Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MAKANA FUNGSIONAL

RUJAK ACEH

DI
S
U
S
U
N

Nama kelompok 2:
ANDI. INDRAWAN SYAM
BUNGA
IPAL ERWIN
M. FERDIANSYAH
NURATIKA
RISKA
ZAOMI AZIZAH RAMADAHANI

XII MIPA 5
SMA NEGERI 1 LUWU UTARA
TAHUN AJARAN 2021/20222

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya “Laporan Makanan Fungsional Pembuatan Rujak Aceh”
ini bisa diselesaikan dengan baik demi memenuhi tugas mata pelajaran prakarya
dan wirausahaan.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memebantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami
menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
konstitutif dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya laporan kami ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua
dan juga bermanfaat untuk pembangunan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Masamba, 25 Maret 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………..!
KATA PENGANTAR…………………..!!
DAFTAR ISI……………………………!!!
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A.Sejarah Makanan Rujak Aceh
B.Pengertian Rujak Aceh
C.Kandungan Gizi Pada Rujak Aceh
BAB III TAHAPAN PENGEMBANGAN WURAUSAHA
A.Perhitungan Harga Jual Makanan Fungsional
B.Proses Pembuatan
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Berbagai kajian epidemiologi, penelitian maupun data klinis menunjukkan
bahwa beberapa makanan dan/atau komponen pangan tertentu bisa memberikan
pengaruh positif terhadap kesehatan. Sejalan dengan perbaikan ekonomi dan
pemahaman terhadap pengaruh pangan terhadap kesehatan, maka tuntutan
konsumen terhadap makanan yang akan dikomsumsinya tidak lagi hanya sekedar
harus mempunyai komposisi gizi yang baik, atau penampakan dan cita rasa yang
menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologi tertentu yang bermanfaat bagi
kesehatan. Tuntutan ini menyebabkan makanan fungsional saat ini tumbuh dan
berkembang pesat.

Menurut BPOM RI, makanan fungsional adalah makanan yang secara alamiah
maupun telah diproses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan
kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang
bermanfaat bagi kesehatan. Untuk dapat dikategorikan sebagai makanan fungsional,
maka makanan tersebut haruslah bisa dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan
atau minuman dengan karaktetistik sensoris seperti penampakan, warna, tekstur
dan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen serta tidak memberikan
kontraindikasi maupun efek samping terhadap metobalisme zat gizi lainnya pada
jumlah penggunaan yang dianjurkan.

Makanan sebagai kebutuhan dasar manusia yang menjadi alasan dasar untuk
mengembangkan bisnis warung makan maupun pedagang kaki lima. Usaha ini
menjadi alternatif yang menjanjikan dan merupakan bisnis yang tidak akan pernah
mati bahkan ada yang sukses dan dapat meraih penghasilan yang cukup besar
apabila di kelola dengan baik dan selalu mengikuti selera dan daya beli masyarakat.
Makanan pada umumnya selalu diburu dan dicari orang dimanapun karena
merupakan hal yang tidak dapat ditunda.

Seiring dengan perkembangan pasar saat ini, usaha pembuatan makanan


semakin menarik untuk ditekuni, salah satunya penjualan “Rujak Aceh”. Rujak
merupakan hidangan salad buah dan sayuran teradisional Indonesia, umumnya
ditemukan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Selain mengacu pada hidangan
salad buah ini, istilah rujak juga berarti campuran atau campuran eklektif dalam
bahasa melayu sehari-hari.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Bagaiman cara pembuatan Rujak Aceh?
2.Bagaimana analisa modal pembuatan Rujak Aceh?
3.Bagaimana perkembangan makanan Rujak Aceh?
4.Apa manfaat Rujak Aceh?
C.TUJUAN MASALAH
1.Mengetahui bagaimana cara pembuatan Rujak Aceh.
2.Mengetahui berapa banyak modal yang digunakan dalam pembuatan Rujak Aceh.
3.Untuk menginformasikan perkembangan makanan Rujak Aceh.
4.Memberikan informasi mengenai manfaat dan kandungan nilai gizi yang
terkandung dalam Rujak Aceh.
BAB II
PEMBAHASAN

A.SEJARAH RUJAK ACEH

Asalh usul rujak kurang jelas, dan varian rujak ada di beberapa di Asia
Tenggara, terutama di Indonesia, juga Malaysia dan Singapura. Bisa jadi sejak
zaman dahulu, penduduk asli kepulauan Melayu mengonsumsi buah-buahan tropis
musiman yang rasanya asam terutama apel Jawa, kedondong, dan mangga mentah,
bersama dengan gula aren dan garam untuk mengimbangi rasa asam. Di Indonesia,
pohon buah-buahan tertentu memiliki musim berbuahnya sendiri-sendiri biasanya
dari akhir musim kemarau hingga musim hujan, sehingga waktu panen buah
biasanya bertepatan dengan waktu rujak di desa-desa di Indonesia.

Rujak adalah salah satu hidangan tertua dan makanan Jawa kuno yang
diidentifikasi secara historis paling awal. Disebut rurujak dalam prasasti Taji Jawa
kuno (901 M) dari zaman Kerajaan Mataram di Jawa Tengah. Orang Jawa di
Indonesia telah memasukkan rujak kedalam upacara pranatal mereka yang disebut
Naloni Mitoni. Menurut tradisi setempat, mangga mentah dan buah-buahan berasa
asam lainnya diidam-idamkan oleh wanita hamil, tampaknya sebagai padanan acar
di Barat.

Masuknya cabai dan kacang pedas dan pedas mengkin telah terjadi pada awal
era kolonial di abad ke-16, karena produk tersebut dibawa oleh pedagang Spanyol
dan Pertugis dari Amerika. Disarankan bahwa rujak mungkin terkait dengan gado-
gado Indonesia, sedangkan rujak di Malaysia dan Singapura menunjukkan pengaruh
India dengan kacang berwarna oranye dan saus ubi jalar sebagai saus untuk
gorengan (dengan sayuran, kelapa, udang, atau bahan lainnya di dalamnya), telur
dan kentang.

Di Indonesia, rujak adalah makanan tradisional yang dijual di pasar tradisional,


warung atau gerobak keliling oleh penduduk setempat, terutama orang Jawa, Sunda
dan Bali. Di Malaysia, rujak dikaitkan dengan kedai Mamak, yang merupakan kedai
makanan Muslim Malaysia, Malaysia di mana rujak mamak adalah hidangan yang
populer. Di Singapura, rujak mamak umumnya dijual oleh Muslim India, rujak buah
(rujak buah) terutama oleh orang Cina, dan rujak Bandung (sotong) terutama oleh
orang Melayu. Sekarang, mereka dijual di sebagai besar pusat jajanan di kota.

B.PENGERTIAN RUJAK ACEH

Rujak aceh adalah semacam kudapan yang terdiri dari berbagai macam buah-
buahan segara yang dilengkapi dengan campuran bumbu kacang sebagai
pelengkap. Bumbu kacang ini terbuat dari campuran gula, kacang tanah dengan
mangga kweni yang dihaluskan, ciri khas Rujak Aceh ini bumbunya yang terdiri dari
campuran dan mengga kweni dengan rasanya yang unik dan istimewa.
Sebenarnya sekilas Rujak Aceh ini agak mirip dengan rujak buah biasa yang
banyak ditemui selama ini. Yang membedakan hanyalah keunikan rasanya yang
enak dan menyegarkan. Rujak Aceh sangat terkenal sebagai salah satu kuliner dari
kota Aceh yang memiliki daya tarik tersendiri diantara berbagai jenis wisata kuliner
yang ada di Kota Aceh. Seperti mie razali, ayam tangkap, kuah beulangong dan
yang lainnya.

Rujak Aceh dengan rasanya yang khas dan unik ini memiliki daya tarik tersendiri
sebagai salah satu bagian wisata kuliner dari Kota Aceh yang membuat penasaran
setiap wisatawan yang berkunjung ke Kota Aceh. Rujak Aceh yang enak hanya
terletak pada perpaduan bumbunya saja melainkan juga berasal dari jenis dan juga
Rujak Aceh.

C.KANDUNGAN GIZI PADA RUJAK ACEH

Rujak merupakan hidangan yang kaya akan serat dan nutrisi yang baik untuk
tubuh. Hal ini dikarenakan rujak menggunakan berbagai jenis buah segar. Rujak
dapat menjadi alternatif untuk menikmati buah dengan cara yang menyenangkan.
Nutrisionis ahli Mudah Direktorat Gizi Kemenkes, Dewi Astuti, S.Gz, MKM
mengatakan rujak mengandung zat gizi yang penting bagi tubuh. Berikut ada
beberapa kandungannya:

VITAMIN A
Vitamin A dalam bentuk beta karoten dan karoten pada Rujak Aceh bersumber
dari pepaya, mangga kuweni dan jambu air. Vitamin A selain fungsi utamanya pada
kesehatan mata juga sangat berperan dalam kerja sistem imun, dan pencegahan
penyakit kanker serta jantung.

VITAMIN C
Kandungan vitamin C dalam Rujak Aceh bersumber dari pepaya, mangga kuweni
dan aneka buah lainnya. Vitamin C merupakan salah satu vitamin yang berperan
besar, mengoptimalkan imunitas tubuh. Vitamin C juga memiliki peran penting dalam
pembentukan kolagen, sehingga membantu proses penyembuhan luka. Selain itu
vitamin C mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat yang berperan melindungi
tubuh dari keadaan stres oksidatif sehingga menurukan resiko kejadian penyakit
tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, hipertensi, inflamasi kronis dan
diabetes.

KALSIUM
Kalsium dalam Rujak Aceh berasal dari aneka bauh yang digunakan seperti
nanas, timun dan pepaya. Kalsium dikenal dengan fungsinya dalam pembentukan
tulang dan gigi. Namun tidak hanya itu, kalsium juga merupakan komponen penting
dalam cairan tubuh yang berperan dalam regulasi kontraksi otot, pembekuan darah,
bahkan transmisi saraf. Kalsium juga melindungi tubuh dari penyakit hipertensi.
KALIUM
Kalium dalam Rujak Aceh, bersumber dari aneka buah yang digunakan dan
mangga kuweni. Kaliam adalah salah satu jenis elektrolit yang berperan dalam
tubuh. Tidak hanya itu, kalium juga berperan menjaga kesehatan jantung,
memelihara fungsi saraf dan dan mencegah kram otot.

SERAT
Rujak Aceh terdiri dari aneka buah ini sangat kaya akan serat. Serat pangan
berperan dalam menjaga kesehatan usus dengan membantu memperlancar proses
pencernaan. Selain itu serat juga dapat mengikat kolesterol darah otomatis akan
lebih terkontrol.
BAB III
TAHAPAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHA

A.PERHITUNGAN HARGA JUAL MAKANAN FUNGSIONAL

1.Pemilihan Jenis Usaha


Kami memilih usaha Rujak Aceh karena ingin membuat inovasi baru, yaitu
memperkenalkan makanan khas Aceh ini kepada masyarakat Luwu Utara
khususnya Masamba. Selain itu, Rujak Aceh juga memiliki citarasa yang enak serta
memiliki kandungan dan manfaat bagi kesehatan manusia. Bahan-bahannya juga
mudah didapatkan.

2.Nama dan Lokasi Perusahaan


-Nama Perusahaan : RIMBANZ
-Lokasi Perusahaan : Tondok Tua, Rumah Riska

3.Perizina Usaha
-NPWP

-SIUP

-BPOM/Halal

4.Sumber Daya Manusia


A.Penanggung Jawab Produksi:
-Zaomi Azizah Ramadhani
-Nuratika
B.Penanggung Jawab Pemasaran:
-M. Ferdiansyah
-Andi. Indrawan Syam
-Ipal Erwin
C.Penanggung Jawab Administrasi Dan Keuanggan:
-Bunga
-Riska

5.Aspek Produksi
-Peralatan yang dibutuhkan untuk produksi Rujak Aceh:
No Jenis Alat Spesifikasi
1 Kompor Dua Tungku
2 Pisau Staenle / 20 cm
3 Pengupas Buah Ukuran Parutan kecil 12 x 2.5 cm
4 Ulekan Ulekan Batu
5 Panci Panci Global Eogle Original Aluminium tebal 22 cm
6 Sendok Bahan Stainless Stell
7 Baskom Stainless / Palstik
8 Talenan Plastik
9 Gas Elpiji 3 kg
10 Sendok Dapur Stainles / Mata Sedok 65 cm
11 Spatula Stainless, P 39 cm, L 7 cm, T
12 Wajan Aluminium Ukuran 24 cm

No Buah Spesifikasi
1 Kacang Tanah Tanah Masih Baruh
2 Mangga Mengkal, Segar
3 Pepaya Mengkal, Segar
4 Bengkoang Mengkal, Segar
5 Nanas Masamba, Segar
6 Timun Mengkal, Segar
7 Jambu Air Masak, Segar
8 Salak Masak, Segar
9 Cabai Merah Merah, Segar
10 Garam 2 Buah
11 Micin 1 Bks
-6.Aspek Keuangan
A.Investasi Alat Dan Mesin
No Jenis Alat Jumlah (Dalam Ribu (Dalam Ribu
Rp) RP)
1 Kompor 1 Rp. 500.000 Rp. 500.000
2 Pisau 3 Rp. 10.000 Rp. 10.000
3 Pengupas Buah 2 Rp. 5.000 Rp. 5.000
4 Ulekan 1 Rp. 80.000 Rp. 80.000
5 Panci 1 Rp. 23.000 Rp. 23.000
6 Sendok 5 Rp. 10.000 Rp. 10.000
7 Baskom 5 Rp. 5.000 Rp. 5.000
8 Talenan 1 Rp. 6.000 Rp. 6.000
9 Gas 2 Rp. 20.000 Rp. 20.000
10 Sendok Sayur 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
11 Spatula 1 Rp. 7.500 Rp. 7.500
12 Wajan 1 Rp. 14.000 Rp. 14.000
13 Wadah tempat Buah 5 Rp. 16.000 Rp. 80.000
Jumlah (Rp) RP. 8.278
= Biaya Penyusutan / Umur Alat
=8.278 = 137,967 137, 967
60 Bln

Biaya tidak tetap Rujak

No Jenis Alat Jumlah (Dalam Ribu (Dalam Ribu


Rp) RP)
1 Kacang tanah 1 liter Rp. 32.000 Rp. 32.000
2 Mangga 2 buah Rp. 15.000 Rp. 30.000
3 Pepaya 2 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000
4 Bengkoang 2 kg Rp. 20.000 Rp. 40.000
5 Nanas 1 buah Rp. 15.000 Rp. 15.000
6 Timun 4 buah Rp. 2.500 Rp. 10.000
7 Jambu air 1 kantong Rp. 5.000 Rp. 5.000
plastik
8 Salak 1 kantong Rp. 10.000 Rp. 10.000
plastik
9 Cabai Rawit 1 takar Rp. 5.000 Rp. 5.000
10 Gura Merah 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
11 Garam 1 bks Rp. 2.500 Rp. 2.500
12 Miwon 1 bks Rp. 1.000 Rp. 1.000

Jumlah Per 1 x Produksi (Rp) = 185.000 : 20


Jumlah Per Bulan (Rp = 9.25

- Biaya Tetap Rujak


No Items Jumlah (dalam ribu RP)
1 Tenaga Kerja Tetap (7 orang x Rp. 25.000) Rp. 3.000
2 Listrik / Air Rp. 2.000
3 Gas Rp. 20.000
4 Penyusutan Alat Rp 137.967
5 Biaya Lainnya Rp. 100

Total Biaya perbulan = 163.067


Total Biaya per buan = 600.068

Total biaya = Biaya Variabel + biaya tetap


= 185.000 + 400.068
= 185.6000,068
B.PROSES PEMBUATAN
Langkah-langkah membuat Rujak Aceh adalah sebagai berikut:
1.Sebelum membuat Rujak Aceh, buah-buahan kita kupus terlebih dahulu

2.Lalu kita mencuci dengan air bersih

3.Terus potong semuah buah-buahan hingga terbentuk dadu


4.Goreng kacang tanah pada minyak panas

5.Haluskan kacang tanah menggunakan ulekan


6.Haluskan lombok menggunakan ulekan

7.Masak gula merah hingga mencair


8.Dan sajikan Rujak Aceh kedalam wadah dan siap untuk disantap
BAB 4
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Rujak Aceh adalah makanan tradisional khas Aceh. Selain sebagai makanan
tradisional, Rujak Aceh juga termasuk makanan fungsional karena bahan-bahannya
adalah buah-buahan yang memiliki kandungan gizi yang baik pada tubuh Manusia.
Proses pembuatannya pun cukup mudah untuk dilakukan.

B.SARAN
Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi
kedalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, dan cara yang
lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Dalam melakukan kegiatan wirausaha, ada
beberapa ciri dan sifat yang perlu kita tanamkan dalam diri kita sejak dini, antara lain
Disiplin, Komitmen tinggi, Jujur, Kreatif dan Inovatif, Mandiri serta Realistis.

Anda mungkin juga menyukai