1 PGMI A
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul “Karakteristik geografis
Indonesia sebagai Negara maritim dan agraris” dengan lancar dan tepat telah selesai
dengan waktu yang ditentukan. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan
informasi atau wawasan kepada kita semua.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok dari ibu
Anggityas Sekarinasih M. Pd. pada bidang studi IPS. Selain itu, penyusunan makalah
ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang karakteristik geografis
sebagai negara maritim dan agraris.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bercocok tanam, sehingga pertanian merupakan salah satu sektor yang
mempunyai peranan penting dalam mensejahterakan masyarakat Indonesia.
Indonesia merupakan negara agraris dengan keanekaragaman hayati
dan sumber daya alam yang tinggi. Sumber daya alam (sering disingkat SDA)
adalah segala sesuatu yang terjadi secara alami dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan umum manusia. Hal ini tidak hanya mencakup
komponen biotik seperti hewan, tumbuhan dan mikroorganisme, tetapi juga
komponen abiotik seperti minyak, gas alam, logam, air dan tanah. Inovasi
teknologi, kemajuan peradaban dan jumlah penduduk, serta revolusi industri
telah membawa umat manusia ke dalam era eksploitasi sumber daya alam
sehingga menyebabkan pasokan sumber daya terus berkurang secara
signifikan, terutama pada abad-abad sebelumnya. Sumber daya alam mutlak
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, namun sayangnya
keberadaannya belum merata di banyak negara. Negara Indonesia mempunyai
banyak keunggulan, namun hal tersebut belum menjadikan Indonesia sebagai
negara yang besar dan maju, masyarakatnya masih banyak yang miskin dan
banyak sumber daya alam yang tidak dimanfaatkan oleh pemerintah dan
pemimpinnya. Masih banyak sumber daya alam yang kurang dimanfaatkan,
terutama oleh pemerintah dan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
merupakan industri andalan negara agraris. [Riwanto, Batas-batas
rekayasa social (2007)]. Keberadaan petani penting bagi negara agraris
untuk berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tidak
hanya sebagai negara pesisir, Indonesia juga dikenal sebagai negara
agraris karena mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian dari
bertani. Sebagai negara agraris, Indonesia mempunyai banyak sumber
daya alam, baik tanah maupun air. Sektor pertanian juga berperan penting
dalam meningkatkan perekonomian dan memenuhi kebutuhan pangan.
Selain itu Indonesia juga terkenal dengan hasil budidaya seperti karet,
kelapa sawit, tembakau, kapas, kopi, beras dan tebu.
5
C. Kondisi geografis wilayah Indonesia sebagai negara maritim dan
agraris
6
Sebagai negara agraris, pertanian Indonesia menghasilkan berbagai
macam tumbuhan komoditas ekspor, antara lain seperti padi, jagung,
kedelai, sayur-sayuran, aneka cabai, ubi ubian, kopi, teh, karet, tebu,
cengkeh, dan maupun rempah-rempah lainnya. Ada 4 produk pertanian
yang menjadi anadalan komoditas ekspor Indonesia yaitu karet, sawit,
kakao, kopi. Sejak di ekspor tahun 2017, dominasi produk asli Indonesia
ini meningkat signifikan, jauh lebih besar dari lalu lintas ekspor tahun
sebelumnya.
Harus diakui, pertanian kita masih didominasi petani 'gurem' yang
bekerja secara tradisional. Petani gurem adalah petani yang memiliki atau
menyewa lahan pertanian kurang dari 0,5 ha. Tetapi petani gurem dapat
diandalkan secara penuh dalam memenuhi kebutuhan karena resiko yang
mereka hadapi. Resiko terbesar adalah kegagalan panen karena iklim yang
buruk, hasil dari kegagalan ini, petani rugi karena penanaman modal awal
tidak dapat dibayar dan keluarga mereka dapat menderita. Kondisi petani
gurem dipengaruhi oleh rentenir modal dan tengkulak. Hal ini membuat
petani gurem seperti terikat dan tidak mampu mengembangkan hasil
pertaniannya karena terbatasnya modal. Alhasil secara makro hal ini dapat
menyebabkan perlambatan pertumbuhan produksi pertanian.
Tanpa usaha serius dari pemerintah, dapat dipastikan, kurang dari 20
tahun ke depan tak akan ada lagi lahan sawah di negeri ini. Karena luas
lahan sawah saat ini tinggal 7,5 hektar (ditambah 9,7 hektar lahan kering).
Sebagian besar lahan sawah yang terkonversi itu pada mulanya beririgasi
teknis atau semiteknis dengan produktivitas yang tinggi. Konversi lahan
sawah juga mengakibatkan penurunan kualitas irigasi pada lahan sawah
sekitarnya. Sehingga dapat mengancam ketahanan pangan nasional yang
merupakan komponen kestabilan Nasional. Oleh sebab itu diperlukan
kebijaksanaan khusus untuk menangani masalah ini.
7
D. Pengaruh negara maritim dan agraris di bidang ekonomi dan sosial
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, sehingga kami dari
penulis mengharapkan kritik dan sarannya demi lancarnya penulisan makalah
ini. Semoga makalah ini memberi manfaat dan menambah wawasan pada
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini.
9
Daftar Pustaka
Siti, Fadilah. (2021). Indonesia Sebagai Negara Maritim Dan Negara Agraris
https://www.scribd.com/document/541435993/Indonesia-Sebagai-Negara-Maritim-
dan-Negara-Agraris Diakses pada Senin 11 September 2023, Pukul 11.59 WIB.
10