Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INDONESIA SEBAGAI NEGARA MARITIM


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata pelajaran : geografi lintas minat
Guru pembimbing : M.Kelkusa

Oleh : Kelompok 5
1. Mahdani Tofan Deswanto
2. Ade Ray Pasaribu
3. Rivandi Bukhari Burhan
4. Andi Muhammad Alif Fadilah
5. Syafran Dzakir
6. Ignatius
7. Laurens

SMA NEGERI 2 MANOKWARI


KABUPATEN MANOKWARI
2022

1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan
yang maha esa yang telah Melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna Memenuhi
tugas kelompok untuk mata pelajaran geografi lintas minat, dengan
judul:
“Indonesia Sebagai Negara Maritim”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan banyak Pihak yang dengan tulus memberikan doa,
saran dan kritik sehingga makalah ini dapat Terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan Terbatasnya pengalaman dan pengetahuan
yang kami miliki. Oleh karena itu, kami Mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai

Manokwari, 27 Agustus 2022

Mahdani Tofan Deswanto

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................ 3
BAB I. PENDAHULUAN .................................................. 4
1.1. Latar belakang ....................................................... 4
1.2. Rumus masalah ..................................................... 4
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................
A. Indonesia negara maritim........................................... 5
2.1. pengertian maritim.............................................. 5
B. Alasan Indonesia sebagai negara maritim ................. 5
2.1. Indonesia memiliki lautan yang luas.................... 5
2.2. memiliki posisi geostrategis................................. 5
2.3. kekayaan laut yang melimpah............................ 6
2.4. maju dalam bidang perikanan dan kelautan...... 6
2.5. Memiliki budaya bahari..................................... 7
C. Hukum kemaritiman Indonesia................................ 7
D. Posisi strategis Indonesia sebagai negara maritim. 8
E. Arah pembangunan strategi negara maritim......... 9
2.1. pembangunan ekonomi.................................... 9
2.2. potensi dan keragaman ekonomi bidang kelautan
. Indonesia........................................................... 10
BAB III. PENUTUP.................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................... 11

3
DAFTAR PUSTAKA ............................................... 12
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang
memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim
Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang
besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia
sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan
maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan
pemerataan ekonomi Indonesia. Untuk menuju negara Poros Maritim
Dunia akan meliputi pembangunan proses maritim dari aspek
infrastruktur, politik, sosial-budaya, hukum, keamanan,dan ekonomi.
Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor
ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas
maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity,
serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan
program-program utama dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai
poros maritim dunia . Dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros
maritim dunia, Presiden Joko Widodo mencanangkan lima pilar utama
dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia:

1.2. RUMUS MASALAH

A. Apa Yang Dimaksud Dengan Negara Maritim?


B. Alasan Indonesia Sebagai Negara Maritim
C. Kajian Hukum Kemaritiman Indonesia
D. Posisi Strategis Wilayah Indonesia Sebagai Negara Maritim
E. Arah Strategi Pembangunan Negara Maritim

BAB II. PEMBAHASAN

A. Indonesia negara maritim


4
1. Pengertian Maritim

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), arti maritim adalah


berkenaan dengan laut atau berhubungan dengan pelayaran dan
perdagangan di laut. Sedangkan kemaritiman adalah hal-hal yang
menyangkut masalah maritim. Mengutip dari laman Gramedia.com, negara
maritim adalah negara yang bergerak pada sektor perairan. Negara-negara
maritim memiliki pasokan air yang melimpah. Salah satu negara maritim
adalah Indonesia. Sederhananya, negara maritim adalah suatu negara
yang memiliki daerah teritorial lautnya sangat luas. Biasanya, perairan
yang ada di sebuah negara maritim adalah luasnya melebihi daratannya.

B. ALASAN INDOESIA SEBAGAI NEGARA MARITIM

1. Indonesia memiliki lautan yang luas

Indonesia adalah negara yang memiliki pulau-pulau besar. Pulau-


pulaunya terbentang luas dari Sabang hingga Merauke. Total pulau
yang dimiliki oleh Indonesia sebanyak 17.499 pulau.

Total luas wilayah Indonesia kurang lebih 7,81 juta km2. Luas
sebesar ini tidak hanya terdiri dari daratan saja. Sebagian besar
wilayah di Indonesia justru terdiri dari perairan atau lautan. Ini adalah
alasan utama mengapa Indonesia disebut negara maritim. Melalui
luas sebesar ini, tentu saja potensi kelautan di Indonesia sangat
besar.

2. Memiliki posisi Geostrategis

Kedua, alasan mengapa Indonesia disebut negara maritim adalah


terkait letak geografi yang srategis. Indonesia terletak di antara dua
benua, yaitu benua Asia dan benua Australia. Indonesia juga terletak
di antara dua samudera, yaitu samudera Pasifik dan samudera
Hindia. Ini adalah salah satu keunggulan yang dimiliki oleh negara
Indonesia. Lokasi Indonesia berada pada persimpangan lintas
perjalanan internasional. Contohnya seperti perdagangan negara-

5
negara di Kawasan Asia dan Australia. Bahkan, negara-negara di
seluruh dunia akan melewati wilayah Indonesia ini. Perdagangan
internasional ini dapat melewati wilayah laut, darat dan udara. Tidak
hanya itu, masih banyak manfaat lain yang didapatkan dari lokasi
strategis ini.

3. Kekayaan laut yang melimpah

Di dalam wilayah laut yang luas, terdapat banyak potensi kekayaan


lautnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Indonesia terkenal
dengan sumber daya alam yang sangat kaya. Sumber daya alam itu
meliputi hasil kelautan. Hasil kelautan di Indonesia sangat banyak.
Selain itu, beragam hasil laut juga ada di Indonesia. Indonesia
memiliki potensi kekayaan laut yang sangat besar. Kekayaan lautnya
dapat mencapai lebih dari Rp. 1.700 triliun. Angka ini setara dengan
93% dari total keseluruhan APBN Indonesia pada tahun 2018 lalu. Ini
juga menjadi alasan mengapa Indonesia disebut negara maritim.
Indonesia memiliki potensi pada bidang kelautannya. Sumber daya
alam kelautan di Indonesia sangat melimpah.

4.Maju dalam bidang perikanan dan kelautan

Alasan mengapa Indonesia disebut negara maritim adalah karena


Indonesia memiliki potensi hasil laut yang sangat banyak. Terlebih 30
persen dari 70 persen total perikanan di Kawasan Asia Pasifik
berada di Indonesia. Menurut data Kementerian Kelautan dan
Perikanan atau KKP, tercatat ada kenaikan sebesar 10,8 persen
pada nilai ekspor. Data ini dilihat dari hasil perikanan tahun 2019.
Secara keseluruhan, keuntungannya mencapai Rp 73,6 miliar.
Kualitas hasil laut yang baik membuat Indonesia sudah diterima 158
negara untuk ekspor. Pasar utamanya adalah Amerika Serikat,
Jepang, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand, Italia,
Vietnam dan Hong Kong. Ada banyak komoditas utama ekspor hasil
laut dari Indonesia. Seperti udang, tuna dan jenis ikan pelagis lain,
gurita, cumi-cumi, ikan demersal, rajungan, rumput laut, tilapia dan
lainnya.

5. Memiliki budaya bahari

6
Tidak hanya pulaunya saja yang banyak. Indonesia juga terkenal
memiliki banyak budaya. Salah satunya adalah budaya bahari.
Budaya bahari ada karena lautan yang luas di Indonesia. Jika
melihat dari bidang sosial dan bidang ekonomi, masyarakat di
Indonesia banyak memanfaatkan laut untuk pemenuhan
kebutuhannya. Contohnya seperti masyarakat yang tinggal di pesisir,
akan berprofesi sebagai nelayan Jika dilihat dari sisi etnis
kebudayaan, Indonesia memiliki beberapa suku yang memiliki tradisi
bahari. Contohnya seperti Suku Bajo. Suku ini tinggal di laut. Selain
itu, ada masyarakat Jawa yang memiliki sebuah tradisi sedekah laut.
Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa Indonesia disebut
negara maritime

C.HUKUM KEMARITIMAN INDONESIA

Indonesia adalah Negara Kepulauan terbesar didunia, memiliki garis


pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Sebagai Negara
kepulauan berciri Nusantara merupakan kesatuan wadah yang
meliputi ruang darat, laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam
perut bumi, dengan segala isinya.Hukum Kemaritiman secara luas
diartikan bukan hanya meliputi hukum laut dan hukum sumber daya
perikanan serta biota lainnya serta sumber daya manusia di bidang
kelautan dan illegal fishing, akan tetapi segala aktifitas yang
berkaitan dengan laut, misalnya hukum sumber daya pesisir, pulau-
pulau kecil, hukum perdagangan, hukum pengangkutan laut,
perjanjian kerja laut (hukum perburuhan), industri maritim (industri
kapal, industri biofarma dan lain).  Isu kemaritiman menjadi hangat
ketika Presiden Jokowi akan menjadikan Indonesia menjadi Poros
Maritim Dunia. Namun, jauh sebelum isu tersebut, isu di bidang
kemaritiman sudah mengemuka, misalnya pencurian ikan oleh
nelayan asing, kemiskinan nelayan ditengah-tengah sumber daya
ikan yang melimpah, perlindungan nelayan (asuransi nelayan,
pemberdayaan nelayaan dan keluarga nelayan, akses nelayan ke
lembaga pembiayaan), penangkapan ikan yang merusak (destructive
fishing), reklamasi, lainnya. Pemerintah telah berupaya agar sumber
daya di bidang kelautan dapat dikelola dan dimanfaatan secada adil,
dengan menerbitkan berbagai peraturan perundang-undangan,
misalnya UU No. 31/2004 tentang Perikanan, UU NO. 27/2007
tentang Pengelolaan Wiayah Pesisir dan Puau-Pulau Kecil, UU No.
32 Tahun 2014 tentang Kelautan, dan berbagai peraturan lainnya.
Namun dalam kenyataannya masih terjadi ketimpangan, yaitu
nelayan kecil tergusur oleh kekuatan nelayan besar. Pemanfaatan
sumber daya masih dominan dikuasai oleh pemodal besar yang

7
berakibat nelayan harus tercerabut dari sumber-sumber
penghidupannya.

D. POSISI STRATEGIS WILAYAH INDONESIA SEBAGAI NEGARA


MARITIM

Secara geo-politik dan geo-strategis, Indonesia terletak diantara dua


benua, Asia Dan Australia dan dua samudera, Hindia dan Pasifik yang
merupakan kawasan paling Dinamis dalam percaturan dunia baik secara
ekonomi dan politik. Posisi strategis tersebut Menempatkan Indonesia
memiliki keunggulan sekaligus ketergantungan yang tinggi Terhadap
bidang kelautan, dan sangat logis jika ekonomi kelautan dijadikan tumpuan
bagi Pembangunan ekonomi nasional.Dalam menjaga wilayah kedaulatan
dan kepentingan sebagai negara kepulauan, Indonesia harus mampu
menyelesaikan batas wilayahnya dengan 10 negara tetangga , yaitu India,
Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini,
Australia, dan Timor Leste. Berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum
Laut (UNCLOS 1982), terdapat empat batas maritim yang harus
diperjanjikan, Yaitu: Pertama, laut teritorial (territorial sea), adalah wilayah
kedaulatan suatu negara yang didasarkan atas hukum internasional, yang
lebar lautnya tidak boleh melebihi 12 mil laut. Kedua, zona ekonomi
eksklusif (economic exclusive zone), adalah wilayah Berdaulat yang tidak
boleh melebihi 200 mil laut, diukur dari garis pangkal yang sama Yang
dipakai untuk mengukur lebar laut teritorial. Pada wilayah ini, suatu negara
Mempunyai hak-hak berdaulat dan yurisdiksi khusus untuk memandaatkan
kekayaan alam Yang berada pada jalur tersebut, termasuk pada dasar laut
dan tanah dibawahnya.Ketiga, landas kontinen (continental shelf). Menurut
Summer, teori dari landas Kontinen didasarkan kepada suatu fakta
sosiologis bahwa disepanjang sebagian besar Pantai, tanahnya menurun
ke dalam laut, sampai akhirnya di suatu tempat tanah tersebut Jatuh curam
ke dalam laut. Hal ini sesuai Pasal 76 UNCLOS 1982, landas kontinen
suatu Negara pantai adalah dasar laut dan tanah dibawahnya yang
merupakan kelanjutan daratan Wilayahnya sampai jarak 200 mil laut dari
garis dasar dan dalam hal tertentu dapat sampai 350 mil laut, tergantung
jarak tepian kontinennya. Keempat, zona tambahan (contiguous zone),
adalah zona maritim yang Berdampingan dengan laut teritorial dan
merupakan area tambahan (Pasal 33 UNCLOS 1982). Zona tambahan
tidak boleh melebihi 24 mil laut dari garis pangkal yang sama untuk Lebar
laut teritorial. Pada zona tambahan memiliki kekuasaan terbatas untuk
penegakkan Hukum bea cukai, keimigrasian, fiskal, dan saniter.Selain
penyelesaian batas maritim, ke depan, Indonesia harus mampu melakukan

8
Eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya alam laut di luar wilayah yurisdiksi
Indonesia, Seperti klaim terhadap landas kontinen sejauh 350 mil di
wilayah Samudera Hindia dan Kawasan dasar samudera. Dalam konteks
ekonomi yang lain, Indonesia harus mampu Memanfaatkan selat strategis
seperti Selat Malaka dan 3 Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sebagai
sumber pendapatan negara dan rakyat, melalui pengembangan berbagai
Aktivitas ekonomi.. Dalam pengembangan negara maritim, Indonesia harus
memiliki visi ”outward looking” didasarkan pada peraturan internasional
yang dimungkinkan untuk Mendapatkan sumberdaya alam laut secara
global maupun mengembangkan kekuatan Armada laut nasional untuk
dapat menguasai pelayaran internasional dengan menciptakan Daya saing
sehingga kapal-kapal berbendera Indonesia menguasai pelayaran
internasional Dan memiliki kekuatan laut (sea power) yang unggul.

E.ARAH STRATEGI PEMBANGUNAN NEGARA MARITIM

1.Pembangunan Ekonomi

Kusumastanto, mengemukakan bahwa konsep ekonomi kelautan


Mengedepankan pembangunan ekonomi yang mendayagunakan
sumberdaya kelautan (ocean based resource) dan fungsi laut secara
bijaksana sebagai pendorong pertumbuhan Ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan didukung oleh
pilar-pilarEkonomi berbasis daratan (land based economy) yang
tangguh dan mampu bersaing dalam Kancah kompetisi global antar
bangsa. Kusumastanto,mengelompokkan aktivitas ekonomi di
pesisir, laut dan lautan Sebagai ekonomi kelautan (ocean economy)
yang terdiri dari 7 (tujuh) sektor yakni 12 perikanan, pariwisata
bahari, pertambangan laut, industri kelautan/maritim, Tansportasi
laut, bangunan kelautan dan jasa kelautan. Batasan secara spasial
Ekonomi kelautan adalah ke darat adalah wilayah kabupaten/kota
pesisir dan ke arah laut Adalah wilayah laut sampai ZEE Indonesia
serta Landas Kontinen Indonesia.

2 .Potensi dan Keragaan Ekonomi Bidang Kelautan Indonesia

9
Keanekaragaman sumberdaya di bidang kelautan terlihat dari jenis
potensi yang dimiliki yakni Pertama, sumberdaya yang dapat
diperbaharui (renewable resources) seperti sumberdaya perikanan
beserta ekosistem laut dengan megabiodiversitasnya. Kedua,
sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui (non renewable) seperti
sumberdaya minyak, gas, dan berbagai jenis mineral lainnya. Ketiga,
selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai macam
fungsi dan jasa kelautan yang dapat dikembangkan untuk
pembangunan nasional seperti transportasi laut, pariwisata bahari,
energi terbarukan (pasang surut, OTEC dll), industri
kelautan/maritim, dan jasa lingkungan laut. Potensi ekonomi tersebut
belum dimanfaatkan secara optimal dalam pembangunan
nasional.Pengembangan perekonomian Indonesia belum
memanfaatkan potensi kelautan sengan sungguh-sungguh yang
ditunjukkan belum optimumnya perhatian terhadap Ekonomi
kelautan Indonesia.

BAB III. PENUTUP

10
A. KESIMPULAN

Strategi maritim harus berpijak berdasarkan sejarah perkembangan


kemaritiman di Indonesia dan di dunia. Dari sejarah sejarah itulah
banyak pembelajaran dan contoh strategi yang didapat dan bisa menjadi
contoh dalam implementasi strategi maritim modern. Strategi maritim
dapat didefinisikan sebagai suatu seni yang mengarahkan aset aset
maritim untuk mencapai tujuan atau sasaran politik yang diinginkan.
Strategi maritim hendaknya disusun berdasarkan faktor  faktor seperti
determinan, tujuan, tinjauan singkat dengan negara negara yang
berbatasan langsung, maritim domain awareness, dan penggunaan
kekuatan. Sedangkan kekuatan maritim itu merupakan segala upaya
dalam pengelolaan laut untuk kepentingan nasional baik di masa perang
maupun damai. Lingkungan politik, ekonomi, dan teknologi memiliki
hubungan secara langsung pada strategi maritim suatu bangsa. Strategi
maritim menggunakan laut untuk mendayagunakan posisi geografi dari
negara pantai dan menolak untuk memberikan keuntungan bagi musuh.
Secara geo-politik dan geo-strategis, Indonesia terletak diantara dua
benua, Asia dan Australia dan dua samudera, Hindia dan Pasifik yang
merupakan kawasan paling dinamis dalam percaturan dunia baik secara
ekonomi dan politik. Posisi strategis tersebut menempatkan Indonesia
memiliki keunggulan sekaligus ketergantungan yang tinggi terhadap
bidang kelautan, dan sangat logis jika ekonomi kelautan dijadikan
tumpuan bagi pembangunan ekonomi nasional. Indonesia adalah
Negara Kepulauan dengan jumlah penduduk yang besar dengan
berbagai corak ragam kondisi sosial budaya secara historis memiliki
karakter bahari yang kuat. Namun disayangkan bahwa sebagai negara
kepulauan terbesar di dunia, Indonesia belum mampu memanfaatkan
potensi sumber daya laut tersebut secara maksimal. Diperlukan konsep
dan strategi untuk membangun Indonesia menjadi sebuah negara
maritim yang tangguh dan berdaulat. Istilah maritim dapat berkaitan
dengan laut; berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut.
Secara primer pengertiannya adalah sifat yang menggambarkan obyek
atau aktivitas berkenaan dengan laut. Dalam konteks negara kepulauan
negara maritim adalah negara yang mempunyai sifat memanfaatkan laut
untuk kejayaan negaranya, sedangkan negara kelautan lebih
menunjukkan kondisi fisiknya, yaitu negara yang berhubungan, dekat
dengan atau terdiri dari laut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, Rokhmin dan Jacob Rais. 1996. Pengelolaan


Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu.
Jakarta: PT. Pradnya
Paramitahttps://makalahtugasmu.blogspot.com/2015/09/makal
ah-budaya-maritim.html

http://triachia.blogspot.com/2013/10/masyarakat-pesisir-
ditinjau-dari-segi.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai