Anda di halaman 1dari 14

TUGAS AKHIR WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

TANTANGAN DAN PELUANG DALAM MENJADIKAN LAUT


SEBAGAI SUMBER KESEJAHTERAAN BANGSA
(Dr. Ir. Rijal M. Idrus, M.Sc)

OLEH :

KELOMPOK DIAMOND

1. AINUN FITRI (L051191077)


2. NATHASYA (L051191084)
3. NURHAFIFAH (L051191088)
4. DAFFA MADANIA ALIFAH (L051191092)
5. SUMARNI (L051191094)
6. RIFKA ZAKILAH DJAFAR (L021191100)
7. NURHALISAH SYAHAR (L021191101)

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. karena atas rahmat dan karunia-Nya lah
sehingga kita dapat menyelesaikan makalah Wawasan Sosial Budaya Maritim. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah yang kami susun ini terdapat suatu pelajaran yang didalamnya
menyangkut tentang “Tantangan dan Peluang dalam Menjadikan Laut sebagai Sumber
Kesejahteraan Bangsa”. Makalah ini bertujuan untuk memberikan referensi dan ilmu
pengetahuan kepada para pembaca agar pembaca dapat mengetahui tentang apa saja
tantangan dan peluang dalam menjadikan laut sebagai sumber kesejahteraan bangsa.
Sebelumnya kami mengucapkan permohonan maaf karena makalah yang kami
buat sangat jauh dari kata sempurna dan dengan rendah hati kami meminta kritik dan
saran dari pembaca untuk makalah ini agar bisa menjadi pedoman untuk
menyempurnakan makalah kami selanjutnya.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap agar makalah ini mampu
memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 7 November 2019

Kelompok Diamond
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................


DAFTAR ISI ................................................................................. .......................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
C. Tujuan .........................................................................................................
D. Manfaat .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Potensi yang Dimiliki Laut Indonesia ........................................................
B. Tantangan dalam Menjadikan Laut sebagai Sumber kesejahteraan
Bangsa.........................................................................................................
C. Solusi untuk Menghadapi Tantangan dalam Menjadikan Laut Sebagai
Sumber Kesejahtraan Bangsa .....................................................................
D. Peluang dalam Menjadikan Laut sebagai Sumber Kesejahtraan Bangsa ...
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laut merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Laut menyediakan


berbagai kebutuhan-kebutuhan manusia seperti sumber makanan, sumber mata
pencaharian dan lain sebagainya. Maka dari itulah laut sangat penting untuk
meningkatkan kesejahtraan bangsa Indonesia.
Potensi yang dimiliki Indonesia tersebut merupakan suatu peluang untuk
meningkatkan kesejahtraan bangsa seperti dimanfaatkan untuk kemajuan
perekonomian bangsa. Namun, potensi tersebut sering kali mengalami berbagai
tantangan contohnya saja adanya illegal fishing. Hal tersebut sangat merugikan
Indonesia maka dari itu diperlukan adanya solusi untuk mengatasi tantangan-
tantangan tersebut agar laut Indonesia tetap menjadi sumber kesejahtraan bagi
bangsa

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja sumberdaya yang dimiliki laut Indonesia?


2. Apa saja yang termasuk tantangan dalam menjadikan laut sebagai sumber
kesejahteraan bangsa?
3. Bagaimana solusi untuk menghadapi tantangan dalam menjadikan laut
sebagai sumber kesejahteraan bangsa?
4. Apa saja yang termasuk peluang dalam menjadikan laut sebagai sumber
kesejahteraan bangsa?
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui sumberdaya yang dimiliki laut Indonesia;


2. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi dalam menjadikan laut
sebagai sumber kesejahtraan bangsa;
3. Untuk mengetahui solusi dari tantangan dalam menjadikan laut sebagai
sumber kesejahtraan bangsa.
4. Untuk mengetahui apa saja peluang dalam menjadikan laut sebagai
sumber kesejahteraan bangsa;

D. MANFAAT

Untuk menambah wawasan mengenai potensi dan tantangan dalam


menjadikan laut sebagai sumber kesejahteraan bangsa serta mengetahui
solusi atas tantangan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumberdaya yang Dimiliki Laut Indonesia


Sumber daya alam laut adalah sumber daya alam yang berasal dari laut. Laut
adalah salah satu bagian terbesar dari bumi. Laut merupakan daerah yang
sepenuhnya di kelilingi oleh air. Sehingga hanya sedikit ekosistem yang ada dilaut.
Walaupun begitu, laut menyimpan sumber daya alam. Berikut ini sumber daya dari
laut :
• Garam
Garam adalah salah satu bahan dapur yang wajib dipakai ketika memasak.
Garam mengandung yodium yang sangat baik untuk mencegah kanker serta
menghilangkan jerawat. Garam berasal dari air laut yang mengering, dan
menyisakan hanya butiran-butiran Kristal garam.
• Ikan
Ikan adalah salah satu makhluk hidup yang ada dilaut. Ikan adalah salah
satu protein bagi manusia. Ikan tergolong sumber daya yang dapat
diperbaharui, karena mampu berkembang biak. Ikan adalah sumber daya laut
yang paling diminati oleh manusia.
• Tumbuhan
Walaaupun laut adalah daerah dengan 100% air dalamnya, akan tetapi laut
juga memiliki tumbuhan hidup yang berfungsi sebagai tempat tinggal ikan.
Tumbuhan laut bukan hanya sebagai tempat tinggal ikan saja, melaainkan
memiliki fungsi yang sangat banyak bagi manusia. Tumbuhan laut seperti
rumput laut, memilki kadar serat yang tinggi yang dapaat membantu
manusia dalam masalah pencernaaan, serta dibuat dalam bentuk kapsul
untuk obat.
• Terumbu karang
Terumbu karang adalah salah satu dari tumbuhan laut. Terumbu karang
biasanya hidup pada perairaan laut dangkal. Beberapaa terumbu karaang
dianggap sebagaai indikator kebersihan laut. Selain itu terumbu karang juga
dapat menghasilkan oksigen yang berasal dari fotosintesis.
• Fosfat
Fosfat adalah tulang belulang ikan yang telaah mati. Tulang belulang ikan
yang sudah mati dikumpulkan dan dihancurkan. Tulang belulang ini
mengandung fosfat yang dapat dipakai sebagai pupuk organik.
• Ombak
Tidak hanya makhluk hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya
alam. Laut adalah bagian dari bumi yang setiap bagiannya dimanfaatkan
untuk kepentingan manusia. Salah satunya adalaah ombak. Ombak adaalah
gerakan naik turun air laut, akibat adanya angin dan perbedaan ketinggian
permukaan laut. Ombak dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Pembangkit listrik tenaga ombak, untuk di Indonesia sendiri masih belum
cukup dikenal. Akan tetapi, pemakaian listrik tenaga ombak, dapat
membantu memberikan pasokan listrik di daerah-daerah pesisir yang sulit
mendapatkan akses listrik.
• Pasang surut air laut
Pasang surut air laut adalah perubahan ketinggian air laut akibat adanya
gravitasi bulan. Pasang surut ini dimanfaatkan oleh nelayan untuk mencari
ikan. Dimana nelayan berangkat mencari ikan pada saat pasang dan kembali
pulang pada saat surut. Tidak hanya pasang surut juga digunakaan sebagai
alat bantu untuk menyalakan mercusuar. Mercusuar berfungsi sebagai
pertanda bahwa ada tebing disekitar daerah tersebut. Selain itu berfungsi
membantu kapal menentukan arah.
• Mutiara
Mutiara adalah salah satu hasil laut yang memilki nilai ekonomis yang
lumayan tinggi. Mutiara berasal dari sebuah kerang. Kerang yang diberikan
makanan benda-benda padat, akan membungkus benda benda tersebut
dengan air liurnya. Dalam proses itu, maka menghasilkan mutiara. Mutiara
dimanfaatkan manusia sebagai bagian dari perhiasan.
• Plankton
Beberapa ikan yang ada dilaut, bukan hewan karnivora. Beberapa ikan
memakan tumbuhan laut seperti plankton. Plankton adalah salah satu
tumbuhan air laut yang berukuran sangat kecil. Plankton biasa dimanfaatkan
sebagai campuran untuk bahan makanan ikan hias yang dipelihara oleh
manusia.
• Minyak lepas pantai
Bangkai makhluk hidup laut yang terendap selama jutaan tahun, akan
menjadi minyak bumi. Hal tersebut juga pada hewan-hewan laut yang telah
mati selama jutaan tahun dan terendap didalaam lapisan kulit bumi.
B. Tantangan dalam Menjadikan Laut sebagai Sumber Kesejahteraan
Bangsa
1. Persoalan DWELLING TIME
Ketua Institut Keamanan dan Keselamatan Maritim Indonesia (IK2MI)
Laksamana Madya TNI (Purn) Y Didik Heru Purnomo ketika membuat
kegiatan round table discussion (RTD) IK2MI dengan tema “Membenahi
Tata Kelola Pelabuhan dengan menurunkan Dwelling Time”, pertengahan
Agustus 2015 lalu mengatakan bahwa masalah Dwelling Time di pelabuhan
Tanjung Priok sudah berlangsung lama. Untuk itu perlu dicari solusi terbaik,
sehingga pelayanan di pelabuhan bisa memberikan kepastian bagi para
pengguna jasa pelabuhan itu; caranya dengan membenahi tata kelola
pelabuhan.
Kita semua tahu bahwa pelabuhan merupakan “pembuluh darah” yang
sangat vital bagi kelancaran distribusi barang keluar dan masuk ke
Indonesia. Dengan lancarnya keluar dan masuk barang di negara kita, maka
perekonomian semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan cita-cita untuk
mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim dan menuju Poros Maritim
Dunia seperti yang digagas Presiden Jokowi. Sebenarnya potensi untuk
mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim sudah ada. Pada masa itu,
para pelaut Indonesia telah mampu mengarungi luas dan ganasnya samudera
hingga ke Madagaskar hingga samudra lainnya, sehingga disegani dan
dikagumi oleh banyak negara.
Seiring dengan perjalanan waktu, kejayaan itu semakin memudar.
Pola pikir Bangsa Indonesia untuk menguasai maritim diubah oleh penjajah
agar berpola pikir pembangunan darat. Lautan Nusantara yang menyimpan
kekayaan sangat besar akhirnya “dibelakangi” oleh masyarakat dan lebih
banyak “menengok” kedaratan. Padahal negara-negara besar telah
membuktikan bahwa dengan menguasai lautan, maka mereka menjadi
negara maju dan terkemuka.

2. Belum Bangkit
Meski sudah berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), laut Indonesia secara de facto bukanlah milik bangsa. Belum
tergarapnya laut Indonesia secara meksimal dan sekaligus tumpang
tindihnya pengelolaan laut menjadi bukti bahwa kebangkitan bangsa bahari
belum menjadi visi bersama.
Memang upaya membangun laut Indonesia yang satu dan tak terbagi dirintis
oleh Presiden Soeharto pada tahun 1972 dengan dibentuknya Badan
Koordinasi Keamanan Laut melalui Keputusan Bersama Menteri
Pertahanan dan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata, Menteri
Perhubungan, Menteri Keuangan, Menteri Kehakiman, dan Jaksa Agung,
No: KEP/B/45/XII/1972; SK/901/M/1972; KEP.772/MK/III/12/1972;
LS.8/72/1;KEP-085/J.A/12/1972 tentang Pembentukan.

3. Keamanan Maritim
Keamanan maritim merupakan unsur penting dalam menyediakan
lingkungan yangtepat bagi negara-negara untuk mengembangkan
ekonominya. Tanpa mampu mengendalikan perairan sendiri, akan sulit bagi
negara-negara unuk mengendalikan perairan masing-masing. Selain itu akan
sulit bagi negara-negara untuk mengelola, mengeksplorasi, dan
mengeksploitasi sumber daya yang berkelanjutan untuk kepentingan
masyarakatnya.
Di sisi lain, kita masih melihat ada tantangan non-tradisional seperti
penangkapan ikan ilegal dan kurangnya arsitektur regional untuk memerangi
penangkapan ikan ilegal, penyelundupan narkoba, perdagangan manusia,
perbudakan dilaut, pemburuan satwa liar, serta perampokan bersenjata
terhadap kapal di laut dan pembajakan laut. Disamping itu, tantangan
manusia juga disebabkan ancaman lingkungan seperti naiknya permukaan
laut, kerusakan terumbu karang, pemanasan lautan, dampak EI Nino, dan
polusi seperti tumpahan minyak seperti kasus di Montara dan sampah laut;
adalah ancaman yang jelas dari lingkungan hidup laut dan samudera kita.

4. Pembangunan Berkelanjutan
Hakikat pembangunan berkelanjutan, yakni pembangunan adalah
seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan hidup
manusia. Pembangunan barwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan
kualitas secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu generasi mendatang
memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam sehingga berkelanjutan.
b. Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies,
habitat, dan ekosistem agar tercipta keseimbangan lingkungan.
c. Mengunakan pendekatan integratif sehingga terjadi keterkaitan yang
kompleks antara manusia dan lingkungan untuk masa kini dan mendatang.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang untuk merencanakan
rancangan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung
pembangunan.
e. Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya alam
secara bijak.
f. Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan
pemenuhan kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa
pembangunan ekonomi harus seimbang dengan konservasi lingkungan.

C. Solusi untuk Menghadapi Tantangan dalam Menjadikan Laut Sebagai


Sumber Kesejahtraan Bangsa
"Sumber daya laut merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat,untuk meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat kita,merupakan kunci
kesejahteraan rakyat Indonesia" ujar presiden Jokowi.
Jika dilihat pada kenyataannya laut Indonesia memiliki berbagai macam
tantangan yang mengancam kelestarian laut Indonesia. Oleh sebab itu perlu
dilakukan akslerasi perlindungan laut dengan melibatkan masyarakat pesisir untuk
terlibat langsung dalam penjagaan daerah pesisir dan laut Indonesia.kawasan
perairan laut harus mendapat perlindungan penuh untuk memastikan keberlanjutan
dimasa yang akan datang.Masyarakat pesisir perlu diberikan pelatihan yang bisa
meningkatkan kapasitas pengetahuan mereka mengenai pentingnya menjaga
lingkungan. Di sisi lain pemerintah juga perlu meningkatkan mata
pencaharianalternatif bagi warga yang selama ini bekerja di laut.hal ini penting
untuk dapat meredam konflik saat satu kawasan perairan dilarang untuk
dimanfaatkan secara penuh.Hal lain yaitu harus ada kerja sama dengan negara lain
untuk menjaga batas teritori masing-masing agar tidak ada pencurian ikan.
Pembangunan berkelanjutan juga menjadi salah satu usaha yang terencana
dan terarah untuk menghasilkan suatu solusi untuk pemanfaatan sumberdaya laut
untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidup manusia.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan kualitas secara
bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.pengelolaan sumberdaya laut
berkelanjutan harus menjadi prioritas agar alam tetap lestari dengan demikian perlu
dilakukan pembaharuan terhadap lingkungan yang rusak dan menjaga kebersihan
lingkungan,mengurangi penggunaan barang berbahan plastik,tidak membuang
sampah dilaut,melakukan penghijauan di daerah yang gersang.

D. Peluang dalam Menjadikan Laut sebagai Sumber Kesejahtraan Bangsa


Peluang adalah suatu cara untuk mengungkap pengetahuan atau kepercayaan
bahwa suatu kejadian akan berlaku atau telah terjadi. Peluang juga dikenal sebagai
kebolehjadian atau probabilitas. Berbicara masalah laut, seperti yang kita ketahui
bahwa sumberdaya alam laut Indonesia sangat kaya sehingga memiliki beberapa
potensi yang tentunya berpeluang untuk mensejahterakan bangsa Indonesia sendiri.
Potensi-potensi tersebut terbagi menjadi sebagai berikut :
1. Potensi Fisik
Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi fisik,
terdiri dari Perairan Nusantara seluas 2.8 juta km2 , Laut Teritorial seluas
0.3 juta km2 . Perairan Nasional seluas 3,1 juta km2 , Luas Daratan sekitar
1,9 juta km2 , Luas Wilayah Nasional 5,0 juta km2 , luas ZEE (Exlusive
Economic Zone) sekitar 3,0 juta km2 , Panjang garis pantai lebih dari 81.000
km dan jumlah pulau lebih dari 18.000 pulau.

2. Potensi Pembangunan
Potensi Wilayah pesisir dan laut Indonesia dipandang dari segi
Pembangunan adalah sebagai berikut: (a) Sumberdaya yang dapat
diperbaharui seperti; Perikanan (Tangkap, Budidaya, dan Pascapanen),
Hutan mangrove, Terumbu karang, Industri Bioteknologi Kelautan dan
Pulau-pulau kecil. (b) Sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti;
Minyak bumi dan Gas, Bahan tambang dan mineral lainnya serta Harta
Karun. (c) Energi Kelautan seperti; Pasang-surut, Gelombang, Angin, OTEC
(Ocean Thermal Energy Conversion). (d) Jasa-jasa Lingkungan seperti;
Pariwisata, Perhubungan dan Kepelabuhanan serta Penampung (Penetralisir)
limbah.

3. Potensi Sumberdaya Pulih (Renewable Resource)


Potensi wilayah pesisir dan lautan lndonesia dipandang dari segi
Perikanan meliputi; Perikanan Laut (Tuna/Cakalang, Udang, Demersal,
Pelagis Kecil, dan lainnya) sekitar 4.948.824 ton/tahun, dengan taksiran nilai
US$ 15.105.011.400, Mariculture (rumput laut, ikan, dan kerang-kerangan
serta Mutiara sebanyak 528.403 ton/tahun, dengan taksiran nilai US$
567.080.000, Perairan Umum 356.020 ton/tahun, dengan taksiran nilai US$
1.068.060.000, Budidaya Tambak 1.000.000 ton/tahun, dengan taksiran nilai
US$ 10.000.000.000, Budidaya Air Tawar 1.039,100 ton/tahun, dengan
taksiran nilai US$ 5.195.500.000, dan Potensi Bioteknologi Kelautan tiap
tahun sebesar US$ 40.000.000.000, secara total potensi Sumberdaya
Perikanan Indonesia senilai US$ 71.935.651.400 dan yang baru sempat
digali sekitar US$ 17.620.302.800 atau 24,5 %. Potensi tersebut belum
termasuk hutan mangrove, terumbu karang serta energi terbarukan serta jasa
seperti transportasi, pariwisata bahari yang memiliki peluang besar untuk
dikembangkan.

4. Potensi Sumberdaya Tidak Pulih (Non Renewable Resource)


Pesisir dari Laut Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas, mineral
dan bahan tambang yang besar. Dari hasil penelitian BPPT (1998) dari 60
cekungan minyak yang terkandung dalam alam Indonesia, sekitar 70 persen
atau sekitar 40 cekungan terdapat di laut. Dari 40 cekungan itu 10 cekungan
telah diteliti secara intensif, 11 baru diteliti sebagian, sedangkan 29 belum
terjamah. Diperkirakan ke-40 cekungan itu berpotensi menghasilkan 106,2
miliar barel setara minyak, namun baru 16,7 miliar barel yang diketahui
dengan pasti, 7,5 miliar barel di antaranya sudah dieksploitasi. Sedangkan
sisanya sebesar 89,5 miliar barel berupa kekayaan yang belum terjamah.
Cadangan minyak yang belum terjamah itu diperkirakan 57,3 miliar barel
terkandung di lepas pantai, yang lebih dari separuhnya atau sekitar 32,8
miliar barel terdapat di laut dalam. Sementara itu untuk sumberdaya gas
bumi, cadangan yang dimiliki Indonesia sampai dengan tahun 1998
mencapai 136,5 Triliun Kaki Kubik (TKK). Cadangan ini mengalami
kenaikan bila dibandingkan tahun 1955 yang hanya sebesar 123,6 Triliun
Kaki Kubik. Sedangkan Potensi kekayaan tambang dasar laut seperti
aluminium, mangan, tembaga, zirconium, nikel, kobalt, biji besi non
titanium, vanadium, dan lain sebagainya yang sampai sekarang belum
teridentifikasi dengan baik sehingga diperlukan teknologi yang maju untuk
mengembangkan potensi tersebut.

5. Potensi Geopolitis
Indonesia memiliki posisi strategis, antar benua yang menghubungkan
negara-negara ekonomi maju, posisi geopolitis strategis tersebut
memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi, misalnya beberapa
selat strategis jalur perekonomian dunia berada di wilayah NKRI yakni Selat
Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Makassar dan Selat Ombai-
Wetar. Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai kekuatan
Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa.

6. Potensi Sumberdaya Manusia


Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi SDM
adalah sekitar 60 % penduduk Indonesia bermukim di wilayah pesisir,
sehingga pusat kegiatan perekonomian seperti: Perdagangan, Perikanan
tangkap, Perikanan Budidaya, Pertambangan, Transportasi laut, dan
Pariwisata bahari. Potensi penduduk yang berada menyebar di pulau-pulau
merupakan aset yang strategis untuk peningkatan aktivitas ekonomi antar
pulau sekaligus pertahanan keamanan negara.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Indonesia memiliki laut yang diupayakan agar menjadi sumber kesejahtraan


bagi bangsa kita ini. Laut indonesia memiliki berbagai macam kekayaan seperti
terumbu karang, garam, ikan dan lain sebagai. Namun upaya dalam menjadikan
laut sebagai sumber kesejahtraan bangsa sering kali mengalami tantangan. Namun
kita sebagai bangsa yang cerdas harus mempunyai solusi untuk menghadapi
tantangan tersebut. Tapi selain ada tantangan, juga ada peluang untuk menjadikan
laut sebagai sumber kesejahtraan bangsa seperti potensi sumber daya manusia dan
lain sebagainya.

B. Saran

Sebagai warga Negara kita harus mengetahui apa saja tantangan dalam
meningkatkan laut sebagai sumber kesejahtraan beserta solusi. Dan kita juga harus
mengembangkan peluang yang dimiliki laut kita agar bisa menjadi sumber
kesejahtraan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

1. Https://ilmugeograficom.cdn.ampproject.org/v/s/ilmugeografi.com/biogeografi/
sumberdayaalamlaut/amp_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE%3D#aoh=15732256
5534&referrer
2. https://www.mongabay.co.id
3. https://rocketmanajemen.com/definisi-peluang/
4. http://www.lfip.org/english/pdf/baliseminar/pemberdayaan%20sumber%20daya
%20kelautan%20-%20tridiyo%20kusumastanto.pdf
5. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc. 2005. Pemodelan Sumber daya Perikanan dan
Kelautan. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai