Anda di halaman 1dari 12

Jenis Pakaian Melayu Riau

3.3 Menganalisis kreasi pakaian Melayu Riau


4.3 Memeragakan hasil kreasi pakaian Melayu Riau
Jenis Pakaian Melayu Riau
 Pakaian resmi dan setengah resmi
Pakaian setengah resmi adalah pakaian yang digunakan dalam berbagai acara
keluarga atau acara yang tidak berkenaan dengan negeri atau kerajaan, misalnya acara
kenduri, menghadiri acara keagamaan, perkawinan, Sunnah Rasul, Dll. Orang melayu
menggunakan pakaian sesuai dengan tempat dan waktu. Dalam acara kekeluargaan
biasanya, warna pakaian tidak diatur seperti dalam acara resmi.
 Pakaian resmi dan setengah resmi laki-laki
Bentuk pakaian setengah resmi bagi kaum laki-laki adalah baju kurung cekak
musang harus dilengkapi dengan kopiah, kain samping, sepatu atau capal. Kain samping
yang dipakai tergantung dengan kemampuan seseorang boleh kain pelekat, kain tenunan
siak, trengganu, daek, johor, Dll.
Pakaian setengah resmi ini dipakai dalam upacara keluarga seperti menghadiri
perkawinan, acara keagamaan, Sunnah Rasull, Dll. Berbeda dengan pakaian resmi yang
dipakai ketika menghadiri undangan dari kerajaan, lembaga adat melayu (LAM),
pemerintah atau menghadiri jemputan resmi dari suatu kegiatan.
Pakaian Resmi dan setengah resmi laki-laki
Pakaian resmi dan setengah resmi perempuan
Bentuk pakaian resmi dan setengah resmi kaum perempuan adalah baju
kurung teluk belanga atau baju kebaya laboh. Bahan baju ini dibuat dari bahan
sutera atau satin atau bahan brokat serta bahan yang bagus lainnya tergantung
dengan kemampuan sipemakai. Persyaratan baju melayu kaum perempuan ini
kami karena dia disebut baju kurung maka jelas baju ini mengurung bagian
aurat dibadan agar tidak keliatan, tidak terlalu sempit, tidak terlalu tipis yang
memperlihatkan kulit badan. Untuk kain yang dipakai adalah kain tenunan atau
kain pilihan, seperti tenunan daek atau kain tenunan lain yang bercorak
melayu.
Untuk hiasan dikepala harus memakai sanggul yang disebut sanggul jonget,
sanggul lintang atau sanggul lipat pandan. Setelah rambut disanggul kepala
ditutup dengan kain tudung yang seharusnya tidak keliatan rambut. Kain tudung
untuk pakain resmi dan sekarang ini kaum wanita yang islam umumnya
menggunakan jilbab.
Untuk alas kaki dipakai kasut yang dipilih selera, tidak memakai sandal
jepit sebaiknya pakailah kasut yang memakai hak rendah atau hak tinggi. Warna
yang dipakai dapat dipilih sesuai dengan selera dan juga disesuaikan dengan
suasana waktu siang atau malam, pagi atau sore.
Pakaian resmi dan setengah resmi perempuan
 Pakaian Resmi
Tidaklah sopan seandainya menghadiri upacara atau jemputan yang
terhormat dari suatu kegiatan pemerintah (masa dahulunya di zaman kerajaan –
kerajaan), memakai pakaian melayu namun tidak memakai kopiah dan juga kain
samping, seseorang akan di cap orang yang tidak tahu adat sopan melayu.
Untuk menghadiri upacara resmi seperti menghadiri jemputan dari pemerintah,
atau menghadiri rapat dewan yang resmi, harus berpakaian melayu dan
memakai sepatu kulit.
Acara-acara resmi diatur oleh kerajaan dizaman dahulunya, pada masa
sekarang diatur oleh pemerintah atau lembaga adat. Upacara adat adalah suatu
kegiatan yang dibuat oleh pemerintah atau kerajaan antara lain :
a. Upacara penobatan raja dan permaisuri
b. Upacara pemberian gelar
c. Upacara pelantikan datuk-datuk, ketua adat atau menteri kerajaan
d. Upacara menjunjung duli
e. Upacara menyambut tamu-tamu agung atau tamu-tamu yang dihormati
f. Upacara adat menerima anugerah dan persembahan dari rakyat atau dari
Negara lain yang bersahabat
 Pakaian resmi laki-laki
Warna baju yang dipakai untuk upacara adat adalah warna hitam, berkain
samping sesuai dengan tingkat kedudukan nya. Setelan kuning dan setelan
hitam adalah kain yang dipakai untuk sultan atau pemimpin negeri. Dalam
upacara adat sultan memakai setelan berwarna hitam, maka tanjak nya juga
berwarna hitam, demikian juga kalau memakai warna kuning harus seluruh nya
berwarna kuning pula.
Bagi datuk-datuk atau orang besar, dalam upacara adat memakai baju
berwarna hitam berkain samping. Bagi masyarakat, mereka boleh saja memakai
apa saja warna nya (selain kuning) sesuai dengan seleranya, itulah sebagai
pertanda perbedaan pimpinan dan bukan pimpinan.
Jenis pakaian dan bentuk baju yang dipakai dalam upacara adat bagi kaum
lelaki adalah baju kurung cekak musang, tidak dipakai baju kurung teluk
belanga.
Warna pakaian adat kaum lelaki berwarna hitam dari bahan satin atau sutra
dilengkapi dengan perlengkapan sebagai berikut :
a. Baju setelan dengan celana panjang sampai ketumit
b. Kain samping terbuat dengan kain tenunan sendiri, seperti daek Dll
c. Tanjak sebagai penutup kepala
d. Bengkung pengikat pinggang
e. Sebilah keris melayu sepukal, atau tuasik atau tilam upih
f. Kasut capal atau sepatu
Untuk sultan atau pimpinan tertinggi memakai baju cekak musang berwarna
kuning atau hitam satu stel baju, celana dan kain samping. Setelan baju penuh
dengan taburan bunga cengkeh, bintang dari ornament yang ditenun khusus.
Sultan memakai tanjak yang berwarna belah mumbang atau elang menyongsong
angin serta bertingkat tiga atau lima.
Pakaian resmi laki-laki
 Pakaian resmi perempuan
Jenis pakaian dalam bentuk baju yang dipakai dalam upacara adat bagi
kaum perempuan baik muda maupun tua sama saja. Baju yang dipakai adalah
baju kurung teluk belanga, baju kebaya laboh, bagi anak gadis baju kebaya
laboh cekak musang. Kepala memakai tudung mente dan memakai tudung kain
lingkup. Tudung kain lingkup apabila masuk keruangan kain tudung lingkup
dilipatkan dipinggang kemudian dijepit dipinggang.
Rambut disanggul dengan bentuk sanggul melayu, seperti sanggul jonget,
sanggul lintang, dan sanggul lipat pandan, kemudian ditutupi dengan kerudung.
Perhiasan dipakai didada yang disebut dokoh dan gelang serta anting-anting.
Warna kuning hanya dipakai oleh sultan dan permaisuri atau pimpinan tertinggi
di daerahnya. Warna baju yang dipakai isteri datuk-datuk dan orang besar
adalah warna hitam setelan dan berkain samping atau tudung lingkup lain.
Pakaian resmi perempuan
 Pakaian upacara keagamaan (Ritual)
Pakaian acara keagamaan ini disesuaikan pemakaiannya pada acara
kegiatan keagamaan yang akan kita laksanakan atau yang dihadiri bagi
pembesar agama seperti Qodhi, Imam masjid memakai jubbah berwarna hitam.
Panjang jubbah sampai dimata kaki, kepala memakai terbus dan dibelit dengan
kain tipis berwarna putih, biasanya dibuat warna merah. Bilal biasanya
memakai jubbah berwarna hijau lumut disebelah luarnya sedangkan didalam
tetap memakai baju kurung cekak musang dan memakai terbus dibalut kain
putih tipis. Gharim masjid memakai baju melayu dagang luar dengan memakai
kopiah hitam atau kopiah haji dan memakai kain samping pelekat.
Pakaian orang-orang biasa dalam acara agama ada terbagi 2 :
Kalau acara resmi dalam rangka kegiatan hari raya, pada hari-hari besar
agama memakai pakaian baju melayu lengkap seperti baju melayu cekak
musang atau baju melayu teluk belanga, yang disebut baju melayu dagang
dalam.
Untuk pergi shalat Jumat biasanya boleh memakai baju melayu harian atau
baju melayu dagang luar dengan memakai kain samping kain pelekat dan pakai
kopiah, pada umumnya kalau sudah pernah menunaikan ibadah haji bisa
memakai kopiah haji.

Anda mungkin juga menyukai