PAPPILAJARANG MAKASEKRE
NILAI KARAKTER
Contoh lain:
Lekbak kusoronna biseangku,kucampakna somballakku, tamasaile punna teai
labuang.
Artinya: bila perahu telah kudorong, layar telah terkembang, takkan ku berpaling
kalau bukan labuhan yang kutuju.
Kualleangi takkanga na toalia.
Artinya: lebih baik tengelam daripada kembali
Ejapi nikana doing.
Artinya: seseorang baru dapat di kenal atas karya dan perahunya.
Teai mangkasarak punna bokona lokol.
Artinya: bukanlah orang Makassar kalau yang luka di belakang.adalah symbol
keberanian agar tidak lari dari masalah apapun yang di hadapi.
PAPPAKABIASA 2
1. Pakbasa Indonesiai pappasang niaka I rawanganna anne:
No. PAPPASANG
1. Tuntuki linonu pasituntuki aheraknu!
2. Masiriklaloki angkanangi balleballea!
3. Kicokkoangi gauk dosana paranta tau !
4. Kipakabiasaiyai kalenta akgauk mannaba ri bicaranna adaka siagang ri bicaranna
saraka !
5. Malambusukki ri paranta tau !
A. Pengertian Sastra
Kata sastra berasal dari bahasa Sansekerta (sastra), kata pinjaman, yang berarti
teks yang berisi instruksi atau pedoman, dari kata sas, yang berarti instruksi atau ajaran,
dan tra, yang berarti alat atau sarana. Sastra adalah hasil dari kegiatan kreatif atau karya
seni dalam bentuk tulisan atau teks yang menggunakan bahasa sebagai media untuk
mengekspresikan atau menggambarkan kehidupan, kemanusiaan, atau kenyataan (Hajrah,
dkk, 2019:1210) sedangkan
Menurut Herawati, 2010: 199, Sastra adalah produk sosial budaya dari sebuah
masyarakat yang sering dinilai mengandung realita kehidupan, baik realitas faktual
(sudah dan sedang terjadi) maupun realitas imajer (prediksi realita masa depan). Sebagai
“realita” kehidupan yang mengindikasikan bahwa membaca atau empelajari sastra dapat
dimaknai sebagai membaca atau mempelajari kehidupan.
Sastra Makassar adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya
satra di Makassar. Sastra Makassar sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di
wilayah Makassar. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya
berdasarkan bahasa Makassar.
B. Pengertian Sinrilik
Dalam kamus Makassar-Nederlands yang dikarang oleh A.A cense (1079:702) di
jelaskan bahwa kata sinrilik di artikan syair sinrilik merupakan salah satu karya sastra
lisan dalam masyarakat Makassar yang hingga saat ini masih di pelihara dan diminta oleh
masyarakat Makassar.
Menurut Parawansa dan mengemba dalam Roslinda (1998) sinrilik adalah cerita
yang tersusun secara puitis yang di ceritakan atau di nyanyikan oleh ahlinya yang di sebut
Pasinrilik. Selanjutnya Bantang (2000) mengatakan bahwa sinrilik adalah karya sastra
Makassar yang dilagukan dan dapat diiringi alat music kesok-kesok maupun tidak di
iringi.
Sinrilik sebagai salah satu bentuk sastra lisan, sangat terkait dengan hal-hal:
1. Pencerita dan penceritaan
2. Kesempatan bercerita
3. Tujuan bercerita
4. hubungan cerita dengan lingkunganya
5. Jenis cerita yang di sampaikan
6. Pendengar.
C. Jenis-jenis Sinrilik
Berdasarkan isi dan cara melagukanya, sinrilik dibagi atas dua macam, yaitu
sinrilik pakkesok-kesok dan sinrilik bosi timurung. Sinrilik pakkesok-kesok adalah syair
yang dilagukan dengan iringan kesok-kesok (Rebab). Isinya melukiskan tentang sejarah
perjuangan dan kepahlawanan seorang tokoh. Bunyi kesok-kesok (sejenis alat music
gesek) yang mengiring pakkesok-kesok/pasinrilik. Sinrilik bosi timurung ditinjau dari
etimologi istilah sinrilik bosi timurung terdiri atas tiga kata, yaitu sinrilik yang berarti
syair, bosi berarti hujan, dan kata timurung berarti kata turung temurung.
PAPPAKABIASA 4
1. Pakasingaraki passisalanna sastera siagang sinrilik !
2. Pakasingaraki apa nikana:
a. Sinrilik Pakesok-kesok
b. Sinrilik Bosi Timurung
PAPILAJARANG MAKALIMA
ARTI DAN MAKNA ISI TEKS PIDATO
A. Pengertian Berpidato
Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud
bahasa lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan
menggunakan bahasa lisan yang didukung aspek-aspek nonkebahasaan ekspresi
wajah,gesture, kontak pandang, dll. Dengan demikian, berpidato adalah kegiatan
menyampaikan gagasan secara lisan dengan mengunakan penalaran yang tetap serta
memanfatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung keefisienan dan
keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.
B. Fungsi Pidato
Fungsi pidato, antara lain:
Mempengaruhi orang lain
Menyampaikan informasi dan atau suatu pemahaman
Menghibur
Mendidik
Propaganda
C. Langkah-langkah Berpidato
Menurut Gorys Keraf, ada tujuh langkah yang perlu di perhatikan dalam
mempersiapkan pidato yang baik.
1. Menentukan topic dan tujuan
2. Menganalisis pendengar dan situasi
3. Memilih dan menyempitkan topic
4. Mengumpulkan bahan
5. Membuat kerangka uraian
6. Menguraikan secara mendetail
7. Melatih dengan suara nyaring
D. Sistematika pidato
Di dalam buku mata kuliah pendidikan kepribadian bahasa Indonesia (2008:167)
dinyatakan bahwa secara garis besar sistematika berpidato, yaitu:
1. Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin (penyimak)
2. Menyampaikan pendahuluan yang biasanya diungkapkan dalam bentuk ucapan
syukur, terimakasih, dan kegembiraan
3. Menyampaikan isi pidato dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta
dengan gaya bahasa yang menarik.
4. Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya mudah diingat oleh penyimak.
5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada penyimak untuk
melaksanakan isi pidato
6. Menyampaikan salam penutup.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berpidato, diantaranya:
1. Berbusana yang sopan dengan melihat situasi, macam latar belakan pendengarnya,
acara yang akan disuguh-kan panitia
2. Pergunakan bahasa yang sopan dan komunikatif sesuai dengan tingkat bahasa
pendengarnya
3. Materi pidato harus sesuai dengan yang diinginkan pendengar
4. Pendengar penampilan harus dengan rasa percaya diri, tidak merasa rendah diri,
takut,bingun atau grogi.
5. Aktifitas dimimbar
6. Sikap seorang yang berpidato itu harus serba menarik
7. Suara seorang yang berpidato harus lantang dan tidak menoton
8. Gaya penyampaian pidato sopan dan menyenangkan
E. Teks Pidato Bahasa Makassar
Assalamu alaikum warahmatulahi wa barakatuh
Tau toa kammaya tompa sarikbattang malakbirika aseng niaka haderek.
Sukkuruki na kimammuji mange ri karaeng Allah taala lanri nasareta buku
magassing siagang ati maciknong na kiniakmo battu mae anrinni ri tampaka
poroappilanngeri kana-kana mabajik. Napunna sallang sinampek niak kana-kanangku
majule I kattemamo ampakakanangi na punna salai ikattemo appakanabai.
Naia pokok bicara eroka kupabattu ri dallekang malakbirikta iamintu “paralluna
Rupa Taua Sipitangarri” Anngapa kiparallu sipitangarri ? Bajik asengmi kipahanna
angkanaya anne kamma-kamma sipakgadang taua punna nisarei tangarak nakana nicallai
padahalak iapa taua nakulle maju punna eroki annarima tangarak ri tau maraeng.
Tumalakbirika aseng niaka haderek !
Nakana tumanngasenga, “Inai-naiannamo tau tea annarima sarang kammaya
tompa tangarak ri tau maraeng maknassa tau tea antu maju”. Pasibalikkanna, inai-naimo
tau erok annarima tangarak ri tau maraeng maknassa tau ia lompo antu empoanna. Jari, I
katte tumakbuttaya teaki mallak-mallaki assare tangarak ri tumakbutta; I kau anak-anak
rungka-rungkaya pilangeri tau toanu ka tena antu tau toa angkellai anakna tallang
buburuk, passanngalinna naminnasai asengi anakna amuntuluk kabajikang.
Tumalakbirika aseng niaka haderek !
Singkammajinne rodong kurapik kupabattu ri dallekang malakbiritta. Barang
kammai apa nanngeranja matu-matu ri katte aseng. Utamana batangna kelengku. Na
kutongkokmo siagang pappasalamak Assalamu Alaikum warahmatulahi barakatuh.
PAPPAKABIASA 5
1. Pakasingaraki apa nikana pidato !
2. Ukiriki parallua nigaukang punna lappidato taua !
3. Anngukiriki sekre picuru pidato basa Mangkasarak !
4. Appidatoki ri dallekanna agangta situruk pidato lekbaka kiukirik nampa masing sinaiki !
PAPPILAJARANG MAKAANNANG
MENYANYIKAN LAGU DAERAH (KELONG)
A. Pengertian kelong
Kelong merupakan salah satu jenis sastra Makassar yang berbentuk puisi lama
dan memiliki kemiripan dengan panting dalam sastra Indonesia. Maknun (2012:73)
menyatakan bahwa kelong adalah bentuk kebahasaan yang mempunyai pola terntentu, di
ungkapkan dengan cara melagujan, dan mengandung makna tertentu
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa kelong adalah sejenis
nyanyian yang dilantungkan oleh penuturnya (pakelong), baik dalam keadaan senang
maupun susah dengan tujuan untuk menghibur, mendidik, atau memberi semangat bagi
pendengarnya. Kelong dapat juga dijadikan sebagai wahana pendidikan bagi anak-anak
karena kelong syarat dengan nilai-nilai pendidikan, seperti: agama, moral, etika, kasih
sayang, social, budaya, ekonomi, dan lain-lain. Hak ini berarti bahwa nilai-nilai kelong
harus diajarkan dan tanamkan kepada anak-anak sejak dini.
B. Jenis-jenis kelong
Menurut Basang (1985) kelong dapat dikelompokan atas beberapa jenis, yaitu: (1)
berdasarkan lapangan pekerjaan, (2) berdasarkan usia, (3) berdasarkan isinya.
C. Ciri-ciri Kelong
Adapun ciri-ciri khusus kelong tradisional, antara lain:
a. Tidak mempunyai judul
b. Bersifat anonim (tidak diketahui nama pengarangnya)
c. Baris-baris dalam bait kelong merupakan satu kesatuan yang utuh untuk mendukung
sebuah makna.
d. Kesatuan suara yang terdapat pada tiap-tiap baris merupakan kesatuan sintaksis yang
berupa kata atau kelompok kata dengan pola 2/2/1/2
e. Jumlah suku kata pada setiap baris berpola 8/8/5/8
D. Teks Kelong
Sulawesi Pakrasanganta
Sulawesi pakrasanganta
Sulawesi kampung halaman kita
Butta passolong ceratta
Tanah tumpah darah kita
Anjari tanggungan malompo
Sudah jadi tanggung jawab yang besar
Ikatte tumakbuttaya
Bagi kita masyarakat
ssllG tugn
u
etn emm n riaolo
ri boko topi
bjin mpilnsi
4. Anngukirikki sekre kelong I lalang ri bokbok pappakabiasata !
PAPPILAJARANG MAKATUJU
ANALISIS ISI TEKS PETUAH (PAPPASANG)
A. Teks Pappasang
Pokokna Gauk Bajika ri Lino
Anne lino pammari-marianji. Naia tampak kajannangang sitojennaya iamintu
aherak. Lanri kammannamianjo, na kiparallu akgaukbajik ri lino sollanna na niak bokong
nierang mange ri aherak.
Panggaukang apa bajik nigaukang ri lino sollanna kinggappa kabajikang tulusuk
menge ri aherak ? Nakana pappasanna Tuan Saehu ri Bima, “Antu pokokna bajika ri lino
tulusuk mange ri aherak salapangi rupanna gauk, iyamiantu: