Anda di halaman 1dari 24

SHARE

HTML

DOWNLOAD

Save this PDF as:

Erlin Kartawijaya 2 tahun lalu Tontonan: 509

Transkripsi

1 Bab 2 Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya Bab berikut akan membahas tentang berbagai
kenampakan alam di Indonesia, masyarakat yang ada di dalamnya dan keragaman sosial serta budaya
yang ada. Dengan mempelajari bab ini, kamu akan dapat mendeskripsikan berbagai kenampakan alam
dan hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya. Kenampakan alam apa yang menonjol di
daerahmu? Pegunungan, lautan, dataran tinggi atau mungkin dataran rendah. Negara Indonesia
merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman kenampakan alam. Kenampakan alam akan
berpengaruh pada jenis tradisinya. Adakah tradisi upacara adat di daerahmu? Pernahkah kamu
mengikutinya? Upacara sedekah laut di daerah DKI, Labuhan di Yogyakarta, Jamu Laut di Sumatra Utara,
diselenggarakan oleh masyarakat yang hidup di daerah pantai. Peta Konsep Pegunungan Dataran Tinggi
Dataran Rendah Pantai Perairan Darat merupakan Kata Kunci Kenampakan alam Adat Suku bangsa
Kebudayaan Kenampakan Alam Keragaman Sosial Budaya memengaruhi Bab 2 Kenampakan Alam dan
Keragaman Sosial Budaya 15

2 Di setiap tempat atau daerah pasti mempunyai kenampakan alam, misalnya pegunungan, dataran
tinggi, dataran rendah, pantai, dan sebagainya. Kenampakan alam tersebut akan memengaruhi
keragaman sosial, budaya, sehingga setiap daerah akan mempunyai adat istiadat, budaya, dan
kehidupan sosial yang berbeda-beda. Gambar 2.1 Upacara kematian Rambu Sollo di Tana Toraja 16 Ilmu
Pengetahuan Sosial 4

3 A. Kenampakan Alam di Indonesia Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar
wilayahnya berupa lautan atau perairan. Luas wilayah lautan adalah dua per tiga bagian dan wilayah
daratan sepertiga bagian dari seluruh wilayah Indonesia. Wilayah lautan tidak dapat dihuni oleh
manusia. Wilayah daratan yang dapat dihuni oleh masyarakat dikelompokkan menjadi wilayah
pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai. 1. Pegunungan Penduduk yang tinggal di
wilayah pegunungan tidak banyak apalagi yang mempunyai ketinggian lebih dari 1000 m di atas
permukaan laut. Daerah pegunungan merupakan rangkaian gunung yang sambungmenyambung dan
mempunyai ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan air laut. Kenampakan alam di Indonesia
yang merupakan daerah pegunungan adalah sebagai berikut. Tabel 2.1. Pegunungan di Indonesia No.
Pulau Nama Letak Pegunungan 1. Papua Jaya Wijaya Papua 2. Sumatra Bukit Barisan Provinsi Sumatra
Barat sampai Bengkulu 3. Jawa Serayu Jawa Tengah Dieng Jawa Tengah Tengger Jawa Timur 4.
Kalimantan Kapuas Pembatas wilayah Indonesia Iban dan Malaysia Schwaner Perbatasan Provinsi
Kalimantan Muller Barat dan Kalimantan Tengah 5. Sulawesi Beludawa Sulut dan Gorontalo Utilemba
Gorontalo Verbeek Perbatasan Sulteng dan Sulsel Mekongga Sulsel Bab 2 Kenampakan Alam dan
Keragaman Sosial Budaya 17

4 2. Dataran Tinggi Dataran tinggi mempunyai ketinggian m di atas permukaan laut. Suhu udara yang
sejuk di dataran tinggi sangat cocok untuk digunakan sebagai daerah wisata, rekreasi, dan lokasi
perkebunan. Beberapa contoh dataran tinggi di Indonesia adalah sebagai berikut. 3. Dataran Rendah
Wilayah dataran rendah No. Pulau Dataran Tinggi Letak 1. Jawa Dieng Jawa Tengah Priangan Jawa Barat
2. Sumatra Brastagi Sumatra Utara Kerinci Sumatra Barat I n f o M E D I A Secara umum ada tiga jenis
pantai, yaitu pantai berbatu, pantai berpasir, dan pantai berlumpur. Pantai berbatu merupakan pantai
yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas batuan. Pantai berpasir umumnya sering dijadikan tempat
pariwisata karena wilayahnya indah. Adapun pantai berlumpur sebagian besar wilayahnya merupakan
daerah berlumpur dan tergenang saat air pasang. Sumber: Dok. Penerbit Gambar 2.2 Pantai digunakan
sebagai objek wisata Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar 8 18 Ilmu Pengetahuan Sosial 4

5 Pantai merupakan daerah perbatasan daratan dengan lautan. Penduduk yang hidup di sekitar pantai
jumlahnya tidak banyak. Pada umumnya penduduk pantai memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
Wilayah pantai banyak digunakan untuk objek wisata, bisnis penginapan, dan restoran. 5. Perairan Darat
Perairan darat terdiri atas sungai dan danau. Sungai dan danau memberikan manfaat yang besar dalam
kehidupan manusia, misalnya sebagai sarana transportasi, irigasi, pembangkit tenaga listrik, dan
sebagainya. Beberapa danau dan sungai besar yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut. Tabel
2.3. Danau dan Sungai di Indonesia No Danau Sungai Letak 1. Toba Sumatra 2. Kerinci Sumatra 3. Ranau
Sumatra 4. Poso Sulawesi 5. Towuti Sulawesi 6. Batur Bali 7. Musi Sumatra 8. Kapuas Kalimantan 9.
Mahakam Kalimantan T ugas Amatilah peta wilayah provinsi tempat kalian tinggal! Kenampakan alam
apa saja yang terdapat di wilayah provinsi kalian tinggal? Coba kalian tuliskan dalam buku tugas kalian!
Bab 2 Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya 19
6 B. Kenampakan Alam dan Sosial Budaya 1. Memengaruhi Suku Bangsa Suku bangsa terbentuk dari
suatu kelompok orang yang hidup secara bersama-sama, sepaham, senasib, dan mempunyai cara
berpikir dan berkeyakinan yang sama. Tiap suku bangsa memiliki aturan, tatanan, serta caracara
tertentu dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yang disebut adat istiadat. Kenampakan alam yang
ada sangat memengaruhi temperamen dan watak mereka. Kadang-kadang kita mendengar bahwa suku
Jawa terkenal ramah tamah, suku Madura terkenal suka bekerja keras, suku Ambon terkenal sangat
disiplin, dan sebagainya. Hal itu bisa terjadi karena kenampakan alam yang ada di sekitar mereka. 2.
Memengaruhi Kebudayaan Setempat Kebudayaan suatu daerah berkembang karena kebiasaan yang
turun temurun dari nenek moyang atau suku bangsa mereka. Kebudayaan daerah dapat dilihat dari cara
mereka melaksanakan adat istiadat, upacara adat, tarian dan nyanyian, makanan daerah, dan lain-lain.
Kebudayaan itu biasanya berkembang dari kenampakan alam di daerah mereka tinggal. Adat istiadat
dan upacara adat dilakukan untuk menghormati nenek moyang mereka yang diyakini berasal dari
kenampakan alam seperti pegunungan, lautan, sungai, dan sebagainya. Para penduduk sekitar wilayah
pegunungan misalnya meyakini bahwa semua kehidupan mereka berasal dari alam pegunungan.
Sehingga upacara adat, nyanyian, tarian dan kebudayaan lainnya dipusatkan di sekitar pegunungan
tersebut. Demikian pula masyarakat yang hidup di sekitar sungai, danau, dan pantai. Upacara adat,
nyanyian, tarian dan makanan khas mereka menunjukkan ciri khas 20 Ilmu Pengetahuan Sosial 4

7 kenampakan alam di sekitarnya. Sebagian besar wilayah Indonesia berupa lautan sehingga banyak
sekali jenis upacara adat yang diselenggarakan di tepi pantai atau lautan. Contoh upacara adat yang
diselenggarakan di lautan atau pantai adalah upacara labuhan di Daerah Istimewa Yogyakarta, upacara
buang jung di Bengkulu, upacara sedekah laut di DKI Jakarta, dan upacara jamu laut di Sumatra Utara.
Masyarakat yang tinggal di daratan rendah biasanya tidak memiliki kenampakan alam yang khusus.
Mereka menyelenggarakan upacara adat berdasarkan apa yang diyakini bisa memberikan mereka
kehidupan, kesejahteraan, dan keselamatan. Misalnya di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah masih
sangat mengandalkan tradisi atau budaya keraton dalam melaksanakan upacara adat. Contohnya
ruwatan, midodareni, tedhak siten, dan lain-lain. Sedangkan masyarakat yang tinggal di pedesaan sangat
mengandalkan potensi berupa sawah dan ladang untuk kehidupannya sehingga mereka sering
menyelenggarakan upacara adat seperti saren taon, bersih deso dan lain-lain setelah panen tiba. Hal itu
merupakan wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Sumber: Indonesian Heritage Gambar 2.3
Upacara adat tedhak siten di Yogyakarta dan Jawa Tengah Bab 2 Kenampakan Alam dan Keragaman
Sosial Budaya 21

8 3. Memengaruhi Kehidupan Sehari-hari Sumber: Tempo, Edisi Khusus 1 Tahun Tsunami Gambar 2.4
Gotong royong di pedesaan Upacara adat, nyanyian daerah, tarian daerah, dan berbagai macam
kebudayaan daerah saat ini sudah jarang dilaksanakan. Masyarakat hanya mengambil beberapa
kebudayaan yang sesuai dengan kehidupan sekarang. Namun, di daerah-daerah pedalaman berbagai
bentuk adat istiadat dan kebudayaan masih merupakan hal yang wajib dilaksanakan. Di daerah kalian
tinggal, apakah masih sering diadakan upacara adat? Apa saja bentuk upacara adat tersebut? Apabila
dilihat dari bentuk kenampakannya, masyarakat dibedakan menjadi masyarakat perdesaan dan
masyarakat perkotaan. a. Masyarakat Perdesaan Masyarakat perdesaan biasanya tinggal di pegunungan,
dataran tinggi, pantai, wilayah perairan sungai, danau dan sebagian dataran rendah. Kehidupan
masyarakat ini bercorak sejenis dan sangat tergantung dari kenampakan alam di sekitarnya. Contohnya
di perkampungan nelayan di pinggir lautan akan kita lihat semua penduduknya bermata pencaharian
sebagai nelayan. Menjadi nelayan adalah tradisi turun temurun bagi mereka. Apabila ada penduduk lain
yang bekerja di bidang lain, mereka itu adalah para pendatang dan jumlahnya sangat kecil. Demikian
juga masyarakat yang tinggal di pegunungan, pantai, dataran tinggi, sekitar sungai dan danau. Hampir
semua penduduk mempunyai tradisi yang sama dalam memanfaatkan lingkungannya. Bahkan kadang-
kadang ada 22 Ilmu Pengetahuan Sosial 4

9 beberapa daerah yang sulit untuk menerima perubahan dan pembaharuan dari pihak luar. Ciri yang
paling menonjol dari masyarakat perdesaan adalah kekeluargaan dan gotong royong. Mereka
beranggapan bahwa tetangga mereka adalah keluarganya sendiri. Kadang-kadang perkawinan dilakukan
antarpenduduk itu sendiri. Kelemahan dari masyarakat ini biasanya sulit menerima pembaharuan dan
perubahan, sangat kuat memegang tradisi meskipun kadang-kadang sudah tidak sesuai dengan
perkembangan zaman, serta kurang mengutamakan pendidikan. b. Masyarakat Perkotaan Masyarakat
yang hidup di perkotaan sangat beraneka ragam yang terdiri atas berbagai suku bangsa, golongan, dan
agama. Masyarakat perkotaan sedikit mengandalkan kenampakan alam dalam kegiatan sehari-hari.
Pada umumnya mereka berhubungan dan bersosialisasi dengan pihak lain karena mempunyai
kebutuhan yang sama. Masyarakat perkotaan menempati wilayah dataran rendah, sebagian dataran
tinggi, dan sebagian di daerah pantai. Umumnya kehidupan mereka sudah modern dan sangat individu.
Mereka jarang yang menyelenggarakan upacara adat karena mereka terdiri atas berbagai macam suku
bangsa dan agama karena sifat kekeluargaan dan gotong royong dalam masyarakat perkotaan sudah
menipis. Kekerabatan dan komunikasi hanya berdasarkan pada kepentingan yang sama, misalnya untuk
kepentingan bisnis, untuk kepentingan pekerjaan, dan lain-lain. Masyarakat perkotaan mudah
menerima kemajuan teknologi, perubahan, pembaharuan serta rata-rata kesadaran untuk mengenyam
pendidikan sudah tinggi. Bab 2 Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya 23

10 Masyarakat perkotaan mempunyai mata pencaharian beraneka ragam seperti pengusaha, pedagang,
buruh pabrik, pegawai kantor, pegawai pemerintah, notaris, pengacara, guru, dosen, dan lain-lain. T
ugas Di manakah kalian tinggal? Apakah masih ada tradisi melaksanakan upacara adat di daerah kalian?
Jika masih, coba ceritakan proses pelaksanaan upacara adat tersebut! Bacakan hasilnya di depan kelas!
R a n g k u m a n 1. Indonesia memiliki kenampakan alam yang beranekaragam. Apabila dikelompokkan
secara garis besar kenampakan alam Indonesia terdiri atas pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah,
perairan darat, dan pantai. 2. Kenampakan alam sangat berpengaruh terhadap kebudayaan masyarakat
setempat. Adat istiadat, kebiasaan, dan pola hidup masyarakat biasanya berpusat pada kenampakan
alam yang ada. 3. Berdasarkan kenampakan alam yang ada, masyarakat dapat dibedakan menjadi
masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. 4. Masyarakat pedesaan banyak yang tinggal di
wilayah pegunungan, dataran tinggi, pantai, dan sebagian dataran rendah. Ciri-ciri yang menonjol pada
masyarakat pedesaan adalah kekeluargaan, gotong royong, dan tradisi upacara adat. 5. Masyarakat
perkotaan pada umumnya menempati wilayah dataran rendah, sebagian dataran tinggi, dan sebagian
pantai. Ciri-ciri masyarakat perkotaan adalah individualis. Masyarakat perkotaan akan berhubungan
dengan orang lain berdasarkan kepentingan bersama. 24 Ilmu Pengetahuan Sosial 4

11 Evaluasi A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf a,
b, c atau d! 1. Negara Indonesia mempunyai wilayah lautan seluas... bagian dari seluruh wilayah
Indonesia. a. sepertiga b. dua per tiga c. seperempat d. setengah 2. Kenampakan alam yang memiliki
ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan air laut adalah.... a. pegunungan b. dataran tinggi c.
dataran rendah d. pantai 3. Pegunungan Utilemba terdapat di Provinsi.... a. Gorontalo b. Sulawesi
Tenggara c. Sulawesi Selatan d. Sulawesi Tengah 4. Wilayah yang banyak dihuni oleh manusia dan
sebagai pusat kegiatan manusia biasanya terdapat di wilayah.... a. pegunungan b. dataran tinggi c.
dataran rendah d. pantai Bab 2 Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya 25

12 5. Mata pencaharian masyarakat di wilayah pantai pada umumnya sebagai.... a. buruh pabrik b.
pedagang c. petani d. nelayan 6. Suku bangsa di Indonesia mengangkat seseorang yang dipercaya
sebagai pemimpin yang disebut.... a. lurah b. kepala suku c. kepala daerah d. tetua suku 7. Jenis upacara
adat yang dilakukan di sekitar lautan di bawah ini adalah.... a. labuhan b. ruwatan c. tedhak siten d.
lompat batu 8. Jenis upacara adat sebagai rasa syukur setelah panen di daerah Jawa Barat adalah.... a.
turun mandi b. buang jung c. saren taon d. midodareni 9. Berikut yang merupakan ciri masyarakat
perkotaan adalah... a. individu dan beraneka ragam suku bangsa b. satu suku bangsa dan individu c.
kekeluargaan dan gotong royong d. suku bangsa yang sejenis 26 Ilmu Pengetahuan Sosial 4

13 10. Masyarakat pedesaan memiliki ciri khusus sebagai berikut.... a. komunikasi didasarkan
kepentingan bersama b. kekeluargaan dan gotong royong c. beraneka ragam suku bangsa d. tidak
mengandalkan kenampakan alam B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. Jenis-jenis kebudayaan
daerah contohnya...,...,... dan Ciri-ciri penduduk perkotaan di antaranya...,...,... dan Upacara adat yang
dipusatkan di lautan contohnya... dan Upacara adat yang masih mengagungkan budaya keraton
contohnya...,... dan Wilayah kenampakan alam yang biasa dipakai sebagai permukiman masyarakat
adalah...,...,... dan Pegunungan adalah dataran yang memiliki ketinggian... di atas permukaan laut. 7.
Berdasarkan bentuk kenampakan alam, masyarakat dibedakan menjadi... dan Kebanyakan masyarakat
yang tinggal di daerah pantai bekerja sebagai Jenis pekerjaan yang banyak dilakukan masyarakat kota
adalah Ciri-ciri yang paling menonjol pada masyarakat pedesaan adalah... dan.... Bab 2 Kenampakan
Alam dan Keragaman Sosial Budaya 27

14 C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan wilayah yang banyak
dihuni oleh penduduk! Jelaskan alasannya! 2. Sebutkan beberapa nama pegunungan di Indonesia
beserta letaknya! 3. Upacara adat apa saja yang dilaksanakan di lautan atau pantai? 4. Mengapa
masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman sulit menerima pengaruh dari luar? 5. Sebutkan ciri-ciri
masyarakat pedesaan! 28 Ilmu Pengetahuan Sosial 4

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi AlamBab 7 Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Potensi Alam Bab ini
akan membahas tentang kegiatan ekonomi yang didasarkan pada potensi alam. Pelajarilah dengan
saksama agar kamu dapat mengenal aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci gunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan
Bukit Barisan di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :

Pegunungan-Pegunungan di Indonesia : Pegunungan Jaya Wijaya di Irian Jaya. Pegunungan Bukit Barisan
di Sumatra. Dataran tinggi di Indonesia :JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD V (LIMA)
ILMU PENGETAHUAN ALAM KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA A. KENAMPAKAN ALAM
1. Ciri-Ciri Kenampakan Alam Kenampakan Alam di Indonesia mencakup

Lebih terperinci

TUGAS MEMBUAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata pelajaran pendidikan


IPSTUGAS MEMBUAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata pelajaran pendidikan IPS
Dosen : Rasidi, M.Pd & Tabah Subekti, M.Pd. Nama : Dodo Prastyoko NIM : 12.0305.0170 Kelas : PGSD D
PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

KONDISI FISIK WILAYAH

KONDISI FISIK WILAYAHBAB I KONDISI FISIK WILAYAH GEOGRAFIS DENGAN AKTIVITAS PENDUDUK
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian mampu memahami hubungan antara kondisi fisik
geografis suatu daerah dengan kegiatan penduduk.

Lebih terperinci

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

TAHUN PELAJARAN 2007/2008TAHUN PELAJARAN 2007/2008 BAB 8 = KERAGAMAN KENAM[AKAN


ALAM dan BUATAN di INDONESIA BAB 9 = PERUBAHAN WILAYAH DI INDONESIA BAB 10 = PERSEBARAN
GEJALA ALAM 1. Kemampuan memahami keragaman kenampakan alam

Lebih terperinci

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per PropinsiTabel., dan Padi Per No.
Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302
4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86

Lebih terperinci

Rekreasi. Tema 6. Kamu Harus Mampu

Rekreasi. Tema 6. Kamu Harus MampuTema 6 Rekreasi Wisatawan asing sering datang ke Indonesia
karena tertarik dengan kekayaan dan potensi alam di Indonesia, juga sikap keramahtamahan penduduk
Indonesia. Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.
I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.1 I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, salah satu
sektor yang menjadi andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.
Pariwisata

Lebih terperinci

Unsur - unsur potensi Fisik desa. Keterkaitan Perkembangan Desa & Kota

Unsur - unsur potensi Fisik desa. Keterkaitan Perkembangan Desa & KotaGeografi Pengertian Desa Kota
Potensi Desa Kota Unsur - unsur potensi Fisik desa Keterkaitan Perkembangan Desa & Kota Sekian...
Pengertian Desa... Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini
dapat

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini
dapatBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang
diperhatikan dalam kancah npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini
dapat dijadikan

Lebih terperinci

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang
terletak di bagian selatan pulau Sumatera, dengan ibukotanya adalah Palembang. Provinsi Sumatera
Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan
dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan
dengan wisata untukBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu
kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam
maupun beraneka ragam kesenian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN ASET WISATA DAN PEMUKIMAN TRADISIONAL MANTUIL 2.1. TINJAUAN KONDISI DAN
POTENSI WISATA KALIMANTAN

BAB II TINJAUAN ASET WISATA DAN PEMUKIMAN TRADISIONAL MANTUIL 2.1. TINJAUAN KONDISI DAN
POTENSI WISATA KALIMANTANBAB II TINJAUAN ASET WISATA DAN PEMUKIMAN TRADISIONAL
MANTUIL 2.1. TINJAUAN KONDISI DAN POTENSI WISATA KALIMANTAN SELATAN 2.1.1. Kondisi Wisata di
Kalimantan Selatan Kalimantan Selatan merupakan salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masing-masing sukunya memiliki adat-istiadat, bahasa, kepercayaan,

I. PENDAHULUAN. masing-masing sukunya memiliki adat-istiadat, bahasa, kepercayaan,1 I.


PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki berbagai macam
suku bangsa yang masing-masing sukunya memiliki adat-istiadat, bahasa, kepercayaan, keyakinan dan
kebiasan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki1.


PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan (nusantara) yang
terdiri dari 17.508 pulau Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki
karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau merupakan salah satu dari antara kelompok etnis utama
bangsaBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya menempati posisi sentral dalam tatanan hidup
manusia. Manusia tidak ada yang dapat hidup di luar ruang lingkup budaya. Budaya dapat memberikan
makna pada hidup
Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari beribu-ribu suku. bahkan
ribuan tahun yang lalu. Jaspan (dalam Soekanto 2001:21)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari beribu-ribu suku. bahkan
ribuan tahun yang lalu. Jaspan (dalam Soekanto 2001:21)BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Masalah Indonesia merupakan suatu bangsa yang terdiri dari beribu-ribu suku bangsa yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia dan telah ada sejak ratusan bahkan ribuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ternyata tidak

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ternyata tidakBAB I
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
ternyata tidak semata-mata mengakibatkan permusuhan antar satu kelompok dengan kelompok
lainnya, melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dari suatu masyarakat yang beraneka ragam, mulai dari keorganisasian

BAB I PENDAHULUAN. hidup dari suatu masyarakat yang beraneka ragam, mulai dari keorganisasian1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dalam bermasyarakat dapat kita amati
adanya pola-pola hidup dari suatu masyarakat yang beraneka ragam, mulai dari keorganisasian
masyarakat, upacara,

Lebih terperinci

BAB. Bentuk Permukaan Bumi

BAB. Bentuk Permukaan BumiBAB 8 Bentuk Permukaan Bumi Ketika sedang belajar IPA, ibu guru
bertanya kepada Dimas. "Ayo, sebutkan, terdiri dari apakah permukaan bumi kita?" Dimas menjawab,
"Permukaan bumi kita terdiri atas daratan

Lebih terperinci
BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan GeologiBAB IV
KONDISI UMUM 4.1 Letak dan IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili Secara administratif pemerintah, areal
kerja IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili dibagi menjadi dua blok, yaitu di kelompok Hutan Sungai Serawai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada
di1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang cukup
luas dengan penduduk yang beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik
yang ada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu negara kesatuan yang menganut
paham demokrasi dan memiliki 33 provinsi. Terdapat lebih dari tiga ratus etnik atau suku bangsa di
Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN


BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN


BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA A. Keadaan Geografi
Wanayasa merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, terletak

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN


SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN
SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANGPEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN
DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK
PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009ACEH ACEH ACEH SUMATERA
UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI
SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI
JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah2.1
Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi
Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar
hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan
Upacara Sedekah Bumi

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan
Upacara Sedekah BumiBAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI A.
Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi Bersyukur kepada sang pencipta tentang apa yang telah di
anugerahkan kepada seluruh umat manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai Negara yang terdiri atas berbagai
suku bangsa. Masing-masing suku bangsa memiliki warisan budaya yang tak ternilai harganya.kata
budaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar BelakangBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada


dasarnya adalah suatu proses yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup. Melalui berbagai
perubahan dan pembaharuan yang diharapkan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya. Salah satu adat budaya yang ada di Indonesia adalah adat budaya

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya. Salah satu adat budaya yang ada di Indonesia adalah adat budaya1 I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki berbagai
suku bangsa yang masing-masing sukunya memiliki kebudayaan serta adat istiadat yang berbedabeda.
setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Menurut Pitana dan Diarta (2009) konsep pariwisata mempunyai kata

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Menurut Pitana dan Diarta (2009) konsep pariwisata mempunyai
kata1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas wisata merupakan kegiatan untuk melepas
kepenatan dari rutinitas sehari-hari. Menurut Pitana dan Diarta (2009) konsep pariwisata mempunyai
kata kunci perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalamBAB I


PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam
pembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci
HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI SELATAN

HOTEL RESORT BINTANG III DI KAWASAN PEGUNUNGAN RANTEPAO TANA TORAJA SULAWESI
SELATANBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Perkembangan Pariwisata di Indonesia
Wilayah Indonesia merupakan wilayah kepulauan terbesar di sekitar garis khatulistiwa. Indonesia terdiri
lebih dari 17.508

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)Lampiran 1 68


Lampiran 2 69 70 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Nama Sekolah
Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : SD TEGALREJO 04 SALATIGA : Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA)

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUMBAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Sumber: Gambar 4.1 Peta
Provinsi Banten 1. Batas Administrasi Secara geografis, Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau
Jawa yang memiliki luas sebesar 9.160,70

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain
bertujuanBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sektor
pembangunan yang sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan
untuk memperkenalkan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan ProyekBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pengadaan Proyek Dayak atau Daya adalah kumpulan berbagai sub etnis Austronesia yang dianggap
sebagai penduduk asli yang mendiami Pulau Kalimantan, lebih tepat lagi
Lebih terperinci

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

D. Dinamika Kependudukan IndonesiaD. Dinamika Kependudukan Indonesia Indonesia adalah negara


kepulauan dengan potensi sumber daya manusia yang sangat besar. Jumlah penduduk yang tinggal di
Indonesia mencapai 256 juta jiwa (Worl Population

Lebih terperinci

abelpetrus.wordpress.com

abelpetrus.wordpress.comGEOGRAFI SAN JOSE abelpetrus.wordpress.com KONDISI GEOGRAFIS &


PENDUDUK INDONESIA Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka
bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT

BAB I PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPATMATERI PELAJARAN: IPS SD KELAS 4


SEMESTER I BAB I PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT A. Peninggalan Sejarah Sejarah
adalah cerita tentang kehidupan yang benar-benar terjadi di masa lalu. Sedangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal


menetap dan

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal


menetap danI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permukiman menunjukkan tempat bermukim
manusia dan bertempat tinggal menetap dan melakukan kegiatan/aktivitas sehari-harinya. Permukiman
dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan


BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataanBAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan
kepariwisataan diwujudkan dalam program Visit Indonesia yang telah dicanangkannya sejak tahun 2007.
Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, dimana pariwisata memiliki cerita tersendiri dalam sejarah

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, dimana pariwisata memiliki cerita tersendiri dalam
sejarahBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang pariwisata tidak dapat lepas dari
perkembangan sejarah pariwisata itu sendiri, dimana pariwisata memiliki cerita tersendiri dalam sejarah
bangsa yang

Lebih terperinci

Dari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi

Dari Bukit Turun Ke Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan LakessiDari Bukit Turun Ke
Sawah PLPBK di Kawasan Heritage Mentirotiku dan Lakessi PLPBK DI KAWASAN HERITAGE MENTIROTIKU
Kabupaten Toraja Utara memiliki budaya yang menarik bagi wisatawan dan memilki banyak obyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sumber buku karangan Nirwabda Wow Building, 2014 : 88 2 Ibid : 88

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sumber buku karangan Nirwabda Wow Building, 2014 : 88 2 Ibid : 88BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang teletak di bagian Asia tenggara
yang dilalui garis khatulistiwa. Indonesia berada diantara benua Asia dan Australia serta diantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memang diberkahi kekayaan potensi pariwisata
yang luar biasa. Menyebar luas dari Sabang sampai Merauke, keanekaragaman potensi wisata Indonesia
bisa
Lebih terperinci

Bab 1 Pemerintahan Desa

Bab 1 Pemerintahan DesaBab 1 Pemerintahan Desa Pernahkah kalian mengamati orang mengurus Kartu
Tanda Penduduk? Tentu orang tersebut terlebih dahulu pergi ke ketua RT setempat. Kemudian ke
kantor kepala desa/kelurahan dan dilanjutkan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan TanahPEMBENTUKAN TANAH


DAN PERSEBARAN JENIS TANAH A.Pembentukan Tanah Pada mulanya, permukaan bumi tidaklah berupa
tanah seperti sekarang ini. Permukaan bumi di awal terbentuknya hanyalah berupa batuan-batuan

Lebih terperinci

Kondisi Geografis dan Penduduk

Kondisi Geografis dan PendudukKondisi Geografis dan Penduduk 1) Kondisi geograis suatu wilayah
terdiri dari empat faktor utama yaitu: a) Litosfer (lapisan tanah), b) Atmosfer (lapisan udara), c)
Hidrosfer (lapisan air), d) dan biosfer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia
memilikiBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban.
Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa
tersebut tinggal menunggu waktu

Lebih terperinci

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA IIIK-13 Geografi K e l a s XI POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III Tujuan
Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1.
Memahami potensi angin, gunung api, dan bentang
Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata terjadi karena adanya gerakan
manusia di dalam mencari sesuatu yang belum di ketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru, mencari
perubahan suasana,

Lebih terperinci

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief
permukaan bumi.

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief
permukaan bumi.Bab 8 Peta Tentang Pola dan Bentuk Muka Bumi 149 BAB 8 PETA TENTANG POLA DAN
BENTUK MUKA BUMI Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006 Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi
untuk penggambaran relief permukaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTOPEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO PERATURAN DAERAH


KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN,
PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT
TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau
Maratua

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau
MaratuaBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim yang
terdiri dari beberapa gugusan pulau mulai dari yang besar hingga pulau yang kecil. Diantara pulau kecil
tersebut beberapa
Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,PERATURAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN
NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR,
BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN

Lebih terperinci

MAILISA ISVANANDA, 2015 POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA


SELATAN

MAILISA ISVANANDA, 2015 POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA


SELATAN1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wisata merupakan kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi,

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN DESA- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017
TENTANG PENATAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke
dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke
dalam Kecamatan24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak
Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan,
Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung
Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaituBAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu
meningkatkan taraf hidup atau mensejahterakan seluruh rakyat melalui pembangunan ekonomi.
Dengan kata

Lebih terperinci

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN
PANJALU KABUPATEN CIAMIS

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN
PANJALU KABUPATEN CIAMIS1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia
yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras,
bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut

Lebih terperinci

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa Lahan basah
non rawa adalah suatu lahan yang kondisinya dipengaruhi oleh air namun tidak menggenang. Lahan
basah biasanya terdapat di ujung suatu daerah ketinggian

Lebih terperinci

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.4

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.4SD kelas 4 - BAHASA
INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.4 1. Tradisi lompat batu berasal dari suku
Nias. Suku Nias berasal dari Pulau Nias, yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatra.

Lebih terperinci

HUKUM KEBIASAAN & HUKUM ADAT


HUKUM KEBIASAAN & HUKUM ADATHUKUM KEBIASAAN & HUKUM ADAT Komponen ketiga dalam
sistem Hukum Indonesia Adalah hukum yang diciptakan dari kebiasaan yang terjadi di masyarakat
Terdapat 2 macam kebiasaan: 1. Hukum adat 2. Hukum kebiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku,
adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku,
adat istiadat danBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai
macam suku, adat istiadat dan budaya. Hal ini menyebabkan daerah yang satu dengan daerah yang lain
memiliki kebudayaan

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBASBUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN


KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN,
PENGGABUNGAN DESA, PEMBENTUKAN DESA DARI WILAYAH KELURAHAN DAN PERUBAHAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 I d e n t i f i k a s i P e r u b a h a n R u m a h T r a d i s i o n a l D e s a K u r a u, K
e c. K o b a

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 I d e n t i f i k a s i P e r u b a h a n R u m a h T r a d i s i o n a l D e s a K u r a u, K
e c. K o b aBAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya baik
berupa fisik maupun non fisik. Budaya yang berupa fisik Salah satunya adalah arsitektur tradisional.
Rumah tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragamanBAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa
keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan
anugrah Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan hasil cipta, karsa dan karya manusia. Hal ini di sebabkan oleh
beberapa faktor

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan hasil cipta, karsa dan karya manusia. Hal ini di sebabkan oleh
beberapa faktorBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia di kenal sebagai bangsa yang
memiliki berbagai ragam kebudayaan yang merupakan hasil cipta, karsa dan karya manusia. Hal ini di
sebabkan oleh beberapa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGAPEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN


LINGGA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DESA TANJUNG HARAPAN KECAMATAN
SINGKEP KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASIBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bab
terakhir dalam penulisan skripsi yang berisi mengenai simpulan yang dikemukakan penulis sebagai
analisis hasil temuan dalam permasalahan yang di kaji.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara administratif,
Pulau Samosir adalah adalah pulau vulkanik di tengah Danau Toba, danau terbesar di Asia Tenggara,
yang termasuk dalam Kabupaten Samosir, Sumatera

Lebih terperinci
BAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR. (profesi). Pada perancangan kali ini, diberikan tema umum
Symbiosis and

BAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR. (profesi). Pada perancangan kali ini, diberikan tema umum
Symbiosis andBAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR 1. 1. Latar Belakang Perancangan Arsitektur 6
(PA6) merupakan Studio perancangan terakhir dalam masa pendidikan sarjana strata satu (S1) bagi
mahasiswa arsitektur USU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. 1 Etnobotani juga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan bumi, dan masyarakat umumnya. 1 Etnobotani juga
memilikiBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etnobotani secara terminologi dapat dipahami sebagai
hubungan antara botani (tumbuhan) yang terkait dengan etnik (kelompok masyarakat) di berbagai
belahan bumi, dan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIANo.121, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


SERBAGITA. Kawasan Perkotaan. Tata Ruang. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa itu sendiri. Dari berbagai macam suku yang ada di Indonesia, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bangsa itu sendiri. Dari berbagai macam suku yang ada di Indonesia, salah
satuBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, tata
krama, pergaulan, kesenian, bahasa, keindahan alam dan keterampilan lokal yang merupakan ciri khas
dari suatu

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah
Kabupaten Cilacap.Lokasinya
BAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS. kelurahan di wilayah Kecamatan Cilacap Tengah
Kabupaten Cilacap.LokasinyaBAB II KONDISI UMUM KELURAHAN LOMANIS A. Kondisi Geografis
Kelurahan Lomanis merupakan salah satu kelurahan dari 4 wilayah kelurahan di wilayah Kecamatan
Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap.Lokasinya disebelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. media bagi bangsa Indonesia untuk mempelajari
kejayaan masa lalu. Hal ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. media bagi bangsa Indonesia untuk mempelajari
kejayaan masa lalu. Hal ini menjadiBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sangat
kaya dengan limpahan budaya yang bernilai tinggi, beraneka ragam dan unik. Budaya yang menyatu
membentuk suatu kearifan manusia dalam mengolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata iniBAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang
sangat penting bagi negara-negara diseluruh dunia, baik negara maju maupun negara berkembang.
Pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan
etnis budaya, dimana

Anda mungkin juga menyukai