Anda di halaman 1dari 24

BERDEBAT DENGAN INDAH

Oleh :

HARYADI, S. Pd.
Debat?

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua


pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun
kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan
masalah dan perbedaan.
Debat?

Hal Prinsip dalam Debat adalah:


1. Pertentangan Argumentasi
2. Pro/mendukung dan Kontra/menolak
3. Tidak ada pertentangan SARA
UNSUR-UNSUR DEBAT

1. Mosi, yakni hal atau topik yang diperdebatkan


2. Tim Afirmatif, yakni tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan
(mosi)
3. Tim Negatif atau Oposisi, yakni tim yang tidak setuju atau menentang
mosi
4. Tim Netral, yakni tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun
sanggahan terhadap mosi
5. Moderator, yakni orang yang memimpin dan membantu jalannya
perdebatan.
6. Penulis, yakni orang yang menulis kesimpulan suatu debat.
Tujuan Debat

Melatih keberanian mengemukakan pendapat


Melatih mematahkan pendapat lawan
Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu
masalah
Ciri Ciri Debat

1. Terdapat 2 sudut pandang, yaitu afirmatif (pihak yang menyetujui topik) dan
negatif (pihak yang tidak menyetujui topik)
2. Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak
3. Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan
4. Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri
5. Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak
lawan
6. Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan
oleh moderator
 Tata Cara Debat Yang Baik

1. Pertanyaan atau tantangan hendaknya dikemukakan secara professional, Tidak


Menghina, Tidak merendahkan, atau Berkomentar yang menyerang pribadi tidak
dapat diterima.
2. Analisis kritis, sintetis, keterampilan retorika (berbicar dan intelijensia (ability to
perceive and understand ) atau Tidak Terbata-bata.
3. Fokus pada posisi pihak lawan atau argument lawan. Mengetahui kelemahan dan
kelebihan pihak lawan merupakan hal penting dalam strategi persiapan untuk
menyangkal argumen lawan.
4. Batasi argumen maksimal tiga poin.
5. Gunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen.
6. Ketahui kesalahan umum dalam berpikir seperti kesalahan logis dan gunakan
secara efektif dalam menyangkal argumen lawan.
7. Sajikan konten atau substansi dengan akurat. Gunakan selalu konton (data/fakta)
yang berhubungan dan mendukung pandangan.
8. Pastikan kesahihan semua bukti eksternal yang disajikan dalam argumen.
9. Kesimpulan dalam debat merupakan posisi kesimpulan final. Gunakan itu sebagai
kesempatan untuk menyangkal atau memojokkan lawan.
Debat Kompetitif di Indonesia
Ajang Debat Kompetitif di Indonesia terbagi atas:

1. English Debating
Kompetisi English Debating Indonesia yang kita ketahui saat
ini adalah: NSDC / ISDC (National Schools Debating
Championship / Indonesian Schools Debating Championship).

2. Debat Bahasa Indonesia


Kompetisi Debat Bahasa Indonesia pertama kali diprakarsai
Depdikbud Pusat dengan adanya Lomba Debat Bahasa
Indonesia I Tahun 2012 di Cisarua Bogor
Format Debat

1. Menggunakan Sistem Parlemen Asia (Asian Parliamentary).


2. 2 Tim (Affirmatif, Oposisi) terdiri dari masing-masing 3
pembicara.
3. Setiap peserta diberikan waktu 7 menit (max. 7 menit 20
detik) untuk menyampaikan argumen dan 4 menit untuk
Pidato Balasan di akhir perdebatan.
4. Waktu ideal dalam debat: 6 menit 45 detik – 7 menit 20 detik
(LDBI).
Format Debat
5. Jika selesai dibawah waktu ideal maka pembicara tersebut
undertime, juri akan mempertimbangkan untuk mengurangi
skor pembicara tersebut.
6. Jika selesai lebih dari waktu ideal. Tidak ada pengurangan
skor, tapi apa poin yang disampaikan setelah waktu ideal
tidak akan dicatat. Juri punya hak atau otoritas untuk
mempersilahkan pembicara untuk kembali ke tempat duduk.
7. Waktu Persiapan Kasus (case buliding) 30 menit
8. Interupsi diberikan selama kurang lebih 10 detik, ketika
peserta lawan telah mempersilahkan.
9. Disarankan menerima satu sampai dua interupsi saat pidato.
Urutan Pembicara:

Affirmatif Oposisi
Pembicara Pertama (1) -------------► Pembicara Pertama (2)
Pembicara Kedua (3) -------------► Pembicara Kedua (4)
Pembicara Ketiga (5) -------------► Pembicara Ketiga (6)
Pembicara Balasan (8) ◄------------- Pembicara Balasan (7)
Peran Tim:
Affirmatif:

1. Menjelaskan dan Memberikan definisi atas masalah yang


diperdebatkan dengan alasan dan landasan yang jelas serta masih bisa
diperdebatkan
2. Memberikan parameter yang jelas tentang cangkupan yang
diperdebatkan. Contohnya adalah memberikan penjelasan serta
batasan terhadap apa yang akan didebatkan
3. Jika debat akan menggunakan proposal, maka pemberian penjelasan,
mekanisme dan detil dari proposal harus dijabarkan secara jelas.
4. Memberi argumen-argumen yang sangat jelas tentang tentang mosi
yang diperdebatkan.
Peran Tim:
Oposisi:

1. Mengklarifikasi masalah dan ideologi mengapa menentang mosi dari


Affirmatif dengan argumen-argumen yang sangat jelas. Pilihan:

a. Menolak argumen dan permasalahan dari tim lawan


b. Menerima argumen, tetapi jelaskan mengapa solusi atau argumen
dari tim lawan tidak menyelesaikan masalah atau mosi yang
diperdebatkan
c. Menerima argumen dan solusi, tetapi jelaskan mengapa solusi dan
argumen yang diberikan hanya akan menghasilkan masalah lain
daripada memberikan penyelesaian yang berarti
Peran Tim:
Affirmatif:

1. Pembicara Pertama
a. Memberikan latar belakang masalah (isu, permasalahan)
b. Memberikan definisi dan parameter terhadap mosi
c. Memaparkan Tujuan berdasarkan sudut pandang tim terhadap
mosi.
d. Mekanisme proposal (jika ada)
e. Memaparkan pembagian tugas tiap pembicara tim tersebut.
f. Mempresentasikan Argumen
g. Merangkum apa yang telah pembicara tersebut sampaikan
Peran Tim:
Affirmatif:

2. Pembicara Kedua
a. Menyanggah Pembicara Lawan (Oposisi)
b. Memberikan Argumen
c. Merangkum apa yang telah pembicara tersebut sampaikan

3. Pembicara Ketiga
a. Menyanggah Pembicara Lawan (Oposisi)
b. Memperkuat Kasus Tim yang telah disanggah Pembicara Lawan
c. Merangkum semua yang telah dibicarakan oleh pembicara
pertama dan kedua dari tim tersebut.
d. Tidak Membawa Argumen baru.
Peran Tim:
Oposisi:

1. Pembicara Pertama
a. Menyanggah Pembicara Lawan (Affirmatif)
b. Memberikan Ideologi Perlawanan (dimana dikaji bahwa latar
belakang atau isu yang telah dipaparkan adalah: (1) tidak relevan,
(2) Bukan masalah yang tepat, atau (3) Masih ada masalah lain
yang lebih penting.)
c. Memberikan solusi tandingan (dimana dikaji bahwa solusi yang
telah di sampaikan Affirmatif: (1) tidak efektif, (2) tidak relevan,
atau (3) masih ada solusi lain yang lebih penting dibandingkan
solusi yang affirmatif telah sampaikan)
Peran Tim:
Oposisi:

1. Pembicara Pertama
d. Memberikan definisi dan parameter terhadap mosi
e. Memaparkan Tujuan berdasarkan sudut pandang tim terhadap
mosi.
f. Mekanisme proposal (jika ada)
g. Memaparkan pembagian tugas tiap pembicara tim tersebut.
h. Mempresentasikan Argumen
i. Merangkum apa yang telah pembicara tersebut sampaikan
Peran Tim:
Oposisi:

2. Pembicara Kedua
a. Menyanggah Pembicara Lawan (Affirmatif)
b. Memberikan Argumen
c. Merangkum apa yang telah pembicara tersebut sampaikan

3. Pembicara Ketiga
a. Menyanggah Pembicara Lawan (Affirmatif)
b. Memperkuat Kasus Tim yang telah disanggah Pembicara Lawan
c. Merangkum semua yang telah dibicarakan oleh pembicara
pertama dan kedua dari tim tersebut.
d. Tidak Membawa Argumen baru.
Peran Tim:
Pembicara Balasan:

Affirmatif:

1. Membandingkan Poin-Poin yang telah dipaparkan oleh Tim Affirmatif


dengan Poin-Poin yang telah dipaparkan Tim Oposisi dengan alasan
yang jelas serta menunjukkan kelebihan dari argumen tim Affirmatif
dan kelemahan argumen Lawan (Oposisi) dan pada akhirnya ditutup
dengan penegasan bahwa tim mereka pantas untuk jadi pemenang
debat ini.
Peran Tim:
Pembicara Balasan:

Oposisi:

1. Membandingkan Poin-Poin yang telah dipaparkan oleh Tim Oposisi


dengan Poin-Poin yang telah dipaparkan Tim Affirmatif dengan alasan
yang jelas serta menunjukkan kelebihan dari argumen tim Oposisi dan
kelemahan argumen Lawan (Affirmatif) dan pada akhirnya ditutup
dengan penegasan bahwa tim mereka pantas untuk jadi pemenang
debat ini.
Mosi:

Mosi adalah topik yang sedang diperdebatkan, biasanya dalam bentuk


sebuah statement dan biasanya diambil dari kejadian-kejadian terkini.
Contoh: Pemerintah akan melegalkan aborsi. Tim Affirmatif harus
mensetujui dan membangun argumen yang memperkuat mosinya dan
tim Oposisi harus menolak dan memberikan argumen atas
penolakannya.
Sistem Penilaian:

1. Isi (matter)
a. Argumen-argumen yang disampaikan (logis, mempunyai
bukti yang kuat, relevan)

2. Tata Perilaku dan Cara Penyampaian (manner)

a. Kemampuan berpidato : intonasi, penggunaan bahasa,


penggunaan catatan, eye contact, sikap, sifat, pakaian
yang dikenakan, kebijaksanaan, dan rasa humor
b. Penghinaan atau segala sesuatu yang bersifat offensif dan
personal akan mengurangi poin.
Sistem Penilaian:

3. Struktur (method)
a. Struktur yang diberikan setiap peserta perorangan dan
performa tim secara keseluruhan
b. Respon dari masing-masing team dan dinamika debat
Tips dalam Berdebat:

1. Berwawasan Luas
Debater harus memiliki wawasan yang luas. Oleh karena itu,
sangat pantas seorang Debater membaca berbagai referensi
untuk nambah-nambah informasi dan wawasan.

2. Mengetahui Pola Tim Kita dan Tim Lawan


Jika kita sudah mengetahui pola dari tim lawan, maka sesusah
apapun lawan, akan dengan mudah dapat diatasi.

Anda mungkin juga menyukai