Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH GEOGRAFI

TENTANG INDONESIA SEBAGAI P OROS


MARITIM DUNIA

DI SUSUN OLEH :
FORESTA
KELAS : XI IPS

SMA N 2 BUNGARAYA
KECAMATAN BUNGARAYA
KABUPATEN SIAK
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah
ini disusun sebagai salah satu wadah pembelajaran geografi serta sebagai pembelajaran
bagi siswa sehingga siswa mampu mengerti dan paham terhadap potensi Indonesia.
Menjadi Poros Maritim Dunia. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi siswa-siswi SMA/MA. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Maka dari itu saya mengucapkan mohon maaf apabila ada kesalahan
dalam penyusunan makalah ini karena saya dalam proses pembelajaran dan saya
berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun,
agar saya dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


selaku guru geografi kelas XI, dan semua pihak yang telah mendukung
selesainya makalah ini.

Bungaraya, 18 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI  ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 NKRI sebagai poros maritim .............................................................................. 3
2.2  Karakteristik Indonesia di wilayah Daratan dan juga Perairan........................... 5
2.3  Sejarah dan perkembangan jalur transportasi & Perdagangan Internasional di
Indonesia.................................................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara Kepulauan terluas di dunia yang terdiri atas lebih
dari17.504 pulau dengan13.466 pulau yang telah diberi nama. Sebanyak 92 pulau
terluar sebagaigaris pangkal wilayah perairan Indonesia kea rah laut lepas telah
didaftarkan ke PerserikatanBangsa-Bangsa. Indonesia memiliki garis pantai sepanjang
95.181km dan terletak diposisi sangatstrategis antara Benua Asia dan Benua Australia,
serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.Luas daratan mencapai sekitar
2.012.402 km dan laut sekitar 5,8juta km(75,7%) yang terdiri2.012.392 km perairan
kedalaman, 0,3 juta km Laut Teritorial dan 2,7 juta km Zona EkonomiEkslusif (ZEE)
(Nasional, 2015).

Sebagai Negara kepulauan yang memiliki laut yang luas dan garis pantai yang
panjang,sector maritime dan kelautan menjadi sangat strategis bagi Indonesia ditinjau
dari segi aspekekonomi dan lingkungan social budaya, hokum dan keamanan. Meskipun
demikian, selama inisector tersebut masih kurang mendapat perhatian yang serius bila
dibandingkan dengan sectordaratan. (Lisa, 2015)

Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan visi pembangunan


“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong” memberikan harapan dan mengembalikan semangat untuk
membangun maritim denganmemanfaatkan potensi sumberdaya alam kelautan.
Selanjutnya untuk mencapai visi tersebut diturunkan misi:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,


menopangkemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,
dan mencerminkankeperibadian Indonesia sebagai Negara Kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan
negarahukum.

1
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
bangsa maritime.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri maju, kuat dan
berbasiskankepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkeperibadian dalam kebudayaan. Tiga dari
tujuh misitersebut berhubungan dengan maritim dan posisi Indonesia sebagai
Negara Kepulauan
1.2  RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimana karakteristik Indonesia di wilayah Daratan dan juga Perairan?
2.  Menegetahui sejarah dan perkembangan jalur transportasi &
Perdagangan                               Internasional di Indonesia
3. Bagaimana penjelasan mengenai Potensi dan pengelolaan Sumber Daya kelautan
di    Indonesia ?
1.3  TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan jalur transportasi di Indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan jalur perdagangan internasional
di        Indonesia.
3. Untuk mengetauhi bahwa Indonesia adalah poros maritim dunia.
4. Untuk mengetahui Karakteristik wilayah Daratan dan lautan Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 NKRI Sebagai Poros Maritim
Dunia Untuk dapat membangkitkan Indonesia sebagai sebuah poros maritim dunia,ada
dua jalan: mengalahkan Singapura atau menjadi sebuah poros pusat. Opsi
pertama akan sangat sulit karena Singapura telah jauh meninggalkan Indonesia dan memiliki
kampanye negatif yang efektif dalam menjauhkan kapal-kapal dari kawasanlaut dalam Indonesia.
Selain itu, budaya konsumtif dan orientasi darat yang telah sangat lama terjadi di Indonesia harus
terlebih dahulu dihilangkan sebelum berupaya mengalahkan Singapura. Opsi yang lebih mungkin
adalah menjadikan kembali Indonesia sebagai porossentral. Hal ini dilakukan dengan menggiatkan
kembali perdagangan laut dalam Indonesia, menjamin keamanan pelayaran di lautdalam, dan upaya
promosi gencarproduk-produk khas Indonesia ke pasar mancanegara.
Upaya ini dilakukan secara merata agar seluruh kawasan Indonesia dapat memperoleh aliran
pelayaran yang seimbang. Potensi-potensi sebenarnya ada dan tinggal di bawa ke permukaan lewat
upaya pemasaran yang agresif. Papua masih belum banyak dieksplorasi padahal memiliki sumberdaya
yang langka dan bernilai jual tinggi, begitu pula Kalimantan, Sulawesi, dan NusaTenggara.Berpijak
pada potensi alami yang dimiliki oleh Indonesia, maka geostrategic NKRI merupakan suatu alasan
krusial yang tidak dapat dibantahkan lagi; menjadi suatu variabel utama dalam peran Indonesia sebagai
Poros Maritim Dunia. Luas wilayah (Dua pertiga kawasan AsiaTenggara adalah wilayah kedaulatan
Indonesia.
Selain itu, dua pertiga perairan Asia Tenggara merupakan perairan yurisdiksi
Indonesia) (Yudhoyono, 2014) dan bentuk negara yang merupakan negara kepulauan serta
kestrategisan letak negara (Indonesia terletak pada posisi silang, yakni di antara dua benua, yaitu Benua
Asia dan Australia, serta di antara dua samudera, Samudera
Hindia dan Samudera Pasifik), menjadi faktor pendorong utama dalam mengukur kemampuan
Indonesia dalam menyandang predikat tersebut.

3
“ Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa
pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos
dikapal, bukan.Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala
samudera.Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa
pelaut yangmempunyai armada militer, bangsa pelaut yang
kesibukannya di lautmenandingi irama gelombang lautan itu
sendiri."(Ir.Soekarno, 1953)
Presiden pertama RI telah menyadari bahwa bangsa Indonesia telahkehilangan jatidirinyasebagai
bangsa pelaut beratus-ratus tahun lamanyaakibat penjajahan bangsa asing sertadisorientasi bangsa yang
diarahkanoleh penguasa pada masa itu dan semakin komplekpermasalahannyakarena penjajahan
Belanda dan Jepang. Kesadaran berpijak padakemaritimansebagai tolakan positif untuk meningkatkan
pembangunannegara sesuai dengan geografiwilayahnya, dilaksanakan oleh PresidenJokowi dengan
program menjadikan Indonesia sebagaiPoros Maritim Dunia.Hal itu dapat dilihat dari pidatonya yang
berbuny
“Kita ingin menjadi bangsa yang bisa menyusun peradabannya
sendiri.Bangsa besar yang kreatif yang bisa ikut menyumbangkan
keluhuran bagi peradaban global. Kita harus bekerja dengan sekeras-
kerasnya untuk mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim.
Samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan peradaban kita.
Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra,
memunggungi selat danteluk. Kini saatnya kita mengembalikan
semua nya sehingga JalesvevaJayamahe, di Laut justru kita jaya,
sebagai semboyan nenek moyang kitadimasa lalu, bisa kembali
membahana”  (Ir. H. Joko Widodo, 2014).

4
 2.2 Karakteristik Di Wilayh Daratan Dan Lautan Indonesia
a. Karakteristik di wilayah daratan
Karakteristik di wilayah daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang
tidak digenangi air dan berbentuk padat.Wilayah daratan di Indonesia memiliki tanah
yang subur sehingga menyebabkan curah hujan yang teratur dan banyaknya gunung
berapi sehingga dimanfaatkan sebagai tempat berpijak dan sumber kehidupan manusia
Karakteristik yang masuk dalam wilayah daratan:
1.      Dataran tinggi
Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas  terletak
pada ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi berada di daerah
pegunungan atau dikelilingi Oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat dingin dan
segar.Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil Erosi dan sedimentasi.
Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material
dari lereng gunung sekitarnya.Daerah pada dataran tinggi memiliki udara yang sejuk
dengan pemandangan yang indah sehingga menyebabkan banyak orang mendirikan
rumah-rumah atau vila sebagai tempat istirahat. Selain itu, dataran tinggi banyak
dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan seperti teh, kopi, bunga, sayuran dan
sebagainya serta sebagai tempat pariwisata dan tempat peristirahatan.
2. Dataran rendah
Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki
ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia daerah
dataran  rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan
penduduk yang sangat beragam.
Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan,
kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis. Dataran rendah dimanfaatkan sebagai tempat
perkebunan tebu atau kelapa, lahan pertanian, industri dan pemukiman. Contohnya:
Pegunungan, Gunung, Pantai, Tanjung, Delta
b. Karakteristik di Wilayah Perairan
Karakteristik di wilayah perairan merupakan bagian dari permukaan bumi yang
digenangi air.Wilayah Indonesia memiliki perairan yang sangat luas yaitu dua pertiga
bagian dari keseluruhan luas wilayah negara.

5
Karakteristik yang termasuk dalam wilayah perairan:
1.      Danau
Danau merupakan permukaan bumi berupa cekungan di darat yang sangat luas dan
digenangi oleh air yang dikelilingi daratan.Danau yang terbentuk berasal dari letusan
gunung berapi yang biasa disebut sebagai danau vulkanik.Danau tektonik yaitu danau
yang terbentuk disebabkan adanya pergeseran muka bumi. Dan danau buatan yaitu
danau yang sengaja dibuat oleh manusia dengan cara membendung aliran sungai dan
danau buatan biasanya sering disebut sebagai waduk. Serta danau alam merupakan
danau yang terbentuk oleh peristiwa alam yaitu diantara letusan gunung api, pelarutan
batuan kapur oleh air hujan dan gerakan kulit bumi. Danau dimanfaatkan sebagai
tempat pengairan sawah, tempat memelihara dan penangkapan ikan, tempat persediaan
air, dan objek wisata.
2.     Sungai
Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang
mengalir dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut.Sungai pada
bagian awal berukuran kecil yang bermula dari daerah pegunungan.Sedangkan yang
mengalir ke tempat yang lebih rendah akhirnya bermuara di danau/laut.Semakin dekat
ke arah laut, maka semakin melebar.Sungai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
tempat memelihara ikan dan digunakan untuk irigasi mengairi sawah.
Selain itu, sebagai sarana transportasi yang menghubungkan antar daerah, sumber
tenaga listrik, perikanan, olahraga, dan rekreasi serta digunakan untuk pengangkutan
kayu hasil penebangan dan pasar terapung.
3.    Laut
Beberapa manfaat laut bagi manusia adalah:
 Tempat rekreasi dan hiburan
 Tempat hidup sumber makanan kita, seperti ikan, cumi-cumi, udang, rumput
laut, dll.
 Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
 Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dll.
 Tempat barang tambang berada, misalnya tambang minyak bumi lepas pantai
 Salah satu sumber air minum (tetapi harus melalui proses desalinasi dahulu

6
 Sebagai jalur transportasi air
 Sebagai tempat cadangan air bumi
 Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan
 Laut merupakan penyumbang terjadinya hujan dan pengatur iklim
 Air laut dapat diolah menjadi garam
3. Rawa
Ada tiga jenis rawa :
 Hutan rawa air tawar, memiliki permukaan tanah yang kaya akan mineral.
Biasanya ditumbuhi hutan lebat.
 Hutan rawa gambut, terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang proses
penguraiannya sangat lambat sehingga tanah gambut memiliki kandungan bahan
organik yang sangat tinggi.
 Rawa tanpa hutan, merupakan bagian dari ekosistem rawa hutan. Namun hanya
ditumbuhi tumbuhan kecil seperti semak dan rumput liar.
Peran dan manfaat hutan rawa :
 Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah
sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah
sekitarnya kering.
 Mencegah terjadinya banjir.
 Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
 Sumber energi
 Sumber makanan nabati maupun hewani
5. Teluk
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan
pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan
sebagai pelabuhan. Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat
ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Karena Indonesia memiliki puluhan ribu
pulau, maka di Indonesia banyak sekali terdapat teluk.Teluk  adalah laut yang menjorok
ke darat. Teluk kebalikan dengan tanjung

7
6. Selat
Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara dua
pulau.Kedalamannya berkisar antara200-1.000 meter. Negara Indonesia dikenal sebagai
Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang terbentang luas.Letak Indonesia
yang dibatasi oleh lautan yang menjadi jarak antara pulau yang satu dengan
lainnya.Selat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar pulau.Alat angkutan yang biasa
digunakan adalah kapal feri yang termasuk kapal penumpang.
7. Samudera
Merupakan perairan yang luasnya melebihi luas laut dan memiliki kedalaman
lebih dari 1.000 meter.Wilayah Indonesia diapit oleh dua samudera yaitu Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia.Manfaat samudera menyebabkan iklim yang
menguntungkan yaitu tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada
malam hari.
2.3 Sejarah Dan Perkembangan Jalur Transportasi Dan Perdagangan
Internasional Indonesia
A. Perkembangan Jalur Transportasi
1. Transportasi Air
Di Indonesia, sebagai negara bahari, perahu dan kapal merupakan alat transportasi dan
komunikasi penting sejak awal peradaban Nusantara. Tak heran, alat transportasi yang
paling banyak ragamnya di Indonesia adalah perahu dan kapal. Setiap daerah berpantai
di Indonesia memiliki jenis perahu tradisional dengan bentuk dan ornamen khas.
Misalnya, Pinisi dari Makasar, Sope dari Jakarta, Alut Pasa dari Kalimantan Timur,
Lancang Kuning dari Riau, Gelati dari Perairan Bali, dan Kora-kora dari Maluku.
2. Transportasi Darat
Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban Nusantara sejak
abad ke-4, jalur perhubungan yang berkembang adalah jalur darat. Kuda banyak dipakai
untuk bepergian karena kekuatan dan kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang
pun menggunakan jasa kuda, misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang
menjadi andong atau delman. Sedangkan untuk mengangkut barang, selain
menggunakan jasa kuda, juga ada pedati yang ditarik sapi atau kerbau.

8
Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa pendudukan
Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang berada di Batavia atau Jakarta.
Pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute Batavia-Buitenzorg
(Bogor), tahun 1873.
Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem yang
digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di
Jakarta. Pada 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan trem. Tahun 1960-an, Presiden
Sukarno memerintahkan penghapusan trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota
sebesar Jakarta. Trem pun digantikan bus-bus besar.

Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai
dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajaj. Meski sudah
dilarang beroperasi, kita masih bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi ini.
Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus dan
kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang
modern dan murah seperti bus TransJakarta.
Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih.
Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional seperti
andong atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.
3. Transpostasi Udara
Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan.
Untuk kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua
pesawat tipe DC-3 dari Singapura. Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha
asal Aceh. Wilayah Aceh kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh
Belanda.
Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001
Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong. Pesawat tersebut melakukan penerbangan
pertama pada 26 Januari 1949 dengan rute penerbangan Calcutta-Rangoon. Kedua
pesawat tersebut menjadi cikal bakal perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu
Garuda Indonesia.Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh
tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio

9
Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si
Kumbang yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.
B. Perdagangan Internasional Di Indonesia
Perdagangan internasional sudah terjalin sejak masa kuno, ribuan tahun sebelum
Masehi. Ditemukannya peninggalan barang-barang buatan Sumeria di Mesir, ataupun
buatan Babilonia di pesisir Laut Tengah menjadi bukti adanya perdagangan antar
kerajaan. Kemungkinan besar, transaksi dilakukan dengan cara barter, meskipun ada
juga yang sudha menggunakan mata uang dari logam ataupun perak.  Wilayah
perdagangan internasional masa kuno mesih terbatas. Alasan utamanya adalah
internasional masa kuno masih terbatas. Alasan utamanya adalah transportasi.
Perjalanan jauh, entah lewat darat ataupun laut, amatlah mahal dan penuh risiko.
a. Pedaganganan Internasional Abad Pertengahan
Sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi, perdagangan di Eropa lambat laun
berkembang terutama selama abad ke-12 dan 13. untuk menjamin keamanan
perdagangan jarak jauh, para pedagang membentuk semacam asosiasi yang melindungi
pedagang yang bepergian ke luar negeri. alur utama perdagangan jarak jauh ketika itu
melawan kawasan Baltik, sepanjang timur dan tengah wilayah Mediterania, sampai ke
bagian utara Eropa. Selanjutnya kawasan timur Meditrania menjadi penghubung
denganAsia.
Barang dagang asal Baltik berupa bahan mentah, seperti kayu, tir, bulu dan kulit
binatang. Sedangkan dari Asia berdatangan barang mewah, seperti rempah-rempah,
berlian dan kain sutera. Dalam proses transaksi, wilayah barat Eropa mengekspor
bahan0bahan mentah lalu mengolahnya menjasi barang jadi untuk dijual. Inggris
menjual pakaian wol, Belanda menawarkan ikan yang telah telah diasinkan, Spanyol
memproduksi wol, dalam sebelah selatan Eropa menjual aggur, buah-buahan, dan
minyak.
Meskipun perdagangan mulai ramai, hubungan dagang antara Asia dan Eropa
masih terbatas. Alasannya, biaya perjalanan lintas benua masih dirasa amat mahal.
Selain itu, Asia menganggap Eropa belum terlalu bernilai sebagai wilayah ekspor.

10
b. Perdagangan Internasional Masa Penjelajahan Samudera
Kawasan Eropa abad le-15 dan 16 ditandai oleh perdagangan teknologi pelayaran
dan navigasi. Muncul kepal-kapal berdaya muat besar. Lengkap dengan perlengkapan
militer untuk perlindungan. Perkembangan ini mengakibatkan semakin mungkin
pengangkutan barang dagang dalam jumlah banyak ke tempat jauh dengan biaya lebih
murah.
Perkembangan pelayaran dan navigasi mempercepat meluasnya perdagangan
internasional. Perluasan semakin dipacu oleh penemuan wilayah baru, seperti Amerika,
dan jalur pelayaran baru ke Asia, melewati Tanjung Harapan. Ditemukannya Amerika
memunculkan barang dagang baru , yakni tembakau dan kayu gelondongan.
Perkembangan yang marak itu memunculkan bentuk baru perdagangan
internasional. Bentuk baru itu paling jelas tampak dalam asosiasi perdagangan. Asosiasi
yang tadinya informal berubah menjadi kemitraan resmi, atau lebih dikenal sebagai
persekutuan dagang, teridiri atas para pemegang saham. Persekutuan inilah yang
memiliki kapal-kapal besar, bukan lagi para kapten kapal. (sebelumnya, para pedagang
menyewa jasa kapten kapal untuk mengangkut barang ke tempat tertentu). Persekutuan
ini pun memiliki hak khusus di bidang militer, politik, dan ekonomi di wilayah
eksplorasi kita kenal antara lain VOC dari belanda dan EIO dari inggris.
c. Perdagangan Internasional Masa Revolusi Industri
Sampai pertengahan abad ke-18, perdagangan rempah-rempah menduduki tempat
istimewa melebihi komoditas lain. Sekitar tahun-tahun itulah, perdagangan internasional
memperoleh bentuk baru lagi. Pemicunya kali ini adalah Revolusi Industri.Karena
Revolusi pertama kali mengmukakan di Eropa, kawasan itu menjadi pusat jaringan
perdagangan dunia hampir selama abad ke-19. Kegiatan ekonomi Eropa bergantung
pada pasar luar negeri sebagai pemasok bahan mentah sekaligus pemebli barang jadi
buatan pabrik pemasok bahan mentah sekaligus pembeli barang jadi buatan pabrik.
Itulah sebabnya, perkembangan industri (berarti perkembangan kebutuhan ekspansi
perdagangan internasional).
 Pertumbuhan indutri memacu perdagangan bahan mentah. Misalnya, mekanisasi
produksi tekstil di Eropa memacu ekspor kapas secara besar-besaran dari Amerika.

11
·         Pertumbuhan industri mengakibatkan revolusi di bidang transportasi. Akibat itu
tampak dari munculnya alat-alat transportasi bermesin uap. Transportasi yang semakin
cepat dan murah ini pada gilirannya berpegaruh pada perkembangan perdagangan.
Pertumbuhan industri mengakibatkan produksi massal sehingga pasar harus
didefinisikan secara baru. Sebelumnya, wilayah produsen sekaligus juga berperan
sebagai pasar (hasil produksi massal, wilayah produsen yang satu harus menjadi paar
(pelanggan) bagi wilayah produsen yang lain. Akibatnya, suatu wilayah (negara), harus
mengkhususkan dari di bidang produksi tertentu (dibandingkan dengan konsep
keunggulan komparatif).
d. Perdagangan Internasional Masa Perang Dunia
Secara umum, perdagangan internasional mengalami kemunduran selama kedua
perang dunia. Selain persoalan perang, penyebabnya antara lain pajak perdagangan dan
sejumlah aturan yang membatasi kebebasan berdagang. Kemunduran paling parah
terjadi krisis dunia (The Great Depression) pada tahun 1929.Banyak perusahaan
bengkrut. Lumpuhnya ekonomi dalam negeri sejumlah negara berakibat lesunya
perekonomian dunia. Minimnya transaksi ekspor impor dan Amerika memperlihatkan
betapa anjloknya perdagangan internasional ketika itu. Pemulihan sudah mulai muncul
selama tahun 1930-an, namun kembali ambruk dengan pecahnya perang dunia.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pemerintah harus mampu mengelola potensi maritim dan kelautan untuk


kepentingan perekonomian nasional dengan tidak hanya mengandalkan kehadiran
kementerian terkait, tetapi juga harus membangun keterkaitan dan koordinasi dengan
pemangku kepentingan lainnya baik di pusat maupun daerah. Namun inti dari pesan
Jokowi sebenarnya terletak pada meningkatan infrastruktur maritim yang selama ini
terbengkalai.

Untuk mencapai cita-cita Poros Maritim Dunia tentu tidak akan mudah. Terutama
bagi Indonesia yang sudah berpuluh tahun berorientasi ke darat, komitmen untuk
mengelola kekayaan maritime dan meningkatkan kekuatan Angkatan Laut pasti akan
menemui tantangan dan hambatan yang kebanyakan diantaranya mungkin sekali
muncul dari internal Indonesia. Selama ini Indonesia belum pernah mencoba
membangun secara komprehensif dan berkelanjutan ekonomi maritime. Sehingga
Indonesia belum pernah menikmati keuntungan dari maritime, baik dari segi
kemakmuran maupun pengaruh di tingkat internasional. Namun bagi pihak yang
meragu, hendaknya dapat secara bijaksana menengok kesuksesan ekonomi negara-
negara maritime besar. Bagi Indonesia, pengalaman pasang surut sistem ekonomi asing
sejak merkantilisme (VOC), etatisme ala tanam paksa, dan kapitalisme liberalisme,
sangat membekas dan meninggalkan luka-luka dan kerawanan yang sulit dilupakan.
Pengalaman pahit getir sistem ekonomi ”asing” yang semuanya menjajah dan
menghisap rakyat Indonesia kita tolak melalui proklamasi Indonesia merdeka. Aturan-
aturan main asing yang hanya menguntungkan pihak asing kita ganti dengan sistem
ekonomi kekeluargaan, ”susunan” bangsa Indonesia sendiri. 

13
DAFTAR PUSTAKA

Kompas, N. (2014, Juli 31). Diakses pada September 18, 2022, dari Menjadi Poros
Maritim
Dunia:http://nasional.kompas.com/read/2014/07/31/04390891/Menjadi.Poros.Maritim.
Dunia?utm_campaign=related&utm_medium=bp-kompas&utm_source=news&Lisa, D.
(2015). Diakses pada Oktober 14, 2017, dari Konsep Negara Maritim: Dinando Lisa.
2015. KonsepNegara Maritim <https://www.google.co.id/int/en/options/>Maksum, A.
(2015, Mei 15).

 Andalas Journal of International Studies Poros Maritim dan Politik LuarNegeri Jokowi.


Diakses pada September 18, 2022, Dari
academia.edu:https://www.academia.edu/11964690/Poros_Maritim_dan_Politik_Luar_
Negeri_JokowiNasional, B. P. (2015, Oktober 28).

Indonesia Merupakan Negara Kepulauan Yang Terbesar Didunia. Diakses September


18, 2022, 2017, dari
bphn.go.id:http://bphn.go.id/news/2015102805455371/INDONESIA-MERUPAKAN-
NEGARA-KEPULAUAN-YANG-TERBESAR-DI-DUNIAYudhoyono, S. B. (2014,
June 28).

Geopoitik Kawasan Asia Tenggara. Diakses pada September 18, 2022,dari Perspektif
Maritim: http://jakartagreater.com/geopolitik-kawasan-asia-tenggara/.

http://fxtytrackv95.blogspot.com/2018/10/blog-post.html

Anda mungkin juga menyukai