OLEH :
KELOMPOK DIAMOND
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. karena atas rahmat dan karunia-Nya lah
sehingga kita dapat menyelesaikan makalah Wawasan Sosial Budaya Maritim. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah yang kami susun ini terdapat suatu pelajaran yang didalamnya
menyangkut tentang “Tantangan dan Peluang dalam Menjadikan Laut sebagai Sumber
Kesejahteraan Bangsa”. Makalah ini bertujuan untuk memberikan referensi dan ilmu
pengetahuan kepada para pembaca agar pembaca dapat mengetahui tentang apa saja
tantangan dan peluang dalam menjadikan laut sebagai sumber kesejahteraan bangsa.
Sebelumnya kami mengucapkan permohonan maaf karena makalah yang kami
buat sangat jauh dari kata sempurna dan dengan rendah hati kami meminta kritik dan
saran dari pembaca untuk makalah ini agar bisa menjadi pedoman untuk
menyempurnakan makalah kami selanjutnya.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap agar makalah ini mampu
memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kelompok Diamond
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
D. MANFAAT
2. Belum Bangkit
Meski sudah berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), laut Indonesia secara de facto bukanlah milik bangsa. Belum
tergarapnya laut Indonesia secara meksimal dan sekaligus tumpang
tindihnya pengelolaan laut menjadi bukti bahwa kebangkitan bangsa bahari
belum menjadi visi bersama.
Memang upaya membangun laut Indonesia yang satu dan tak terbagi dirintis
oleh Presiden Soeharto pada tahun 1972 dengan dibentuknya Badan
Koordinasi Keamanan Laut melalui Keputusan Bersama Menteri
Pertahanan dan Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata, Menteri
Perhubungan, Menteri Keuangan, Menteri Kehakiman, dan Jaksa Agung,
No: KEP/B/45/XII/1972; SK/901/M/1972; KEP.772/MK/III/12/1972;
LS.8/72/1;KEP-085/J.A/12/1972 tentang Pembentukan.
3. Keamanan Maritim
Keamanan maritim merupakan unsur penting dalam menyediakan
lingkungan yangtepat bagi negara-negara untuk mengembangkan
ekonominya. Tanpa mampu mengendalikan perairan sendiri, akan sulit bagi
negara-negara unuk mengendalikan perairan masing-masing. Selain itu akan
sulit bagi negara-negara untuk mengelola, mengeksplorasi, dan
mengeksploitasi sumber daya yang berkelanjutan untuk kepentingan
masyarakatnya.
Di sisi lain, kita masih melihat ada tantangan non-tradisional seperti
penangkapan ikan ilegal dan kurangnya arsitektur regional untuk memerangi
penangkapan ikan ilegal, penyelundupan narkoba, perdagangan manusia,
perbudakan dilaut, pemburuan satwa liar, serta perampokan bersenjata
terhadap kapal di laut dan pembajakan laut. Disamping itu, tantangan
manusia juga disebabkan ancaman lingkungan seperti naiknya permukaan
laut, kerusakan terumbu karang, pemanasan lautan, dampak EI Nino, dan
polusi seperti tumpahan minyak seperti kasus di Montara dan sampah laut;
adalah ancaman yang jelas dari lingkungan hidup laut dan samudera kita.
4. Pembangunan Berkelanjutan
Hakikat pembangunan berkelanjutan, yakni pembangunan adalah
seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan hidup
manusia. Pembangunan barwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan
kualitas secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.
Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu generasi mendatang
memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam sehingga berkelanjutan.
b. Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies,
habitat, dan ekosistem agar tercipta keseimbangan lingkungan.
c. Mengunakan pendekatan integratif sehingga terjadi keterkaitan yang
kompleks antara manusia dan lingkungan untuk masa kini dan mendatang.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang untuk merencanakan
rancangan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang mendukung
pembangunan.
e. Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya alam
secara bijak.
f. Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan
pemenuhan kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa
pembangunan ekonomi harus seimbang dengan konservasi lingkungan.
2. Potensi Pembangunan
Potensi Wilayah pesisir dan laut Indonesia dipandang dari segi
Pembangunan adalah sebagai berikut: (a) Sumberdaya yang dapat
diperbaharui seperti; Perikanan (Tangkap, Budidaya, dan Pascapanen),
Hutan mangrove, Terumbu karang, Industri Bioteknologi Kelautan dan
Pulau-pulau kecil. (b) Sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti;
Minyak bumi dan Gas, Bahan tambang dan mineral lainnya serta Harta
Karun. (c) Energi Kelautan seperti; Pasang-surut, Gelombang, Angin, OTEC
(Ocean Thermal Energy Conversion). (d) Jasa-jasa Lingkungan seperti;
Pariwisata, Perhubungan dan Kepelabuhanan serta Penampung (Penetralisir)
limbah.
5. Potensi Geopolitis
Indonesia memiliki posisi strategis, antar benua yang menghubungkan
negara-negara ekonomi maju, posisi geopolitis strategis tersebut
memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi, misalnya beberapa
selat strategis jalur perekonomian dunia berada di wilayah NKRI yakni Selat
Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Makassar dan Selat Ombai-
Wetar. Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai kekuatan
Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa.
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai warga Negara kita harus mengetahui apa saja tantangan dalam
meningkatkan laut sebagai sumber kesejahtraan beserta solusi. Dan kita juga harus
mengembangkan peluang yang dimiliki laut kita agar bisa menjadi sumber
kesejahtraan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
1. Https://ilmugeograficom.cdn.ampproject.org/v/s/ilmugeografi.com/biogeografi/
sumberdayaalamlaut/amp_gsa=1&usqp=mq331AQCKAE%3D#aoh=15732256
5534&referrer
2. https://www.mongabay.co.id
3. https://rocketmanajemen.com/definisi-peluang/
4. http://www.lfip.org/english/pdf/baliseminar/pemberdayaan%20sumber%20daya
%20kelautan%20-%20tridiyo%20kusumastanto.pdf
5. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc. 2005. Pemodelan Sumber daya Perikanan dan
Kelautan. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.