Pembicara 3 :
Menyanggah argumen lawan (prioritaskan pada poin yang paling penting).
Menegaskan kembali pandangan umum terhadap topik.
Menyimpulkan argumen tim.
Catatan : pembicara 3 tidak diperkenankan menyampaikan argumen baru.
Menyampaikan rangkuman jalannya debat.
Membahas pandangan masing – masing tim terhadap topik yang diberikan.
Menegaskan keunggulan yang dimiliki tim negatif dibandingkan dengan tim afirmatif.
Catatan : pidato penutup tidak boleh mengandung argumen baru maupun sanggahan.
1. Kriteria Penilaian:
a. Wawasan (termasuk data dan kasus aktual penunjang) : 30%
b. Kemampuan argumentasi. : 25%
c. Kemampuan komunikasi dan bahasa tubuh. : 25%
d. Sikap dan etika. : 10%
e. Team work (peran tiap anggota). : 10%
I. MATERI DEBAT
1. Topik
a. Topik adalah sebuah pernyataan atau usulan yang akan diperdebatkan.
b. Tim afirmatif harus mendefinisikan topik yang diberikan dengan:
Memberikan gambaran yang jelas dan lugas mengenai topik yang dibicarakan.
Membatasi ruang lingkup pembicaraan.
c. Tim negatif dapat menolak definisi yang diberikan tim afirmatif bila definisi yang diberikan tidak
seimbang (fair).
3. Argumentasi
Argumentasi adalah proses menjelaskan mengapa sudut pandang tim tersebut harus diterima. Argumen
bukan opini, karenanya harus didukung oleh bukti-bukti (seperti contoh, fakta, statistik, kutipan pakar,
pandangan masyarakat, dll.) yang relevan.
Argumen yang baik:
a. Relevan.
b. Tersusun dengan baik.
c. Konsisten dan logis secara internal (argumen seorang pembicara tidak boleh kontradiktif dengan
argumen pembicara lainnya).
d. Mampu meyakinnan orang lain bahwa argumen tersebut benar.
e. Menggunakan bukti-bukti secara efektif.
4. Sanggahan
Menyanggah adalah proses untuk membuktikan bahwa bobot argumentasi tim lawan lebih rendah dari
yang mereka katakan.termasuk didalamnya:
a. Menunjukkan bahwa argumen lawan didasarkan pada fakta yang salah, atau interpretasi yang salah
mengenai suatu fakta.
b. Menunjukkan bahwa argumentasi lawan tidak relevan dengan upaya pembuktian topik.
c. Menunjukkan bahwa argumen lawan tidak logis.
d. Menunjukkan bahwa meskipun argumen lawan benar namun implikasinya tidak dapat diterima.
e. Menunjukkan bahwa meskipun argumen lawan benar namun bobotnya tidak terlalu besar.
Seperti argumen, sanggahan juga bukan merupakan opini, sehingga harus ditunjukkan bagaimana dan
mengapa argumen lawan dipandang tidak sah.
Mendefinisikan/mempresentasikan/menjelaskan motion dari debat. Juru bicara pertama tim pro harus
meyakinkan bahwa tidak ada poin-poin penting yang tertinggal
Mempresentasikan theme line. Biasanya dipresentasikan satu atau beberapa baris analisis, menjelaskan
mengapa kasus tim pro adalah benar
Menggambarkan tim split dari tim pro. Hal ini bisa dilakukan dengan mengatakan, contohnya: “saya, sebagai
juru bicara pertama tim pro akan setuju dengan filosofi dasar pada kasus kami, sementara kolega saya, juru
bicara tim pro akan mempelajari implikasi praktis dari kasus kami.”
Memberikan argumen yan kokoh (bagian juru bicara pertama tim pro dari sebuah split). Setelah membangun
definition, theme line, dan tim split, juru bicara pertama tim pro harus setuju dengan argumen/poin-poin yang
sudah diserahkan kepada dia dalam tim split.
Memberikan rangkuman awal/recap dari presentasi/speech/pidato.
Juru bicara pertama tim pro bisa menghabiskan beberapa waktu dalam mendefinisikan dan membangun theme
line dan menunjukan bagaimana theme line dikembangkan, namun sangat penting untuk meluangkan waktu untuk
mempresentasikan beberapa argumen yang substansif.
Peran juru bicara pertama tim kontra sama seperti juru bicara tim pro, dengan tambahan kewajiban untuk
merespon argumen yang dibawanya nanti. respon terhadap argumen juru bicara tim pro bisa diberikan sebelum
juru bicara pertama tim kontra mempresentasikan argumennya untuk mendukung kasus tim kontra atau
seballiknya. Bagaimana pun, penyampaian penolakan pertama itu diharuskan.
Setelah juru bicara pertama membicarakan arah utama dari setiap kasus tim haruslah jelas.
Juru bicara kedua tim pro harus disiapkan untuk mempertahankan definisi jika diperlukan. Jika definisi
diserang/ditolak, sangat vital bagi juru bicara kedua tim pro untuk memenangkan kembali inisiatif.
Kebanyakan dari argumen substasif para tim harus dimunculkan saat kedua juru bicara kedua berbicara.
III. Tugas utama para juru bicara ketiga tidak menentang pernyataan kasus lawan
Penolakan poin-poin dikemukakan oleh dua juru bicara pertama tim kontra. Juru bicara ketiga tim pro dipercaya
mengutamakan tugas merespon argumen-argumen tim kontra yang sebelumnya tidak disetujui oleh dua juru bicara
pertama tim pro. Juru bicara ketiga tim pro dapat memberikan dukungan penolakan yang sudah dinyatakan oleh
teman se-tim-nya
Membangun kembali kasus tim (secara singkat mengulang theme line dan argumen dua juru bicara sebelunya)
Merangkum isu-isu debat
Peran juru bicara ketiga tim pro itu sederhana seperti ini: menyerang! Kebanyakan waktu dari ketiga juru bicara
dihabiskan untuk menolak pernyataan juru bicara sebelumnya. Secara umum, paling tidak tiga perempat dari
presentasi ketiga harus merupakan penolakan pernyataan.
Penolakan harus dibawakan dalam dua tahap/level: di tahap global (manner tim/timwise); juru bicara ketiga harus
menyerang kasus keseluruhan tim lawan, menunjukan kecacatan mayor dalam argumentasi dan logika. Tahap
yang lebih rinci (speechwise); juru bicara ketiga harus bisa menunjukan kesalahan-kesalahan dalam fakta dan
ketidakkonsistenan dari setiap penjelasan juru bicara.
Menolak penyataan yang ditunjukan oleh para ketiga juru bicara tim pro
Membangun kembali kasus tim (secara singkat mengulang theme line dan argumen dua juru bicara sebelumnya)
Mengidentifikasi poin-poin ketidaksetujuan/berargumen dalam debat
Merangkum isu-isu debat
Tugas juru bicara ketiga tim kontra hampir sama dengan juru bicara ketiga tim pro. Juru bicara ketiga tim kontra
tidak boleh memperkenalkan masalah/hal baru, kecuali untuk contoh yang baru untuk memberikan dukungan
penolakan sebuah argumen yang sebelumnya telah diberikan. Logika dibalik aturan ini adalah jika juru bicara
memberikan hal baru, tim pro akan berada pada keadaan yang tidak menguntungkan dimana mereka tidak
mempunyai kesempatan untuk merespon argumen yang baru ini
IV. Para juru bicara penjawab memberikan sebuah recap debat dan meyakinkan juri
Tidak satu pun dari juru bicara pertama maupun kedua dari kedua tim bisa memberikan jawaban dari speech. Tim
kontra yang memberikan jawaban pertama.
MOTION
Motion, juga diketahui sebagai topik, adalah pernyataan yang menyebutkan tentang hal apa yang didebatkan.
DEFINITION
Tim pro harus menjelaskan/mendeskripsikan motion yang diberikan sebelum sebuah debat dilaksanakan. Sebuah
penjelasan/definition harus benar-benar menjelaskan motion yang diberikan secara detail. Sebuah
definisi/penjelasan memberikan deskripsi yang jelas yang memberikan batasan-batasan motion, hal ini membatasi
fokus area dari diskusi yang dilakukan dalam debat. Hal ini mencegah debat, yang didebatkan oleh kedua tim,
berubah menjadi debat yang tidak jelas dan acara yang membingungkan dikarenakan argumen-argumen yang
tidak berkaitan dan penafsiran yang berbeda dari kedua tim.
Deffitional Challenge
Tim kontra, secara umum, harus menerima definisi yang dibuat oleh tim pro, tetapi tim kontra harus memiliki
hak untuk menantang definisi tersebut. Bagaimana pun, tim kontra tidak boleh merasa bahwa penjelasan/definisi
mereka lebih baik/berasalan dibanding tim pro. Tim kontra hanya bisa menantang definisi yang diberikan jika
mereka bisa membuktikannya dengan Truistic, Tautological, Squirreling, or Time and Place setting.
Truistic definition: definisi-definisi ini adalah “benar” secara alami/natural dan dengan demikian membuat argumen
yang diajukan tidak didukung oleh sarana pembantu (seperti bukti, fakta, dll) dan juga tidak masuk akal/beralasan
dalam konteks dari suatu debat. Jika sebuah tim mendefinisikan sebuah debat secara Truistic mereka mencari
kemenangan dengan benar-benar dari definisi mereka dibanding menggunakan kekuatan argumen dan sarana
pendukung (fakta, bukti, contoh, dll) yang mereka punya. Contoh dari definisi truistic, jika motionnya “kita harus
makan, minum, dan menikah” dijelaskan/didefinisikan seperti “bahwa kita harus makan karena kalau tidak kita
akan mati kelaparan, kita harus minum karena kalau tidak kita akan mati kehausan, dan kita harus menikah karena
kita adalah makhluk hidup”.
Tautology or circular definitions: hal ini terjadi ketika sebuah definisi diberikan dengan cara di mana definisi
tersebut secara rasional mustahil untuk tidak bisa tidak menerimanya. Contoh jika motion-nya “bahwa teknologi
membunuh etika kerja kita(manusia)” didefinisikan sebagai berikut: tim pro memutuskan untuk mendefinisikan
kata “teknologi” seperti memaknai “semua benda-benda sientifik yang membuat hidup lebih mudah dan kemudian
membunuh etika kerja kita (manusia)”. Hasil dari definisi ini secara keseluruhan bisa dikatakan, “bahwa semua
benda-benda sientifik yang membuat hidup lebih mudah dan kemudian membunuh kerja kita, membunuh etika
kerja kita (manusia)”. Hal ini tidak bisa dinyatakan salah secara logis/rasional.
Squirreling: definisi yang tidak membatasi inti dari suatu motion dan tidak memiliki keteraturan yang masuk akal.
sebagai contoh, ketika motion diberikan “bahwa USA sedanng membuka diri kepada PRC”, tim pro bisa mencoba
dan mendefinisikan USA sebagai “Untidy Students of Asia”, dan PRC sebagai “Pretty Room Cleaners”. Hal ini
jelas-jelas squirreling, orang-orang akan setuju bahwa inti dari motion adalah tentang hubungan antara United States
dan Cina.
Time and Place setting: subjek yang dipermasalahkan dalam debat tidak bisa dibatasi oleh waktu dan tempat
tertentu. Sebagai contoh: mencoba untuk membatasi subjek yang dipermasalahkan hanya kepada pengembangan
ekonomi Jepang selama periode tertentu dari restorasi meiji.
A note on defintional challenges: berhati-hatilah dalam menantang definisi—hanya dilakukan bila anda benar-
bebar yakin bahwa definisi dari tim pro tidak adil. Selain itu, tim pro juga harus mencoba untuk meyakinkan
bahwa definisi mereka itu adil.
Theme Line
Theme line menggaris bawahi logika dari kasus yang diterima oleh tim. Hal ini penting dalam argumentasi yang
digunakan untuk membuktikan bahwa tim konsisten terhadap motion yang diberikan. Theme line bisa dilihat
sebagai “Case in a nutshell”, karena dari sini dapat dilihat strategi tim dalam mempertahankan atau tidak bisa
menerima motion.
Theme line dari sebuah tim harus saling melengkapi tiap presentasi/pidato (speech) dari tiap anggota tim. Ini
adalah ide utama yang menghubungkan juru bicara pertama, kedua, dan ketiga, memastikan konsistensi antara
ketiga presentasi/pidato (speech).
Dalam memformulasikan sebuah theme line, biasanya sangat membantu bila menanyakan pertanyaan: kenapa
pernyataan diberikan oleh definisi dari motion yang benar (atau salah, untuk tim kontra)?
Tim Split
Debat adalah aktivitas tim. Seseorang tidak bisa mengambil alih semua argumen dan mejadi seseorang yang
mempertahankan pernyataan tim. Maka, ada sebuah kebutuhan untuk memutuskan bagaimana argumen-argumen
harus didistrubusikan dari argumen juru bicara pertama, kedua, dan ketiga. Ini disebut tim split. Sederhana, tim
split adalah distribusi argumen-argumen juru bicara pertama, kedua, dan ketiga.
Arguments
Argumentasi adalah proses menjelaskan kenapa sebuah inti dari suatu pandangan harus diterima. Dalam argumen
harus diperhatikan logika dan sarana/bukti pembantu/pendukung yang mendukung kesimpulan utamanya.
Gunakan sarana pembantu (seperti: contoh, fakta, statistik, pernyataan dari seseorang yang ahli atau opini
masyarakat, dll) untuk mendukung setiap poin yang anda buat dalam argumen anda. Tunjukan bagaimana setiap
sarana pembantu relevan dan bagaimana sarana pembantu tersebut membuat argumen anda selangkah lebih baik.
Buat sebuah poin, memberikan alasan untuk poin tersebut, dan memberikan sarana pendukung untuk mendukung
poin anda.
Argumen bukanlah assertion (pernyataan kuat mengenai sesuatu yang benar). Assertion adalah pernyataan yang
sudah terbukti kebenarannya. Di lain pihak, argumen harus mempunyai logika dan fakta pendukung yang bisa
menunjukan kevalidannya.
Sebuah pernyataan yang baik memiliki komposisi yang kita sebut dengan AREL:
1. Assertion: pernyataan dari argumen atau opini
2. Reasoning: pendetailan/perincian dari sebuah assertion, penjelasan yang lebih dalam mengenai pernyataan
3. Evidences: tambahan yang tidak terlalu penting, tetapi terkadang hal ini sangat krusial, tergantung pada argumen
yang diberikan tim.
4. Link Back: hubungan theme line suatu tim, jadi juri akan mengerti dan melihat argumen sebagai sebuah penjelasan
dari ide pokok, yang merupakan theme line itu sendiri.
Rebuttal
Rebuttal adalah proses membuktikan bahwa argumen tim lawan itu kurang tepat dengan topik yang sedang
diperdebatkan .Rebuttal terdiri dari:
Menunjukan bahwa argumen tim lawan didasarkan pada sebuah fakta yang tidak benar atau penafsiran yang salah
dari suatu fakta.
Menunjukan bahwa argumen tim lawan tidak relevan berdasarkan bukti dari suatu topik.
Menunjukan bahwa argumen tim lawan tidaklah masuk akal atau rasional.
Menunjukan bahwa argumen tim lawan (selama argumen tersebut benar) memasukan implikasi yang tidak dapt
diterima
Menunjukan bahwa argumen tim lawan (selama argumen tersebut benar) harus tidak sepenuhnya diterima.
Assertion tidak sama dengan rebuttal. Hanya saja sebagai tim harus menunjukan bagaimana dan mengapa
argumen mereka sendiri adalah valid, jadi mereka haruis menunjukan bagaimana dan mengapa argumen tim
lawan tidaklah valid/dapat diterima. Dan rebuttal juga harus terdiri dari prinsip AREL. Ingat, rebuttal
dimaksudkan untuk memberikan alasan, bukan untuk assertion tim lawan.
Memberikan contoh yang mendukung argumen, sarana pendukung/contoh tidak dapat mengganti
argumen itu sendiri
Perhatikan kasus yang tidak dapat diterima (berdebat mengeyampingkan poin, tidak membuktikan apa
yang diperlukan topik)
Perhatikan kausu yang menggantung (sebuah kasus yang dibuktikan hanya jika presentasi pertama dan
kedua dikombinasikan)
Juru bicara ketiga tim kontra tidak dibolehkan memberikan masalah/hal baru (contoh baru tiddak apa-apa)
Rebuttal: argumen yang menyerang argumen tim lawan, sebagai contoh; menunjukan bahwa argumen:
didasarkan pada fakta yang keliru, tidak relevan dengan pembuktian pada topik, tidak logis, termasuk
implikasi yang tidak dapat diterima, harus tidak terlalu diterima/setujui
ASSESING METHOD
Struktur dan pengorganisasian dari presentasi induvidual, sebagai contoh; struktuk presentasi yang baik
akan memiliki:
Pembukaan yang menarik yang menangkap perhatian audiens
Pernyataan yang jelas dan beralasan dari tujuan dan arah umum dari presentasi
Rentetan ide-ide yang logis yang menunjukan pengembangan yang jelas dari argumen juru bicara
Alokasian waktu yang proporsional dalam speech secara keseluruhan, dan pada poin utama, yang
memungkinkan speech disempurnakan(kelebihan atau kurangnya waktu dapat mengurangi poin)
Kesimpulan atau rangkuman dari poin utama dibuat dalam speech/presentasi
Struktur dan pengorganisasian dari keseluruhan kasus tim: sebagai contoh; pendekatan tematik bisa dipilih
hanya untuk kumpulan argumen independen
Unsur-unsur manner: vocal style, penggunaan bahasa, penggunaan catatan, kontak mata, gerak tubuh,
sikap berdiri, pakaian, pengaruh, dan humor
Manner adalah menilai total impact dari semua element yang berbeda
Reply Speech
Juru bicara penjawab (bisa jadi juru bicara pertama atau kedua) memberikan sebuah overview debat:
Ketidaksetujuan poin argumen
PERATURAN PESERTA
1. Peserta tidak diperbolehkan membahas materi, subyek atau motion dengan para juri sebelum dan pada saat
debat berlangsung.
2. Semua alat yang mungkin akan mengganggu jalannya debat atau mengganggu konsentrasi debaters harus
ditiadakan.
3. Selama debat berlangsung alat komunikasi seperti mobile phone harus dinonaktifkan.
4. Tidak diperbolehkan merokok didalam ruang debat.
5. Selama debat berlangsung tidak diperbolehkan adanya interupsi
6. Peserta diharuskan menghormati jalannya debat
7. Tim debat tidak diperbolehkan melakukan banding kepada juri yang ada dengan alasan apapun
8. Semua keberatan dan keluhan harus disampaikan segera kepada Tournament Director setelah pertandingan
selesai, dan tidak akan mengubah hasil pertandingan.
9. Semua peserta tidak diperbolehkan membawa benda/senjata tajam, narkoba selama even WIDETION berlangsung.
10. Semua peserta harus didampingi oleh masing-masing LO-nya pada saat WIDETION berlangsung.
11. Aturan yang belum ada pada tata tertib akan di atur kemudian.
PERATURAN PENJURIAN
1. Debat dinilai oleh juri (adjudicator) dengan jumlah ganjil
2. Juri harus memiliki keputusan individu terhadap hasil debat
3. Kemenangan diberikan bila mayoritas juri menentukan demokrasi
4. Pembicara terbaik direfleksikan dari nilai tertinggi para pembicara
5. Juri harus memberikan ulasan singkat atas debat yang telah berlangsung dan alasan memenangkan salah
satu pihak
6. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.
PERATURAN PENONTON
1. Penonton harap mensilentkan/menonaktifkan segala jenis komunikasi yang dapat menganggu jalannya acara.
2. Penonton diperbolehkan menonton setiap pertandingan dan mendukung setiap tim yang sedang bertanding.
3. Penonton dilarang keras memberikan jawaban dalam bentuk apapun kepada peserta.
4. Penonton dilarang keras membuat keributan/kegaduhan yang dapat mengganggu konsentrasi peserta.
5. Penonton dilarang keras membawa senjata tajam/sejenisnya kedalam ruangan pertandingan.
6. Penonton wajib mematuhi semua peraturan tanpa kecuali.
7. Penonton yang melakukan pelanggaran akan dikeluarkan dari ruang pertandingan.