum sampah laut berdampak sektor
ekonomi dan pariwisata, mengganggu kehidupan biota laut dan ekosistem pesisir dan
kesehatan manusia. Banyak biota yang memakan plastik (entangled) dan terjerat plastik
(ingestion).
7
Sektor Ekonomi dan Lingkungan
1) Pengelolaan wilayah pesisir dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan dengan
membangun kemitraan masyarakat dengan pemangku kepentingan, mulai dari
aspek pendanaan, bantuan teknis, manajemen, penyediaan input, pemasaran
produk perikanan, hingga pengolahan produk perikananyang terkait, baik di pusat
maupun di daerah.
2) Pembangunan sentra perikanan, pelabuhan nusantara, pelabuhan perikanan dan
armada perintis perlu dipercepat dengan dukungan perencanaan tata ruang
wilayah maritim dan kelautan.
3) Pengembangan kualitas dan kuantitas SDM dapat dilakukan melalui
pengembangan standar kompetensi SDM di bidang kelautan, peningkatan dan
penguatan peran iptek, riset dan sistem informasi kelautan, serta pengembangan
lembaga pendidikan kemaritiman dan kelautan.
Sektor Keamanan
1) Masalah-masalah yang timbul dalam bidang keamanan dapat diatasi dengan baik
oleh Bangsa Indonesia, guna mencapai suatu keadaan yang dinamakan ketahanan
nasional. Untuk mencapai keadaan tersebut, terdapat suatu prosedur yang
dinamakan geostrategi. Secara umum, geostrategi merupakan upaya untuk
memperkuat ketahanan di berbagi bidang, yaitu bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, militer, kehidupan beragama, dan pembangunan.
2) Di samping masalah perbatasan dengan negara tetangga, Pemerintah secepatnya
melakukan tata batas perairan dalam yang didukung dengan data geo-spatial yang
dibutuhkan bagi berbagai kegiatan perencanaan baik di tingkat pusat maupun
daerah.
3) Dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas keamanan maritim dan kelautan,
kelembagaan Bakamla perlu secepatnya dilengkapi dengan alat-alat pertahanan
keamanan utamanya kapal-kapal patroli yang secara merata berada pada berbagai
kawasan perairan yang rawan kejahatan di perairan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Budaya Maritim adalah keseluruhan gagasan, yang dapat menghasilkan perilaku dan
tindakan bersama atau secara kolektif, oleh kelompok masyarakat kelautan. Ciri-ciri
negara maritim dapat dilihat dari luas wilayah perairan, pulau, sumber daya alam, dan
mata pencaharian masyarakatnya. Menurut koentjaranungrat seorang antropolog asal
Indonesia, terdapat tujuh unsur umum kebudayaan maritim. Namun, disamping itu
Indonesia sebagai negara maritim juga memiliki masalah yang harus dihadapi, seperti
illegal fishing, destructive fishing, dan permasalahan sampah laut. Melihat hal ini tentu
saja pemerintah tidak tinggal diam, mereka terus berupaya untuk menjaga dan
mengembangkan potensi maritim Indonesia.
3.2 Saran
Adapun Saran sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan mahasiswa
agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam mengenai Kebudayaan
Maritim Indonesia, meliputi konsep kebudayaan maritime Indonesia, berbagai keadaan
dan masalah kemaritiman, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang ada.
9
DAFTAR PUSTAKA
iv