4.3 Memeragakan hasil kreasi pakaian Melayu Riau Jenis Pakaian Melayu Riau Pakaian resmi dan setengah resmi Pakaian setengah resmi adalah pakaian yang digunakan dalam berbagai acara keluarga atau acara yang tidak berkenaan dengan negeri atau kerajaan, misalnya acara kenduri, menghadiri acara keagamaan, perkawinan, Sunnah Rasul, Dll. Orang melayu menggunakan pakaian sesuai dengan tempat dan waktu. Dalam acara kekeluargaan biasanya, warna pakaian tidak diatur seperti dalam acara resmi. Pakaian resmi dan setengah resmi laki-laki Bentuk pakaian setengah resmi bagi kaum laki-laki adalah baju kurung cekak musang harus dilengkapi dengan kopiah, kain samping, sepatu atau capal. Kain samping yang dipakai tergantung dengan kemampuan seseorang boleh kain pelekat, kain tenunan siak, trengganu, daek, johor, Dll. Pakaian setengah resmi ini dipakai dalam upacara keluarga seperti menghadiri perkawinan, acara keagamaan, Sunnah Rasull, Dll. Berbeda dengan pakaian resmi yang dipakai ketika menghadiri undangan dari kerajaan, lembaga adat melayu (LAM), pemerintah atau menghadiri jemputan resmi dari suatu kegiatan. Pakaian Resmi dan setengah resmi laki-laki Pakaian resmi dan setengah resmi perempuan Bentuk pakaian resmi dan setengah resmi kaum perempuan adalah baju kurung teluk belanga atau baju kebaya laboh. Bahan baju ini dibuat dari bahan sutera atau satin atau bahan brokat serta bahan yang bagus lainnya tergantung dengan kemampuan sipemakai. Persyaratan baju melayu kaum perempuan ini kami karena dia disebut baju kurung maka jelas baju ini mengurung bagian aurat dibadan agar tidak keliatan, tidak terlalu sempit, tidak terlalu tipis yang memperlihatkan kulit badan. Untuk kain yang dipakai adalah kain tenunan atau kain pilihan, seperti tenunan daek atau kain tenunan lain yang bercorak melayu. Untuk hiasan dikepala harus memakai sanggul yang disebut sanggul jonget, sanggul lintang atau sanggul lipat pandan. Setelah rambut disanggul kepala ditutup dengan kain tudung yang seharusnya tidak keliatan rambut. Kain tudung untuk pakain resmi dan sekarang ini kaum wanita yang islam umumnya menggunakan jilbab. Untuk alas kaki dipakai kasut yang dipilih selera, tidak memakai sandal jepit sebaiknya pakailah kasut yang memakai hak rendah atau hak tinggi. Warna yang dipakai dapat dipilih sesuai dengan selera dan juga disesuaikan dengan suasana waktu siang atau malam, pagi atau sore. Pakaian resmi dan setengah resmi perempuan Pakaian Resmi Tidaklah sopan seandainya menghadiri upacara atau jemputan yang terhormat dari suatu kegiatan pemerintah (masa dahulunya di zaman kerajaan – kerajaan), memakai pakaian melayu namun tidak memakai kopiah dan juga kain samping, seseorang akan di cap orang yang tidak tahu adat sopan melayu. Untuk menghadiri upacara resmi seperti menghadiri jemputan dari pemerintah, atau menghadiri rapat dewan yang resmi, harus berpakaian melayu dan memakai sepatu kulit. Acara-acara resmi diatur oleh kerajaan dizaman dahulunya, pada masa sekarang diatur oleh pemerintah atau lembaga adat. Upacara adat adalah suatu kegiatan yang dibuat oleh pemerintah atau kerajaan antara lain : a. Upacara penobatan raja dan permaisuri b. Upacara pemberian gelar c. Upacara pelantikan datuk-datuk, ketua adat atau menteri kerajaan d. Upacara menjunjung duli e. Upacara menyambut tamu-tamu agung atau tamu-tamu yang dihormati f. Upacara adat menerima anugerah dan persembahan dari rakyat atau dari Negara lain yang bersahabat Pakaian resmi laki-laki Warna baju yang dipakai untuk upacara adat adalah warna hitam, berkain samping sesuai dengan tingkat kedudukan nya. Setelan kuning dan setelan hitam adalah kain yang dipakai untuk sultan atau pemimpin negeri. Dalam upacara adat sultan memakai setelan berwarna hitam, maka tanjak nya juga berwarna hitam, demikian juga kalau memakai warna kuning harus seluruh nya berwarna kuning pula. Bagi datuk-datuk atau orang besar, dalam upacara adat memakai baju berwarna hitam berkain samping. Bagi masyarakat, mereka boleh saja memakai apa saja warna nya (selain kuning) sesuai dengan seleranya, itulah sebagai pertanda perbedaan pimpinan dan bukan pimpinan. Jenis pakaian dan bentuk baju yang dipakai dalam upacara adat bagi kaum lelaki adalah baju kurung cekak musang, tidak dipakai baju kurung teluk belanga. Warna pakaian adat kaum lelaki berwarna hitam dari bahan satin atau sutra dilengkapi dengan perlengkapan sebagai berikut : a. Baju setelan dengan celana panjang sampai ketumit b. Kain samping terbuat dengan kain tenunan sendiri, seperti daek Dll c. Tanjak sebagai penutup kepala d. Bengkung pengikat pinggang e. Sebilah keris melayu sepukal, atau tuasik atau tilam upih f. Kasut capal atau sepatu Untuk sultan atau pimpinan tertinggi memakai baju cekak musang berwarna kuning atau hitam satu stel baju, celana dan kain samping. Setelan baju penuh dengan taburan bunga cengkeh, bintang dari ornament yang ditenun khusus. Sultan memakai tanjak yang berwarna belah mumbang atau elang menyongsong angin serta bertingkat tiga atau lima. Pakaian resmi laki-laki Pakaian resmi perempuan Jenis pakaian dalam bentuk baju yang dipakai dalam upacara adat bagi kaum perempuan baik muda maupun tua sama saja. Baju yang dipakai adalah baju kurung teluk belanga, baju kebaya laboh, bagi anak gadis baju kebaya laboh cekak musang. Kepala memakai tudung mente dan memakai tudung kain lingkup. Tudung kain lingkup apabila masuk keruangan kain tudung lingkup dilipatkan dipinggang kemudian dijepit dipinggang. Rambut disanggul dengan bentuk sanggul melayu, seperti sanggul jonget, sanggul lintang, dan sanggul lipat pandan, kemudian ditutupi dengan kerudung. Perhiasan dipakai didada yang disebut dokoh dan gelang serta anting-anting. Warna kuning hanya dipakai oleh sultan dan permaisuri atau pimpinan tertinggi di daerahnya. Warna baju yang dipakai isteri datuk-datuk dan orang besar adalah warna hitam setelan dan berkain samping atau tudung lingkup lain. Pakaian resmi perempuan Pakaian upacara keagamaan (Ritual) Pakaian acara keagamaan ini disesuaikan pemakaiannya pada acara kegiatan keagamaan yang akan kita laksanakan atau yang dihadiri bagi pembesar agama seperti Qodhi, Imam masjid memakai jubbah berwarna hitam. Panjang jubbah sampai dimata kaki, kepala memakai terbus dan dibelit dengan kain tipis berwarna putih, biasanya dibuat warna merah. Bilal biasanya memakai jubbah berwarna hijau lumut disebelah luarnya sedangkan didalam tetap memakai baju kurung cekak musang dan memakai terbus dibalut kain putih tipis. Gharim masjid memakai baju melayu dagang luar dengan memakai kopiah hitam atau kopiah haji dan memakai kain samping pelekat. Pakaian orang-orang biasa dalam acara agama ada terbagi 2 : Kalau acara resmi dalam rangka kegiatan hari raya, pada hari-hari besar agama memakai pakaian baju melayu lengkap seperti baju melayu cekak musang atau baju melayu teluk belanga, yang disebut baju melayu dagang dalam. Untuk pergi shalat Jumat biasanya boleh memakai baju melayu harian atau baju melayu dagang luar dengan memakai kain samping kain pelekat dan pakai kopiah, pada umumnya kalau sudah pernah menunaikan ibadah haji bisa memakai kopiah haji.