Riau
Perkampungan Melayu
Sebuah Kampung dipimpin oleh seorang kepala kampung
yang lazim disebut dengan penghulu, orang gedang, datuk atau batin.
Perkampungan Melayu umumnya berada di tepi pantai, atau di tepi
sungai dan rumah-rumah dibangun berbanjar-banjar atau bersusun.
Lingkungan kampung atau perkampungan biasanya masih terjaga
kelestarian dan keasriannya sebab masih banyaknya pepohonan dan
sedikitnya polusi baik polusi tanah maupun polusi udara.
Selain berbentuk sebuah kelompok rumah dan fasilitas yang
umum adanya di perkampungan, perkampungan tersebut tentunya
juga mempunyai perkembangan. Salah satu bentuk perkembangan
kampung yakni melalui proses evolutif.
Perkampungan Melayu
3.Kampung
Kampung merupakan pemukiman yang terdiri dari
rumah-rumah yang mengelompok, dengan beberapa fasilitas di sana.
Dalam sebuah Kampung Melayu lazimnya terdapat seorang penghulu
atau batin yang menjadi kepala kampung, imam mesjid, bidan dan
dukun.
Hutan-Tanah Perkampungan
Hutan-Tanah menjadi lambang tuah dan marwah yang menjadi
harkat dan martabat suatu kaum, suku dan puak. Hutan tanah menjadi
sesuatu yang berharga dan harus dijaga kelestariannya. Adapun
bentuk dari Hutan-Tanah salah satunya ialah:
1.Tanah Perkampungan
Tanah perkampungan berfungsi sebagai tempat berdiam dan
menetap. Wilayah di tanah perkampungan meliputi tanah perkarangan,
tanah koto, teratak, dusun, tanah pekuburan dan padang pengembala.
2.Rimba
Rimba adalah hutan lebat yang di dalamnya dijadikan tempat
hidup dan berkembangan berbagai jenis flora dan fauna. Hasil alam
rimba berupa rotan, kayu, damar, madu sialang, dan hewan buruan
yang bisa dimanfaatkan secara ekonomi.
Hutan-Tanah Perkampungan
3. Tanah Peladang
Tanah peladangan adalah tanah tempat berladang dan berkebun.
Di Tanah peladangan di tanam berbagai tanaman yang berkaitan
dengan pencarian utama seperti padi dan karet. Tanah
peladangan dibuka dari hutan cadangan dan menjadi milik pribadi.
4. Kawasan Perairan
kawasan perairan meliputi lautan, sungai, danau dan becah.
Kawasan ini memiliki peran dan fungsi masing-masing di dalam
pemanfaatannya.
Saujana Kampung Dataran Dan
Pesisir
1. Lanskap Sosial
Secara Umum, tempat hidup orang Melayu terbagi menjadi dalam
beberapa lanskap yakni:
a. Pedalaman/hulu, yakni kawasan yang dihuni oleh kelompok-
kelompok kecil dalam ikatan kekerabatan.
b. Kampung, yaitu kawasan yang dihuni oleh gabungan berbagai
kelompok kekerabatan yang saling berinteraksi.
c. Bandar, yaitu kawasan yang secara sosial bercampur dan
telah berinteraksi
Saujana Kampung Dataran Dan
Pesisir
2. Ruang-ruang pada Saunjana
a.Hulu
wilayah hulu berada di permulaan sungai atau di ujung sungai.
Di wilayah ini terletak rimba larangan yang berfungsi untuk menjaga
air. Hulu juga berkaitan dengan gelar, terutama istilah yang
berhubungan dengan penghulu (datuk adat). Hulu juga dikaitkan
dengan simbol asal muasal, adab sopan satun, hukum adat asli, sakral
atau daya supranatural.
Saujana Kampung Dataran Dan
Pesisir
b. Hilir
Kawasan hilir merupakan tempat dilaksanakan berbagai aktivitas
sosial budaya ekonomi. Di kawasan ini terdapat tanah
perkampungan. Hilir juga merupakan simbolisasi dengan
keterbukaan adat dan pemikiran.
c. Baruh
Baruh atau pesisir merupakan kawasan yang berada di dekat
sungai atau laut. Baruh juga menjadi pusat keramaian, pusat
peradaban, tempat bermukim para suku, orang adat dan lain
sebagainya.
d. Darat
Darat adalah wilayah yang berada jauh dari sungai, oposis daru
buruh. Darat berhubungan dengan teratak, dusun dan merupakan
tanah perladangan.
Tugas Mandiri
Budaya Melayu Riau