Anda di halaman 1dari 8

 Pembicara 1 :

 Menyampaikan definisi dari topik yang diberikan.


 Menyampaikan pandangan secara umum tentang topik yang berisikan benang merah
dan pembagian kerja tim.
 Menyampaikan argumen pertama.
 Menyampaikan kesimpulan dari argumennya.
 Pembicara 2 :
 Menyanggah argumen pembicara 1 dari tim negatif .
 Menyampaikan kembali pandangan secara umum terhadap topik.
 Menyampaikan argumen.
 Menyampaikan kesimpulan dari argumennya.
 Pembicara 3 :
 Menyanggah argumen lawan (prioritaskan pada poin yang paling penting).
 Menegaskan kembali pandangan umum terhadap topik.
 Menyimpulkan argumen tim.
 Menyampaikan rangkuman jalannya debat.
 Membahas pandangan masing – masing tim terhadap topik yang diberikan.
 Menegaskan keunggulan yang dimiliki tim afirmatif dibandingkan dengan tim negatif.
Catatan : pidato penutup tidak boleh mengandung argumen baru maupun sanggahan.
a. Tim negatif :
 Pembicara 1 :
 Menyampaikan pandangan tim terhadap definisi yang diberikan oleh tim afirmatif.
 Menyanggah argumen pembicara 1 dari tim afirmatif.
 Menyampaikan pandangan secara umum terhadap topik yang berisikan benang merah
dan pembagian kerja tim.
 Menyampaikan argumen pertama.
 Menyampaikan kesimpulan dari argumennya.
 Pembicara 2 :
 Menyanggah argumen pembicara tim afirmatif .
 Menyampaikan kembali pandangan secara umum terhadap topik.
 Menyampaikan argumen.
 Menyampaikan kesimpulan dari argumennya.

 Pembicara 3 :
 Menyanggah argumen lawan (prioritaskan pada poin yang paling penting).
 Menegaskan kembali pandangan umum terhadap topik.
 Menyimpulkan argumen tim.
Catatan : pembicara 3 tidak diperkenankan menyampaikan argumen baru.
 Menyampaikan rangkuman jalannya debat.
 Membahas pandangan masing – masing tim terhadap topik yang diberikan.
 Menegaskan keunggulan yang dimiliki tim negatif dibandingkan dengan tim afirmatif.
Catatan : pidato penutup tidak boleh mengandung argumen baru maupun sanggahan.
1. Kriteria Penilaian:
a. Wawasan (termasuk data dan kasus aktual penunjang) : 30%
b. Kemampuan argumentasi. : 25%
c. Kemampuan komunikasi dan bahasa tubuh. : 25%
d. Sikap dan etika. : 10%
e. Team work (peran tiap anggota). : 10%
I. MATERI DEBAT
1. Topik
a. Topik adalah sebuah pernyataan atau usulan yang akan diperdebatkan.
b. Tim afirmatif harus mendefinisikan topik yang diberikan dengan:
 Memberikan gambaran yang jelas dan lugas mengenai topik yang dibicarakan.
 Membatasi ruang lingkup pembicaraan.
c. Tim negatif dapat menolak definisi yang diberikan tim afirmatif bila definisi yang diberikan tidak
seimbang (fair).

2. Benang Merah Argumentasi


Sebuah tim harus memiliki benang merah argumentasi yang merupakan alur pikir logis mengenai topik
yang diperdebatkan.
a. Benang merah argumentasi menunjukkan mengapa usulan atau pandangan tim tersebut benar dan
logis.
b. Merupakan pikiran utama yang mengkaitkan pembicara 1, 2 dan 3 sehingga terdapat konsistensi.

3. Argumentasi
Argumentasi adalah proses menjelaskan mengapa sudut pandang tim tersebut harus diterima. Argumen
bukan opini, karenanya harus didukung oleh bukti-bukti (seperti contoh, fakta, statistik, kutipan pakar,
pandangan masyarakat, dll.) yang relevan.
Argumen yang baik:
a. Relevan.
b. Tersusun dengan baik.
c. Konsisten dan logis secara internal (argumen seorang pembicara tidak boleh kontradiktif dengan
argumen pembicara lainnya).
d. Mampu meyakinnan orang lain bahwa argumen tersebut benar.
e. Menggunakan bukti-bukti secara efektif.

4. Sanggahan
Menyanggah adalah proses untuk membuktikan bahwa bobot argumentasi tim lawan lebih rendah dari
yang mereka katakan.termasuk didalamnya:
a. Menunjukkan bahwa argumen lawan didasarkan pada fakta yang salah, atau interpretasi yang salah
mengenai suatu fakta.
b. Menunjukkan bahwa argumentasi lawan tidak relevan dengan upaya pembuktian topik.
c. Menunjukkan bahwa argumen lawan tidak logis.
d. Menunjukkan bahwa meskipun argumen lawan benar namun implikasinya tidak dapat diterima.
e. Menunjukkan bahwa meskipun argumen lawan benar namun bobotnya tidak terlalu besar.
Seperti argumen, sanggahan juga bukan merupakan opini, sehingga harus ditunjukkan bagaimana dan
mengapa argumen lawan dipandang tidak sah.

5. Pembagian Kerja Tim


Debat merupakan kerja tim, sehingga:
a. Terdapat pembagian kerja tim yang jelas antara ketiga pembicara.
b. Argumen-argumen yang diajukan penyampaiannya dibagi kepada dibagi kepada ketiga pembicara.
Tim PRO Tim pro harus menjelaskan/mendeskripsikan motion dan mendukung motion yang diberikan dengan
memberikan argumen yang konstruktif. Tim pro memiliki hak untuk mendeskripsikan/menjelaskan terlebih
dahulu, tim pro diharapkan memberikan penjelasan/deskripsi/presentasi beralasan mengenai motion yang
diberikan.
Tim KONTRA Tim kontra harus melawan motion yang dideskripsikan/dipresentasikan/dijelaskan oleh tim pro,
dan membangun perhitungan/pemikiran dalam melawan/menangkis tim pro. Dalam acara debat ini tim kontra
merasa bahwa pejelasan/pendeskripsian tim pro tidaklah dapat diterima, mereka harus
menantang/mempertanyakan pejelasan/pendeskripsian dari tim pro dan menyarankan pejelasan/pendeskripsian
lain kepada tim pro. Bagaimana pun, tim kontra tidak boleh mengemukakan tantangan hanya berdasarkan
pendapat bahwa penjelasan/pendeskripsian tim kontra lebih masuk akal atau beralasan.

I. Para juru bicara pertama membangun dasar tim mereka

Kewajiban pembicara pertama tim pro:

 Mendefinisikan/mempresentasikan/menjelaskan motion dari debat. Juru bicara pertama tim pro harus
meyakinkan bahwa tidak ada poin-poin penting yang tertinggal
 Mempresentasikan theme line. Biasanya dipresentasikan satu atau beberapa baris analisis, menjelaskan
mengapa kasus tim pro adalah benar
 Menggambarkan tim split dari tim pro. Hal ini bisa dilakukan dengan mengatakan, contohnya: “saya, sebagai
juru bicara pertama tim pro akan setuju dengan filosofi dasar pada kasus kami, sementara kolega saya, juru
bicara tim pro akan mempelajari implikasi praktis dari kasus kami.”
 Memberikan argumen yan kokoh (bagian juru bicara pertama tim pro dari sebuah split). Setelah membangun
definition, theme line, dan tim split, juru bicara pertama tim pro harus setuju dengan argumen/poin-poin yang
sudah diserahkan kepada dia dalam tim split.
 Memberikan rangkuman awal/recap dari presentasi/speech/pidato.

Juru bicara pertama tim pro bisa menghabiskan beberapa waktu dalam mendefinisikan dan membangun theme
line dan menunjukan bagaimana theme line dikembangkan, namun sangat penting untuk meluangkan waktu untuk
mempresentasikan beberapa argumen yang substansif.

Tugas pembicara pertama tim kontras

 Memberikan respon atas definisi/penjelasan (menerima atau menentang definisi)


 Menolak pernyataan tim pro, memberikan sebuah bagian dari kasus substansif tim kontra
 Mempresentasikan theme line tim kontra
 Menggambarkan tim split tim kontra
 Memberikan argumen substansial (tim split juru bicara pertama tim kontra)
 Memberikan rangkuman awal/recap dari recap dari presentasi/speech/pidato

Peran juru bicara pertama tim kontra sama seperti juru bicara tim pro, dengan tambahan kewajiban untuk
merespon argumen yang dibawanya nanti. respon terhadap argumen juru bicara tim pro bisa diberikan sebelum
juru bicara pertama tim kontra mempresentasikan argumennya untuk mendukung kasus tim kontra atau
seballiknya. Bagaimana pun, penyampaian penolakan pertama itu diharuskan.

Setelah juru bicara pertama membicarakan arah utama dari setiap kasus tim haruslah jelas.

II. Para juru bicara kedua berurusan dengan argumen substansif

Tugas pembicara kedua tim pro:

 Menolak argumen inti dari juru bicara pertama tim kontra


 Merangkum ulang dalam istilah yang umum kasus tim pro
 Memberikan argumen substansial (bagian tim split dari juru bicara kedua tim pro). Kebanyakan waktu dari juru
bicara kedua tim pro harus dihabiskan untuk menghubungkan argumen pertama dengan argumen/materi yang
baru. Dia memiliki tugas untuk mempresentasikan sebagian besar kasus tim pro dalam serangan bantahan lebih
jauh yang memihak tim pro
 Memberikan rangkuman awal/recap dari recap dari presentasi/speech/pidato

Juru bicara kedua tim pro harus disiapkan untuk mempertahankan definisi jika diperlukan. Jika definisi
diserang/ditolak, sangat vital bagi juru bicara kedua tim pro untuk memenangkan kembali inisiatif.

Tugas pembicara kedua tim kontra:


 Menolak pernyataan kedua juru bicara tim pro
 Merangkum ulang dalam istilah yang umum kasus tim pro
 Memberikan argumen substansial (bagian tim split dari juru bicara kedua tim kontra)
 Memberikan rangkuman awal/recap dari recap dari presentasi/speech/pidato

Kebanyakan dari argumen substasif para tim harus dimunculkan saat kedua juru bicara kedua berbicara.

III. Tugas utama para juru bicara ketiga tidak menentang pernyataan kasus lawan

Tugas juru bicara ketiga tim pro:

 Penolakan poin-poin dikemukakan oleh dua juru bicara pertama tim kontra. Juru bicara ketiga tim pro dipercaya
mengutamakan tugas merespon argumen-argumen tim kontra yang sebelumnya tidak disetujui oleh dua juru bicara
pertama tim pro. Juru bicara ketiga tim pro dapat memberikan dukungan penolakan yang sudah dinyatakan oleh
teman se-tim-nya
 Membangun kembali kasus tim (secara singkat mengulang theme line dan argumen dua juru bicara sebelunya)
 Merangkum isu-isu debat

Peran juru bicara ketiga tim pro itu sederhana seperti ini: menyerang! Kebanyakan waktu dari ketiga juru bicara
dihabiskan untuk menolak pernyataan juru bicara sebelumnya. Secara umum, paling tidak tiga perempat dari
presentasi ketiga harus merupakan penolakan pernyataan.

Penolakan harus dibawakan dalam dua tahap/level: di tahap global (manner tim/timwise); juru bicara ketiga harus
menyerang kasus keseluruhan tim lawan, menunjukan kecacatan mayor dalam argumentasi dan logika. Tahap
yang lebih rinci (speechwise); juru bicara ketiga harus bisa menunjukan kesalahan-kesalahan dalam fakta dan
ketidakkonsistenan dari setiap penjelasan juru bicara.

Tugas juru bicara ketiga tim kontra

 Menolak penyataan yang ditunjukan oleh para ketiga juru bicara tim pro
 Membangun kembali kasus tim (secara singkat mengulang theme line dan argumen dua juru bicara sebelumnya)
 Mengidentifikasi poin-poin ketidaksetujuan/berargumen dalam debat
 Merangkum isu-isu debat

Tugas juru bicara ketiga tim kontra hampir sama dengan juru bicara ketiga tim pro. Juru bicara ketiga tim kontra
tidak boleh memperkenalkan masalah/hal baru, kecuali untuk contoh yang baru untuk memberikan dukungan
penolakan sebuah argumen yang sebelumnya telah diberikan. Logika dibalik aturan ini adalah jika juru bicara
memberikan hal baru, tim pro akan berada pada keadaan yang tidak menguntungkan dimana mereka tidak
mempunyai kesempatan untuk merespon argumen yang baru ini

IV. Para juru bicara penjawab memberikan sebuah recap debat dan meyakinkan juri

Tugas juru bicara penjawab / Reeply speech (untuk kedua tim)

 Memberikan rangkuman atau overview dari debat


 Mengidentifikasi isu-isu yang dikemukakan oleh kedua tim
 Memberikan keputusan memihak dari debat

Tidak satu pun dari juru bicara pertama maupun kedua dari kedua tim bisa memberikan jawaban dari speech. Tim
kontra yang memberikan jawaban pertama.

E. Hal – Hal yang harus diperhatikan

MOTION
Motion, juga diketahui sebagai topik, adalah pernyataan yang menyebutkan tentang hal apa yang didebatkan.
DEFINITION
Tim pro harus menjelaskan/mendeskripsikan motion yang diberikan sebelum sebuah debat dilaksanakan. Sebuah
penjelasan/definition harus benar-benar menjelaskan motion yang diberikan secara detail. Sebuah
definisi/penjelasan memberikan deskripsi yang jelas yang memberikan batasan-batasan motion, hal ini membatasi
fokus area dari diskusi yang dilakukan dalam debat. Hal ini mencegah debat, yang didebatkan oleh kedua tim,
berubah menjadi debat yang tidak jelas dan acara yang membingungkan dikarenakan argumen-argumen yang
tidak berkaitan dan penafsiran yang berbeda dari kedua tim.
Deffitional Challenge
Tim kontra, secara umum, harus menerima definisi yang dibuat oleh tim pro, tetapi tim kontra harus memiliki
hak untuk menantang definisi tersebut. Bagaimana pun, tim kontra tidak boleh merasa bahwa penjelasan/definisi
mereka lebih baik/berasalan dibanding tim pro. Tim kontra hanya bisa menantang definisi yang diberikan jika
mereka bisa membuktikannya dengan Truistic, Tautological, Squirreling, or Time and Place setting.
 Truistic definition: definisi-definisi ini adalah “benar” secara alami/natural dan dengan demikian membuat argumen
yang diajukan tidak didukung oleh sarana pembantu (seperti bukti, fakta, dll) dan juga tidak masuk akal/beralasan
dalam konteks dari suatu debat. Jika sebuah tim mendefinisikan sebuah debat secara Truistic mereka mencari
kemenangan dengan benar-benar dari definisi mereka dibanding menggunakan kekuatan argumen dan sarana
pendukung (fakta, bukti, contoh, dll) yang mereka punya. Contoh dari definisi truistic, jika motionnya “kita harus
makan, minum, dan menikah” dijelaskan/didefinisikan seperti “bahwa kita harus makan karena kalau tidak kita
akan mati kelaparan, kita harus minum karena kalau tidak kita akan mati kehausan, dan kita harus menikah karena
kita adalah makhluk hidup”.

 Tautology or circular definitions: hal ini terjadi ketika sebuah definisi diberikan dengan cara di mana definisi
tersebut secara rasional mustahil untuk tidak bisa tidak menerimanya. Contoh jika motion-nya “bahwa teknologi
membunuh etika kerja kita(manusia)” didefinisikan sebagai berikut: tim pro memutuskan untuk mendefinisikan
kata “teknologi” seperti memaknai “semua benda-benda sientifik yang membuat hidup lebih mudah dan kemudian
membunuh etika kerja kita (manusia)”. Hasil dari definisi ini secara keseluruhan bisa dikatakan, “bahwa semua
benda-benda sientifik yang membuat hidup lebih mudah dan kemudian membunuh kerja kita, membunuh etika
kerja kita (manusia)”. Hal ini tidak bisa dinyatakan salah secara logis/rasional.

 Squirreling: definisi yang tidak membatasi inti dari suatu motion dan tidak memiliki keteraturan yang masuk akal.
sebagai contoh, ketika motion diberikan “bahwa USA sedanng membuka diri kepada PRC”, tim pro bisa mencoba
dan mendefinisikan USA sebagai “Untidy Students of Asia”, dan PRC sebagai “Pretty Room Cleaners”. Hal ini
jelas-jelas squirreling, orang-orang akan setuju bahwa inti dari motion adalah tentang hubungan antara United States
dan Cina.

 Time and Place setting: subjek yang dipermasalahkan dalam debat tidak bisa dibatasi oleh waktu dan tempat
tertentu. Sebagai contoh: mencoba untuk membatasi subjek yang dipermasalahkan hanya kepada pengembangan
ekonomi Jepang selama periode tertentu dari restorasi meiji.

A note on defintional challenges: berhati-hatilah dalam menantang definisi—hanya dilakukan bila anda benar-
bebar yakin bahwa definisi dari tim pro tidak adil. Selain itu, tim pro juga harus mencoba untuk meyakinkan
bahwa definisi mereka itu adil.

Theme Line
Theme line menggaris bawahi logika dari kasus yang diterima oleh tim. Hal ini penting dalam argumentasi yang
digunakan untuk membuktikan bahwa tim konsisten terhadap motion yang diberikan. Theme line bisa dilihat
sebagai “Case in a nutshell”, karena dari sini dapat dilihat strategi tim dalam mempertahankan atau tidak bisa
menerima motion.
Theme line dari sebuah tim harus saling melengkapi tiap presentasi/pidato (speech) dari tiap anggota tim. Ini
adalah ide utama yang menghubungkan juru bicara pertama, kedua, dan ketiga, memastikan konsistensi antara
ketiga presentasi/pidato (speech).
Dalam memformulasikan sebuah theme line, biasanya sangat membantu bila menanyakan pertanyaan: kenapa
pernyataan diberikan oleh definisi dari motion yang benar (atau salah, untuk tim kontra)?
Tim Split
Debat adalah aktivitas tim. Seseorang tidak bisa mengambil alih semua argumen dan mejadi seseorang yang
mempertahankan pernyataan tim. Maka, ada sebuah kebutuhan untuk memutuskan bagaimana argumen-argumen
harus didistrubusikan dari argumen juru bicara pertama, kedua, dan ketiga. Ini disebut tim split. Sederhana, tim
split adalah distribusi argumen-argumen juru bicara pertama, kedua, dan ketiga.
Arguments
Argumentasi adalah proses menjelaskan kenapa sebuah inti dari suatu pandangan harus diterima. Dalam argumen
harus diperhatikan logika dan sarana/bukti pembantu/pendukung yang mendukung kesimpulan utamanya.
Gunakan sarana pembantu (seperti: contoh, fakta, statistik, pernyataan dari seseorang yang ahli atau opini
masyarakat, dll) untuk mendukung setiap poin yang anda buat dalam argumen anda. Tunjukan bagaimana setiap
sarana pembantu relevan dan bagaimana sarana pembantu tersebut membuat argumen anda selangkah lebih baik.
Buat sebuah poin, memberikan alasan untuk poin tersebut, dan memberikan sarana pendukung untuk mendukung
poin anda.
Argumen bukanlah assertion (pernyataan kuat mengenai sesuatu yang benar). Assertion adalah pernyataan yang
sudah terbukti kebenarannya. Di lain pihak, argumen harus mempunyai logika dan fakta pendukung yang bisa
menunjukan kevalidannya.
Sebuah pernyataan yang baik memiliki komposisi yang kita sebut dengan AREL:
1. Assertion: pernyataan dari argumen atau opini
2. Reasoning: pendetailan/perincian dari sebuah assertion, penjelasan yang lebih dalam mengenai pernyataan

3. Evidences: tambahan yang tidak terlalu penting, tetapi terkadang hal ini sangat krusial, tergantung pada argumen
yang diberikan tim.

4. Link Back: hubungan theme line suatu tim, jadi juri akan mengerti dan melihat argumen sebagai sebuah penjelasan
dari ide pokok, yang merupakan theme line itu sendiri.

Rebuttal
Rebuttal adalah proses membuktikan bahwa argumen tim lawan itu kurang tepat dengan topik yang sedang
diperdebatkan .Rebuttal terdiri dari:
 Menunjukan bahwa argumen tim lawan didasarkan pada sebuah fakta yang tidak benar atau penafsiran yang salah
dari suatu fakta.
 Menunjukan bahwa argumen tim lawan tidak relevan berdasarkan bukti dari suatu topik.
 Menunjukan bahwa argumen tim lawan tidaklah masuk akal atau rasional.
 Menunjukan bahwa argumen tim lawan (selama argumen tersebut benar) memasukan implikasi yang tidak dapt
diterima
 Menunjukan bahwa argumen tim lawan (selama argumen tersebut benar) harus tidak sepenuhnya diterima.

Assertion tidak sama dengan rebuttal. Hanya saja sebagai tim harus menunjukan bagaimana dan mengapa
argumen mereka sendiri adalah valid, jadi mereka haruis menunjukan bagaimana dan mengapa argumen tim
lawan tidaklah valid/dapat diterima. Dan rebuttal juga harus terdiri dari prinsip AREL. Ingat, rebuttal
dimaksudkan untuk memberikan alasan, bukan untuk assertion tim lawan.

Sistem Penilaian WIDETION


Dimana pada WIDETION ini, sistem penilaian yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem Australian
Parlementary System (APS), yaitu terdiri dari beberapa hal yang dinilai, yaitu :
ASSESING MATTER
 Masalah dipresentasikan oleh juru bicara harus logis dan relevan dengan topik dalam logika debat adalah
rangkaian alasan yang digunakan untuk membuktikan argumen; ini termasuk menyatakan, menjelaskan
dan mengilustrasikan argumen (ARE:Assertion,Reasoning,Evidence)

 Relevansi dibangun dengan menghubungkan argumen dengan topik yang didebatkan

 Mengenali argumen yang kuat dari argumen yan lemah

 Memberikan contoh yang mendukung argumen, sarana pendukung/contoh tidak dapat mengganti
argumen itu sendiri

 Perhatikan kasus yang tidak dapat diterima (berdebat mengeyampingkan poin, tidak membuktikan apa
yang diperlukan topik)

 Perhatikan kausu yang menggantung (sebuah kasus yang dibuktikan hanya jika presentasi pertama dan
kedua dikombinasikan)

 Juru bicara ketiga tim kontra tidak dibolehkan memberikan masalah/hal baru (contoh baru tiddak apa-apa)

 Rebuttal: argumen yang menyerang argumen tim lawan, sebagai contoh; menunjukan bahwa argumen:
didasarkan pada fakta yang keliru, tidak relevan dengan pembuktian pada topik, tidak logis, termasuk
implikasi yang tidak dapat diterima, harus tidak terlalu diterima/setujui
ASSESING METHOD
 Struktur dan pengorganisasian dari presentasi induvidual, sebagai contoh; struktuk presentasi yang baik
akan memiliki:
 Pembukaan yang menarik yang menangkap perhatian audiens
 Pernyataan yang jelas dan beralasan dari tujuan dan arah umum dari presentasi
 Rentetan ide-ide yang logis yang menunjukan pengembangan yang jelas dari argumen juru bicara
 Alokasian waktu yang proporsional dalam speech secara keseluruhan, dan pada poin utama, yang
memungkinkan speech disempurnakan(kelebihan atau kurangnya waktu dapat mengurangi poin)
 Kesimpulan atau rangkuman dari poin utama dibuat dalam speech/presentasi

 Struktur dan pengorganisasian dari keseluruhan kasus tim: sebagai contoh; pendekatan tematik bisa dipilih
hanya untuk kumpulan argumen independen

 Respon dinamika debat


ASSESING MANNER
 Manner: mekanisme dari public speaking dan presentasi dari kasus debat

 Kunci pertanyaan: apakah ini efektif?”

 Unsur-unsur manner: vocal style, penggunaan bahasa, penggunaan catatan, kontak mata, gerak tubuh,
sikap berdiri, pakaian, pengaruh, dan humor

 Personal attacks di pengurangan poin manner lawan

 Manner adalah menilai total impact dari semua element yang berbeda

Reply Speech
Juru bicara penjawab (bisa jadi juru bicara pertama atau kedua) memberikan sebuah overview debat:
 Ketidaksetujuan poin argumen

 Apa yang telah tim mereka berikan

 Apa yang telah tim lain coba berikan

 Kenapa mereka harus menang


Speech jawaban tidaklah rebuttal (penolakan pernyataan); permasalahan baru tidak diperbolehkan dalam speech
menjawab

Peraturan Umum Pertandingan


1. Peraturan ini mengikat semua peserta WIDETION
2. Pertandingan terdiri dari 4 Babak yaitu babak penyisihan, perempat final, semi final, dan final.
3. Pertandingan dilaksanakan selama 3 hari.
4. Soal berupa pernyataan / kasus
5. Setiap pool terdiri dari 2 tim dan 1 ( satu ) pernyataan / kasus
6. Semua anggota tim adalah juru bicara.
7. Setiap kelompok terdiri dari 3 orang mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia yang masih
aktif kuliah dan ketiganya harus sesuai dengan yang didaftarkan.
8. Anggota yang berhalangan hadir pada saat pertandingan, dengan alasan apapun, tidak dapat digantikan,
dan tim tersebut dianggap gugur.
9. Setiap peserta diwajibkan berpakaian rapi, sopan dan formal. Memakai celana panjang/rok ( bukan jeans),
kemeja, dan memakai jas almamater universitas masing-masing selama acara berlangsung.
10. Setiap peserta wajib hadir 30 menit sebelum pertandingan dimulai untuk registrasi ulang.
11. Peserta tidak diperkenankan membawa alat komunikasi atau barang apapun yang tidak berhubungan
dengan pertandingan, pada saat pertandingan berlangsung.
12. Panitia berhak untuk memeriksa segala perlengkapan yang dibawa masing-masing tim
13. Peserta tidak diperbolehkan melakukan kecurangan dalam bentuk apapun. Jika sebelum, selama atau
setelah pertandingan panitia menemukan ada kecurangan yang dilakukan oleh tim peserta lomba, maka
tim tersebut akan didisfikualifikasi dan dinyatakan gugur.
14. Peserta yang sedang bertanding tidak diperkenankan untuk meninggalkan tempat pertandingan, dengan
alasan apapun.
15. Peserta tidak diperkenankan bekerja sama dengan pihak lain, kerjasama hanya boleh dilakukan kepada
sesama anggota timnya sendiri (bila hal ini terjadi maka peserta akan langsung didiskualifikasi dan
dinyatakan gugur sesuai ketentuan juri dan panitia ).
16. Setiap tim akan dinilai sebagai satu kesatuan sehingga setiap tim membawa nama timnya untuk maju
kebabak selanjutnya.
17. Peserta tidak diperkenankan melakukan segala tindakan yang bersifat menghambat jalannya pertandingan
( keributan dan kegaduhan )
18. Jika terjadi pelanggaran atau keributan, juri berhak mendiskualifikasi tim yang bersangkutan.
19. Diperbolehkan membawa supporters. Supporters harus menjaga Suasana agar tetap kondusif, jika mereka
menyebabkan Susana menjadi tidak kondusif panitia berhak mengeluarkannya dari tempat pertandingan.
20. Bahasa yang boleh digunakan yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang baik dan benar.
21. Dilarang mempergunakan bahasa yang tidak sopan ataupun kotor baik dalam bahasa Indonesia maupun
bahasa Inggris.
22. Apabila peserta melanggar segala ketentuan diatas, maka panitia berhak untuk mendiskualifikasi tim
peserta yang bersangkutan.
23. Juri mempunyai wewenang penuh untuk memberikan nilai pada setiap argument masing-masing tim.
24. Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
25. Setiap tim wajib memahami, mengetahui, dan memahami seluruh isi peraturan pertandingan ( segala
pertanyaan diajukan pada saat technical meeting ).
26. Untuk hal-hal lainya akan diberitahukan sebelum pertandingan dimulai.
27. Panitia berhak merevisi/mengubah peraturan apabila kondisi memungkinkan.

PERATURAN PESERTA
1. Peserta tidak diperbolehkan membahas materi, subyek atau motion dengan para juri sebelum dan pada saat
debat berlangsung.
2. Semua alat yang mungkin akan mengganggu jalannya debat atau mengganggu konsentrasi debaters harus
ditiadakan.
3. Selama debat berlangsung alat komunikasi seperti mobile phone harus dinonaktifkan.
4. Tidak diperbolehkan merokok didalam ruang debat.
5. Selama debat berlangsung tidak diperbolehkan adanya interupsi
6. Peserta diharuskan menghormati jalannya debat
7. Tim debat tidak diperbolehkan melakukan banding kepada juri yang ada dengan alasan apapun
8. Semua keberatan dan keluhan harus disampaikan segera kepada Tournament Director setelah pertandingan
selesai, dan tidak akan mengubah hasil pertandingan.
9. Semua peserta tidak diperbolehkan membawa benda/senjata tajam, narkoba selama even WIDETION berlangsung.
10. Semua peserta harus didampingi oleh masing-masing LO-nya pada saat WIDETION berlangsung.
11. Aturan yang belum ada pada tata tertib akan di atur kemudian.

PERATURAN PENJURIAN
1. Debat dinilai oleh juri (adjudicator) dengan jumlah ganjil
2. Juri harus memiliki keputusan individu terhadap hasil debat
3. Kemenangan diberikan bila mayoritas juri menentukan demokrasi
4. Pembicara terbaik direfleksikan dari nilai tertinggi para pembicara
5. Juri harus memberikan ulasan singkat atas debat yang telah berlangsung dan alasan memenangkan salah
satu pihak
6. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

PERATURAN PENONTON
1. Penonton harap mensilentkan/menonaktifkan segala jenis komunikasi yang dapat menganggu jalannya acara.
2. Penonton diperbolehkan menonton setiap pertandingan dan mendukung setiap tim yang sedang bertanding.
3. Penonton dilarang keras memberikan jawaban dalam bentuk apapun kepada peserta.
4. Penonton dilarang keras membuat keributan/kegaduhan yang dapat mengganggu konsentrasi peserta.
5. Penonton dilarang keras membawa senjata tajam/sejenisnya kedalam ruangan pertandingan.
6. Penonton wajib mematuhi semua peraturan tanpa kecuali.
7. Penonton yang melakukan pelanggaran akan dikeluarkan dari ruang pertandingan.

Anda mungkin juga menyukai