Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

“ POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA

ALAM KELAUTAN DAN PARIWISATA ”

DI

OLEH :

 Restin Pongka

 Yolanda Natalia

SMAN 8 LUWU UTARA


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini sebagai tugas tambahan
dan merupakan kewajiban kami sebagai pelajar.
Adapun judul yang kami angkat pada kesempatan kali ini adalah tentang Potensi
dan persebaran Sumber Daya Alam Kelautan dan pariwisata sebagai bahan belajar kami
untuk menyelesaikan makalah ini.
Ucapan terimakasih juga kami hanturkan kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyelesaian makalah ini. Dan kami sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pertanian di Indonesia dan
menjadi bahan referensi bagi pembacanya.

Penulis,
DAFTAR ISI

JUDUL LAMPIRAN......................................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

A. Latar Belakang....................................................................................................

B. Rumusan Masalah...............................................................................................

C. Tujuan.................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................

A. Potensi Dan Persebaran Sumber Daya Alam Kelautan......................................

B. Potensi Dan Persebaran Sumber Daya Alam Pariwisata....................................

BAB III PENUTUP........................................................................................................

A. Kesimpulan.........................................................................................................

B. Saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.504 pulau
dengan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 km. Di sepanjang garis pantai ini
terdapat wilayah pesisir yang relatif luas tetapi memiliki potensi sumber daya alam
hayati dan non-hayati; sumber daya buatan; serta jasa lingkungan yang sangat
penting bagi kehidupan masyarakat. Potensi-potensi tersebut perlu dikelola secara
terpadu agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Pantai merupakan sumber pangan yang produktif, yang memiliki potensi
beragam yang dapat dimanfaatkan seperti potensi perikanan, tempat rekreasi, tempat
penangkaran penyu, potensi rumput laut, mangrove dan lainnya. Besarnya sumber
daya alam yang terkandung di kawasan pesisir baik sumberdaya hayati maupun non
hayati dapat menjadi tumpuan harapan masyarakat pesisir Teluk Palabuhanratu
dalam memenuhi kebutuhan di masa sekarang maupun di masa mendatang.
Pariwisata meupakan sektor usaha yang penting bagi beberapa negara di dunia.
Hal itu dikarenakan karakteristik sumber daya alam yang unik dan diolah dengan
sumber daya manusia yang memadai. Kondisi alam yang diberikan secara cuma-
cuma oleh Allah SWT membantu manusia untuk mengembangkannya menjadi lebih
baik, jadi manusia tidak perlu lagi memunculkan potensi alam tetapi tinggal
mengembangkan dan melestarikannya.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini yaitu apa saja potensi dan persebaran
sumber daya alam kelautan dan pariwisata di indonesia?.

C. Tujuan
Sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai Sumber Daya Alam kelautan
dan pariwisata serta dengan pengetahuan dan informasi yang telah di dapatkan
sehingga, ia mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM KELAUTAN

Sumber daya laut yaitu unsur hayati dan non hayati yang terdapat di wilayah
laut. Luas laut Indonesia meliputi 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8
juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya.
Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga materi
tambang menyerupai minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan
lain-lain yang berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang sanggup dimanfaatkan
dari sumber daya laut yang lain yaitu sumber daya alam berupa mangrove, terumbu
karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir.
a. Perikanan
 Budi Daya Ikan Sumber daya perikanan laut yaitu salah satu potensi sumber
daya laut di indonesia yang semenjak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut
Indonesia mempunyai angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun.
Yang dimaksud dengan potensi lestari yaitu potensi penangkapan ikan yang masih
memungkinkan bagi ikan untuk melaksanakan regenerasi hingga jumlah ikan yang
ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan hukum internasional, jumlah
tangkapan yang diperbolehkan yaitu 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12
juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum
mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah
tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat
adanya perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia kepingan Barat dan Timur.
Di Indonesia kepingan Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang
banyak dtemukan yaitu ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda terdapat di daerah
Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di daerah
Indonesia kepingan Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar menyerupai cakalang
dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang
melaksanakan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa,
banyak masyarakat yang berbagi perjuangan budi daya ikan dengan memakai tambak.
Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana yaitu ikan bandeng dan udang. Selain ikan,
kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan
mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia mempunyai
lebih dari 13 ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai
Indonesia panjangnya mencapai 81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai
kedua terpanjang di dunia sesudah Kanada. Oleh alasannya itu, potensi sumber daya
alam di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia. Tidak salah jikalau pemerintah
di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan pembangunan maritim di
Indonesia. Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak diambil oleh oknum-
oknum dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada
beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan aktivitas illegal fishing.
Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan yaitu Laut Arafuru (Papua)
di Timur perairan Indonesia.
b. Hutan Mangrove
Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) yaitu tipe hutan yang berada di
daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut,
sedangkan pada ketika air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut.
Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara
sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap
garam yang terkandung di dalam air laut. Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai
potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi
ekologis hutan mangrove yaitu sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk
berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari
hutan mangrove yaitu untuk melindungi pantai dari erosi air laut. Fungsi irit hutan
mangrove berupa nilai irit dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai materi kayu bakar atau
materi pembuat arang. Kayu bakau juga sanggup dijadikan materi pembuat kertas.
Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh bermacam-macam jenis fauna yang
bernilai ekonomis, contohnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak
dengan baik di wilayah ini. Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau
Sumatra, beberapa kepingan ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau
Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau
kecil lainnya. Jumlah hutan mangrove di Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data
dari UNESCO). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar
hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya yaitu
Kalimantan (165 ribu ha), Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4
ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha).
c. Terumbu Karang
 Terumbu karang yaitu terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk
dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan
kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral
tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan
negara yang mempunyai terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang
Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang
ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya,
akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman
hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di indonesia juga yang
tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500
jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Mengapa terumbu karang banyak
ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan sanggup tumbuh dengan baik
pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari
itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di
daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantaslah jikalau terumbu karang banyak
ditemukan di Indonesia. Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air
yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang
tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan
terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut, terumbu
karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh
alasannya itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai alasannya kadar
garam air lautnya menurun jawaban bercampurnya air sungai ke laut. Mengapa
terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang mempunyai banyak
manfaat, baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi.
Adapun citra dari manfaat terumbu karang tersebut yaitu sebagai berikut. Manfaat
ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat
ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang sanggup berakibat terjadinya
abrasi. Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang sanggup
meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga sanggup menjadi daya
tarik objek wisata yang sanggup meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari
aktivitas pariswisata. Terumbu karang banyak ditemukan di kepingan tengah wilayah
Indonesia menyerupai di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu
karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.

B. POTENSI DAN PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM PARIWISATA

Negara Indonesia dikaruniai Yang Mahakuasa dengan banyak sekali wilayah dan
fenomena alam yang mempunyai keindahan dan daya tarik yang sangat beraneka
ragam. Selain itu juga mempunyai banyak sekali macam suku bangsa dengan variasi
tradisi, watak istiadat, seni, dan budaya yang beraneka ragam. Di samping itu banyak
pula jumpai peninggalan sejarah. Semua kondisi alam dan sosial tersebut merupakan
sumber daya yang sangat potensial untuk dioptimalisasikan bagi kepentingan sektor
pariwisata.
Secara umum objek wisata di muka bumi sanggup dibedakan menjadi tiga, yaitu
objek wisata alam, meliputi keindahan alam pegunungan, hutan, cagar alam dan suaka
margasatwa, danau, pantai, dan daerah laut, objek wisata budaya berafiliasi dengan
bangunan bersejarah, tradisi dan watak istiadat kelompok masyarakat, hasil karya seni
dan kerajinan, museum, monumen, benteng, taman hiburan. Agro Wisata, yaitu objek
wisata yang berafiliasi dengan aktivitas pertanian dan hasilnya.

Persebaran beberapa objek wisata yang ada di negara Indonesia antara lain sebagai
berikut.
a. Pulau Sumatra
Taman Nasional Gunung Leuser, Danau Laut Tawar, Rantau Prapat, Danau Toba,
Brastagi, Danau Maninjau, Danau Singkarak, Benteng Fort de Kock, Lembah Anai,
Danau Ranau, Suaka Alam Way Kambas, dan Benteng Marlborough.
b. Pulau Jawa
Gunung Tangkuban Perahu, Maribaya, Pangandaran, Pelabuhan Ratu, Museum
Geologi, Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, Museum Satria Mandala, Museum
Gajah, Monumen Nasional, Kebun Binatang Ragunan, Planetarium, Dataran Tinggi
Dieng, Batu Raden, Gua Jatijajar, Candi Borobudur, Prambanan, Keraton Jogja,
Kota Gede, Pantai Parangtritis, Kaliurang, Makam Imogiri, Gunung Bromo-
Tengger, Taman Nasional Baluran, dan Pemandian Tretes.
c. Bali
Pantai Kuta, Legian, Tanah Lot, Danau Batur, Klungkung, Pura Besakih, Daerah
Trunyan, dan banyak sekali macam kesenian.
d. Kalimantan
Pantai Pasir Panjang, Danau Riam Kanan, Museum Lambung Mangkurat, Istana
Kesultanan Sambas, Taman Nasional Tanjung Puting, dan masyarakat Dayak.
e. Nusa Tenggara
Gunung Tambora, Taman laut Gili Air, Taman Nasional Komodo, dan Danau
Kelimutu.
f. Sulawesi
Taman Laut Bunaken, Danau Tondano, Tana Toraja, Suaka marga satwa Anoa dan
burung Maleo, Mesjid bau tanah Palopo, Taman wisata Renboken, dan Pantai
Losari.
g. Papua
Danau Sentani, Pantai Koren, Hutan wisata Supiori Tanjung Kasuari, Tugu Pepera,
Tugu peninggalan gugurnya Yos Sudarso, dan lokasi bekas markas Jendral Doglas
Mc. Arthur.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekagaraman hayati
yang sangat tinggi yang berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di daratan,
udara maupun di perairan. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang sangat
pentingbagi pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata alam.
Sasaran tersebut di atas dapat tercapai melalui pengelolaan dan pengusahaan yang
benar dan terkoordinasi, baik lintas sektoral maupun swasta yang berkaitan dengan
pengembangan kegiatan pariwisata berkelanjutan, misalnya kepariwisataan, pemerintah
daerah, lingkungan hidup, dan lembaga swadaya masyarakat. Dalam pengembangan
kegiatan pariwisata berkelanjutan terdapat dampak positif dan dampak negatif, baik
dalam masalah ekonomi, sosial, dan lingkungan alami.Oleh karena itu dalam
pembangunan sektor kepariwisataan harus memperhatian kaidah-kaidah pengelolaan
lingkungan hidup mengingat salah satu unsur wisata adalah sumber daya alam yang
merupakan bagian dari lingkungan hidup. Pengembangan sektor pariwisata yang tidak
memperhatikan aspek lingkungan hidup dapat berdampak negatif pada perkembangan
pariwisata itu sendiri pada masa yang akan datang.

B. Saran
Dengan semua isi dari pada makalah ini maka penulis tak lupa menyarankan
bahwa isi dari pada makalah ini sangat jauh dari penyempurnaan. oleh karena itu
penulis minta agar para saudara pembaca tidak tersingung pada makalah ini. Dan
penulis pun selalu menanti saran dari para saudara agar memperbaiki tulisan makalah
yang sempurna di masa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA

http://perikanan38.blogspot.com/2017/11/potensi-sda-kelautan-indonesia.html
https://fikmakalah.blogspot.com/2017/08/makalah-geografi-tentang-potensi-dan_30.html
http://pandashareday.blogspot.com/2016/03/makala-sumber-daya-pariwisata-di.html

Anda mungkin juga menyukai