Anda di halaman 1dari 25

SEMESTER DUA

PAPPILAJARANG MAKASEKRE

NILAI KARAKTER

A. Pengertian Nilai Karakter


Nilai karakter merupakan suatu sifat atau sesuatu hal yang dianggap penting dan
berguna dalam kehidupan manusia. Nilai karakter juga dapat di jadikan sebagai petunjuk
atau pedoman dalam berperilaku. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) karakter
di artikan sebagai sifat-sifat kejiwaaan, ahlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dari yang lain. sedangkan menurut Direktorat.
Nilai-nilai karakter adalah sikap dan perilaku yang didasarkan pada norma dan
nilai yang berlaku di masyarakat, yang mencakup aspek spiritual, aspek
personal/kepribadian, aspek social, dan aspek lingkungan (Direktorat Pembinaan PAUD,
2012:4).
B. Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Karakter
a. Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk
karakter bangsa yaitu pancasila yaitu:
1. Mengembangkan potensi peserta didik supaya menjadi manusia berhati baik,
berfikiran baik serta berprilaku baik.
2. Membangun bangsa dengan berkarakter pancasila.
3. Mengembangkan potensi warga Negara supaya mempunyai sikap percaya diri,
bangsa dan negaranya juga mencintai umat manusia.
Menurut Kusuma “2011:9”, bertujuan pendidikan karakter ialah sebagai berikut:
1. Meningkatkan dan mengembangkan nilai-nilai kahidupan yang di anggap penting
serta perlu suhingga menjadi kepribadian atau kepemilikan peserta didik yang khas
sebagaimana nilai-nilai di kembangkan.
2. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang di
kembangkan oleh sekolah.
3. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan juga masyarakat dalam
memerangkan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama.
b. Fungsi Pendidik Karakter Berdasarkan Panduan Pelaksanaan Pendidikan
Karakter “2011” diantaranya yaitu:
1. Membangun kehidupan bangsa yang multicultural.
2. Membangun peradaban bangsa yang cerdas, berbudaya luhur dan juga mampu
berkontribusi pada pengembangan kehidupan umat manusia, mengembangakan
potensi dasar supaya berhati baik, berprilaku baik dan keteladan yang
3. Membangun sikap warga Negara yang cintai damai, kreaktif, mandiri serta
mampu hidup berdampingan dengan bangsa lainya dalam suatu harmoni.
c. Macam-macam Nilai Karkter
4 nilai karakter beserta indikator pada tingkat satuan sekolah menengah pertama
yang dijelaskan oleh pusat kurikulim (2010:37), yaitu:
a. Disiplin (pto)
Disiplin adalah Tindakan yang menujukan prilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:
a) Selalu tertib dalam melaksanakan tugas-tugas kebersihan sekolah.
b) Tertib dalam berbahasa lisan dan tulis.
c) Patuh dalam menjalangkan ketetapan organisasi peserta didik.
d) Menaati aturan berbicara yang di tentukan dalam sebuah diskusi kelas.
e) Tertib dalam menerapkan aturan penulisan untuk karya tulis.
b. Kerja Keras (pjm etrs)
Kerja keras adalah perilaku yang menujukan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dalam tugas, serta menyelesaikan
tugas dengan sebaik-baiknya.
Adapun indicator sebagai berikut:
a) Mengerjakan semua tugas kelas selesai dengan baik pada waktu yang telah di
tetapkan.
b) Tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan dalam belajar
c) Selalu focus pada pelajaran
c. Kreatif (pper)
Kreatif adalah berfikir dalam melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dari sesuatu yang telah di miliki.
Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan pendapat yang berkenaan dengan suatu pokok bahasan
b. Bertanya mengenai penerapan suatu hokum/teori/prinsip dari materi lain ke
materi yag sedang di pelajari.
d. Baik Sangka (bji pikr
i )
Baik sangka adalah sikap mentak yang senantiasa memandang diri sendiri,
orang lain atau Allah SWT dengan pikiran atau sangkaan atau anggapan atau
pendapat yang baik dan positif. Dalam islam, berbaik sangka ini disebut juga
dengan istilah husnuzon.
PAPPAKABIASA 1
1. Pakasingaraki apa nikana nilai karakter (Panggappang kalenta) !
2. Pakasingaraki apa nikana:
a. Disiplin (pto)
b. Kerja Keras (pjm etrs)
c. Kreatif (pper)
d. Baik sangka (bji pikr
i )
(Menurut pendapat sendiri)
3. Ukiriki 3 ebarakna I lalang allo-allona
a. Disiplin (pto)
b. Kerja Keras (pjm etrs)
c. Kreatif (pper)
d. Baik sangka (bji pikr
i )
PAPPILAJARANG MAKARUA

ARTI DAN MAKNA PETUAH (PAPPASANG)

A. Pengertian Petuah (Pappasang)


Petuah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki 4 arti kata yaitu,
keputusan atau pendapat mufti; Fatwa; Nasihat; dan palajaran (nasihat) yang baik dari
orang-orang terdahulu.
Petuah dalam bahasa Makassar adalah Pappasang turiolo. Pappasang adalah salah
satu sastra lisan yang hingga kini masih dihayati oleh masyarakat yang berlatar belakang
bahasa dan budaya Bugis/Makassar. Jenis sastra ini merupakan warisan leluhur yang
diturunkan dari satu generasi berikutnya. Isinya mengandung bermacam-macam petuah
yang dapat dijadikan pegangan dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan, baik
kehidupan duniawi maupun ukhrawi.
Mattalitti (1986:6) mengemukakan bahwa pappasang berisikan petunjuk dan
nasihat dari nenek moyang pada zaman dahulu untuk anak cucunya agar menjalani hidup
yang lebih baik. Sedangkan
Menurut Punagi (1983:3) bahwa pappasang merupakan wasiat orang tua kepada
anak cucunya (orang banyak) yang harus selalu diingat sebagai amanah yang perlu
dipatuhi dan dilaksanakan atas dasar percaya diri sendiri disertai rasa bahwa pappasang
berisikan petunjuk-petunjuk.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pappasang
adalah pesan orang tua dahulu yang berisikan petunjuk, nasihat, dan amanat yang harus
dilaksanakan agar dapat menjalani hidup dengan baik.
B. Makna Pappasang
Adapun makna yang terkandung dalam sebuah pappasang biasanya berupa
petunjuk tentang apa yang mesti, apa yang harus, apa yang bolrh diajarkan, apa yang
digalakkan, serta apa yang dilarang untuk dikerjakan. Demikian pappasang sebagai
petunjuk tentang cara berkehidupan dan menentukan sesuatu yang ideal mengenai
bagaimana seseorang harus hidup untuk menjalani hubungan dengan sesama manusia dan
penciptanya.
C. Fungsi Pappasang
a) Sebagai sarana atau media control social.
b) Sebagai sarana pelindung norma-norma kemasyarakatan.
c) Sebagai sarana pendidik.
d) Sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat.
D. Contoh Nilai Budaya Yang Terkandung Dalam Petuah (Pappasang)
a. Nilai Kejujuran
Dalam mengimplementasikan makna suatu kejujurab ditengah-tengah pergaulan
kehidupan masyarakat, maka dapat dilihat dari 3 dimensi yakni jujur terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, jujur sesame manusia, dan jujur terhadap diri sendiri.
Issengi keknang, maknassa antu nikanayya lambusuk tallui rupanna.
Makasekrena; malambusuk ri Allah Taala, iami nikana malambusuk ri Allah Taala
takkaluppayya. Makaruanna; malambusuka riparanna tau, iami nikanayya
malambusuk riparanna tau tangkaerokia sarenna paranna tau. Makatalluna:
malambusuka ri batangkalenna, iami nikana malambusuka ri batangkalenna,
angkatutui bawana rikana balle-ballea.
Artinya: sesungguhnya kejujuran itu ada 3 macam: pertama, jujur kepada Allah
swt.yakni dengan tidak melalaikan perintahnya dan menjauhi segala laraganya. Kedua,
jujur kepada manusia, yaitu tidak mengharapkan imbalan dari seseorang. Ketiga, jujur
kepada diri sendiri yakni dengan senantiasa menjaga dan mengawasi mulut dari
perkataan dusta.
b. Nilai Kepemimpinan
Iapa nakulle nialle parewa sekre tau niakpi na ballaki annanga passalak
makasekrena, mangngassengpi rigauk-gauk adaka. Makaruanna, bajik pangngampai
ri tau jainna. Makatalluna, sakbarappi ri auk antabaia. Makaappakna, mallakpi ri
karaeng sekrea. Makalima, mangngassengpi risesena rapanga.makaannanga,
mangngasengpi ritujjuna bicaraya.
Artinya: seseorang baru dapat di angkat mejadi seorang raja/pemimpin, apabila ia
telah memenuhi enam pasal (persyaratan). Pertama, mengenal seluk beluk ketentuan
adat kedua, berprilaku terpuji terhadap yang dipimpinya. Ketiga, tabah dalam
menghadapi musibah, keempat, bertakwa kepada tuhan yang maha esa. Kelima,
mendalami undang-undang. Keenam, mengetahui seluk beluk pelaksanaan hokum.
c. Nilai sirik na pacce (kehormatan)
Katutui siriknu nanujagai ri sekrea jama-jamang nasabak iaminjo sirika siagang
mallaka akjokjok ri niaknu tau tojeng-tojeng.
Artinya: peliharalah kehormatan serta takwamu kepada Allah, karena sirik dan takwa
itulah yang menjadi identitas manusia yang peripurna.
d. Nilai Persatuan Dan Gotong Royong
Assamaturuk kana laloki ri sekrea jama-jamang nasabak taenamo antu assauruki
gauk assamaturuk.
Artinya: bersatu padulah menghadapi suatu pekerjaan, karena tidak ada yang dapat
mengalahkan perbuatan yang demikian.
e. Nilai Usaha dan Kerja Keras
Akbulo sibatang, na mareso tamatappuk, na Nampak niak sannang la ni pusakai
Artinya: hanya dengan persatuan di sertai kerja keras, barulah kebahagiaan tercapai.

Contoh lain:
 Lekbak kusoronna biseangku,kucampakna somballakku, tamasaile punna teai
labuang.
Artinya: bila perahu telah kudorong, layar telah terkembang, takkan ku berpaling
kalau bukan labuhan yang kutuju.
 Kualleangi takkanga na toalia.
Artinya: lebih baik tengelam daripada kembali
 Ejapi nikana doing.
Artinya: seseorang baru dapat di kenal atas karya dan perahunya.
 Teai mangkasarak punna bokona lokol.
Artinya: bukanlah orang Makassar kalau yang luka di belakang.adalah symbol
keberanian agar tidak lari dari masalah apapun yang di hadapi.
PAPPAKABIASA 2
1. Pakbasa Indonesiai pappasang niaka I rawanganna anne:
No. PAPPASANG
1. Tuntuki linonu pasituntuki aheraknu!
2. Masiriklaloki angkanangi balleballea!
3. Kicokkoangi gauk dosana paranta tau !
4. Kipakabiasaiyai kalenta akgauk mannaba ri bicaranna adaka siagang ri bicaranna
saraka !
5. Malambusukki ri paranta tau !

2. Ukirik lontaraki kolompok kana niaka I rawanganna anne :


No. Lontarak Latin
1. ……………………………………………… Gauk mabajik
2. ……………………………………………… Malambusu pakmaik
3. ………………………………………………. Bajik adak
4. ……………………………………………… Appinaknak pappasang
5. ……………………………………………… Akkana tojeng
6. ……………………………………………… Anngalleang kana
7. ……………………………………………… Bajik pakmaik
8. ……………………………………………… Lompo pacce
9. ……………………………………………… Lompo panngamaseang
10. ……………………………………………… Lammorok dallek
PAPPILAJARANG MAKATALLU
Teks Biografi
A. Pengertian biografi
Biografi berasal dari bahasa yunani, yaitu dari kata bios yang berarti hidup, dan
graphien yang berarti tulisan. Teks biografi merupakan teks riwayat hidup seseorang atau
tokoh yang di tulis oleh orang lain.
Dalam buku pelajaran, daeng ( 2016: 112) mengungkapkan bahwa biografi adalah
riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Penulis biografi biasanya
menggunakan kata ganti orang ketiga atau menyebut nama.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat di simpulkan bahwa biografi adalah suatu
bentuk teks yang berisi tentang kisah atau cerita suatu tokoh dalam mengarungi
kehidupanya, entah itu berupa kelebihan, masalah atau kekurangan yang di tulis oleh
seseorang agar tokoh tersebut bisa menjadi teladan untuk orang banyak.
B. Ciri-ciri Teks Biografi
Ada beberapa ciri-ciri yang harus di perhatikan dengan teks biografi untuk
membedakanya dengan jenis teks lain. Ciri –cir tersebut antara lain: (1) struktur yang
terdiri atas: Orientasi, peristiwa atau masalah, serta reorentasi, (2) biografi memuat
informasi fakte serta disajikan dalam bentuk narasi, (3) factual (fakta) berdasarkan
pengalaman hidup seseorang yang diceritakan dalam tokoh biografi tersebut.
C. Struktur teks biografi
Sruktur teks biografi adalah gambaran mengenai cara teks tersebut dibuat. Teks
biografi terdiri aras tiga struktur teks yaitu orientasi, peristiwa dan masalah, reorintasi
kemendikbud, 2014:42).(ketiga teks tersebut di jelaskan secara jelas sebagai berikut:
1. Orientasi, yaitu bagian dimana menjelaskan tentang pengenalan tokoh, berisi
gambaran awal tentang tokoh yang di ceritakan dalam biografi tersebut.
2. Peristiwa dan masalah, yaitu sebagai peristiwa atau kejadian merupakan bagian yang
berisi tentang sebuah peristiwa atau kejadian yang pernah dialami, termasuk
didalamnya memuat tentang masalah yang pernah dihadapinya dalam mencapai tujuan
serta cita-citanya hal-hal yang menarik, mengagumkan, mengesahkan, dan
mengharukan yang pernah dialami tokoh juga di uraikan dalam bagian ini.
3. Reorintasi, yaitu bagian penutup, berisi tentang pandangan penulis terhadap tokoh
yang di ceritakan tersebut. Reorintasi bersifat opsional, yang artinya pada bagian ini
boleh ada atau tidak.
D. Langkah Menyususn Teks Biografi
Menurut sucipo (2014:39) menyususn teks biografi berbeda dengan menulis
novel, penulisan teks biografi harus mengenal tokoh yang akan di tulis biografinya baik
secara selintas maupun secara mendalam. Oleh karena itu, dalam menulis teks biografi
terdapat langkah-langkah menulis teks biografi sebagai berikut:
1. Memilih seseorang yang menarik untuk di tulis kisah hidupnya.
2. Mencari fakta penting yaitu perlu diketahui mengenai orang tersebut. Kegiatan
tersebut dilakukan agar penulis aspek menarik yang akan di tulis. Jika seorang tersebut
sudah meninggal, penulis dapat menghubungi saudara, kerabat atau seseorang yang
mengenal orang tersebut dengan baik.
3. Mengumpukan data akurat dan legal sebagai pendukung baik dalam bentuk tulis media
yang mengulas orag tersebut maupun dalam bentuk foto dan video. Data tersebut
berfungsi untuk mengetahui pendapat orang kain tentang orang tersebut dari perspektif
berbeda.
4. Menyusun fakta dan data utama tersebut sesuai dengan urutan seperti tanggal lahir,
sampai akhirnya orang tersebut sukses melakukan sesuatu dalam hidupnya.
5. Membuat daftar aspek apa saja yang ingin diketahui tentang orang tersebut.
6. Menentukan dengan pasti kisah menarik yang benar-benar ingin diulis.
7. Membuat daftar pertanyaan untuk di jawab saat wawancara dengan orang tersebut.
8. Meminta pendapat orang tersebut tentang segala sesuatu yang ingin atau tidak ingin
diketahui public tentang dirinya
9. Menulis teks biografi utuh dan menarik jika kurang jelas dapat menghubungi
narasumber agar tidak terjadi kesalahn yang tidak diinginkan.
10. Setelah penulisan selesai, meminta orang tersebut membaca draf naskah dan
menyutujui stiap kalimat yang dituluskan dalama naskah biografi.
E. Teks Biografi
Ranggong Daeng Romo
(1915-1947)
Ranggong Daeng Romo nilassukangi ri kampong Bone-bone, Desa Maradekayya,
Kecamatan Polombangkeng Selatan (kamma-kamma anne antamami Kec. Pattallassang),
Kabupaten Takalar taung 1915. Manggena nikana Manggulakbe Daeng Makkiok, Gallarang
Moncongkomba.Ammakna nikana Bate Daeng Jimo. Sarikbattangna limai, iyamiantu
Hj.Hadiyah Daeng Memang, Hj. Mutti Daeng Lebong, Hj. Fatimah Daeng Ngasi, H. Makkattang
Daeng Sibali, siagang Mappajalling Daeng Kawang. Sikola natammakia Ranggong Daeng Romo
iamintu.H.I.S taung 1929, siagang Taman Siswa taung 1932.
Naia akkale rungkanamo, nipakbuntingmi siagang I Bunga Tubu Daeng Lino anak bainena
Gallang Bontokadatto. Apaji na niakmo anakna lima , iamiantu Rahmawati Daeng Nginga, Ir.
Abd. Hafid Daeng Jarung, Saenab Daeng Sannging, St. Fatimah Daeng Intang, Mappatoba
Daeng Bantang.
Ri lekbakna nipappilakbanngang kamaradekanga na paenteng pakrappungang (Organisasi)
niarenga Garakang Muda Bajeng (Gerakan Muda Bajeng).ri bokoanna nipinrai seng arengna
Garakang Muda Bajeng anjari Pemberontak Lipang Bajeng.
Tanggalak 17-7-1946 ammentengmi sekre pakrappungang niarenga Laskar Pemberontak
Indonesia Sulawesi (LAPRIS) sangkamma gabungang pasukang niaka ri Sulawesi Sallatang, na
ia tommo anjari pimpinanna, naia pasukang amminawanga I rawanganna lapris, kammaya:
Lipang Bajeng Ri Takalarak. PPNI siagang KPS ri kota Mangkasarak, Kris Muda ri Mandara,
Pamuda Tanete, Amris ri Silayara, PBAR ri Bulukumba, PPI ri Bantaeng, Buka ri Limbung,
Laptur ri Turatea, KRAP, APP siagang BPL ri Pallangga, Pemuda Marusuk, Pemuda Camba,
Harimau Indonesia ri Pangkajene Kepulauan, Gapris ri Soppeng, siagang BPRT ri Pare-pare.
Taung 1947 na niliungang benteng pattahanganna ri sorodadu Balandaya (KNIL) tanisanna-
sanna. Apaji na sibundukmo. Mingka, I lalanna anne bunduka Ranggong Daeng Romo siagang
siapa are pasekanna ammaliangi ri panngamaseanna Allah Taala. Tanggalak 3 November 2001
na nipaknanungangmo arena anjari pahalawang nasionalak (Pahlawan Nasional) situruka surak
katappukanna Parasideng RI (Presiden RI) No.109/DKJTHN dan No.01/XV/2001 tanggalak 3
November 2001.
Sumber: Deng (2016:112)
PAPPAKABIASA 3
1. Pakasingaraki apa nikana teks biografi !
2. Boyai teks biografi na Padjonga Daeng Ngalle !
3. Ukirik latingi biografi na Padjonga daeng Ngalle I lalang Basa Mangkasarak !
PAPILAJARANG MAKAAPPAK
SASTRA DAN SINRILIK

A. Pengertian Sastra
Kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta (sastra), kata pinjaman, yang berarti
teks yang berisi instruksi atau pedoman, dari kata sas, yang berarti instruksi atau ajaran,
dan tra, yang berarti alat atau sarana. Sastra adalah hasil dari kegiatan kreatif atau karya
seni dalam bentuk tulisan atau teks yang menggunakan bahasa sebagai media untuk
mengekspresikan atau menggambarkan kehidupan, kemanusiaan, atau kenyataan (Hajrah,
dkk, 2019:1210) sedangkan
Menurut Herawati, 2010: 199, Sastra adalah produk sosial budaya dari sebuah
masyarakat yang sering dinilai mengandung realita kehidupan, baik realitas faktual
(sudah dan sedang terjadi) maupun realitas imajer (prediksi realita masa depan). Sebagai
“realita” kehidupan yang mengindikasikan bahwa membaca atau empelajari sastra dapat
dimaknai sebagai membaca atau mempelajari kehidupan.
Sastra Makassar adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya
satra di Makassar. Sastra Makassar sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di
wilayah Makassar. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya
berdasarkan bahasa Makassar.
B. Pengertian Sinrilik
Dalam kamus Makassar-Nederlands yang dikarang oleh A.A cense (1079:702) di
jelaskan bahwa kata sinrilik di artikan syair sinrilik merupakan salah satu karya sastra
lisan dalam masyarakat Makassar yang hingga saat ini masih di pelihara dan diminta oleh
masyarakat Makassar.
Menurut Parawansa dan mengemba dalam Roslinda (1998) sinrilik adalah cerita
yang tersusun secara puitis yang di ceritakan atau di nyanyikan oleh ahlinya yang di sebut
Pasinrilik. Selanjutnya Bantang (2000) mengatakan bahwa sinrilik adalah karya sastra
Makassar yang dilagukan dan dapat diiringi alat music kesok-kesok maupun tidak di
iringi.
Sinrilik sebagai salah satu bentuk sastra lisan, sangat terkait dengan hal-hal:
1. Pencerita dan penceritaan
2. Kesempatan bercerita
3. Tujuan bercerita
4. hubungan cerita dengan lingkunganya
5. Jenis cerita yang di sampaikan
6. Pendengar.
C. Jenis-jenis Sinrilik
Berdasarkan isi dan cara melagukanya, sinrilik dibagi atas dua macam, yaitu
sinrilik pakkesok-kesok dan sinrilik bosi timurung. Sinrilik pakkesok-kesok adalah syair
yang dilagukan dengan iringan kesok-kesok (Rebab). Isinya melukiskan tentang sejarah
perjuangan dan kepahlawanan seorang tokoh. Bunyi kesok-kesok (sejenis alat music
gesek) yang mengiring pakkesok-kesok/pasinrilik. Sinrilik bosi timurung ditinjau dari
etimologi istilah sinrilik bosi timurung terdiri atas tiga kata, yaitu sinrilik yang berarti
syair, bosi berarti hujan, dan kata timurung berarti kata turung temurung.
PAPPAKABIASA 4
1. Pakasingaraki passisalanna sastera siagang sinrilik !
2. Pakasingaraki apa nikana:
a. Sinrilik Pakesok-kesok
b. Sinrilik Bosi Timurung
PAPILAJARANG MAKALIMA
ARTI DAN MAKNA ISI TEKS PIDATO

A. Pengertian Berpidato
Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud
bahasa lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan
menggunakan bahasa lisan yang didukung aspek-aspek nonkebahasaan ekspresi
wajah,gesture, kontak pandang, dll. Dengan demikian, berpidato adalah kegiatan
menyampaikan gagasan secara lisan dengan mengunakan penalaran yang tetap serta
memanfatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung keefisienan dan
keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.
B. Fungsi Pidato
Fungsi pidato, antara lain:
 Mempengaruhi orang lain
 Menyampaikan informasi dan atau suatu pemahaman
 Menghibur
 Mendidik
 Propaganda
C. Langkah-langkah Berpidato
Menurut Gorys Keraf, ada tujuh langkah yang perlu di perhatikan dalam
mempersiapkan pidato yang baik.
1. Menentukan topic dan tujuan
2. Menganalisis pendengar dan situasi
3. Memilih dan menyempitkan topic
4. Mengumpulkan bahan
5. Membuat kerangka uraian
6. Menguraikan secara mendetail
7. Melatih dengan suara nyaring
D. Sistematika pidato
Di dalam buku mata kuliah pendidikan kepribadian bahasa Indonesia (2008:167)
dinyatakan bahwa secara garis besar sistematika berpidato, yaitu:
1. Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin (penyimak)
2. Menyampaikan pendahuluan yang biasanya diungkapkan dalam bentuk ucapan
syukur, terimakasih, dan kegembiraan
3. Menyampaikan isi pidato dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta
dengan gaya bahasa yang menarik.
4. Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya mudah diingat oleh penyimak.
5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada penyimak untuk
melaksanakan isi pidato
6. Menyampaikan salam penutup.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berpidato, diantaranya:
1. Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakan pendengarnya,
acara yang akan disuguh-kan panitia
2. Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai dengan tingkat bahasa
pendengarnya
3. Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pendengar
4. Pendengar penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak merasa rendah diri,
takut,bingun atau grogi.
5. Aktifitas dimimbar
6. Sikap seorang yang berpidato itu harus serba menarik
7. Suara seorang yang berpidato harus lantang dan tidak menoton
8. Gaya penyampaian pidato sopan dan menyenangkan
E. Teks Pidato Bahasa Makassar
Assalamu alaikum warahmatulahi wa barakatuh
Tau toa kammaya tompa sarikbattang malakbirika aseng niaka haderek.
Sukkuruki na kimammuji mange ri karaeng Allah taala lanri nasareta buku
magassing siagang ati maciknong na kiniakmo battu mae anrinni ri tampaka
poroappilanngeri kana-kana mabajik. Napunna sallang sinampek niak kana-kanangku
majule I kattemamo ampakakanangi na punna salai ikattemo appakanabai.
Naia pokok bicara eroka kupabattu ri dallekang malakbirikta iamintu “paralluna
Rupa Taua Sipitangarri” Anngapa kiparallu sipitangarri ? Bajik asengmi kipahanna
angkanaya anne kamma-kamma sipakgadang taua punna nisarei tangarak nakana nicallai
padahalak iapa taua nakulle maju punna eroki annarima tangarak ri tau maraeng.
Tumalakbirika aseng niaka haderek !
Nakana tumanngasenga, “Inai-naiannamo tau tea annarima sarang kammaya
tompa tangarak ri tau maraeng maknassa tau tea antu maju”. Pasibalikkanna, inai-naimo
tau erok annarima tangarak ri tau maraeng maknassa tau ia lompo antu empoanna. Jari, I
katte tumakbuttaya teaki mallak-mallaki assare tangarak ri tumakbutta; I kau anak-anak
rungka-rungkaya pilangeri tau toanu ka tena antu tau toa angkellai anakna tallang
buburuk, passanngalinna naminnasai asengi anakna amuntuluk kabajikang.
Tumalakbirika aseng niaka haderek !
Singkammajinne rodong kurapik kupabattu ri dallekang malakbiritta. Barang
kammai apa nanngeranja matu-matu ri katte aseng. Utamana batangna kelengku. Na
kutongkokmo siagang pappasalamak Assalamu Alaikum warahmatulahi barakatuh.
PAPPAKABIASA 5
1. Pakasingaraki apa nikana pidato !
2. Ukiriki parallua nigaukang punna lappidato taua !
3. Anngukiriki sekre picuru pidato basa Mangkasarak !
4. Appidatoki ri dallekanna agangta situruk pidato lekbaka kiukirik nampa masing sinaiki !
PAPPILAJARANG MAKAANNANG
MENYANYIKAN LAGU DAERAH (KELONG)
A. Pengertian kelong
Kelong merupakan salah satu jenis sastra Makassar yang berbentuk puisi lama
dan memiliki kemiripan dengan panting dalam sastra Indonesia. Maknun (2012:73)
menyatakan bahwa kelong adalah bentuk kebahasaan yang mempunyai pola terntentu, di
ungkapkan dengan cara melagujan, dan mengandung makna tertentu
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa kelong adalah sejenis
nyanyian yang dilantungkan oleh penuturnya (pakelong), baik dalam keadaan senang
maupun susah dengan tujuan untuk menghibur, mendidik, atau memberi semangat bagi
pendengarnya. Kelong dapat juga dijadikan sebagai wahana pendidikan bagi anak-anak
karena kelong syarat dengan nilai-nilai pendidikan, seperti: agama, moral, etika, kasih
sayang, social, budaya, ekonomi, dan lain-lain. Hak ini berarti bahwa nilai-nilai kelong
harus diajarkan dan tanamkan kepada anak-anak sejak dini.
B. Jenis-jenis kelong
Menurut Basang (1985) kelong dapat dikelompokan atas beberapa jenis, yaitu: (1)
berdasarkan lapangan pekerjaan, (2) berdasarkan usia, (3) berdasarkan isinya.
C. Ciri-ciri Kelong
Adapun ciri-ciri khusus kelong tradisional, antara lain:
a. Tidak mempunyai judul
b. Bersifat anonim (tidak diketahui nama pengarangnya)
c. Baris-baris dalam bait kelong merupakan satu kesatuan yang utuh untuk mendukung
sebuah makna.
d. Kesatuan suara yang terdapat pada tiap-tiap baris merupakan kesatuan sintaksis yang
berupa kata atau kelompok kata dengan pola 2/2/1/2
e. Jumlah suku kata pada setiap baris berpola 8/8/5/8
D. Teks Kelong
Sulawesi Pakrasanganta
Sulawesi pakrasanganta
Sulawesi kampung halaman kita
Butta passolong ceratta
Tanah tumpah darah kita
Anjari tanggungan malompo
Sudah jadi tanggung jawab yang besar
Ikatte tumakbuttaya
Bagi kita masyarakat

Punna tena kisipainga


Kalau kita tidak saling mengingatkan
Naki massing massing ngukrangi
Dan masing-masing menyadari
Na amang sannang salewangang
Sehingga aman tentram
Tamakulle amang boritta
Tidak akan aman kampung halaman kita

Cini sai bori bellaya


Lihatlah kampung yang jauh disana
Bella mamo kemajuangna
Sudah sangat jauh perkembangannya
Tekne mamo julu bangsana
Persatuannya yang sangat bagus
Amang sannang pakrasanganta
Aman tentram daerahnya

Sambori sang pakrasanganta


Wahai teman sedaerah
Baji maki akjulu ati
Alangkah baiknya kita menyatukan hati
Na amang sannang salewangang
Sehingga aman tentram dan sejahtera
Sulawesi pakrasanganta
Sulawesi kampung halaman kita
PAPPAKABIASA 6
1. Pakasingaraki apa nikana kelong !
2. Ukiriki pammateinna nikana kelong !
3. Pakasingaraki battuang sieroknaya kelong niaka I rawanganna anne:
a ket ekn suga
u
etaki tliwliw
ejenk cini
elb nai elb nau

ssllG tugn
u
etn emm n riaolo
ri boko topi
bjin mpilnsi
4. Anngukirikki sekre kelong I lalang ri bokbok pappakabiasata !
PAPPILAJARANG MAKATUJU
ANALISIS ISI TEKS PETUAH (PAPPASANG)
A. Teks Pappasang
Pokokna Gauk Bajika ri Lino
Anne lino pammari-marianji. Naia tampak kajannangang sitojennaya iamintu
aherak. Lanri kammannamianjo, na kiparallu akgaukbajik ri lino sollanna na niak bokong
nierang mange ri aherak.
Panggaukang apa bajik nigaukang ri lino sollanna kinggappa kabajikang tulusuk
menge ri aherak ? Nakana pappasanna Tuan Saehu ri Bima, “Antu pokokna bajika ri lino
tulusuk mange ri aherak salapangi rupanna gauk, iyamiantu:

Uru-uruna Gauk manngaia ri Allahu Taala. Naia nipareka panngai ri Karaeng


Allahu Taala iamiantu nigaukanngi sikamma passuroan-Na na
nililiang sikonto pappisangka-Na.
Anngaianngangngi aherakna na linona.
Makaruana
Masirika angkanangi balle-ballae.
Makatalluna
Ancokkoai gauk dosana taua.
Makaappakna
Ampakabiasaiyai kalenna akgauk mannaba ri bicaranna adaka
Makalimana
siagang ri bicaranna saraka.
Ma’lambusuka ri paranta tau.
Makaannangna
Barakkaka na mammenteng gaukna ri mallaka.
Makatujuna
Tambunga na napattaena mappadaraya ri kalenna.
Makasagantujuna
Amboyangi kabajikanna atan-Na Allahu Taala.
Makasalapangna

Kammaminjo pappasangna Tuang Saehu ri Bima mange ri anak cucunna.


Maemaki ampinaknak bajik-bajik anjo pappasang nampa nigaukang erokna anjo
pappasanga barang na kamaseangjaki Karaeng Allahu Taala. Dasi na dasi na kisalamakja
ri lino lakbipa ri aherak.
PAPPAKABIASA 7
1. Piwali pakkutaknang niaka I rawanganna anne situruk bonena pappasang lekbaka
kipiknannak:
a. Apa pokokna anjo pappasang lekbaka kipinakna ?
b. Inai pappasang anjo kipinakna ?
c. Sakbuk tassekre-sekrei anjo pappasang lekbaka kipinakna !
d. Pabasa indonesiai anjo pappasang lakbaka kipinakna !

Anda mungkin juga menyukai