Anda di halaman 1dari 5

Nama : Teguh Nur Arifin

No. Absen : 36
Kelas : X TKRO 2

Berdebat dengan indah (16 Feb 2021)

1. Pengertian
Pengertian debat secara umum adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih
baik itu perorangan ataupun kelompok dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan
perbedaan.

Debat juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan adu argumentasi antara dua belah pihak atau
bisa juga lebih, baik secara perorangan maupun secara kelompok.

Definisi debat adalah suatu bentuk komunikasi dengan cara saling beradu argumentasi untuk
menyampaikan ide secara logika dan bukti pendukung dari masing-masing pihak yang berdebat.

2. Unsur-unsur
Mosi

Mosi adalah hal atau topik yang diperdebatkan. Adanya mosi sangat penting karena di dalam
sebuah debat terdapat pihak pro dan kontra.

Tim Afirmatif

Tim Afirmatif atau Pihak Pro adalah tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi).
Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang telah
diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan mengapa
mendukung pernyataan di dalam mosi.

Pihak Negatif

Pihak Negatif/Kontra atau Oposisi adalah pihak yang tidak setuju atau menentang mosi yang
diberikan dan pihak kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak afirmatif.

Pihak Netral

Pihak Netral adalah pihak yang memberikan 2 sisi baik dukungan atau pun sanggahan terhadap
mosi, maksudnya pihak ini tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu
pihak.

Moderator

Moderator adalah orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan. Dalam debat
harus ada moderator yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya debat. Tata tertib debat,
memperkenalkan masing-masing pihak, dan penyampaian mosi akan dilakukan oleh moderator.
Penulis

Penulis atau notulen adalah orang yang menulis kesimpulan suatu debat. Notulen bertugas
mencatat hal-hal terkait debat yang sedang berlangsung misalnya mosi debat, pernyataan
moderator, penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil keputusan akhir.

Lebih lengkapnya, unsur unsur debat terdiri dari:

Materi Debat, yaitu topik utama yang akan dibahas dalam kegiatan debat. Beberapa yang
termasuk dalam materi/ tema debat diantaranya:

Tema, yaitu ide pokok yang menjadi mosi debat.

Tujuan, yaitu untuk mempertahankan pendapat atau argumen masing-masing pihak yang
berdebat.

Tahapan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan debat (orientasi, pengumpulan fakta,
pembahasan, dan kesimpulan).

Tata Tertib, yaitu peraturan yang ditetapkan dalam kegiatan debat.

Personalia Debat, adalah semua pihak yang ikut terlibat di dalam kegiatan debat. Personalia
debat terdiri dari:

Panitia, yaitu penyelenggara kegiatan debat yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, dan
bendahara.

Moderator, yaitu pihak yang mengatur proses berlangsungnya kegiatan debat.

Pihak Pendukung, yaitu pihak yang mendukung mosi debat.

Pihak Penyanggah, yaitu pihak yang tidak setuju dengan pihak pendukung.

Juri, yaitu pihak yang menilai proses berjalannya kegiatan debat.

Publik, yaitu pihak yang mengikuti jalannya kegiatan debat.

Penyedia Dana, yaitu pihak yang menyediakan dana agar kegiatan debat terlaksana.

Notulen, yaitu pihak yang bertugas untuk mencatat semua hal yang berhubungan dengan debat
seperti mosi debat, pernyataan moderator dan pihak yang berdebat, serta keputusan akhir.

Fasilitas Debat, yaitu semua perlengkapan dan alat yang dibutuhkan agar proses kegiatan debat
dapat berjalan dengan baik. Fasilitas debat terdiri dari:

Lingkungan, Ruangan Debat, Sound System, Media (Projector/ OHP, sarana dan prasarana)

3. Tujuan
Tujuan debat adalah untuk mendiskusikan atau memutuskan masalah dan perbedaan atas
sesuatu hal. Dalam lingkup formal, debat dapat dilakukan dalam institusi legislatif seperti
parlemen terutama di negara yang menggunakan sistem oposisi.
Tujuan debat secara umum adalah untuk mendiskusikan atau memutuskan masalah dan
perbedaan atas sesuatu hal. Selain itu, tujuan debat diantaranya yaitu:

 Melatih keberanian mengemukakan pendapat.


 Melatih mematahkan pendapat lawan.
 Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah.
 Memantapkan pemahaman konsep seseorang terhadap materi atau pelajaran yang telah
diberikan.
 Melatih seseorang untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang sudah diberikan.

4. Jenis-jenis
Berdasarkan bentuk, maksud dan metodenya, debat dibagi menjadi 3 macam, diantaranya yaitu:

Debat Parlementer/Majelis (Assembly or Parlementary Debating)

Adalah debat yang memiliki maksud dan tujuan untuk memberi dan menambahi dukungan bagi
suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin menyatakan pandangan dan
pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari
majelis. Debat ini sering digunakan badan legislatif.

Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan Terdahulu (Cross-


Examination Debating)

Adalah debat yang memiliki maksud dan tujuan untuk mengajukan serangkaian pertanyaan yang
satu sama lain berhubungan erat, yang akan menyebabkan individu yang ditanya menunjang
posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya. Biasanya jenis debat ini
dikembangkan di kantor pengadilan.

Debat Formal, Konvesional,atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or Educational


Debating)

Adalah debat yang bertujuan untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk
mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang menunjang atau yang membantah
suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara konstruktif dan
bantahan.

Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen, debat
kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk
mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur, mendengarkan pendapat yang
berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (apabila debat dilakukan dalam bahasa asing).
5. Ciri-ciri
Berikut ini ciri-ciri atau karakteristik debat diantaranya yaitu

a) Terdapat 2 sudut pandang yaitu affirmatif atau pro (pihak yang menyetujui topik) dan
negatif atau kontra (pihak yang tidak menyetujui topik).
b) Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.
c) Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan.
d) Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri.
e) Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.
f) Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator.

6. Tata cara dan struktur


Tata Cara Teks Debat

Tata cara pelaksanaan debat yang baik yaitu sebagai berikut:

 Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati peserta dan anggota
debat. Apabila seorang anggota debat melanggar peraturan maka akan berpengaruh pada
timnya.
 Sebaiknya pertanyaan yang diajukan disampaikan dengan profesional, tidak menghina,
menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan
secara pribadi tapi fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.
 Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, runtut, sintetis, keterampilan
retorika (berbicara dan intelijensia (ability to perceive and understand) atau tidak terbata-
bata.
 Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang
dimiliki lawan. Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif dalam
menyangkal dan mempengaruhi lawan bahkan seluruh peserta debat.
 Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas (batasi
argumen maksimal tiga poin). Susun argumen ke dalam poin yang singkat dan lugas yang
merujuk langsung ke permasalahan yang sedang didebatkan.
 Memahami dengan baik mengenai kesalahan dalam berpikir terutama pada penyelesaian
masalah. Hal ini juga berfungsi untuk mengetahui kelemahan argumentasi yang diberikan
lawan.
 Menyajikan gagasan yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, sertakan juga data yang
valid yang dapat mendukung argumen atau gagasan.
 Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan
langsung menuju ke titik celah lawan. Penyampaian kesimpulan tidak perlu terlalu panjang
cukup poin yang menegaskan argumentasi dan disampaikan secara tegas untuk
menunjukkan rasa percaya diri bahwa argumentasi tersebut benar.

Struktur Debat

Struktur atau susunan pelaksanaan debat yang baik, terdiri dari:

Pengenalan

Pada tahap pengenalan, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral)
memperkenalkan diri.
Penyampaian argumentasi

Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik
yang dimulai dari tim afirmasi, kemudian tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral.

Debat

Pada debat, setiap tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lain.

Simpulan

Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik sesuai
dengan posisinya.

Keputusan

Keputusan debat diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Jenis keputusan
ada tiga yaitu keputusan oleh para pendengar atau decision by the audience, keputusan oleh
hakim atau decision by judges, dan keputusan dengan kritik atau decision by critique.

Etika Debat

Berikut etika yang harus dimiliki peserta debat diantaranya yaitu:

Bertanya Secara Serius

Ketika bertanya kepada lawan debat harus bersungguh-sungguh, bandingkan paparannya


dengan data-data yang memang sudah dihimpun.

Tidak Menyinggung Lawan Debat

Tidak boleh menyinggung lawan debat mengenai kekurangan fisik dalam debat, kondisi yang
diutamakan yaitu pertarungan ide gagasan. Untuk itu, jika hendak menyinggung atau
menyerang lawan debat dalam debat maka harus menyerang ide gagasannya, bukan fisik
dari lawan debat.

Bicara Sesuai Data dan Fakta

Agar dapat mematahkan argumentasi lawan debat, maka harus mengadu argumentasinya
dengan data dan fakta. Jangan adu ide gagasan lawan dengan informasi-informasi yang
belum jelas.

Patuhi Peraturan Debat

Pada saat melakukan debat dengan pebisnis, teman sekolah atau lainnya harus mematuhi
peraturan yang berlaku dalam melaksanakan debat tersebut. Jika melanggar atau tidak
mematuhi peraturan pada saat debat, maka akan di diskualifikasi atau hal lainnya.

Anda mungkin juga menyukai