Anda di halaman 1dari 9

FAKTA DEMORAFIS SOSIAL

MARITIM
Kondisi Populasi
Pada umumnya dan Sosial Ekonomi Penduduk Maritim
Negara-negara yang mempunyai wilayah laut, terutama
Negara-negara kepulauan di dunia, sebagian besar penduduknya bermukim
di daerah pantai dan pulau-pulau. Hal ini dimungkinkan oleh faktor-faktor
kemudahan perolehan akses pada berbagai sektor mata pencaharian kelautan
dan mobilitas geografi laut bilamana sektor-sektor mata pencaharian di darat
mulai terbatas. Di Indonesia, bagian terbesar dari penduduk bahari
bermukim di daerah pesisir utara pulau Jawa dan pulau Madura serta pulau-
pulau sekitarnya seperti Kangean dan Sapudi, Bawean, Bali, Sulawesi Selatan,
Sumatera dan pulau-pulau lainnya. Berdasarkan hasil penilitian social
ekonomi dan perbincangan di media massa dan masyarakat, diketahui bahwa
penduduk bahari terutama masyarakat desa-desa nelayan pesisir dan pulau-
pulau di Negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, sebagian
terbesar dalam kondisi miskin, miskin dalam artian ekonomi, kesehatan,
pendidikan dan keterampulan, teknologi, yang jelas mempengaruhi
rendahnya kualitas dan harkat hidup mereka pada umumnya.
Sektor Ekonomi dan Kategori Penduduk
Maritim
1.     Sektor Ekonomi Kemaritiman
Sektor ekonomi kelautan sudah cukup banyak dikembangkan oleh masyarakat-
masyarakat bahari di Negara-negara pantai atau kepulauan di dunia seperti;
pelayaran/perhubungan, perikanan pertambangan, perdagangan hasil laut, industry hasil
laut, industry kapal, industry alat-alat tangkap, jasa pengerukan pantai kawasan
pelabuhan dan rute-rute pelayaran, pariwisata bahari, jasa Olah raga bahari, birokrasi, dll.
Namun pada kenyataannya, di Indonesia baru sedikit di antara sekian banyak sektor
ekonomi kebaharian yang berkembang di negara-negara maju tersebut yaitu antara lain;
-          Perikanan
-          Perhubungan
-          Perdagangan
-          Industri hasil laut
-          Industry kapal/perahu dan alat-alat tangkap ikan
-          Pertambangan pasir dan batu karang
Sektor Ekonomi dan Kategori Penduduk
Maritim
Sub-sub sektor industry yang dimaksud pun sebagian
besar masih tergolong tradisional. Demikian juga sub
sektor pertambangan berupa pengambilan batu-batu
karang dari pasir laut, antara lain di lakukan di NTT,
NTB, dan Sumatera Utara. Industry kapal modern dan
semi modern, pariwisata dan olahraga bahari belum
lama ini dimulai pengembangannya.
Sektor Ekonomi dan Kategori Penduduk
Maritim
Sesuai beberapa hasil penelitian social budaya dengan metode survey pada
masyarakat pesisir dan pulau-pulau di beberapa desa di Kepulauan Spermonde
(Kota Makassar dan Pangkep), kawasan takabonerate (Selayar), dan kelurahan
Pulau Sembilan (Sinjai), yang antara lain dilakukan oleh Tim Social Assessment
COREMAP Sulawesi Selatan dari tahun 1996/1997 – 1997/1998, diperoleh
keterangan tentang adanya 7 sub sektor usaha terkait laut digeluti penduduk
pesisir dan pulau-pulau sejak dahulu kala, yaitu:
-         Perikanan
-         Usaha Pengangkutan antar pulau dan pesisir
-         Perdagangan hasil laut dan sarana tangkap
-         Usaha modal/kredit
-         Industry pengolahan hasil laut(ikan kering, pindang, dsb)
-         Industry kapal/perahu dan alat tangkap
-         Penambangan pasir dan batu-batu karang di kawasan terumbu karang
(kegiatan ekonomi yang signifikan merusak ekosistem terumbu karang
Kategori Penduduk Maritim
a.      Penduduk nelayan
Menurut asal usul tempat pemukiman, penduduk nelayan di Indonesia dapat
dibedakan atas penduduk nelayan pesisir dan pulau-pulau dan penduduk
nelayan yang berasal dari keluarga-keluarga yang tinggal secara terpisah-
pisah di kawasan permukiman perkotaan, pinggiran kota, dan daerah-daerah
pedalaman.
Penduduk nelayan pesisir dan pulau-pulau tersebut ditandai dengan
beberapa ciri yang mencolok, seperti:
-      Menjalankan berbagai bentuk usaha perikanan dengan tipe teknologi
tangkap tradisional dan skala kecil
-     Penerapan model diversifikasi usaha kenelayanan
-     Mengandalkan pengetahuan dan keterampilan informal
-     Pola pemukiman yang kurang tertata dan rawan penyakit dan bencana
-     Kemiskinan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan keterampilan formal.
Kategori Penduduk Maritim
b. Pelayar Pengusaha Transportasi Laut

Pelayar yang mencakup pengusaha dan pekerja transportasi laut merupakan kategori penduduk
pemangku budaya bahari tulen.banyak kalangan ilmuwan,terutama sejarahwan, menganggap para
pelayar sebagai kelompok-kelompok masyarakat maritim murni karena dicirikan dengan aktivitas
pelayarannya yang intensif mengarungi lautan antar pulau, antar negara dan bahkan antar benua.
Seperti halnya penduduk nelayan diindonesia, kategori penduduk bahari pelayar juga dapat
dibedakan atau pelayar yang berasal dari wilayah pemukiman pesisir dan pulau-pulau dengan tipe
usaha tradisional dan skala kecil dan pelayar yang berasal dari lingkungan perkotaaan dan pedesaan
darat yang mengeoperasikan usaha pelayaran modern berskala sedang hingga besar.
 
Terdapat 4 ciri mencolok dari kategori penduduk pelayar pertama.keempat cirri tersebut ialah :
1.      menjalankan bentuk usaha transportasi laut dengan tipe tekhnologi pelayaran tradisional
berskala kecil
2.      penerapan model usaha intensifikasi
3.      mengandalkan pengetahuan dan keterampilan informal
4.      mendiami desa-desa pantai dan pulau-pulau bersama penduduk nelayan dengan pola
pemukiman kurang tertata yang rawan penyakit dan bercana.
Kategori Penduduk Maritim
c. Pengguna Sumber Daya dan Jasa-Jasa Laut yang Lain
Termasuk dalam kategori penduduk pengguna sumber daya dan jasa-jasa
laut selain nelayan dan pelayar ialah para pedagan hasil-hasil laut, rentenir,
pekerja di pasar atau pelelangan ikan, pengelola dan pekerja industry hasil-
hasil laut, pengelola/pengusaha dan pekerja industry perahu/kapal dan
alat-alat tangkap serta semua perangkat perlengkapan berasosiasi
infrastruktur pelayaran dan perikanan, yang bermukim bersama penduduk
nelayan dan pelayar di wilayah pesisir dan pulau-pulau, para petambang
batu karang dan pasir laut, patambang migas dan mineral, pengelola
industry pariwisata bahari, penyelam dan olahragawan laut, dan bahkan
Marinir/Angkatan Laut dan Satuan-satuan Tugas Keamanan Laut,
Pemerintah, peneliti dari lembaga ilmiah dan perguruan tinggi, LSM dan
pemerhati lingkunagan laut, dan lain-lain sedikit banyak bisa dikategorikan
sebagai pendududk dan warga masyarakat bahari, meskipun sebagian besar
dari kesatuan-kesatuan hidup manusia tersebut bukan penduduk pesisir
dan pulau-pulau. Diantara subkategori –subkategori masyarakat bahari
tersebut, tentu saja satuan-satuan mariner-lah yang memiliki wawasan dan
Kategori Penduduk Maritim
d. Mobilitas Geografi Penduduk Pesisir dan Pulau-Pulau
Dalam melakukan aktivitasnya, penduduk bahari terutama nelayan dan
pelayar di dunia memiliki ciri mobilitas geografi (migrasi atau
pengembaraan) yang tinggi, melebihi mobilitas geografi kelompok-
kelompok pemburu binatanf di kawasan hutan dan padang rumput yang
luas di darat. penduduk nelayan sebagai pemanfaat sumber daya
perikanan tujuannya iaah daerah-daerah penangkapan (fishing grounds)
di perairan pesisir dan laut dalam, sedangkan kea rah darat tujuannya
ialah pusat-pusat pemukiman penduduk dalam lingkungan. kota-kota dan
desa-desa di mana terdapat pasar atau pelelangan ikan sebagai tempat
penjualan tangkapan dan pembelian perlengkapan dan perbekalan. Ciri
mobilitas geografi penduduk nelayan yang tinggi terkondisikan dengan
lingkungan laut yang luas yang pada umumnya dicirikan dengan
pemanfaatan secara terbuka. sifat pemanfaatan secara terbuka
memungkinkan nelayan selalu berpindah dari lokasi-lokasi yang
berkurang stok sumber daya perianannya ke lokasi-lokasi yang berlimpah
stoknya, terutama lokasi-lokasi yang mengandung spesies-spesies yang

Anda mungkin juga menyukai