Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INGGRIS

OLEH :

NAMA : ANGGLI FEBRINA R.


NIM : J1A121006
KELAS: A

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

inayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Pengantar Ilmu Pesisir yang berjudul

“KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN NON HAYATI LAUT ” .

Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik

segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa

menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para

pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................ii

BAB I ................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................ 1  
A. Latar belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................................

BAB II .......................................................................................................... 4
PEMBAHASAN............................................................................................... 4
A. Pengertian sumber daya laut.............................................................
1. Hayati Laut.............................................................
2. Non hayati Laut.......................................................................................................
B. Manfaat Sumber Daya Laut

BAB III ....................................................................................................


PENUTUP ...............................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekosistem laut merupakan sistem akuatik yang terbesar di planet bumi. Lautan menutupi
lebih dari 80 persen belahan bumi selatan tetapi hanya menutupi 61 persen belahan bumi utara,
dimana terdapat sebagian besar daratan bumiIndonesia sebagai Negara kepulauan terletak di
antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dan mempunyai tatanan geografi yang rumit
dilihat dari topografi dasar lautnya. Dasar perairan Indonesia di beberapa tempat, terutama di
kawasan barat menunjukkan bentuk yang sederhana atau rata yang hampir seragam, tetapi di
tempat lain terutama kawasan timur menunjukkan bentuk-bentuk yang lebih majemuk, tidak
teratur dan rumit.

Bentuk dasar laut yang majemuk tersebut serta lingkungan air di atasnya memberi
kemungkinan munculnya keanekaragaman hayati dan non hayati dimana sumber daya hayati
laut antara lain ikan, rumput laut, padanglamun, hutan mangrove, dan terumbu karang, biota
perairan; sedangkan sumber daya non hayati terdiri dari lahan pasir, permukaan air, sumber daya
di airnya, dan di dasar laut seperti minyak dan gas, pasir, timah, dan mineral lainnya . Dengan
sebaran yang luas, baik secara mendatar maupun secara vertikal.Lingkungan laut selalu berubah
atau dinamis.Kadang-kadang perubahan lingkungan ini lambat, seperti datangnya zaman es yang
memakan waktu ribuan tahun.Kadang-kadang cepat seperti datangnya hujan badai yang
menumpahkan air tawar dan mengalirkan endapan lumpur dari darat ke laut. Cepat atau
lambatnya perubahan itu sama-sama mempunyai pengaruh, yakni kedua sifat perubahan tersebut
akan mengubah intensitas faktor-faktor lingkungan.
B. Rumusan Masalah
• dspst

C. Tujuan Penulisan

• Mengetahui jenis jenis keanekaragaman hayati dan non hayati laut


• Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati dan non hayati laut,
• Dan gangguan yang sering terjadi.

D. Manfaat Penulisan

• Menambah referensi atau wawasan mengenai Sumber Daya hayati dan non hayati.
• Menjadi bahan Informasi dalam Pelestarian Sumber Daya Kelautan di Indonesia.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Laut

Lingkungan laut merupakan salah satu sumberdaya alam yang besar di bumi yang
mengandung berbagai hal-hal yang besar dimana dapat dimanfaatkan manusia untuk
dikumpulkan,dipanen, dan ditambang. Hal ini meliputi makanan yang bersumber dari laut,
berbagai mineral, dan produk minyak bumi dari berbagai sumber. Jumlah rupiah dalam
sumber daya yang diambil dari laut adalah ratusan miliar per tahun, namun kita bahkan
belum mulai memanfaatkan beberapa sumber daya yang ada dilautan. Sejak awal peradaban,
laut telah digunakan dalam tiga cara utama: untuk transportasi, untuk kekuatan militer, dan
sebagai sumber makanan. Sejak revolusi industri, dasar ini telah diperluas dan sekarang
termasuk minyak bumi, mineral, dan energi.

1. Keanekaragaman Hayati Laut


Keanekaragaman hayati pesisir dan laut adalah seluruh keanekaan bentuk kehidupan
di pesisir dan laut, beserta interaksi di antara bentuk kehidupan tersebut dan antara
bentuk kehidupan tersebut dengan lingkungannya. Keanekaragaman hayati pesisir dan
laut merujuk pada keberagaman bentuk-bentuk kehidupan di pesisir dan laut: tanaman
yang berbeda-beda, hewan dan mikroorganisme, gen-gen yang terkandung di dalamnya,
dan ekosistem yang mereka bentuk.  Kekayaan hidup ini adalah hasil dari sejarah
ratusan juta tahun berevolusi yang jika hilang akan susah untuk pulih bahkan bisa hilang
untuk selamanya. Beberapa jenis-jenis keanekaragaman hayati laut sebagai berikut :

a. Ikan
Secara geografis Indonesia merupakan negara kelautan yang terdiri dari ribuan
pulau, laut Indonesia juga sejak dulu sudah terkenal dengan kaya akan ikan.
Indonesia menjadi salah satu negara tropis yang menjadi salah satu negara yang
menjadi daerah penting bagi kegiatan ekspor ikan dunia. Jenis ikan di Indonesia
dalam laut dalam ( 100-350 m ) di temukan dalam laut lepas Cilacap Jawa tengah.
Kesebelas jenis ikan laut dalam yang berhasil ditemukan adalah ikan dasar laut
Chimaeridae, Cepalidae jenis Cepala dan Owstonia yang sekilas mirip ikan layur
berwarna merah, Triglidae, Satyrichthys welchi, Satyrichthys reiffeli, Pterygotrigla
sp, Pleuronectiformes (ikan sebelah), Percichthysdae (sejenis kakap kecil),
Sternoptychidae (sejenis teri laut dalam), Myctophidae (sejenis teri laut dalam), pari
biola, dan hiu raja.
Berdasarkan peluang industri perikanan baik dalam skala kecil ( perairan nusantara )
maupun skala besar (ZEEI dan samudra) dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang, marlin, tongkol, tenggiri dan cucut dapat
ditangkap di perairan nusantara dan samudera terutama di perairan Laut Banda, Laut
Seram sampai Teluk Tomini, Laut Arafura dan Samudera Hindia yang memiliki
peluang pengembangan secara lestari sekitar 321.766 ton per tahun.
Ikan pelagis kecil seperti ikan layang, selar, tembang, lemuru, dan kembung dapat
ditangkap di perairan nusantara antara lain di perairan Laut Cina Selatan, Selat
Makasar dan Laut Flores, Laut Banda, Laut Seram sampai Teluk Tomini, Laut
Sulawesi dan Samudera Pasifik, Laut Arafura dan Samudera Hindia. Peluang
pengembangan perikanan ikan pelagis kecil secara lestari masih sekitar 1.715 ribu
ton.
Ikan karang konsumsi seperti kerapu, kakap, lancam, beronang dan ekor kuning
berpeluang dikembangkan di sekitar perairan Selat Makasar dan Laut Flores, Laut
Banda, dan Laut Seram sampai Teluk Tomini dengan potensi lestari sekitar 31.355
ton.
Kelompok lobster seperti udang karang dan barong berpeluang dikembangkan di
perairan Laut Cina Selatan, Laut Banda, dan Laut Seram sampai Teluk Tomini,
dengan potensi sekitar 2.400 ton per tahun.

b. Rumput Laut
Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati yang terdapat di wilayah pesisir
dan laut. Dalam bahasa Inggris, rumput laut diartikan sebagai seaweed. Sumberdaya
ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem
terumbu karang. Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan
karang mati. Beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera,
rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai
dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, rumput laut
dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau
di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai barat
Sumatera, rumput laut dapat ditemui di pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir
Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam.

c. Mangrove
Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang
surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan
pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan
mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna.
Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang
terkandung di dalam air laut. Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber
daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan
mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung,
mencari makan, dan berkembang biak.
d. Padang Lamun/ Seagrasses
Lamun ialah tumbuhan halophyte, submersible atau seluruh bagiannya
tenggelam, dan menempati substrat dasar yang lunak (seperti pasir dengan kadar
lumpur relatif rendah). Daun dan batangnya sering digunakan sebagai tempat
menempel alga, avertebrata yang bersifat sesil, dan sebagai tempat asuhan serta
perlindungan bagi anak-anak ikan, kepiting dan mollusca. Padang lamun dipercaya
sebagai habitat dengan produktifitas yang sangat tinggi, berfungsi sebagai jebakan
detritus, berperanan dalam siklus nutrient di laut, dan mempertahankan stabilitas
pantai serta substrat dasar.

e. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk
dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan
kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral
tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan
negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang
Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang
yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari
luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.

Adapun gambaran dari manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut.
1) Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata
bahari.
2) Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat
terjadinya abrasi.
3) Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan
pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek
wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan
pariswisata. Terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah
Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu
karang  juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra

Anda mungkin juga menyukai