Anda di halaman 1dari 7

MATERI UJIAN LISAN

TEKS DEBAT

Pengertian Debat Menurut Para Ahli


Henry Guntur Tarigan (1984)
Menurut Henry Guntur Tarigan, debat adalah suatu kegiatan saling adu argumentasi
antar pribadi atau antar kelompok manusia untuk menentukan baik tidaknya suatu
usulan tertentu yang didukung suatu pihak (pendukung) dan disangkal oleh pihak
lainnya (penyangkal).

P. Dori Wuwur Hendrikus (1991)


Menurut P. Dori Wuwur Hendrikus, debat adalah saling adu argumentasi antar pribadi
atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak.

J. S. Kamdhi (1995)
Menurut J. S. Kamdhi, debat adalah suatu pembahasan atau tukar pendapat tentang
suatu pokok masalah dimana setiap peserta memberikan alasan untuk
mempertahankan pendapatnya.

Asidi Dipodjojo
Menurut Asidi Dipodjojo, Debat adalah suatu proses komunikasi lisan yang dinyatakan
dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat. Setiap pihak yang berdebat
menyatakan argumen dan alasan, dengan cara tertentu agar pihak lain berpihak
padanya.

G. Sukadi
Menurut G. Sukadi, debat adalah suatu kegiatan saling adu argumentasi antar pribadi
atau antar kelompok manusia dengan tujuan mencapai kemenangan.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


Menurut KBBI, Debat adalah pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu
hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Ciri-Ciri Debat
Berikut ini ciri-ciri atau karakteristik debat diantaranya yaitu
 Terdapat 2 sudut pandang yaitu affirmatif atau pro (pihak yang menyetujui topik)
dan negatif atau kontra (pihak yang tidak menyetujui topik).
 Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.
 Adanya adu argumentasi yang bertujuan untuk memperoleh kemenangan.
 Hasil debat diperoleh melalui voting atau keputusan juri.
 Sesi tanya jawab bersifat terbatas dan bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.
 Adanya pihak yang berperan sebagai penengah yang biasanya dilakukan oleh
moderator.

Fungsi dan Manfaat Debat


Adapun fungsi dan manfaat debat diantaranya yaitu:
 Untuk melatih mental dan keberanian.
 Untuk meningkatkan kemampuan solutif.
 Untuk memantapkan pemahaman konsep.
 Untuk melatih sikap kritis.

Tujuan Debat
Tujuan debat secara umum adalah untuk mendiskusikan atau memutuskan masalah
dan perbedaan atas sesuatu hal. Selain itu, tujuan debat diantaranya yaitu:
 Melatih keberanian mengemukakan pendapat.
 Melatih mematahkan pendapat lawan.
 Meningkatkan kemampuan merespon sesuatu masalah.
 Memantapkan pemahaman konsep seseorang terhadap materi atau pelajaran
yang telah diberikan.
 Melatih seseorang untuk bersikap kritis terhadap semua teori yang sudah
diberikan.

Unsur-Unsur Debat
Berikut ini unsur unsur debat diantaranya yaitu:
Mosi
Mosi adalah hal atau topik yang diperdebatkan. Adanya mosi sangat penting karena di
dalam sebuah debat terdapat pihak pro dan kontra.
Tim Afirmatif
Tim Afirmatif atau Pihak Pro adalah tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan
(mosi). Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi
yang telah diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai
alasan mengapa mendukung pernyataan di dalam mosi.
Pihak Negatif
Pihak Negatif/Kontra atau Oposisi adalah pihak yang tidak setuju atau menentang mosi
yang diberikan dan pihak kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak afirmatif.
Pihak Netral
Pihak Netral adalah pihak yang memberikan 2 sisi baik dukungan atau pun sanggahan
terhadap mosi, maksudnya pihak ini tidak menaruh dukungan dan tidak condong
terhadap salah satu pihak.
Moderator
Moderator adalah orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan. Dalam
debat harus ada moderator yang bertugas memimpin dan mengatur jalannya debat.
Tata tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak, dan penyampaian mosi akan
dilakukan oleh moderator.
Penulis
Penulis atau notulen adalah orang yang menulis kesimpulan suatu debat. Notulen
bertugas mencatat hal-hal terkait debat yang sedang berlangsung misalnya mosi debat,
pernyataan moderator, penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil
keputusan akhir.

Lebih lengkapnya, unsur unsur debat terdiri dari:


Materi Debat, yaitu topik utama yang akan dibahas dalam kegiatan debat. Beberapa
yang termasuk dalam materi/ tema debat diantaranya:
 Tema, yaitu ide pokok yang menjadi mosi debat.
 Tujuan, yaitu untuk mempertahankan pendapat atau argumen masing-masing
pihak yang berdebat.
 Tahapan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan debat (orientasi,
pengumpulan fakta, pembahasan, dan kesimpulan).
 Tata Tertib, yaitu peraturan yang ditetapkan dalam kegiatan debat.

Personalia Debat, adalah semua pihak yang ikut terlibat di dalam kegiatan debat.
Personalia debat terdiri dari:
 Panitia, yaitu penyelenggara kegiatan debat yang terdiri dari ketua, wakil ketua,
sekretaris, dan bendahara.
 Moderator, yaitu pihak yang mengatur proses berlangsungnya kegiatan debat.
 Pihak Pendukung, yaitu pihak yang mendukung mosi debat.
 Pihak Penyanggah, yaitu pihak yang tidak setuju dengan pihak pendukung.
 Juri, yaitu pihak yang menilai proses berjalannya kegiatan debat.
 Publik, yaitu pihak yang mengikuti jalannya kegiatan debat.
 Penyedia Dana, yaitu pihak yang menyediakan dana agar kegiatan debat
terlaksana.
 Notulen, yaitu pihak yang bertugas untuk mencatat semua hal yang
berhubungan dengan debat seperti mosi debat, pernyataan moderator dan pihak
yang berdebat, serta keputusan akhir.

Fasilitas Debat, yaitu semua perlengkapan dan alat yang dibutuhkan agar proses
kegiatan debat dapat berjalan dengan baik. Fasilitas debat terdiri dari:
 Lingkungan
 Ruangan Debat
 Sound System
 Media (Projector/ OHP, sarana dan prasarana)

Jenis Jenis Debat


Berdasarkan bentuk, maksud dan metodenya, debat dibagi menjadi 3 macam,
diantaranya yaitu:
Debat Parlementer/Majelis (Assembly or Parlementary Debating)
Adalah debat yang memiliki maksud dan tujuan untuk memberi dan menambahi
dukungan bagi suatu undang-undang tertentu dan semua anggota yang ingin
menyatakan pandangan dan pendapatnya berbicara mendukung atau menentang usul
tersebut setelah mendapat izin dari majelis. Debat ini sering digunakan badan legislatif.

Debat Pemeriksaan Ulangan Untuk Mengetahui Kebenaran Pemeriksaan


Terdahulu (Cross-Examination Debating)
Adalah debat yang memiliki maksud dan tujuan untuk mengajukan serangkaian
pertanyaan yang satu sama lain berhubungan erat, yang akan menyebabkan individu
yang ditanya menunjang posisi yang hendak ditegakkan dan diperkokoh oleh penanya.
Biasanya jenis debat ini dikembangkan di kantor pengadilan.

Debat Formal, Konvesional,atau Debat Pendidikan (Formal, Conventional, or


Educational Debating)
Adalah debat yang bertujuan untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk
mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang menunjang atau yang
membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu yang sama bagi pembicara
konstruktif dan bantahan.
Debat kompetitif dalam pendidikan tidak seperti debat sebenarnya dalam parlemen,
debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan
untuk mengembangkan kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti
kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas dan terstruktur,
mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (apabila
debat dilakukan dalam bahasa asing).

Struktur Debat
Struktur atau susunan pelaksanaan debat yang baik, terdiri dari:
Pengenalan
Pada tahap pengenalan, setiap tim (baik tim afirmasi, tim oposisi dan tim netral)
memperkenalkan diri.
Penyampaian argumentasi
Pada penyampaian argumentasi ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap
topik yang dimulai dari tim afirmasi, kemudian tim oposisi dan diakhiri dengan tim netral.
Debat
Pada debat, setiap tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lain.
Simpulan
Pada simpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik
sesuai dengan posisinya.
Keputusan
Keputusan debat diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Jenis
keputusan ada tiga yaitu keputusan oleh para pendengar atau decision by the
audience, keputusan oleh hakim atau decision by judges, dan keputusan dengan kritik
atau decision by critique.

Etika Debat
Berikut etika yang harus dimiliki peserta debat diantaranya yaitu:
Bertanya Secara Serius
Ketika bertanya kepada lawan debat harus bersungguh-sungguh, bandingkan
paparannya dengan data-data yang memang sudah dihimpun.
Tidak Menyinggung Lawan Debat
Tidak boleh menyinggung lawan debat mengenai kekurangan fisik dalam debat, kondisi
yang diutamakan yaitu pertarungan ide gagasan. Untuk itu, jika hendak menyinggung
atau menyerang lawan debat dalam debat maka harus menyerang ide gagasannya,
bukan fisik dari lawan debat.
Bicara Sesuai Data dan Fakta
Agar dapat mematahkan argumentasi lawan debat, maka harus mengadu
argumentasinya dengan data dan fakta. Jangan adu ide gagasan lawan dengan
informasi-informasi yang belum jelas.
Patuhi Peraturan Debat
Pada saat melakukan debat dengan pebisnis, teman sekolah atau lainnya harus
mematuhi peraturan yang berlaku dalam melaksanakan debat tersebut. Jika melanggar
atau tidak mematuhi peraturan pada saat debat, maka akan di diskualifikasi atau hal
lainnya.

Tata Cara Teks Debat


Tata cara pelaksanaan debat yang baik yaitu sebagai berikut:
 Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati peserta dan
anggota debat. Apabila seorang anggota debat melanggar peraturan maka akan
berpengaruh pada timnya.
 Sebaiknya pertanyaan yang diajukan disampaikan dengan profesional, tidak
menghina, menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh
menyerang lawan secara pribadi tapi fokus ke permasalahan yang sedang
dibahas.
 Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, runtut, sintetis,
keterampilan retorika (berbicara dan intelijensia (ability to perceive and
understand) atau tidak terbata-bata.
 Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun
kelebihan yang dimiliki lawan. Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi
debat sehingga efektif dalam menyangkal dan mempengaruhi lawan bahkan
seluruh peserta debat.
 Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang
terbatas (batasi argumen maksimal tiga poin). Susun argumen ke dalam poin
yang singkat dan lugas yang merujuk langsung ke permasalahan yang sedang
didebatkan.
 Memahami dengan baik mengenai kesalahan dalam berpikir terutama pada
penyelesaian masalah. Hal ini juga berfungsi untuk mengetahui kelemahan
argumentasi yang diberikan lawan.
 Menyajikan gagasan yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan, sertakan
juga data yang valid yang dapat mendukung argumen atau gagasan.
 Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang
lugas dan langsung menuju ke titik celah lawan. Penyampaian kesimpulan tidak
perlu terlalu panjang cukup poin yang menegaskan argumentasi dan
disampaikan secara tegas untuk menunjukkan rasa percaya diri bahwa
argumentasi tersebut benar.

Tata cara debat di lingkungan sekolah, diantaranya yaitu:


 Guru membagi siswa menjadi dua kelompok debat, yaitu pihak satu dan pihak
kontra.
 Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan diperdebatkan kedua
kelompok.
 Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok
pro untuk berbicara saat itu, setelah selesai ditanggapi oleh kelompok kontra.
Demikian seterusnya hingga sebagian besar siswa bisa mengemukakan
pendapatnya.
 Sembari siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide dari setiap
pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide yang diharapkan.
 Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan.
 Dari data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat
kesimpulan atau rangkuman yang mengacu pada topik yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai